Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Halo 👋

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana konsultan kami membantu perusahaan anda atau jadwalkan demo gratis dengan tim kami!
Informasi Bisnis Inventaris Manajemen Gudang Solusi Bisnis

Apa itu FOB Shipping Point dan Strategi Penerapan di Gudang

3 Min Read     Posted on 10 Oct 2023

Share Artikel

Pengelolaan gudang adalah bagian krusial dalam rantai pasokan, dan salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah pemahaman mengenai apa itu FOB shipping point. Konsep ini merujuk pada titik dalam perjalanan barang ketika kepemilikan dan tanggung jawab atas barang beralih dari penjual ke pembeli. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang apa itu FOB shipping point, perbandingannya dengan FOB destination, serta dampaknya pada biaya, persediaan, dan manajemen kontrak dalam manajemen gudang. Pemahaman yang kuat tentang konsep ini merupakan kunci untuk mengelola efisien gudang Anda dan memastikan kelancaran rantai pasokan.

1. Apa itu FOB Shipping Point

FOB shipping point adalah istilah yang sering digunakan dalam manajemen gudang dan logistik untuk menggambarkan titik di mana kepemilikan dan tanggung jawab atas barang berpindah dari penjual kepada pembeli. FOB atau singkatan dari Free on Board merupakan konsep yang memiliki dampak penting dalam manajemen gudang karena mempengaruhi biaya pengiriman, risiko, dan kewajiban dalam rantai pasokan. 

Disebut juga sebagai FOB origin, titik ini berpengaruh juga pada perhitungan biaya pengiriman dan asuransi pada gudang. Ketika barang berada di shipping point, pembeli bertanggung jawab atas biaya pengiriman, resiko kehilangan atau kerusakan barang selama pengiriman, dan juga asuransi pengiriman jika diperlukan. Hal ini berarti pembeli harus membayar biaya pengiriman dan mengurus semua prosedur dan dokumentasi yang terkait dengan pengangkutan barang ke tujuan mereka.

FOB origin memiliki implikasi penting dalam manajemen gudang. Penjual biasanya harus mempersiapkan dan mengemas barang dengan baik sebelum dikirim ke sarana pengangkutan. Hal ini dapat mempengaruhi proses penyimpanan dan penanganan di gudang penjual sebelum pengiriman. Selain itu, penjual harus memastikan bahwa barang siap untuk pengiriman sesuai persyaratan kontrak.

2. Penerapan FOB Shipping Point

Strategi penerapan FOB shipping point adalah langkah penting dalam manajemen gudang dan rantai pasokan. Dalam penjelasan ini, akan dibahas beberapa strategi penerapan FOB origin yang dapat membantu perusahaan mengelola gudang secara lebih efisien dan mengoptimalkan operasi rantai pasokan.

a. Penyelarasan Pemasok dan Kontraktor Pengiriman

Strategi penerapan FOB origin yang sukses dimulai dengan penyelarasan yang baik antara perusahaan, pemasok, dan kontraktor pengiriman. Pastikan semua pihak terlibat memahami persyaratan dan tanggung jawab mereka. Komunikasi yang efektif adalah kunci untuk memastikan barang siap untuk pengiriman dan persyaratan kontrak terpenuhi.

b. Pengelolaan Stok yang Efisien

Dalam FOB origin, tanggung jawab atas stok beralih ke pembeli lebih awal dalam rantai pasokan. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stok dengan cermat dan efisien. Hal ini mencakup pengendalian persediaan yang baik, pemantauan stok secara teratur, dan koordinasi dengan staf gudang untuk memastikan barang siap untuk pengiriman tepat waktu.

c. Negosiasi Kontrak yang Kuat

Memiliki kontrak yang kuat antara penjual dan pembeli menjadi langkah penting dalam strategi penerapan FOB origin. Kontrak harus mencakup semua detail yang relevan, termasuk biaya, risiko, persyaratan pengiriman, dan tenggat waktu. Pastikan untuk memahami semua ketentuan kontrak dengan baik dan berkomunikasi dengan pemasok secara teratur dengan pemasok dan kontraktor pengiriman untuk memastikan kepatuhan.

