Cycle time atau waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus produksi dalam perusahaan manufaktur menjadi aspek yang harus diperhatikan dengan baik. Cycle time yang terlalu lama akan berakibat pada penundaan pengiriman, penurunan produktivitas, bahkan peningkatan biaya operasional.
Maka dari itu, perusahaan perlu menghitungnya dengan efektif agar dapat memperkirakan waktu yang dihabiskan untuk memproduksi satu barang dalam proses produksi. Dengan begitu, Anda dapat mengoptimalkan proses manufaktur secara akurat. Berikut penjelasan mendalam mengenai cycle time, dan bagaimana cara hitungnya yang tepat.
Baca Juga: Proses Produksi: Arti, Fungsi, Jenis, Alur, dan Contohnya
1. Apa itu Cycle Time?
Cycle time adalah durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produksi suatu barang atau penyediaan layanan. Perhitungan waktu ini dimulai dari tahap awal suatu proses hingga penyelesaiannya, mencakup semua langkah yang diperlukan dalam menjalankan tugas tersebut.
Pengukuran waktu cycle ini dapat digunakan menjadi dasar untuk mengoptimalkan operasional manufaktur, karena akan memberikan gambaran jelas bagaimana alur proses produksi di perusahaan manufaktur.
Stabilitas waktu cycle produksi harus dijaga dengan baik. Jika jarak waktu cycle semakin pendek, berarti Anda bisa memproduksi lebih banyak produk dalam satu waktu yang sama. Sehingga, lebih banyak barang yang harus diproduksi dan dapat meningkatkan kapaitas produksi tanpa perlu tambahan biaya atau peralatan.
2. Manfaat Cycle Time di Proses Produksi
Cycle time menjadi aspek yang akan membantu perusahaan merencanakan produksi secara terstruktur, sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Masih banyak manfaat lain dari efisiensi waktu cycle ini di perusahaan manufaktur. Berikut beberapa manfaatnya:
a. Mengefektifkan Penjadwalan Produksi
Cycle time bisa memberikan gambaran berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang per-unit, dengan begitu Anda akan mudah untuk merencanakan dan membuat penjadwalan produksi yang lebih efekitif dan sesuai.
b. Meningkatkan Kualitas Produksi
Waktu cycle yang terkelola dengan baik akan membuat perusahaan dapat menyeimbangkan efisiensi dan kebutuhan, sehingga dapat mempertahankan kualitas produksi yang tinggi. Pengelolaan yang baik juga akan membantu mengurangi risiko cacat produk sebelum masuk ke tahap distribusi.
c. Menghemat Biaya Produksi
Manfaat berikutnya cycle time adalah dapat mengurangi biaya produksi. Jadi, saat waktu cycle dikurangi melalui perbaikan proses dan waktu produksi, maka akan lebih banyak produk yang diproduksi dalam waktu yang sama. Hal tersebut akan membantu alokasi overhead pabrik yang tersebar ke berbagai proses dengan baik, dan menghasilkan biaya produksi yang stabil di bisnis Anda.
d. Meningkatkan Peluang Speed to Market
Manfaat lainnya cycle time adalah dapat memberikan peluang peningkatan speed to market setiap barang yang telah selesai diproduksi. Pengelolaan yang tepat akan mempercepat alur proses produksi, dan membuat barang lebih cepat dan lancar launching ke pasar. Hal tersebut akan memaksimalkan penjualan dan
meningkatkan pendapatan Anda.
e. Mengefisienkan Manajemen Risiko Produksi
Waktu cycle yang optimal, akan membuat perusahaan lebih responsif terhadap perubahan, karena proses produksi akan lebih lancar dan lebih cepat dengan penjadwalan yang sesuai. Pengelolaan tersebut akan membuat perusahaan memiliki manajemen risiko produksi dengan baik untuk menghindari hambatan.
