BOM Bill of Material adalah daftar lengkap yang akan memberikan gambaran detail mengenai semua komponen bahan baku, dan instruksi yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang. Pembuatan BOM menjadi hal penting yang akan mempermudah Anda memastikan setiap produksi dilakukan dengan benar dan sesuai.
Akan tetapi, tidak sedikit perusahaan manufaktur yang masih tidak dapat menyesuaikan penyusunan contoh bill of material produk secara tepat dengan kebutuhan bisnisnya, atau product developmentnya. Hal tersebut bisa berdampak pada biaya, kualitas produksi, juga efisiensi produksi pada perusahaan. Untuk itu, penting untuk memilih BOM produk yang tepat untuk menjaga produksi berjalan lancar, juga menghindari risiko masalah berkepanjangan.
Di sini akan di bahas apa pengertian bill of material contoh, elemen, jenis, hingga bagaimana cara membuatnya dalam perusahaan manufaktur. Pembahasan ini juga akan menguraikan perbedaan
bill of material vs bll of quantity agar dapat mengoptimalkan pengelolaan keduanya. Artikel ini akan membantu Anda mengoptimalkan fungsi bill of material untuk setiap produk yang dihasilkan.
Apa itu BOM Bill of Material
BOM Bill of Material adalah daftar terstruktur yang berisi seluruh bahan, komponen, dan sub-komponen yang dibutuhkan untuk membuat suatu produk dalam proses manufaktur. Komponen dalam BOM mencakup jumlah, spesifikasi teknis, dan bahkan rencana pembelian untuk setiap material.
Adanya BOM dalam proses bisnis manufaktur menjadi dokumen dasar yang digunakan untuk memastikan proses produksi dapat berjalan sesuai rencana. Di mulai dari pengadaan bahan baku, hingga perakitan produk akhir. Anda bisa software manufaktur yang dapat memaksimalkan kinerja BOM dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Dari laporan pasar global yang dikutip dari Newswires, BOM software menjadi perangkat dengan yang perkiraan penggunaan BOM di perusahaan mencapai $11,71 miliar hingga tahun 2028, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabugan (CAGS) sebesar 6,5%. Ini berarti BOM software manufaktur menjadi sistem yang bisa mencapai efisiensi dan kelangsungan proses produksi dan bisnis berkepanjangan.
Selain menjadi dokumen dasar, fungsi bill of material juga menjadi panduan yang menghubungkan berbagai departemen dalam perusahaan manufaktur. Seperti produksi, pengadaan, dan inventory. Penggunaan bill of material produk yang akurat, akan membantu perusahaan manufaktur memastikan mereka memiliki semua bahan yang diperlukan secara tepat waktu, sehingga dapat meminimalisir risiko keterlambatan produksi.
Fungsi Bill of Material
Bill of materials menjadi aspek penting bagi efisiensi proses produksi dan pengelolaan proses manufaktur secara menyeluruh. Perannya sangat krusial dalam memastikan setiap bahan yang dibutuhkan untuk produksi selalu tersedia. Ada beberapa fungsi bill of material dalam perusahaan manufaktur, yaitu:
a. Perencanaan Produksi
Fungsi bill of material pertama sebagai perencanaan produksi, di mana BOM menjadi rincian detail bagi seluruh bahan yang dibutuhkan untuk produksi. Adanya bill of materials akan memastikan produksi memenuhi jadwal produksi, juga membantu dalam menentukan urutan batch produksi dari awal hiingga akhir.
b. Pengendalian Persediaan
Fungsi bill of material yang kedua adalah sebagai pengendali persediaan, di mana informasi rinci dari dokumen ini menjadi penentu aturan tingkat persediaan yang lebih efektif. Bill of materials menjadi dasar bagi pengelolaan inventory secara menyeluruh, juga sebagai dasar penyeimbang stok agar tidak lebih atau kurang.
c. Estimasi dan Pengendalian Biaya
Fungsi bill of material ketiga adalah sebagai pengendalian biaya dan estimasi, di mana setiap komponen bahan dan biayanya akan disusun dalam dokumen ini sehingga perusahaan dapat
menghitung total biaya bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk. Bill of materials akan dapat
membantu mengidentifikasi peluang penghematan biaya lebih baik.
