Pergerakan arus pengiriman barang baik lokal maupun internasional pada perusahaan bisnis logistik merupakan kegiatan yang membutuhkan banyak pengawasan setiap kali pengiriman berlangsung. Bisnis logistik melayani pengiriman paket yang beratnya mencapai ribuan ton atau yang hanya terhitung satu jenis barang dengan berbagai alat angkut termasuk kontainer. Kontainer sendiri mampu mengangkut berbagai jenis barang di banyak arena, darat, udara, hingga laut.
Peti kemas atau kontainer yang digunakan oleh jasa pengiriman mempunyai patokan yang harus dipatuhi dari Organization for Standardization (ISO). Peraturan tersebut tak terkecuali harus diperhatikan dalam proses stripping. Langsung saja simak pembahasan di bawah ini untuk mengetahui tentang stuffing container.
1. Stripping Container Adalah
Stripping container atau stuffing container adalah proses memasukan dan mengeluarkan barang pada kontainer dengan pengawasan ketat oleh para staff stripping. Pengawasan berlangsung setelah barang selesai pada tahapan pengepakan dari gudang. Pemindahan dari kontainer ini terjadi bisa di perusahaan yang terkait atau di lapangan penumpukan yang bisa disebut depo.
Stripping container adalah proses yang sangat populer digunakan oleh pengiriman ekspor dan impor karena perdagangan internasional membutuhkan pengelolaan yang lebih terkendali serta memiliki alur yang jelas. Stripping container juga merupakan pembongkaran muatan setelah barang sampai tujuan dari kontainer ke truk pengangkut untuk dikirimkan alamat yang tertera.
Stuffing container adalah pemuatan barang dari truk atau alat pengangkut ke dalam kontainer yang akan dikirimkan ke tujuan. Dalam stuffing biasanya barang sudah diberi kode shipping mark, yang memudahkan penyedia jasa mengatur pengelompokan barang serupa karena terkadang dalam satu kontainer memuat banyak jenis barang dari berbagai pengirim.
2. Fungsi Stripping Container
Stripping container adalah prinsip yang diperlukan untuk memastikan barang-barang dalam kontainer dapat dipindahkan setelah mencapai tujuan akhir. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi memasukan dan pembongkaran adalah dengan memiliki manajemen bisnis logistik yang baik. Melakukan stripping container sangat penting bagi manajemen paket dari setiap pengirim. Berikut fungsi stripping container.
a. Mengelola Kembali Penyusunan Barang
Sebelum barang sampai pada penerima, penyedia jasa perlu menyusun ulang paket dari container awal. Tujuannya agar barang mudah diketahui jenisnya dan memudahkan dalam pengiriman ke alamat selanjutnya. Tidak semua barang tertuju ke suatu kota, paket yang berada di dalam kargo pengiriman bisa saja dari banyak pengirim. Kecuali jika menggunakan kontainer FCL yang mengisi seluruh ruang di dalamnya.
Penataan layout setelah dibongkar barang juga digunakan untuk menghindari kesalahan kirim. Misalkan Anda menuliskan alamat Pekanbaru, dalam kontainer yang sama ada alamat yang bertuliskan Pekanbaru tetapi ternyata beda kota. Nah, fungsi dari pembongkaran stripping container adalah untuk menyusun barang sesuai dengan kode, alamat, dan jenisnya.
Penyusunan juga terjadi pada awal masuk kontainer. Produk-produk yang baru dipindahkan dari transportasi ke kontainer ditata ulang dengan kode dan urutan yang sesuai. Misalnya, minyak bersebelahan dengan rak yang berisi benda cair atau bisa juga produk makanan satu kelompok dengan zat yang tidak mengandung bahan kimia.
b. Mengecek Ulang Kualitas Barang
Saat barang baru diangkut atau datang ke tempat penyedia jasa antar barang, perusahaan perlu melakukan cek keadaan barang. Beberapa barang dapat mengalami kerusakan saat proses pengiriman ke alamat penerima atau sebelum dikirimkan. Jika ada kerusakan saat pengiriman, perusahaan bisnis logistik wajib menggantinya.
Tetapi apabila kerusakan sebelum barang diangkut maka perusahaan tak perlu memberikan kompensasi. Pengecekan bertujuan untuk menjaga kepercayaan pelanggan dan kredibilitas dari penyedia jasa bisnis logistik. Karena tanggung jawab staff bisnis logistik yakni menyampaikan produk dengan aman dan bentuk sesuai seperti pertama kali belum masuk proses packing.
c. Optimalkan Ruang Penyimpanan
Dalam perusahaan logistik sekalipun, jika mendapati masalah dalam gudangnya, seperti penumpukan barang hingga menyebabkan banyak kerusakan dan penambahan ruang yang memakan biaya justru akan berdampak pada operasional pengiriman barang ke tangan pelanggan.