Baca Juga: ScaleOcean, Sistem Manufaktur Fleksibel Terbaik Indonesia
3. Faktor yang Memengaruhi Cycle Time
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi cycle time di perusahaan manufaktur. Jika tidak dikelola dengan baik, akan berdampak pada operasional proses manufaktur. Sehingga penting untuk memahami satu persatu faktor ini untuk bantu optimalkan waktu cycle, yaitu:
a. Kurangnya Persediaan Bahan Baku
Ketersediaan bahan baku yang tidak memadai akan berdampak pada berhentinya proses produksi sementara. Ketika bahan yang dibutuhkan tidak ada, produksi akan terhenti dan penundaan tersebut akan meningkatkan waktu cycle di perusahaan manufaktur.
b. Adanya Keterlambatan dalam Pengiriman
Faktor keterlambatan pengiriman juga dapat memperpanjang waktu cycle. Jika bahan baku tidak tiba tepat waktu, maka produksi tidak dapat dilanjutkan dan akan meningkatkan lead time produksi. Untuk itu, perusahaan manufaktur harus memiliki rencana cadangan untuk mengatasi kemungkinan keterlambatan yang terjadi.
c. Terjadi Kesalahan dalam Proses Produksi
Kesalahan alur proses produksi seperti salah pengaturan mesin atau cacat produk, dapat membuat perusahaan harus menghabiskan waktu untuk mengatasi hambatan tersebut, sehingga waktu cycle akan semakin panjang.
d. Adanya Lead Time pada Pesanan dari supplier
Lead time pada pesanan dari supplier akan menghambat alur produksi Sehingga jika menunggu lebih lama produksi akan terhenti dan menyebabkan penundaan dalam pengiriman produk akhir. Hal tersebut dapat membuat waktu cycle tidak efektif.
e. Adanya Langkah Kurang Efektif dalam Produksi
Proses produksi yang tidak efisien seperti adanya langkah yang berulang dan tidak perlu akan menyebabkan pemborosan waktu dan sumber daya. Anda bisa mengidentifikasi langkah-langkah yang bisa dihilangkan atau diperbaiki, agar bisa waktu cycle akan semakin efektif dan proses manufaktur dapat efisien secara menyeluruh.
4. Tips Optimalkan Cycle Time Manufaktur
Untuk mengoptimalkan proses cycle time, ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan untuk mencapai tujuan yang telah diuraikan sebelumnya. Berikut ini berbagai metode dan strategi yang dapat perusahaan manufaktur jalankan untuk mengoptimalkan pengelolaan cycle time adalah:
a. Implementasi Software Manufaktur
Anda bisa memanfaatkan software manufaktur yang memiliki solusi terbaik yang dapat mengotimalkan proses ini. Sistem memiliki kemampuan otomasi dan integrasi yang tinggi, sehingga dapat memantau secara real-time, dan mengelola berbagai aspek produksi di satu platform terpadu.
b. Terapkan Metode Lean Manufacturing
Anda bisa menerapkan lean manufacturing untuk meminimalkan pemborosan dalam proses produksi. Perusahaan manufaktur bisa mengidentifikasi bagian mana yang harus dieliminasi, dipercepat, dan ditingkatkan alur kerjanya.
c. Penggunaan Just in Time Production
Cara selanjutnya optimalkan cycle time adalah dengan menggunakan metode produksi just in time yang menekankan pembuatan produk hanya ketika permintaan masuk. JIT akan membantu mengurangi waktu cycle dengan mengurangi lead time antar berbagai tahapan dalam produksi.
d. Optimasi Layout Pabrik
Penting juga mengatur layout pabrik manufaktur untuk mengurangi waktu produksi yang tidak perlu, Anda bisa menata ulang area kerja agar mesin dan produksi per-tahap berada di aliran yang efektif dan terintegrasi dengan baik. Layout yang mudah juga akan menciptakan proses yang lebih ramping dan transisi yang lebih cepat antar tahapan produksi.
e. Penerapan SOP yang Tepat
Tips berikutnya cycle time adalah menetapkan standar kerja yang maksimal agar dapat mengurangi proses yang dapat diulangi dengan hasil yang konsisten. Terapkan SOP produksi yang efektif untuk memastikan semua staff produksi melakuka tugasnya dengan efisien dan terstruktur.
f. Maksimalkan Quality Control
Tips terakhir untuk mengoptimalkan cycle time adalah dengan memaksimalkan proses quality control, agar mengurangi pemborosan dan mempercepat waktu cycle. Lakukan inspeksi dan pengujian kualitas di setiap tahap produksi agar dapat menemukan dan mengatasi masalah lebih awal.
5. Rumus Cycle Time
Untuk membuat waktu cycle semakin efektif, perusahaan manufaktur harus menghitung aspek ini secara akurat dan tepat. Anda bisa menggunakan rumus cycle time untuk menghitung rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk dalam perusahaan manufaktur. Berikut rumus cycle time:
Cycle Time = Waktu Produksi Bersih / Total Hasil Produksi
Dalam rumus cycle time tersebut, ada dua hal yang harus Anda perhatikan. Waktu produksi bersih yang merupakan waktu yang dihabiskan pada proses produksi aktual, tidak termasuk downtime atau gangguan lainnya. Sedangkan total hasil produksi adalah total unit yang dihasilkan dalam periode waktu yang sama dengan waktu produksi bersih yang telah dihitung.