Manfaat BOM di Bisnis Manufaktur
BOM Bill of Materials memiliki menjadi fungsi penting di industri manufaktur, di mana aspek ini dapat memfasilitas perencanaan dan pengadaan produksi agar lebih baik. Setelah membahas fungsi bill of material, ada beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dalam pengelolaan proses manufaktur:
a. Mengoptimalkan Perencanaan Material
BOM akan memberikan kemudahan untuk perusahaan dalam merencanakan kebutuhan material dengan akurat. Setiap bahan yang diperlukan untuk membuat produk, akan tercantum jelas dalam BOM sehingga Anda bisa memesan jumlah bahan yang tepat sesuai kebutuhan produksi.
b. Mengurangi Risiko Kesalahan Produksi
Manfaat lainnya BOM bill of material adalah mencegah terjadinya kesalahan dalam proses produksi perusahaan manufaktur. Daftar lengkap dan rinci dari BOM, akan membantu memastikan bahwa tidak ada bahan yang terlupakan atau salah digunakan untuk proses produksi.
c. Memudahkan Manajemen Inventaris
BOM juga akan membantu perusahan manufaktur mengelola persediaan bahan baku dan komponen dengan lebih efektif. BOM akan memberikan informasi mengenai kebutuhan bahan secara detail, sehingga Anda bisa menjaga persediaan dalam jumlah optimal, dan menghindari penumpukan stok yang tidak perlu.
d. Memandu Proses Produksi
BOM juga menjadi panduan produksi yang memberikan detail setiap komponen yang dibutuhkan, serta urutan dan prosedur yang harus diikuti dalam proses produksi. BOM bisa dijadikan blueprint untuk tim produksi dan memudahkan dalam memahami langkah yagn gharus diambil, berapa banyak yang harus diperlukan, dan bagaimana komponen diproses.
e. Mempercepat Pemenuhan Pesanan
Penggunaan BOM diperlukan untuk memastikan semua bahan dan komponen yang diperlukan untuk produksi selalu tersedia dalam jumlah yang tepat. Hal tersebut juga membuat proses produksi berjalan sesuai rencana, dan pesanan pelanggan dapat terpenuhi tepat waktu.
f. Mendukung Estimasi Biaya Produksi
Manfaat berikutnya BOM bill of material adalah dapat memberikan rincian bahan yang dibutuhkan beserta jumlah biayanya. Hal tersebut membuat perusahaan bisa menghitung dan membuat laporan HPP manufaktur dengan lebih akurat.
Untuk membuat perusahaan lebih mudah mencapai manfaatnya, Anda bisa menerapkan software manufaktur yang bisa mengoptimasi pembuatan BOM dengan tepat. Menurut Cybersecurity Dive, fungsi software BOM adalah sebagai langkah keamanan yang penting untuk seluruh departemen dalam rantai pasokan bisa melihat bahan-bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi. Sehingga dapat menghindari kerentanan atau pembaruan yang sering muncul terjadi.
Elemen Penting di BOM Produksi
BOM digunakan dalam perusahaan manufaktur sebagai fondasi untuk menentukan apa saja komponen yang diperlukan, sehingga proses produksi bisa lancar dalam menghasilkan produk jadi berkualitas tinggi. Ada beberapa elemen penting yang harus ada dalam BOM bill of material adalah sebagai berikut:
-
Part number, identifikasi unitk untuk setiap bahan atau komponen dalam setiap bill of material contoh yang dibuat. Ini akan memudahkan pelacakan dan pengelolaannya.
- Deskripsi item, detail setiap komponen. Harus dibuat dengan jelas dan spesifik agar memastikannya digunakan dengan mudah dalam produksi.
- Kuantitas dari setiap bahan atau komponen, mencantumkan jumlah bahan yang diperlukan untuk merakit satu unit produk
Jenis BOM Perusahaan Manufaktur
Agar penggunaan BOM bill of material produk dapat maksimal, perusahaan manufaktur bisa menggunakan jenis jenis BOM sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik bisnis Anda.
