Solusi dan Cara Mengatasi Limbah Pabrik Manufaktur

ScaleOcean Team

Limbah pabrik menjadi tanggung jawab yang harus perusahaan manufaktur kendalikan dan jaga keseimbangannya untuk memelihara keberlangsungan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Jika tidak diatasi dengan baik, limbah tersebut akan berdampak negatif terhadap air, tanah, dan udara secara berkepanjangan. 

Maka dari itu, dalam artikel ini mari kita bahas bagaimana cara mengatasi limbah pabrik secara maksimal, dengan langkah dan solusi limbah pabrik yang efektif untuk perusahaan manufaktur Anda. Pemahaman ini akan membantu bisnis Anda dalam berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat. 

1. Pentingnya Pengolahan Limbah Pabrik

Pengolahan limbah pabrik di perusahaan manufaktur menjadi tanggung jawab perusahaan manufaktur yang harus dikelola dengan baik, karena jika tidak akan menyebabkan pada pencemaran lingkungan yang serius. Limbah dari manufaktur di berbagai industri akan merusak dan mengancam kesehatan manusia.

Sebagai contoh, jika limbah kimia bocor ke dalam sumber air, maka dapat mencemari air minum dan berpotensi menyebabkan berbagai penyakit bagi masyarakat sekitarnya. Maka dari itu, perusahaan harus memiliki strategi yang efektif, serta solusi limbah yang tepat agar perusahaan dapat melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat. 

Pentingnya pengelolaan limbah yang baik juga akan berdampak baik pada peningkatan reputasi perusahaan, juga memberikan keuntungan kompetitif jangka panjang, Perusahaan yang menunjukkan komitmen terhadap praktik lingkungan berkelanjutan akan menarik pelanggan, dan investor yang lebih banyak. Dengan begitu, tidak pengolahan limbah pabrik ini tidak hanya akan memberikan manfaat pada lingkungan sekitar, tetapi juga keuntungan ekonomi dan reputasi signifikan bagi perusahaan manufaktur. 

2. Pengolahan Jenis Limbah Pabrik Manufaktur

Untuk memahami bagaimana pengolahan limbah pabrik, Anda harus mengetahui apa saja jenis jenis limbah yang dihasilkan perusahaan manufaktur dalam memproduksi barang. Setiap jenis limbah memiliki karakteristik dan metode penanganan yang berbeda. Berikut penjelasannya:

a. Limbah Padat

Limbah padat merupakan jenis limbah yang umum dihasilkan perusahaan manufaktur, yang dihasilkan dari berbagai bahan sisa yang tidak digunakan dalam proses produksi. Limbah ini dapat berupa potongan logam, plastik, kertas, dan bahan organik. 

Pengolahan limbah produk jenis ini biasanya melibatkan proses pengumpulan, pemilahan, dan pengelolaan yang efektif untuk meminimalkan volume dan dampaknya pada lingkungan. Beberapa limbah ini juga dapat didaur ulang menjadi bahan baku, seperti mendaur ulang plastik menjadi produk baru atau menggunakan sisa logam untuk proses peleburan kembali. 

b. Limbah Cair

Jenis limbah cair ini biasanya berasal dari proses produksi yang menggunakan air atau bahan cair lainnya yang mengandung berbagai bahan kimia berbahaya seperti minyak, logam berat, dan partikel padat yang terlarut. Jenis memerlukan metode pengolahan limbah pabrik yang khusus seperti sedimentasi, filtrasi, dan pengolahan biologis untuk menghilangkan kontaminan sebelum dibuang ke lingkungan.

Salah satu solusi limbah pabrik yang tepat untuk jenis ini adalah pengolahan air limbah dengan sistem pengolahan limbah pabrik domestik dan industri yang memanfaatkan teknologi canggih. Solusi tersebut akan memastikan air yang dibuang telah aman dan memenuhi standar lingkungan yang berlaku mengenai pengolahan air limbah. 

c. Limbah Gas

Limbah gas merupakan jenis limbah yang berasal dari proses pembakaran, reaksi kimia, dan proses industri lainnya di perusahaan manufaktur yang melepaskan gas ke atmosfer. Limbah ini dapat berupa gas rumah kaca seperti KarbonDioksida (CO2), dan gas berbahaya lainnya seperti SulfurDioksida (SO2) dan Nitrogen Oksida (NOx). 

Perusahaan yang memiliki limbah gas ini harus diatasi dengan baik untuk menghindari dampak negatif terhadap kualitas udara dan kesehatan manusia. Anda bisa menggunakan teknologi penangkap dan penyimpanan karbon (CCS, Carbon Capture and Storage) yang menangkap CO2 sebelum dilepaskan ke atmosfer dan menyimpannya di bawah tanah. 

d. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Jenis selanjutnya ada limbah bahan berbahaya dan beracun, atau biasa disebut dengan limbah B3. Limbah ini berasal dari sisa-sisa bahan kimia, pelarut, logam berat, dan bahan radioaktif yang dihasilkan dari berbagai proses industri. Pengolahan limbah pabrik ini memerlukan penanganan yang hati-hati dan sesuai dengan peraturan yang ketat untuk mencegah kontaminasi. 

Proses pengolahan limbah pabrik B3 dapat dilakukan dengan identifikasi, pemisahan, penyimpanan, transportasi, dan pemusnahan limbah B3 dengan metode yang aman dan ramah lingkungan. Seperti penggunaan teknologi pengolahan termal insinerasi yang dapat menghancurkan bahan berbahaya secara efektif. 