Nantinya, hasil dari perhitungan ini bisa Anda gunakan untuk mendapatkan waktu rata-rata yang harus dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk dalam proses produksi manufaktur. Perhitungan ini juga akan memberikan gambaran tepat mengenai efisiensi produksi, dan membantu Anda untuk mengidentifikasi area penting yang memerlukan peningkatan.
6. Strategi Menghitung Cycle Time
Setelah memahami rumus cycle time, penting untuk memahami cara menghitung cycle time dengan akurat. Perhitungan ini akan menghasilkan siklus produksi yang tepat untuk memenuhi tenggat waktu produksi dan mengendalikan biaya operasional secara efisien. Ini cara menghitung cycle time:
a. Identifikasi Proses
Pertama lakukan identifikasi dengan melibatkan pengukuran proses manufaktur seperti lead time, inspeksi, dan pengelolaan distribusi untuk melakukan proses ini. Hal tersebut dilakukan untuk menentukan elemen spesifik dan memastikan semua prosesnya dapat mempengaruhi durasi waktu produksi yang akan dihitung.
b. Kumpulkan Data Waktu Produksi
Cara menghitung cycle time berikutnya adalah dengan mengumpulkan data waktu yang diperoleh dari informasi produksi, bisa menggunakan stopwatch atau alat pengambilan waktu untuk mencatat berapa lama setiap bagian dari proses produksi membutuhkan waktu. Termasuk persiapan mesin, waktu proses aktual, juga waktu istirahat yang dibutuhkan.
c. Hitung Waktu Mulai dan Selesai
Waktu mulai menjadi titik dimana bahan baku pertama kali masuk ke dalam proses manufaktur, sedangkan waktu selesai menjadi proses dimana produk akhir siap diangkut dari produksi. Anda harus menghitung kedua waktu tersebut secara akurat, dan lakukanlah pengamatan selama siklus produksi penuuh untuk memastikan data secara konsisten.
Biasanya perusahaan manufaktur memiliki cap waktu pada lembar kerja yang menyatakan waktu mulai atau selesai. Bisa juga menggunakan sistem manufaktur yang memiliki fitur pelacakan waktu elektronik untuk optimasi pencatatan agar menghindari kesalahan. Catatlah waktu ketika produksi berjalan lancar dan ketika produksi dihentikan karena berbagai masalah.
d. Menghitung Cycle Time
Setelah proses penetapan waktu mulai dan selesai dilakukan, cara menghitung cycle time selanjutnya adalah menghitung siklus produksi itu sendiri secara akurat. Anda bisa menghitungnya dengan rumus cycle time agar dapat menghasilkan waktu pengerjaan produksi yang efisien untuk setiap produksi per-unit.
e. Rata-Rata Cycle Time
Dari hasil perhitungan waktu cycle dari berbagai proses dan batch produksi, Anda dapat menghitung rata-ratanya. Sehingga akan memberikan gambaran stabil mengenai berapa lama waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk. Anda bisa menghitungnya dimulai dengan mengumpulkan semua waktu siklus yang telah dicatat.
Contohnya, jika perusahaan memiliki lima pengukuran waktu siklus, catat dan jumlahkan seluruhnya. Setelah dijumlahkan, Anda baru bisa menghitung jumlah rata-rata waktu cycle dengan menggunakan rumus ini:
f. Analisis dan Peningkatan
Cara menghitung cycle time yang terakhir adalah menganalisisnya dengan mengumpulkan data seluruh waktu cycle, agar dapat diidentifikasi langkah penting dalam produksi yang membutuhkan waktu perpanjangan.
Penggunaan data waktu cycle yang dikumpulkan untuk dianalisis untuk mengidentifikasi langkah-langkah penting dalam proses produksi yang membutuhkan waktu terpanjang, juga untuk evaluasi penyebabnya dalam perusahaan manufaktur.
Analisis yang akurat akan menghasilkan peluang untuk mengurangi waktu tanpa mengorbankan kualitas, bahkan sebaliknya, akan menunjukkan di mana investasi dalam peralatan, pelatihan, atau perbaikan proses dapat menghasilkan penghematan waktu dan peningkatan produktivitas.
