Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Halo 👋

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana konsultan kami membantu perusahaan anda atau jadwalkan demo gratis dengan tim kami!
Informasi Bisnis Solusi Bisnis Supply Chain

7 Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

3 Min Read     Posted on 01 Aug 2023

Share Artikel

Rantai pasok identik akan tingkat supply dan demand. Dimana dalam prosesnya, permintaan haruslah seimbang dengan persediaan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi permintaan, baik customer demand ataupun supply demand. 

Penyebabnya cukup beragam, mulai dari perubahan selera konsumen hingga efisiensi operasional rantai pasok itu sendiri. Artikel ini akan membahas secara mendalam faktor-faktor yang berpotensi mempengaruhi tingkat permintaan ini, serta apa saja jenis jenis permintaan di rantai pasok, dan bagaimana cara menghitungnya. Melalui artikel ini, Anda bisa memahami cara terbaik untuk meningkatkan akurasi demand forecasting dan cara mengelolanya dengan lebih efisien.

1. Jenis Jenis Permintaan di Rantai Pasok

Dalam dunia supply chain, mengenal jenis jenis permintaan adalah langkah penting yang perlu Anda ketahui. Pada prinsipnya, ada dua jenis permintaan dalam rantai pasok, yaitu permintaan independen dan permintaan dependen. Berikut akan kami berikan penjelasan lengkapnya untuk Anda.

a. Permintaan Independen

Permintaan independen biasanya ditentukan oleh faktor eksternal seperti kondisi pasar, preferensi konsumen, dan faktor ekonomi makro. Tidak jarang permintaan ini dipengaruhi oleh tren dan musim. Misalnya, permintaan baju musim dingin akan meningkat ketika musim dingin datang. Jadi, jenis satu ini tidak dipengaruhi oleh permintaan barang atau jasa lain dalam rantai pasok. 

Dalam menentukannya, Anda perlu pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen dan perubahan dalam kondisi pasar tersebut. Salah satu cara paling efektif untuk mengelola permintaan independen adalah melalui forecasting. Teknik tersebut menggunakan data penjualan historis dan analisis statistik untuk memprediksi permintaan di masa depan.

Selain peramalan, perusahaan juga dapat menggunakan pendekatan lain untuk memahami dan mengelola permintaan independen. Misalnya, melalui penelitian pasar dan analisis tren, maka Anda bisa lebih memahami perubahan dalam selera dan preferensi konsumen. Hasil analisis tersebut pun kemudian bisa Anda sesuaikan dengan produk dan strategi pemasaran di perusahaan. Jadi, bisnis Anda lebih adaptif dalam merespon setiap perubahan permintaan yang ada. 

b. Permintaan Dependen

Dalam skenario bisnis, ketika tingkat kebutuhan atas suatu barang bergantung pada kebutuhan barang lainnya, disebut sebagai permintaan yang dependen. Misalnya, kebutuhan akan baterai mobil pasti meningkat seiring dengan viralnya mobil listrik di Indonesia. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang strategi pengelolaan permintaan yang saling bergantung ini sangat penting bagi supply chain.

Manajemen permintaan dependen melibatkan koordinasi yang erat antara berbagai pihak yang terlibat dalam struktur SCM, mulai dari pemasok, produsen, dan pengecer. Selain itu, proses ini juga memerlukan analisis data yang cermat untuk memprediksi kebutuhan barang atau jasa yang saling bergantung satu sama lain. Melalui pemahaman yang mendalam tentang pola permintaan, perusahaan dapat membuat perencanaan produksi dan distribusi dengan lebih efektif, yang pada akhirnya akan berdampak pada meningkatnya profitabilitas.

2. Perbedaan Customer Demand dan Supply Demand

Dalam supply chain management, dua aspek yang memainkan peran kunci adalah customer demand dan supply demand. Kebutuhan pelanggan merujuk pada jumlah produk atau layanan yang diinginkan oleh konsumen. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tersebut meliputi selera individu, pendapatan, harga produk, dan kondisi ekonomi secara umum. Nah, Anda harus memahami dan meramalkan kebutuhan pelanggan dengan akurat untuk menentukan berapa banyak produk atau layanan yang harus diproduksi dan disediakan oleh perusahaan.

