Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Halo 👋

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana konsultan kami membantu perusahaan anda atau jadwalkan demo gratis dengan tim kami!
Informasi Bisnis Inventaris Solusi Bisnis Supply Chain

7 Aspek Penting pada Inventory Turnover Ratio

3 Min Read     Posted on 27 Jul 2023

Share Artikel

Salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan inventaris perusahaan adalah inventory turnover ratio. Rasio ini mengukur seberapa cepat sebuah perusahaan menjual dan mengganti inventarisnya dalam periode tertentu. Jika secara konsisten mampu mempertahankan tingkat rasionya, maka akan ada perubahan signifikan pada cash flow, profitabilitas, dan kepuasan pelanggan.

Bagaimanapun, ada banyak faktor yang mempengaruhi turnover dan perusahaan perlu mempertimbangkan dan mengelola semua faktor ini untuk mencapai efisiensi bisnis yang optimal. Pada artikel berikut, kita akan mempelajari beberapa aspek penting dalam turnover, termasuk manajemen persediaan, peramalan penjualan, hingga pelayanan pelanggan. Semua aspek ini memiliki peran penting dalam mengoptimalkan rasio turnover dan profitabilitas perusahaan.

1. Apa itu Inventory Turnover Ratio?

Inventory turnover ratio adalah parameter yang digunakan dalam manajemen keuangan untuk mengetahui seberapa efisien perusahaan dalam mengelola persediaannya. Nilai ini dihasilkan dengan membagi cost of goods sold (COGS) dengan rata-rata inventory selama periode tertentu, umumnya dalam setahun. Jika angkanya tinggi, artinya perusahaan menjual barang dengan cepat. Hal ini bisa menjadi indikator kalau manajemen inventaris dan rantai pasok perusahaan cukup efisien.

Tapi perlu diingat, setiap industri memiliki angka inventory turnover ratio ideal yang berbeda-beda. Oleh karena itu, rasio ini sebaiknya dibandingkan dengan rasio serupa dari perusahaan lain di dalam industri yang sama. Supaya memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana kinerja suatu perusahaan. Jika perusahaan memiliki rasio yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata industri, bisa disimpulkan perusahaan memiliki banyak inventaris yang tidak terjual dan menyebabkan biaya penyimpanan yang lebih tinggi.

Di sisi lain, jika rasio ini lebih tinggi dari rata-rata industri, mengindikasikan bahwa perusahaan mungkin kekurangan stok, yang bisa menyebabkan kehilangan penjualan. Oleh karena itu, inventory turnover ratio adalah metrik yang penting untuk membantu perusahaan menemukan keseimbangan antara memiliki stok yang cukup tapi juga menghindari biaya penyimpanan yang tidak perlu.

2. Ciri Inventory Turnover yang Baik

Ciri-ciri inventory turnover yang baik secara umum adalah adanya keseimbangan antara persediaan yang dimiliki dan minimalnya biaya penyimpanan. Selain itu, sebuah ciri yang baik lainnya adalah adanya konsistensi. Jika rasio yang dimiliki konsisten dari waktu ke waktu, artinya perusahaan memiliki pemahaman yang baik tentang permintaan pasar dan mampu memilih strategi kegiatan manajemen gudang dengan baik.

Namun, hal tersebut tentunya sangat bergantung pada industri dan model bisnis dari perusahaan. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan melakukan perbandingan rasio dengan perusahaan lain dalam industri yang sama untuk mendapatkan pemahaman yang lebih akurat tentang indikator inventory turnover yang baik dalam konteks yang lebih spesifik.

3. Aspek Penting Inventory Turnover Ratio

Inventory turnover ratio adalah salah satu indikator yang sangat penting dalam bisnis dan memiliki banyak aspek yang mempengaruhinya. Semua aspek ini saling terkait dan memiliki dampak signifikan terhadap efisiensi dan profitabilitas perusahaan.

a. Manajemen Persediaan

Manajemen inventory yang baik mengartikan bahwa perusahaan mampu mempertahankan jumlah persediaan dalam level cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan. Tetapi juga tidak berlebihan yang justru menimbulkan biaya penyimpanan yang tinggi atau membuat barang menjadi usang. Untuk memastikannya, dibutuhkan pemahaman yang mendalam tentang tren penjualan, siklus produk, dan proses supply chain yang optimal.

Selain itu, manajemen persediaan juga melibatkan adanya strategi pengelolaan inventaris untuk barang yang akan usang. Barang yang bergerak lambat atau usang harus diidentifikasi dan dikelola dengan baik. Misalnya melalui penurunan harga, penjualan paket, atau metode lain. Dengan demikian, manajemen persediaan yang baik dapat meningkatkan inventory turnover ratio dan menurunkan biaya.

b. Peramalan Penjualan

Peramalan penjualan yang akurat juga dibutuhkan untuk memastikan persediaan tetap memadai sekaligus untuk meminimalkan kelebihan stok. Peramalan yang baik dapat membantu perusahaan dalam merencanakan pembelian, penjadwalkan alur supply chain, dan mengurangi risiko kehabisan stok atau overstock.