Setiap jenisnya memiliki tujuan dan aplikasi yang spesifik untuk mencapai fungsi bill of material yang maksimal. Ini dia jenis-jenisnya:
a. Engineering BOM (EBOM)
Jenis pertama bill of material adalah engineering BOM yang dikembangkan oleh tim teknik selama fase desain produk. EBOM ini memberikan informasi semua komponen produk berdasarlan spesifikasi teknis dan desain produk, dengan detail seperti diagram teknis dan deskripsi detail dari setiap bahan yang dibutuhkan.
b. Manufacturing BOM (MBOM)
Jenis selanjutnya bill of material adalah MBOM atau manufacturing BOM, yang digunakan oleh tim produksi untuk proses produksi dan perakitan berjalan lancar. Jenis ini berisi informasi lengkap mengenai
semua bahan baku, komponen, dan sub-komponen yang diperlukan untuk memproduksi produk jadi.
c. Sales BOM (SBOM)
Sales bill of material produk (SBOM) menjadi jenis yang digunakan oleh tim penjualan yang biasanya berisi produk yang dijual, beserta komponennya secara individual. Di jenis ini,
berguna untuk situasi di mana perusahaan menjual produk yang dapat dipersonalisasi atau dikustomisasi, sehingga pelanggan dapat memilih komponen tertentu yang akan dimasukkan dalam produk akhir.
Struktur BOM Produksi Manufaktur
BOM juga memiliki struktur penerapannya di perusahaan manufaktur, yang membantu mengatur dan mengelola informasi komponen produk untuk proses produksi. Ada dua jenis struktur BOM yang umum digunakan, dengan fungsi bill of material dan tujuan yang berbeda. Berikut penjelasannya:
a. Tree Structure/Pyramid Structure
Struktur pertama bill of material adalah bentuk standar atau tree pyramid struktur, di mana
produk jadi berada di puncak, dan setiap komponen serta sub-komponen yang diperlukan untuk membuat produk tercantum dalam cabang di bawahnya.
Struktur ini memberikan gambaran hierarkis yang jelas tentang bagaimana setiap bahan terhubung dalam proses perakitan.
b. Bowrglas Structure
Selanjutnya ada struktur modular atau bowrglas, yaitu struktur yang lebih kompleks dan biasanya BOM ini digunakan untuk produk yang terdiri dari beberapa modul atau bagian yang dapat diganti.
Perusahaan juga dapat membuat contoh bill of material produk ini juga dengan komponen terpisah dalam modul yang lebih kecil, sehingga modul masing-masing dapat memiliki sub-komponennya sendiri. Kemudian modul-modul tersebut dirakit menjadi produk jadi.
Format Membuat BOM
BOM Bill of material produk memiliki beberapa variasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kompleksitas produk yang akan diproduksi. Ada beberapa format yang bisa Anda pilih dengan tepat agar membantu mempermudah pengelolaan material, perakitan, dan perencanaan produksi. Ini dia bill of material contoh format-formatnya:
a. Single-Level BOM
Format pertama bill of material adalah single-level, yang menjadi format sederhana dengan mencantumkan komponen dan bahan baku yang langsung digunakan untuk membuat produk akhir.
Format ini biasanya digunakan untuk produk yang memiliki proses perakitan sederhana dan tidak melibatkan banyak komponen atau sub-komponen.
b. Multi-Level BOM
Multi-level BOM memiliki perbedaan dengan single-level, di mana format ini lebih kompleks dan mencantumkan detail lengkap mengenai komponen di beberapa tingkatan.
Setiap komponen utama dapat memiliki sub-komponen, yang juga dijelaskan dalam detail lebih lanjut. Multi-Level BOM sering digunakan untuk produk yang rumit dan memiliki banyak bagian.
c. Indented BOM
Format terakhir contoh bill of material adalah indented, yang menjadi BOM variasi dari multi-level di mana setiap tingkatan komponen dan sub-komponen ditampilkan dalam format indentasi.
Indentasi ini membantu menunjukkan hubungan hierarkis antara komponen utama dan sub-komponen. Format ini membuat BOM lebih mudah dibaca dan dipahami, terutama ketika bekerja dengan produk yang memiliki struktur yang rumit.
Cara Membuat BOM
BOM bill of material produk harus dibuat dengan detail yang terstruktur dan teliti, agar hasilnya dapat mendukung proses produksi dengan tepat. Terdapat beberapa tahapan dan cara yang tepat untuk membuat BOM dengan mudah, yaitu sebagai berikut:
a. Identifikasi Produk
Cara pertama membuat bill of material adalah dengan mengidentifikasi produk yang akan diproduksi seperti
desain produk, fungsinya, dan komponennya. Di sini
tim desain dan teknik akan membuat spesifikasi produk, yang menjadi dasar untuk menyusun BOM.
b. Identifikasi Komponen Utama dan Bahan Baku
Selanjutnya cantumkan semua komponen utama dan bahan baku yang diperlukan untuk membuat produk secara detail. Termasuk jenis material, spesifikasi teknis, serta jumlah yang dibutuhkan untuk setiap unit produk.
c. Penentuan Struktur dan Format BOM
Tahapan selanjutnya adalah menentukan struktur dan format BOM yang akan dibuat, berdasarkan karakteristik dan kebutuhan bisnis Anda. Proses pembuatan contoh bill of material produk ini penting karena akan sangat berpengaruh pada bagainana
proses produksi dilakukan.
d. Penentuan Kuantitas Setiap Komponen
Berikutnya tentukan juga jumlah atau kuantitas setiap komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk.