Dengan rutin melakukan stuffing container dan strapping container, barang-barang memiliki arus keluar masuk yang lebih jelas. Warehouse juga lebih terkelola dengan benar sehingga mudah untuk mengetahui jumlah barang yang belum dikirim. Sedang proses sampai tujuan, atau paket yang memiliki kendala pengiriman misalnya karena masalah transportasi.
d. Memudahkan Inventaris
Kelancaran waktu pembongkaran serta stuffing container adalah faktor yang bisa mempengaruhi inventaris perusahaan logistik. Ketepatan waktu dan pengawasan penuh terhadap arus pengiriman barang memberikan akses dalam penginputan berbagai data yang terintegrasi dengan operasional keseluruhan.
Peranan inventaris manajemen gudang terhadap bisnis logistik jadi mudah dilakukan untuk pengecekan dan evaluasi akhir. Manajemen gudang sendiri sangat penting pada warehousing di perusahaan logistik karena jasa pengiriman membutuhkan ketersediaan gudang yang besar serta terkendali. Pendataan yang benar akan menjadi dokumen valid mulai dari jenis barang yang dikirim, waktu, berat, harga per paket, dan jenis transportasi.
3. Prosedur Proses Pengangkutan
Memastikan semua barang yang masuk kontainer dapat dibongkar dengan aman sampai tujuan tanpa merusak kualitasnya melalui tahapan selektif oleh penyedia jasa pengiriman. Proses harus melalui SOP yang tepat agar pengiriman berjalan lancar dan semua barang dapat masuk serta tertata rapi di dalam kontainer. Berikut tahapan pengangkutan dari pengangkutan atau perpindahan hingga pembongkaran akhir.
a. Melakukan Persiapan
Persiapan memuat banyak hal, salah satunya penyiapan dokumen. Saat memasuki kontainer, dokumen sudah tersedia secara lengkap yang berisi informasi berbagai produk. Kejelasan dokumen memudahkan pengiriman barang terutama jika jaraknya cukup jauh dan dikenai pajak maupun asuransi. Selain itu, mempersiapkan ketersediaan kontainer juga diperlukan. Barang yang tidak masuk pada kontainer biasanya berupa mesin dan alat transportasi besar. Penyiapan kargo akan mempermudah pengiriman kapanpun dibutuhkan.
b. Proses Pelaksanaan
Sesudah semua barang masuk dan terdata, langkah selanjutnya yaitu pelaksanaan. Pada pelaksanaan pihak penyedia jasa mengangkut produk sesuai dengan alamat dan kebutuhannya. Prosedur ini termasuk memastikan barang masuk kontainer, memastikan kebenaran nomor muatan yang sama dengan daftar saat dilakukan persiapan, serta menjamin keamanan barang seperti disegel, ditutup, atau diikat.
Setelah barang sudah benar-benar masuk, pengawasan beralih pada perpindahan barang, mengecek ulang jumlah kontainer yang dipindahkan beserta barang muatan lainnya, kelengkapan dokumen awal, dan memastikan tidak ada kerusakan di dalam transportasi logistik. Dan terakhir, saat muatan tiba, pada tahapan ini barang dipindahkan kembali ke dalam box pengantar setelah dipastikan tidak ada kerusakan dan kekurangan jumlah.
c. Finishing
Setelah itu, semua surat-surat penting dan dokumen pendataan untuk cek barang diserahkan kepada staff pengangkut jasa kirim yang akan mendistribusikan setiap barang tersebut. Dalam dokumen tersebut memuat informasi mengenai alamat dan detail setiap produknya.
4. Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan dari penjelasan di atas bahwa pengiriman ekspor impor melalui tahapan stuffing container atau stripping container. Keduanya saling berhubungan dan memiliki kaitan erat yang tidak bisa diloncati begitu saja. Proses pengiriman barang antar laut dan udara memerlukan dua transportasi berbeda, pertama di darat kedua di lautan.
Stuffing container adalah aspek pertama pemindahan barang setelah proses pengepakan selesai ke kontainer yang akan dikirimkan kembali. Sebelum masuk kontainer, perusahaan logistik mengecek kembali kesesuaian barang dan jumlahnya menggunakan dokumen yang memuat banyak informasi setiap muatan. Jika sudah sesuai selanjutnya dikirimkan ke kargo lain. Pemindahan ini juga memerlukan waktu, sehingga memerlukan pembongkaran yang tepat agar tidak ada satupun kekurangan dalam jumlah awal.