Selain itu, perusahaan juga perlu memahami cara menghitung biaya overhead pabrik, seperti biaya pemeliharaan, utilitas, dan gaji manajer pabrik, yang berperan penting dalam menentukan harga pokok produksi dan menjaga agar biaya tetap terkendali seiring dengan peningkatan kapasitas produksi.
7. Contoh Cycle Time Produksi
Dari penjelasan mengenai rumus dan cara menghitung cycle time, kita harus memahami lebih mendalam mengenai konsep tersebut untuk memaksimalkan produksi manufaktur. Untuk itu, kita akan menguraikan contoh cycle time produksi yang dapat Anda jadikan acuan untuk menghitungnya secara akurat.
Contoh cycle time produksi ini diambil dari skenario fiktif perusahaan manufaktur Indonesia bernama PT. KM Elektronik yang memproduksi komponen elektronik. Perusahaan ini bekerja dalam dua shift sehari, dengan waktu satu shift yaitu 8 jam kerja. PT. Kita Elektronik juga memiliki downtime waktu dan gangguan lainnya selama proses produksi, sehingga waktu tersebut menjadi waktu bersih dan merupakan waktu kerja penuh dalam satu shift, juga telah dikurangi dengan waktu istirahat yang diberikan.
Diketahui juga, PT. Kita Elektronik telah menghitung total waktu produksi biasanya yang menghasilkan 400 unit produk dalam satu shift kerja. Dari data tersebut, kita dapat menghitungnya dengan menggunakan rumus cycle time yang telah diuraikan sebelumnya, yaitu sebagai berikut:
Sebelum menghitungnya, terlebih dahulu Anda harus mengubah jam kerja 8 jam tersebut ke perhitungan menit. Jadi 8 jam sama dengan 480 menit. Selanjutnya, Anda dapat menghitungnya seperti berikut:
Dari perhitungan ini, dapat diketahui bahwa PT. Kita Elektronik harus memproduksi satu unit elektronik selama 1,2 menit selama jam kerja 8 jam. Dengan hasil ini, perusahaan manufaktur ini bisa merencanakan kapasitas produksi dengan lebih baik, juga memperkiraan waktu pengiriman lebih tepat kepada pelanggan.
Baca Juga: Perhitungan Produksi Otomatis dengan ERP Software Manufaktur
8. Optimalkan Penerapan Cycle Time dengan Software Manufaktur ScaleOcean
Pengelolaan waktu siklus yang masih manual, membuat Anda kesulitan mencatat data kompleks dan beragam. Itu akan membuang banyak waktu dan berisiko terjadi kesalahan. Nah, sudah saatnya untuk beralih ke software manufaktur untuk mengoptimalkan penerapan cycle time dengan mudah.
Software manufaktur ScaleOcean akan memberikan banyak solusi dan kemudahan untuk mengoptimalkan waktu cycle produksi dengan fitur lengkapnya. Salah satunya fitur analisis real-time yang dapat memberikan Anda data lengkap mengenai pengelolaan cycle time, dengan proses yang otomatis dapat Anda kendalikan.
Dari data sensor tersebut, sistem akan memberikan pelaporan akurat dan dashboard yang user-friendly untuk memudahkan Anda untuk memantau kinerja produksi secara menyeluruh, membuat keputusan berbasis data, dan merespons perubahan kebutuhan produksi dengan cepat.
Implementasi ScaleOcean sistem akan memberikan banyak lagi keunggulan bagi perusahaan Anda, dan membuat bisnis Anda tetap kompetitif di pasar dinamis. Ambil kesempatan ini dengan daftarkan demo gratis secepatnya!
9. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penting bagi perusahaan manufaktur untuk menghitung cycle time dengan akurat karena akan membantu dalam memaksimalkan produksi di berbagai prosesnya, serta menghasilkan kualitas produk yang tinggi.
Anda bisa beralih untuk mengelola dan menghitung waktu cycle secara otomatis dengan menggunakan solusi terbaik dari ScaleOcean software manufaktur. Fitur unggulnya dapat membuat Anda bisa melacak dan mengendalikan waktu cycle ini secara maksimal, sehingga efisiensi operasional Anda dapat terjaga. Dapatkan demo gratis dengan tim professional kami, untuk konsultasikan apapun kebutuhan bisnis Anda. Segera hubungi ScaleOcean untuk informasi lebih lanjutnya!