Misalnya, jika produk yang akan diproduksi memerlukan 4 baut dan 2 roda, maka jumlah tersebut harus dicantumkan dengan jelas di BOM.
e. Menambahkan Informasi Spesifikasi Teknis
Tambahkan juga spesifikasi teknis yang lengkap termasuk ukuran, berat, material yang digunakan, serta karakteristik lainnya yang relevan dengan proses produksi. Informasi penting ini memastikan komponen yang tepat digunakan dalam setiap tahap produksi.
f. Pemeriksaan dan Verifikasi BOM
Setelah semua komponen seperti jumlah, spesifikasi sudah tercantum, selanjutnya lakukanlah pemeriksaan dan verifikasi BOM. Pastikan BOM yang telah dibuat harus akurat dan sesuai dengan kebutuhan produksi.
g. Dokumentasi BOM
Setelah BOM selesai diverifikasi, penting untuk mendokumentasikan informasi tersebut untuk membantu perencanaan produksi, pengelolaan inventory, pengadaan, dan proses produksi batch yang efisien.
Sebelum memberikan contoh bill of material produk dalam perusahaan manufaktur, Anda perlu tahu bahwa ada cara mudah dalam membuat BOM dengan akurat. Software manufaktur bisa Anda terapkan untuk bisa mengintegrasikan berbagai modul bisnis di perusahaan manufaktur Anda seperti inventory, desain, dan produksi untuk membuat BOM dengan otomatis.
Tidak hanya BOM, dokumen bill of material vs bill of quantity juga akan dibuat sistem dengan baik, dan memastikan kedua dokumen yang telah dibuat dapat membantu proses produksi Anda lebih efektif, dan lead time yang terjadi.
Batasan Membuat BOM
Dalam membuat contoh bill of material, ada beberapa batasan yang perlu diperhatikan. Batasan-batasan ini dapat mempengaruhi akurasi, efektivitas, dan keberhasilan dalam penerapannya di proses produksi. Ini beberapa batasannya yang harus dihadapi perusahaan manufaktur:
a. Ketidakakuratan Data
Tidak akuratnya data terkait komponen dan bahan baku sering terjadi, dan jika terjadi dapat menyebabkan kekeliruan dalam perencanaan produksi, pengadaan material, bahkan produk akhir. Anda bisa menerapkan software manufaktur yang bisa membuat BOM secara otomatis, tanpa adanya kesalahan input data, dan dapat menjaga keakuratannya secara menyeluruh.
b. Kompleksitas Produk
Proses produksi yang kompleks dengan banyak komponen dan sub-komponen, membuat BOM menjadi sangat rumit. Untuk itu, BOM multi-level atau BOM modular menjadi rekomendasi yang dapat digunakan untuk membuat BOM agar dapat mengatasi kompleksitas tersebut, dan menyesuaikan BOM dengan efisien.
c. Perubahan Desain yang Berkelanjutan
Jika terjadi perubahan desain dan BOM yang Anda buat tidak dapat diubah atau diperbarui, maka itu adalah masalah besar bagi perusahaan manufaktur. BOM dapat dibuat secara otomatis dengan software pabrik manufaktur, dan jika terjadi kesalahan atau perubahan Anda bisa memperbaruinya dengan mudah tanpa takut ada variabel yang hilang.
d. Kesulitan dalam Koordinasi Antardepartemen
Membuat BOM memerlukan koordinasi yang efektif antara berbeagai departemen seperti desain, procurement, produksi, dan accounting. Namun, jika komunikasi tidak selara dan terdapat miskomunikasi maka akan terjadi batasan di sana.
Software manufaktur yang memiliki kemampuan integrasi yang tinggi bisa dengan mudah mengakses informnasi di beberapa departemen, dan membuat BOM yang otomatis dan sesuai dengan kebutuhan produksi manufaktur. Tidak hanya dokumen ini, kedua aspek
bill of material vs bill of quantity juga akan mudah dibuat otomatis dengan software pabrik manufaktur tanpa ada batasan atau hambatan yang terjadi.