d. Pemantauan dan Pelacakan yang Akurat

Langkah penerapan berikutnya adalah pemantauan dan pelacakan yang akurat dari pengiriman barang. Dengan menggunakan warehouse management system dan sistem pelacakan yang tepat, perusahaan dapat mengidentifikasi lokasi dan status barang secara real-time. Hal ini membantu dalam mengatasi masalah pengiriman yang mungkin muncul dan memastikan pengiriman yang tepat waktu.

e. Evaluasi dan Perbaikan Terus-Menerus

Terakhir, strategi penerapan FOB origin harus melibatkan proses evaluasi dan perbaikan terus-menerus. Anda harus secara rutin mengevaluasi kinerja operasional gudang, mengidentifikasi area-area dimana Anda dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, atau mengelola risiko lebih baik, dan kemudian mengimplementasikan perubahan yang sesuai.

3. Implikasi Biaya FOB Shipping Point

Implikasi biaya adalah salah satu aspek terpenting yang perlu dipahami dalam konteks penggunaan konsep ini. FOB shipping point adalah istilah yang digunakan dalam logistik untuk menunjukkan bahwa tanggung jawab atas barang berpindah dari penjual ke pembeli pada saat barang tersebut ditempatkan di gudang penyimpanan untuk pengiriman. Dalam pembahasan ini, akan dijelaskan lebih rinci bagaimana konsep ini dapat mempengaruhi biaya dalam manajemen gudang.

a. Biaya Penyimpanan

Salah satu implikasi biaya  dari FOB shipping point adalah biaya penyimpanan. Dalam penggunaan konsep ini, kepemilikan dan risiko atas barang akan berpindah ke pembeli saat barang meninggalkan gudang penjual. Ini berarti pembeli harus menyiapkan tempat penyimpanan yang aman dan memadai untuk barang yang telah dibeli sebelum pengiriman selesai. Biaya penyewaan atau kepemilikan gudang, pengelolaan stok, dan pemeliharaan stok dapat meningkatkan biaya operasional perusahaan.

b. Biaya Pengiriman

FOB origin dapat mempengaruhi biaya pengiriman, karena tanggung jawab pengiriman ada pada pembeli, maka pembeli harus membayar biaya transportasi dari gudang penjual ke tujuan mereka. Biaya pengiriman dapat bervariasi tergantung pada jarak, volume barang, dan metode pengiriman yang digunakan. Perusahaan harus memasukkan biaya pengiriman ini dalam perhitungan biaya total pengadaan barang.

c. Biaya Pengemasan dan Penanganan

Dalam konsep ini, penjual biasanya menyiapkan barang untuk pengiriman. Namun, setelah barang tiba di gudang pembeli, biaya pengemasan ulang dan penanganan mungkin diperlukan untuk mempersiapkan proses tersebut untuk distribusi lebih lanjut. Biaya-biaya ini juga harus dipertimbangkan dalam perhitungan biaya operasional gudang.

d. Biaya Asuransi Pengiriman

Asuransi pengiriman seringkali menjadi pertimbangan penting dalam penggunaan FOB origin, karena risiko atas barang beralih ke pembeli sejak awal pengiriman, pembeli mungkin akan membeli asuransi pengiriman untuk melindungi investasinya. Biaya asuransi ini dapat menjadi tambahan dalam perhitungan biaya total pengadaan barang. 

e. Pengaruh Terhadap Keuntungan

Ketika perusahaan memutuskan untuk menggunakan FOB origin, maka harus memahami bahwa biaya-biaya tersebut dapat mempengaruhi marjin keuntungan perusahaan. Seperti tingginya biaya penyimpanan dan pengiriman, yang dapat mengurangi keuntungan bersih yang dihasilkan dari penjualan barang. Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan dengan hati-hati apakah penggunaan FOB shipping point adalah pilihan yang paling menguntungkan untuk gudang Anda. 

