Dalam dunia manajemen sumber daya manusia (SDM), penting untuk menjaga stabilitas dan efisiensi setiap aspek dalam operasional HRD. Salah satu hal penting adalah KPI HRD, yang digunakan untuk mengukur efektivitas berbagai program HR dan menilai keberhasilan strategi SDM yang diterapkan perusahaan.
Sebagai seorang direktur, supervisor, atau pemimpin di perusahaan, memahami dan menentukan Key Performance Indicators (KPI) adalah hal penting, untuk memastikan KPI yang jelas dan selaras dengan strategi HR dan tujuan bisnis.
Maka dari itu, artikel ini akan menguraikan aspek ini secara mendalam mulai dari definisi, contoh, indikator umum, dan metode perhitungan. Pembahasan ini akan membantu meningkatkan kinerja HRD secara keseluruhan. Pahami selengkapnya di sini!
Apa itu KPI HRD?
KPI HRD adalah metrik untuk mengukur keberhasilan HRD dalam mendukung tujuan strategis perusahaan. Aspek ini diterapkan bertujuan untuk memastikan kinerja SDM dapat selaras dengan visi dan misi perusahaan, serta memastikan pengelolaan karyawan, pengembangan kompetensi, dan efisiensi operasional.
Human resources key performance indicators ini juga penting untuk mengevaluasi strategi bisnis terhadap pengembangan SDM. Termasuk dalam memastikan bahwa pelatihan karyawan mampu meningkatkan produktivitas dan membantu perusahaan tetap kompetitif.
Pemanfaatan KPI karyawan ini, juga memudahkan HRD dalam mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, dan merancang solusi yang tepat untuk setiap hambatan yang terjadi. Dengan begitu, perusahaan akan mudah dalam mengelola setiap SDM dan memantau kinerjanya secara menyeluruh.
Baca Juga: 12 Human Resources Tools untuk Mudahkan Tugas HR
Contoh KPI HRD dan Pengukurannya
Penting bagi perusahaan untuk menerapkan KPI yang tepat agar manajemen SDM berjalan efektif. KPI HRD dengan indikatornya akan membuat Anda memahami operasional HR seperti retensi karyawan, pelatihan, dan rekrutmen dapat mempengaruhi keberhasilan strategi SDM di perusahaan. Ini indikator utamanya:
1. Turnover Rate
Pertama, contoh KPI HRD adalah tingkat pergantian karyawan atau turnover ratio yang digunakan untuk mengukur stabilitas karyawan di perusahaan. Tingginya turnover menunjukkan ketidakpuasan karyawan terhadap lingkungan kerja, manajemen, atau peluang pengembangan karier. Sebaliknya, turnover rendah menandakan stabilitas dan kepuasan kerja.
Pentingnya memahami cara mengukur KPI HRD ini membuat perusahaan dalam mengidentifikasi pola turnover, dan memudahkan dalam mengambil langkah perbaikan, seperti memperbaiki sistem kompensasi atau menciptakan budaya kerja yang lebih positif.
Ini rumus perhitungannya:
Turnover Rate=(Jumlah Karyawan Keluar/Jumlah Total Karyawan) x 100
2. Retention Rate
KPI retention rate juga penting untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan karyawan. Contoh KPI HRD ini dapat mencerminkan budaya kerja, kepuasan, dan loyalitas mereka.
Rate yang tinggi dapat menunjukkan stabilitas tenaga kerja dan efektivitas strategi retensi perusahaan, sementara angka rendah dapat menjadi tanda adanya masalah, seperti kurangnya penghargaan atau peluang karier.
Ini rumus perhitungannya:
Retention Rate=(Jumlah Karyawan Akhir Periode/Karyawan Baru) x 100
3. Absenteeism Rate
Berikutnya contoh KPI HRD adalah absensi rate, yang menunjukkan ketidakhadiran karyawan dalam periode tertentu. Adanya ketidakhadiran karyawan yang tinggi dapat mengganggu produktivitas tim. Rate ini dapat Anda analisis penyebabnya, seperti kesehatan atau tekanan kerja, menjadi langkah awal untuk mengatasinya.
