Manajemen biaya dalam bisnis logistik merupakan aspek krusial yang menentukan efisiensi dan keberhasilan pengiriman barang. Salah satunya adalah CFS charge. Biaya ini umumnya dikenakan pada pengiriman jenis LCL, di mana barang-barang dari beberapa pengirim dikonsolidasikan menjadi satu kontainer untuk mengoptimalkan biaya dan memudahkan pengiriman. Lalu, bagaimana perhitungan biaya CFS?
Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam tentang apa itu CFS charge, faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungannya, dan bagaimana biaya ini dapat dikelola dengan efektif untuk menghemat biaya logistik secara keseluruhan. Dengan memahami aspek ini, Anda bisa mulai merencanakan anggaran pengiriman barang yang lebih sesuai dengan kondisi sebenarnya. Yuk, langsung simak di sini!
1. Pengertian CFS Charge di Logistik
CFS charge adalah biaya yang dikenakan dalam bisnis logistik terkait penanganan dan penyimpanan barang yang belum dimuat ke kapal atau sudah diterima dari kapal di fasilitas pelabuhan. Nah, CFS adalah area khusus untuk konsolidasi atau dekonsolidasi kargo. Artinya, kargo dari beberapa pengirim digabungkan menjadi satu kontainer untuk efisiensi biaya dan kemudahan pengiriman. Bisa juga sebaliknya, kargo dipisah menjadi gabungan-gabungan yang lebih kecil setelah tiba di tujuan.
Biaya ini umumnya dikenakan pada pengiriman LCL (Less than Container Load). Dalam hal ini, kargo tidak cukup untuk mengisi satu kontainer penuh. Jadi, perlu lebih banyak penanganan dan koordinasi dengan pihak-pihak yang memutuskan untuk menggabungkan pengirimannya dengan orang lain. CFS charge adalah biaya yang dinilai lebih fleksibel dan murah karena pengirim bisa melakukan shipping dalam jumlah yang lebih kecil tanpa harus menunggu untuk mengumpulkan muatan kontainer agar penuh.
2. Faktor Penentu Perhitungan CFS Charge
Harga CFS charge tentunya sangat bervariasi karena dipengaruhi banyak faktor. Tapi setidaknya, ada faktor-faktor utama yang bisa Anda perhitungkan untuk mendapatkan estimasi biaya yang harus dikeluarkan ketika nantinya menggunakan fasilitas container freight station. Faktor-faktor tersebut yaitu:
a. Volume atau Berat Barang
Penyedia jasa logistik biasanya memilih antara menghitung biaya berdasarkan berat (kilogram) atau volume (meter kubik) barang, tergantung aspek mana yang lebih menguntungkan. Alasannya tentu karena pengiriman kargo yang lebih berat atau lebih besar akan membutuhkan lebih banyak ruang dan tenaga kerja atau sumber daya, sehingga biayanya juga lebih tinggi.
b. Jenis Layanan
Jenis layanan yang diminta juga mempengaruhi biaya CFS. Layanan ini bisa mencakup pengumpulan dan penyortiran barang, pengepakan ulang, atau konsolidasi dan dekonsolidasi kargo. Jika ada layanan tambahan, tentu juga memerlukan sumber daya dan tenaga kerja tambahan sehingga wajar kalau ada peningkatan biaya yang harus ditanggung.
c. Durasi Penyimpanan
Faktor penentu berikutnya adalah durasi penyimpanan. Penyimpanan yang lebih lama dapat memicu biaya tambahan karena secara terus-menerus memerlukan ruang dan pengelolaan sumber daya. Apalagi di bisnis logistik, efisiensi waktu dan penggunaan ruang adalah kunci utama dalam mencapai pengelolaan biaya yang efektif.
d. Tarif Lokal dan Pajak
Faktor lain yang mempengaruhi CFS charge adalah tarif lokal dan pajak yang berlaku di port of loading atau negara tempat barang dikirim atau diterima. Biaya ini dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada regulasi pemerintah lokal, biaya administratif, dan kebijakan fiskal yang diterapkan.
e. Permintaan dan Kapasitas
Permintaan pasar dan kapasitas CFS pada waktu tertentu juga mempengaruhi perhitungan biaya CFS. Misalnya selama high season pengiriman, permintaan yang tinggi terhadap ruang penyimpanan dan layanan CFS dapat mendorong biaya lebih tinggi karena keterbatasan sumber daya. Kapasitas yang lebih rendah di stasiun CFS dapat membatasi jumlah barang yang ditangani, sehingga biaya untuk layanan yang tersedia juga berbeda.