4. FOB Shipping Point vs FOB Destination

FOB shipping point vs FOB destination menjadi dua istilah yang sering digunakan dalam manajemen gudang dan logistik yang menggambarkan titik ketika kepemilikan dan tanggung jawab atas barang berpindah dari penjual kepada pembeli. Dua konsep ini memiliki perbedaan signifikan yang mempengaruhi cara perusahaan mengelola gudang dan rantai pasokan. 

Dalam menentukan apakah akan menggunakan FOB shipping point vs FOB destination dalam manajemen gudang, perusahaan harus mempertimbangkan aspek-aspek berikut ini dan agar mengetahui bagaimana kedua konsep ini akan mempengaruhi biaya persediaan, risiko, dan fleksibilitas dalam rantai pasokan.

a. Pemindahan Kepemilikan dan Risiko

Perbedaan paling mendasar antara FOB shipping point vs FOB destination adalah saat kepemilikan dan risiko atas barang berpindah dari penjual ke pembeli. Dalam FOB shipping point, kepemilikan dan risiko berpindah saat barang ditempatkan di sarana pengangkutan, ini berarti penjual yang bertanggung jawab atas barang sampai titik itu. 

Namun, dalam FOB destination, kepemilikan dan risiko tetap pada penjual hingga barang mencapai tujuan pembeli. Ini berarti penjual harus membayar biaya pengiriman dan bertanggung jawab atas risiko hingga barang benar-benar diterima oleh pembeli.

b. Dampak pada Biaya Gudang

FOB destination seringkali menghasilkan biaya yang lebih tinggi untuk pembeli dalam hal penyimpanan dan pengelolaan gudang. Karena penjual bertanggung jawab atas barang hingga tiba di tujuan, pembeli tidak perlu mengeluarkan biaya penyimpanan ekstra atau mengelola stok sebelumnya.

Sebaliknya, FOB origin memungkinkan penjual untuk menyerahkan tanggung jawab penyimpanan lebih awal, sehingga dapat menghemat biaya operasional, tetapi mengharuskan pembeli mengelola penyimpanan dan pengiriman lebih awal.

c. Perencanaan Persediaan

FOB destination cenderung memberikan pembeli lebih banyak kendali atas stok dan persediaan, karena konsep ini memiliki kemampuan untuk mengatur waktu penerimaan barang sesuai kebutuhan mereka, yang memungkinkan perencanaan persediaan yang lebih baik. Sebaliknya, dalam FOB origin, pembeli harus menerima barang sesuai jadwal pengiriman penjual, yang dapat mengakibatkan stok yang tidak sesuai dengan kebutuhan aktual.

d. Peluang untuk Negosiasi Kontrak

Keputusan antara FOB shipping point vs FOB destination biasanya menjadi bagian dari negosiasi kontrak antara penjual dan pembeli. Hal ini berarti kedua pihak memiliki peluang untuk mencapai kesepakatan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan berbagi tanggung jawab dengan cara yang paling efisien. Kedua istilah ini memberikan fleksibilitas dalam menyesuaikan perjanjian sesuai dengan tujuan bisnis masing-masing pihak.

5. Kesimpulan

Dari penjelasan mengenai apa itu FOB shipping point, dampak, implikasi biaya, dan perbandingannya dengan FOB destination, dapat ditarik kesimpulan bahwa FOB shipping point adalah konsep penting dalam manajemen gudang dan logistik. Konsep ini menggambarkan titik dalam rantai pasokan ketika kepemilikan dan tanggung jawab atas barang beralih dari penjual kepada pembeli..

Dengan memahami implikasi biaya, pengaruh terhadap persediaan, dan peran dalam manajemen kontrak, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dalam menerapkan konsep ini dalam operasi gudang dan logistik mereka. Sehingga akan membantu meningkatkan efisiensi, mengurangi risiko, dan mengoptimalkan kinerja dalam rantai pasokan mereka secara keseluruhan.

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

4 Keunggulan Aplikasi Hotel Terbaik ScaleOcean

  May 13, 2024        3 Min Read

4 Keunggulan Aplikasi Hotel Terbaik ScaleOcean

REKOMENDASI

Artikel Terkait