Ini rumus perhitungannya:
Absenteeism Rate=(Jumlah Hari Absen/Total Hari Kerja) x 100
4. Cost Per Hire
Contoh KPI HRD staff juga mengukur biaya yang perusahaan keluarkan untuk setiap proses perekrutan karyawan baru, termasuk iklan lowongan, penggunaan jasa rekrutmen, wawancara, dan onboarding.
Perhitungan metrik ini akan membantu dalam mengoptimalkan strategi rekrutmen, seperti menggunakan platform digital untuk menekan biaya.
Ini rumus perhitungannya:
Cost Per Hire=Total Biaya Rekrutmen/Jumlah Karyawan Baru
5. Training Effectiveness
Indikator terakhir dalam KPI HRD adalah efektivitas pelatihan, yang bisa dihitung berdasarkan peningkatan kinerja karyawan setelah mengikuti program pelatihan. Aspek ini juga bisa dilakukan dengan metode evaluasi, contohnya seperti pre-test dan post-test.
Indikator ini dapat membantu HRD human resources dalam menilai kualitas pelatihan yang disediakan.
Ini rumus perhitungannya:
Training Effectivenesse=Kinerja Setelah Pelatihan-Kinerja Sebelum Pelatihan/Jumlah Karyawan Baru
6. Employee Net Promoter Score (eNPS)
Indikator berikutnya adalah eNPS, yang dapat mengukur loyalitas dan kepuasan karyawan terhadap perusahaan. Contoh KPI HRD staff ini mengukur kinerja berdasarkan detractors atau kritikus dan promoters atau pendukung. Jika promoters menunjukkan skor 9-10, maka menunjukkan kepuasan tinggi, dan kemungkinkan merekomendasikan perusahaan.
Sedangkan, jika rate detractors menunjukkan skor 0-6, maka menggambarkan ketidakpuasan karyawan. Serta jika passives menunjukkan skor 7–8, sistem tidak menghitungnya dalam skor akhir.
Ini rumus perhitungannya:
eNPS=Persentase Promoters−Persentase Detractors
7. Time to Fill
Berikutnya, KPI HRD mengukur indikator time to fill untuk menilai efisiensi proses rekrutmen. Termasuk durasi dari pembukaan lowongan hingga posisi tersebut terisi. Pemahaman cara membuat KPI HRD dan perhitungannya akan membantu perusahaan dalam mengevaluasi daya tariknya terhadap kandidat dan efektivitas sistem rekrutmen.
Ini rumus perhitungannya:
Time to Fill=Tanggal Posisi Terisi−Tanggal Lowongan Dibuka
8. Produktivitas Karyawan
Menghitung rate produktivitas karyawan juga penting untuk menunjukkan efisiensi kerja, dengan membandingkan output terhadap waktu dan sumber daya yang digunakan. KPI human resources ini akan memastikan karyawan memberikan kontribusi optimal terhadap target organisasi, juga membantu perusahaan memahami kontribusi individu atau tim terhadap pencapaian target.
Ini rumus perhitungannya:
Produktivitasl=Total Input (Waktu atau Sumber Daya)/Total Output
Tantangan dalam Mengukur KPI HRD
Dalam menghitung dan mengukur KPI human resources, perusahaan memerlukan pemahaman dan sumber daya yang memadai untuk mendukung strategi SDM. Namun, dalam prosesnya, perusahaan sering kali memahami berbagai hambatan dalam penerapannya. Perusahaan harus mengatasi tantangan ini dalam mengukur KPI:
1. Kesulitan Pengumpulan Data yang Akurat
Data yang akurat adalah dasar dari analisis KPI human resources yang efektif. Namun, masih banyak perusahaan yang masih menggunakan metode manual untuk mencatat data, yang rentan terhadap kesalahan input dan informasi yang usang.
Penerapan sistem HR yang tidak terintegrasi juga memperparah masalah ini, membuat HRD sulit mendapatkan gambaran komprehensif terkait kinerja karyawan. Untuk itu, Anda bisa mengimplementasikan aplikasi HRIS ScaleOcean untuk dapatkan integrasi mudah dan maksimal untuk seluruh aspek human resources.