Peramalan penjualan juga membantu perusahaan dalam menyesuaikan level inventaris dengan fluktuasi musiman atau tren pasar. Dengan memahami dan memprediksi tren penjualan, Anda dapat mengoptimalkan pembelian dan penjualan, yang sekaligus akan berdampak pada meningkatnya turnover dan profitabilitas.

c. Hubungan dengan Pemasok

Hubungan yang baik dengan pemasok dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap rasio inventory turnover. Hubungan ini membantu perusahaan mendapatkan kualitas bahan baku yang lebih baik, atau diskon jumlah dan waktu pembayaran yang lebih panjang. Bukankah kondisi ini sangat menguntungkan perusahaan? Dengan ini Anda bisa menjaga persediaan agar cukup tanpa harus mengeluarkan banyak biaya selama melakukan manajemen supply chain.

Selain itu, terjaganya hubungan dengan pemasok juga memungkinkan perusahaan melakukan procurement lebih cepat atau mendapatkan tanggapan yang lebih responsif terhadap permintaan yang tiba-tiba meningkat. Sehingga perusahaan mampu menghindari kehabisan stok dan mempertahankan penjualan, yang pada akhirnya meningkatkan stock turn.

d. Manejemen Mutu

Manajemen mutu juga memiliki dampak penting pada turnover. Produk yang berkualitas tinggi cenderung memiliki permintaan yang lebih tinggi dan bisa meningkatkan kecepatan penjualan. Manajemen mutu yang baik juga bisa digunakan untuk memastikan bahwa produk memenuhi ekspektasi pelanggan. Alhasil juga akan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

Selain itu, manajemen mutu juga mengurangi jumlah retur atau komplain yang dapat merusak reputasi perusahaan dan mengurangi penjualan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa proses quality control yang baik dapat membantu perusahaan menjaga penjualan agar tetap stabil dan konsisten serta mengoptimalkan inventory turnover ratio.

e. Pemasaran dan Promosi

Pemasaran dan promosi yang efektif juga dibutuhkan untuk meningkatkan inventory turnover ratio. Marketing campaign yang sukses akan meningkatkan penjualan dan mempercepat rotasi persediaan. Anda bisa menggunakan berbagai strategi seperti digital marketing, penjualan khusus, atau program loyalitas pelanggan.

Selain itu, pemasaran dan promosi juga dapat membantu perusahaan menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang ada. Pada akhirnya, seluruh upaya tersebut akan mempercepat penjualan dan mempengaruhi turnover ratio. Jika dijaga konsistensinya tentu sangat berdampak signifikan bagi kelangsungan bisnis.

f. Harga yang Bersaing

Misalkan Anda seorang pembeli dan menemui bahwa suatu perusahaan memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan kompetitor, tentu Anda memilih berbelanja ke kompetitor kan? Inilah mengapa harga yang bersaing akan mempengaruhi inventory turnover ratio. Karena akan terjadi perlambatan penjualan dan menurunkan nilai rasionya.

Namun, perlu diingat kalau harga juga harus mencerminkan biaya dan nilai produk. Jika harga terlalu rendah, perusahaan tidak dapat mencapai margin keuntungan yang diinginkan. Oleh karena itu, menentukan harga yang tepat adalah kunci untuk meningkatkan penjualan dan stock turn. Anda bisa melakukan survei baik ke pelanggan atau tren pasar untuk menetapkan harga yang sesuai.

g. Pelayanan Pelanggan

Memberikan layanan pelanggan yang baik dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, mendukung penjualan ulang, dan membantu mempercepat penjualan. Salah satu proses bisnis yang bisa dilakukan misalnya dengan menangani retur atau komplain secara cepat dan efisien. Cara ini akan mengurangi dampak negatif terhadap penjualan dan reputasi perusahaan. Dengan demikian, perusahaan bisa tetap mempertahankan penjualan dan meningkatkan turnover meskipun terdapat kesalahan atau komplain.

4. Kesimpulan

Secara keseluruhan, inventory turnover ratio adalah ukuran penting dalam bisnis yang menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menjual dan mengganti stoknya. Ada banyak aspek yang mempengaruhinya, termasuk manajemen persediaan, peramalan penjualan, hingga pelayanan pelanggan. Semua aspek ini saling terkait dan berkontribusi terhadap efisiensi dan profitabilitas operasi perusahaan.

Namun, perlu diingat bahwa tingkat inventory turnover yang baik dapat berbeda-beda tergantung pada industri dan model bisnis perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus secara proaktif dan strategis dalam mengelola semua aspek yang mempengaruhinya untuk mencapai kinerja bisnis yang optimal.

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

Pelajari Jenis Hotel Berdasarkan 3 Kategori Berikut

  May 14, 2024        3 Min Read

Pelajari Jenis Hotel Berdasarkan 3 Kategori Berikut

7 Contoh Kegiatan Operasional Perusahaan Manufaktur

  May 14, 2024        3 Min Read

7 Contoh Kegiatan Operasional Perusahaan Manufaktur

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

  May 14, 2024        3 Min Read

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

REKOMENDASI

Artikel Terkait