Di sisi lain, supply demand merujuk pada jumlah barang yang bisa disediakan oleh produsen. Ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perencanaan kapasitas produksi, ketersediaan bahan baku, teknologi yang digunakan, dan efisiensi operasional. Produsen harus menyesuaikan ketersediaan produk dengan kebutuhan pelanggan untuk meminimalkan biaya produksi dan memaksimalkan kepuasan pelanggan.

Nah, ketidakseimbangan antara permintaan pelanggan dan ketersediaan barang bisa berdampak negatif pada operasional dan profitabilitas perusahaan. Misalnya, jika demand lebih tinggi dari pada supply, dapat menyebabkan kekurangan produk dan peluang penjualan yang hilang. Sebaliknya, jika ketersediaan barang melebihi kebutuhan pelanggan, juga bisa berakibat pada peningkatan biaya penyimpanan. Maka dari itu, penting untuk menyeimbangkan jenis jenis permintaan ini.

3. Cara Menghitung Tingkat Permintaan Customer

Dalam memahami customer demand, terdapat cara-cara spesifik yang dapat membantu Anda dalam mengitung nilainya. Meski tidak ada rumus pasti yang dapat memberikan hasil akurat 100%, beberapa metode dapat digunakan sebagai alat bantu.

Pertama, Anda dapat melakukan peramalan penjualan berdasarkan data historis. Dengan mencatat jumlah penjualan di masa lalu dalam interval waktu tertentu, kita dapat membuat proyeksi tentang penjualan di masa mendatang. Metode ini seringkali digunakan oleh perusahaan karena cukup sederhana dan mudah diaplikasikan.

Kedua, Anda juga bisa menggunakan metode survei. Metode ini melibatkan pengumpulan data dari konsumen melalui kuesioner atau wawancara tentang kebutuhan dan preferensi mereka. Meski prosesnya membutuhkan waktu dan sumber daya lebih banyak, metode ini dapat memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Ketiga, kita juga dapat memanfaatkan analisis regresi. Dimana metode satu ini melibatkan penggunaan model statistik untuk memprediksi permintaan berdasarkan variabel-variabel tertentu, seperti harga produk, pendapatan konsumen, dan faktor-faktor lainnya. Meski metode ini lebih kompleks, ia bisa memberikan gambaran yang lebih akurat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.

Perlu diingat bahwa tidak ada satu pun metode ini yang dapat memberikan hasil yang sempurna. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan, dan pilihan metode tergantung pada situasi dan kebutuhan spesifik perusahaan. Maka dari itu, seringkali suatu bisnis akan menggunakan gabungan dari beberapa metode ini untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif tentang permintaan pelanggan.

4. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Penting bagi perusahaan untuk memahami dan mempertimbangkan berbagai faktor yang bisa mempengaruhi tingkat permintaan. Dimana faktor-faktor tersebut nantinya penting sebagai bahan acuan dalam membuat strategi supply chain management yang tepat dalam memenuhi permintaan konsumen. Berikut kami berikan penjelasan lengkapnya untuk Anda. 

a. Harga Produk

Perubahan harga produk dapat secara langsung mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli. Biasanya, peningkatan harga dapat menurunkan permintaan, sementara penurunan harga dapat meningkatkan permintaan. Meski begitu, efek ini tidak selalu linier dan dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti elastisitas harga. Dalam beberapa kasus, peningkatan harga bahkan dapat meningkatkan permintaan jika konsumen menganggap harga tinggi sebagai indikator kualitas.

b. Kualitas Produk

Kualitas produk juga merupakan salah faktor yang mempengaruhi permintaan loh. Dimana produk berkualitas tinggi cenderung lebih disukai konsumen dan dapat meningkatkan permintaan. Oleh karena itu, Anda selaku produsen harus memastikan bahwa perusahaan memproduksi barang yang memenuhi atau bahkan melebihi standar kualitas yang diharapkan konsumen.

c. Selera Konsumen

Perilaku konsumen juga berperan penting dalam permintaan. Faktor ini bisa sangat dinamis dan dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti perubahan tren, pandangan sosial, dan psikologis. Faktor-faktor ini dapat mencakup segala hal, mulai dari sikap dan kepercayaan individu, hingga faktor eksternal seperti tekanan sosial dan kondisi ekonomi. 