Bedanya Bill of Material vs Bill of Quantity
Perlu dipahami juga BOM Bill of Material vs Bill of Quantity dalam pengelolaan proses produksi dan manufaktur. Keduanya memiliki daftar item yang diperlukan untuk produksi, namun memiliki perbedaan yang signifikan, yaitu sebagai berikut:
a. Bill of Materials
BOM adalah daftar terstruktur mengenai detail seluruh hal yang diperlukan untuk proses produksi. Dibuat untuk memfasilitasi perencanaan produksi, kapasitas, dan penjadwalan. Fokusnya hanya pada list komponen fisik dan struktur produk. Bill of material contoh biasanya dibuat memastikan semua bahan tersedia dan terorganisir sebelum produksi dimulai.
b. Bill of Quantity
Sedangkan BOQ adalah daftar yang merinci jumlah dan jenis bahan serta biaya yang diperlukan untuk produksi manufaktur. Sering digunakan untuk estimasi biaya dan pengelolaan anggaran. Fokusnya hanya pada biaya dan kuantitas bahan atau pekerjaan dalam proses manufaktur.
Berbeda dengan contoh bill of material vs bill of quantity biasanya dibuat untuk memberikan gambaran menyeluruh terkait total biaya yang dibutuhkan, dan sering digunakan dalam industri manufaktur atau konstruksi yang membutuhkan perencananaan biaya yang lebih besar.
Perbedaan Bill of Material vs Bill of Quantity menjadi hal yang harus dipahami sebaik mungkin untuk mengoptimalkan proses manufaktur. Tujuannya sama sama untuk mengelola bahan baku dan biaya produksi, namun fokusnya saja yang berbeda.
Bedanya
Bill of Material vs Bill of Quantity juga dilihat dari format penulisan dan cara buatnya. BOQ disusun dengan format daftar linear yang merinci kuantitas dan biaya dari setiap bahan baku dan batch produksi yang harus dilakukan untuk menghasilkan produk. Dokumen
Bill of Material vs Bill of Quantity
sangat penting bagi manajemen produksi dan pengendalian biaya di industri manufaktur.
Contoh Bill of Material
Untuk lebih memahami bagaimana penerapan BOM bill of material produk dalam perusahaan manufaktur, di sini kita akan menguraikan bill of material contoh lengkapnya untuk Anda. Berikut contoh bill of material produk untuk bantu memudahkan pembuatannya di perusahaan manufaktur:
Sebelumnya kita membahas perbedaan Bill of Material vs Bill of Quantity, di bill of material contoh ini dapat menjadi panduan dasar bagi perusahaan manufaktur dalam memproduksi suatu barang. Adanya contoh bill of material produk yang terstruktur dan rinci, akan membuat Anda mudah dalam mengelola material dan komponen yang dibutuhkan lebih efisien.
Dengan bill of material contoh yang tepat dan lengkap ini, proses manufaktur Anda bisa berjalan lebih lancar, serta dapat mengurangi potensi keterlambatan produksi, dan pengeluaran biaya produksi yang tidak perlu.
Kesimpulan
BOM Bill of material adalah komponen penting yang ada untuk menjaga operasional produksi tetap berjalan lancar, dan memastikan komponen dan bahan baku selalu tersedia kapan pun dibutuhkan. Dari penjelasan mulai dari pengertian hingga contoh bill of material produk ini, dapat menjadi panduan bagi Anda mengelola bahan produksi lebih mudah, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya produksi.
Perbedaan bill of material vs bill of quantity juga harus dipahami dengan baik untuk memaksimalkan proses produksi. Untuk memudahkan pembuatan BOM, software manufaktur ScaleOcean bisa memberikan solusi terbaik untuk Anda. Dengan integrasi ke berbagai modul bisnisnya yang tinggi, ScaleOcean dapat menjangkau berbagai informasi yang dibutuhkan untuk memaksimalkan fungsi bill of material, dan otomatis membuatnya dengan akurat berdasarkan kebutuhan bisnis.
Anda bisa lebih mendapatkan informasi lengkapnya dengan lakukan konsultasi dengan tim kami dan dapatkan demo gratis untuk kebutuhan bisnis Anda. Hubungi ScaleOcean segera untuk selengkapnya!