3. Regulasi Pengolahan Limbah Pabrik di Indonesia

Perusahaan manufaktur di Indonesia harus memahami bagaimana regulasi, standar, dan peraturan yang dirancang untuk solusi limbah pabrik, dan pengolahannya untuk melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Berikut beberapa regulasi pemerintah Indonesia mengenai pengolahan limbah pabrik manufaktur, yaitu:

a. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 

UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, merupakan peraturan yang harus dijalani operasional perusahaan manufaktur. UU ini mengatur aspek perlindungan dan pengelolaan lingkungan, termasuk pengelolaan limbah.

UU ini berisi setiap perusahaan diwajibkan untuk mengelola limbahnya dengan cara yang tidak merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Perusahaan juga harus memperoleh izin lingkungan atau AMDAL sebelum memulai kegiatan manufaktur yang berpotensi menimbulkan limbah.

b. Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014

Peraturan Pemerintah No, 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ini menjadi peraturan yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan industri manufaktur, yang ditetapkan menjadi standar dan prosedur untuk identifikasi, pengumpulan, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan limbah B3.

Perusahaan yang menghasilkan limbah B3 diwajibkan untuk memiliki izin khusus untuk menangani limbah tersebut dan harus mematuhi persyaratan teknis yang ketat. Juga, perusahaan harus melaporkan jumlah dan jenis limbah B3 yang dihasilkan, serta bagaimana metode pengelolaannya kepada pemerintah secara berkala. 

c. Standar Nasional Indonesia untuk Pengelolaan Limbah

SNI untuk pengolahan limbah pabrik manufaktur ini menyediakan panduan teknis untuk perusahaan manufaktur termasuk pengolahan air limbah, pengelolaan limbah padat, dan pengelolaan limbah B3. SNI ini dirancang untuk membantu Anda mematuhi regulasi lingkungan dan menerapkan praktik terbaik untuk mengelola limbah lebih baik.

4. Cara Mengatasi Limbah Pabrik Manufaktur

Pengolahan limbah pabrik adalah hal yang harus dilakukan perusahaan manufaktur untuk memastikan pembuangan dan pengelolaannya dilakukan dengan aman dan efisien. Berikut ini beberapa langkah dan cara mengatasi limbah pabrik di perusahaan manufaktur dengan tepat, yaitu:

a. Identifikasi dan Klasifikasi Limbah

Cara mengatasi limbah pabrik yang pertama adalah dengan melakukan identifikasi dan klasifikasi semua jenis limbah yang dihasilkan selama proses produksi, baik itu jenis padat, cair, gas, maupun B3. Setiap jenis limbah yang dihasilkan harus didokumentasikan dengan rinci untuk memahami karakteristik dan potensi bahaya yang ditimbulkan.

Proses klarifikasi limbah ini juga akan membantu perusahaan manufaktur dalam menentukan metode dan solusi limbah pabrik yang tepat untuk masing-masing jenis limbah yang dihasilkan. Untuk itu, Identifikasikan secara akurat setiap limbah perusahaan Anda untuk mengurangi volume limbah dengan mengidentifikasi sumber-sumber yang dapat dioptimalkan atau dihilangkan.

b. Reduction

Setelah jenis limbah yang pabrik manufaktur hasilkan telah diidentifikasi, Anda dapat melakukan reduction atau pengurangan jumlah limbah yang dihasilkan di sumbernya. Pengurangan limbah ini dapat dicapai melalui berbagai strategi, termasuk penggunaan bahan baku yang efisien, pengoptimalan proses produksi, juga penerapan teknologi yang lebih bersih. 

c. Reuse dan Recycle

Cara mengatasi limbah pabrik berikutnya adalah dengan melakukan reuse dan recycle. Limbah yang dihasilkan dari proses produksi seringkali dapat digunakan kembali dalam bentuk yang sama atau didaur ulang menjadi bahan yang baru. Misalnya, limbah plastik dapat didaur ulang menjadi produk plastik baru, dan sisa logam dapat dilebur kembali untuk digunakan dalam produksi.

Untuk memudahkan, perusahaan manufaktur dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan pengolah limbah khusus untuk memanfaatkan limbah menjadi bahan baku dengan maksimal. Cara reuse dan recycle ini menjadi proses penting yang tidak hanya akan mengurangi volume limbah, tapi juga mengurangi kebutuhan akan bahan baku baru.

d. Pemilihan Metode Pembuangan Limbah yang Aman

Agar limbah pabrik dapat dikurangi, digunakan kembali, atau didaur ulang dengan maksimal, cara mengatasi limbah pabrik manufaktur yang terakhir adalah dengan memastikan limbah yang Anda hasilkan dibuang dengan cara yang aman, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 

Anda dapat menggunakan fasilitas pengolahan limbah yang sesuai seperti incinerator, atau tempat pembuatan akhir (TPA) yang dirancang khusus untuk menangani limbah tertentu. Selain itu, perusahaan harus memastikan bahwa semua limbah didokumentasikan dengan baik selama proses pengangkutan dan pembuangan untuk mematuhi regulasi dan menghindari masalah hukum. 

5. Kesimpulan

Artikel ini dapat kita tarik kesimpulan, bahwa pengolahan limbah pabrik menjadi tanggung jawab yang harus diemban perusahaan manufaktur agar dapat melindungi lingkungan sekitar dan kesehatan masyarakat jangka panjang. Sehingga dibutuhkan ketepatan yang maksimal dalam pengolahan limbah pabrik di manufaktur. 

Maka dari itu, perusahaan memerlukan berbagai strategi dan cara mengatasi limbah pabrik ini untuk mengurangi dampak negatif limbah dan meningkatkan efisiensi kegiatan operasional. Penting juga untuk memahami regulasi dan standar pemerintah yang berlaku, sehingga perusahaan manufaktur di Indonesia dapat berkontribusi secara signifikan pada pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?