Oleh karena itu, memahami perilaku konsumen adalah kunci untuk memahami dan merespons perubahan permintaan. Selain itu, perubahan selera konsumen juga bisa mempengaruhi tingkat demand suatu produk loh. Misalnya, tren makan sehat bisa meningkatkan permintaan produk organik.

d. Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi makro, seperti tingkat pengangguran, tingkat inflasi, dan pertumbuhan GDP, dapat mempengaruhi permintaan. Misalnya, jika ekonomi sedang mengalami resesi, konsumen mungkin akan mengurangi pengeluaran, yang berdampak pada penurunan tingkat demand. 

e. Persaingan Pasar

Kompetisi di pasar dapat mempengaruhi permintaan. Misalnya, jika ada banyak pilihan produk serupa di pasar, dan kompetitor berani menurunkan harga produknya. Maka, konsumen mungkin beralih ke perusahaan kompetitor jika mereka merasa harga produk Anda terlalu tinggi atau kualitas produk Anda tidak memadai.

f. Kemajuan Teknologi

Perubahan teknologi dapat menciptakan peluang baru, mempengaruhi selera konsumen, dan meningkatkan demand produk Anda. Contohnya, ketika perusahaan merilis produk dengan teknologi terbaru yang sedang banyak dibicarakan, pasti hal tersebut akan meningkatkan permintaan produk Anda. Sebaliknya, barang yang menggunakan teknologi lama mungkin mengalami penurunan permintaan jika konsumen memilih untuk beralih ke produk dengan teknologi yang lebih baru dan lebih baik.

g. Perubahan Regulasi

Perubahan regulasi atau hukum juga merupakan faktor yang mempengaruhi permintaan loh. Misalnya, jika pemerintah menerapkan hukum baru yang membatasi penggunaan bahan bauksit mentah dalam pembuatan produk, maka hal ini dapat mengurangi demand produk yang mengandung bahan tersebut. Mengikuti dan memahami perubahan seperti ini dapat membantu perusahaan dalam merespon dengan lebih cepat dan efisien.

5. Kesimpulan

Dalam rantai pasok, pemahaman terhadap jenis jenis permintaan dan faktor yang mempengaruhi permintaan adalah kunci untuk memaksimalkan efisiensi dan profitabilitas. Sebuah bisnis harus mampu melakukan forecasting dan menyesuaikan diri dengan perubahan tingkat customer demand dan product demand untuk menjaga kelancaran operasional dan memastikan kepuasan pelanggan. 

Penting bagi bisnis untuk secara proaktif memonitor dan merespon perubahan dalam permintaan. Setiap perubahan, baik itu naik atau turun, dapat membawa konsekuensi signifikan bagi operasional dan profitabilitas bisnis. Jadi, manfaatkan pengetahuan ini untuk merencanakan strategi rantai pasok Anda dengan lebih baik dan mencapai keberhasilan bisnis Anda.

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

Pelajari Jenis Hotel Berdasarkan 3 Kategori Berikut

  May 14, 2024        3 Min Read

Pelajari Jenis Hotel Berdasarkan 3 Kategori Berikut

7 Contoh Kegiatan Operasional Perusahaan Manufaktur

  May 14, 2024        3 Min Read

7 Contoh Kegiatan Operasional Perusahaan Manufaktur

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

  May 14, 2024        3 Min Read

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

REKOMENDASI

Artikel Terkait