2. Keterbatasan Sumber Daya untuk Analisis Data
Tidak semua perusahaan memiliki tenaga ahli atau alat analisis data yang memadai. Keterbatasan ini dapat menghambat perusahaan untuk menganalisis KPI secara mendalam. Akibatnya, HRD seringkali hanya menghasilkan laporan data tanpa wawasan yang dapat ditindaklanjuti, sehingga mengurangi efektivitas pengambilan keputusan.
3. Dinamika Perusahaan yang Cepat Berubah
Perubahan cepat dalam strategi bisnis atau kondisi pasar dapat membuat KPI human resources yang sebelumnya relevan menjadi usang dan tidak lagi efektif. Sebagai contoh, perusahaan yang beralih ke model kerja hybrid mungkin memerlukan KPI HRD staff baru untuk mengukur kinerja.
4. Kurangnya Dukungan Teknologi yang Memadai
Tanpa penerapan software HR yang canggih, membuat pengelolaan KPI menjadi aspek yang memakan waktu dan berisiko mengalami kesalahan. Untuk itu, implementasi software HR adalah hal penting yang dapat membantu tim HRD dalam pengumpulan data secara otomatis dan analisis yang lebih cepat. Namun, banyak perusahaan, terutama yang berskala kecil, masih ragu untuk berinvestasi pada solusi teknologi ini.
Baca Juga: ScaleOcean, Solusi Sistem Human Resources Indonesia Terbaik
Solusi Teknologi untuk Pengelolaan KPI HRD
Penggunaan teknologi canggih dalam penerapan KPI aspek HRD ini menjadi hal krusial, untuk memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuan strategis perusahaan. Solusi ini akan membantu Anda dalam pengumpulan data otomatis, analisis mendalam, dan pengambilan keputusan berbasis data. Anda bisa menggunakan software HR ScaleOcean untuk optimalkan KPI HRD staff di perusahaan.
ScaleOcean akan menghadirkan solusi terintegrasi dan otomatisasi tinggi, memungkinkan Anda mengelola data karyawan secara end-to-end dan terpusat. Software canggih ScaleOcean juga menyediakan layanan pelanggan terbaik seperti demo dan konsultasi gratis untuk bantu Anda dapatkan fitur terbaik untuk bisnis Anda.
ScaleOcean software HR menyediakan beberapa fitur unggulan yang bisa Anda manfaatkan, di antaranya:
- Performance management memantau dan mengevaluasi kinerja karyawan secara otomatis berdasarkan KPI yang telah ditetapkan.
- Penetapan dan pelacakan pencapaian KPI terotomasi berdasarkan data karyawan terkumpul
- Pengumpulan data real-time, otomatis mengumpulkan data kinerja karyawan dari berbagai modul seperti manajemen tugas, absensi, pelatihan, dan manajemen proyek
- Dashboard KPI interaktif, dengan userinterface intuitif yang memberikan gambaran langsung mengenai pencapaian KPI karyawan dan tim
Dengan fitur-fitur terbaik ScaleOcean software HR ini, membuat tim HR lebih mudah dalam mengelola dan mengukur KPI dengan maksimal dengan adanya transparansi dan akurasi dalam proses penilaian kinerja. Sistem juga akan menilai setiap karyawan secara objektif sesuai target perusahaan.
Baca Juga: Kelola Karyawan Lebih Mudah dengan Staff Management
Kesimpulan
Perusahaan harus mengelola KPI HRD sebagai aspek penting untuk memastikan strategi SDM selaras dengan tujuan bisnis. Dengan memahami contoh KPI HRD staff dan bagaimana cara pengukurannya, Anda akan mudah dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas tim human resource di perusahaan.
Untuk memudahkan proses dan mengatasi berbagai tantangan KPI, implementasi software HR ScaleOcean menjadi solusi terbaik yang bisa Anda lakukan. Integrasi dan otomatisasinya akan mengoptimalkan pengelolaan KPI, dengan pengukuran yang dilakukan secara otomatis. Lakukan demo gratisnya untuk dapatkan keunggulan sistem di bisnis Anda.