3. Contoh CFS Charge dalam LCL Shipping
Misalkan sebuah usaha UMKM ingin mengirimkan produk kerajinan tangan dari Jakarta, Indonesia, ke San Francisco, Amerika Serikat. Karena volume barang yang tidak memenuhi satu kontainer penuh, perusahaan ini memilih menggunakan pengiriman jenis LCL, sehingga memerlukan layanan logistik CFS. Biaya pengumpulan barang dari gudang perusahaan ke CFS sebesar $50. Selanjutnya biaya penanganan di CFS Jakarta untuk mengkonsolidasi barang ke dalam kontainer bersama dengan barang lain yang tujuan sama sebesar $75 per meter kubik.
Biaya pengiriman laut termasuk sewa ruang di kontainer sebesar $500 untuk seluruh kontainer. Namun karena ini LCL, biaya dibagi dengan total volume kontainer. Misalnya, jika kontainer berkapasitas 30 meter kubik dan barang perusahaan ini mengisi 3 meter kubik, biaya bagi perusahaan adalah $50. Kemudian ada biaya dekonsolidasi di CFS San Francisco untuk memisahkan barang dari kontainer bersama sebesar $80. Masih ada pula biaya penyimpanan sementara selama 3 hari di CFS sebelum pengiriman ke gudang distribusi yaitu $90. Terakhir, biaya pengiriman dari CFS ke gudang saluran distribusi adalah $100.
Dalam skenario ini, total biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk pengiriman LCL dari Jakarta ke San Francisco adalah $445. Biaya ini mencakup semua aspek dari penanganan awal, transportasi, hingga penyimpanan dan pengiriman akhir. Detail biaya ini membantu perusahaan dalam mengestimasi biaya total dan melakukan perencanaan keuangan yang lebih baik untuk pengiriman internasional.
4. Tips Kelola CFS Charge pada Pengiriman
Mampu mengelola CFS charge secara efektif pastinya dapat menghasilkan penghematan biaya yang signifikan dalam pengiriman internasional, terutama jika Anda memilih pengiriman LCL. Lalu, bagaimana caranya? Pertama, penting untuk memahami dengan detail cara perhitungannya. Cari tahu faktor pertimbagannya seperti volume atau berat barang, muatan kontainer, jenis layanan yang dibutuhkan, serta durasi penyimpanan di CFS. Dengan pengetahuan yang mendalam ini, Anda dapat lebih mudah mengidentifikasi area untuk efisiensi biaya.
Kemudian, lakukan negosiasi langsung dengan penyedia layanan logistik. Diskusikan tarif berdasarkan volume pengiriman yang sering atau berkelanjutan. Biasanya, penyedia layanan bersedia memberikan tarif yang lebih baik atau diskon untuk klien yang memberikan volume pengiriman yang konsisten. Selain itu, memilih penyedia layanan yang tepat juga krusial. Pastikan sudah riset pada rekam jejak penyedia CFS dalam menangani pengiriman LCL secara efisien.
5. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, bisa disimpulkan bahwa CFS charge adalah biaya dalam bisnis logistik yang dikenakan untuk penanganan dan penyimpanan barang di fasilitas pelabuhan, yang tidak hanya memfasilitasi konsolidasi dan dekonsolidasi kargo tetapi juga memungkinkan pengiriman dalam jumlah yang lebih kecil dengan biaya yang lebih efisien. Dalam menentukan perhitungannya, faktor volume atau berat barang, jenis layanan yang dibutuhkan, durasi penyimpanan, tarif lokal dan pajak, serta permintaan dan kapasitas mempengaruhi terhadap variabilitas biaya.
Ada sejumlah tips yang bisa Anda terapkan untuk mengelola biaya ini secara efektif. Pertama, pastikan tahu secara detail cara perhitungannya dan faktor apa yang dijadikan acuan penyedia layanan, negosiasi tarif agar lebih kompetitif, dan lakukan riset terhadap rekam jejak jasa mereka. Dengan ini, Anda tidak harus membayar mahal untuk meningkatkan efisiensi pengiriman internasional.