Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Halo 👋

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana konsultan kami membantu perusahaan anda atau jadwalkan demo gratis dengan tim kami!
Industri Manufaktur Informasi Bisnis Produksi

6 Komponen Penting pada Laporan Keuangan Manufaktur

3 Min Read     Posted on 13 Jul 2023

Share Artikel

Untuk menjalankan operasional secara efisien dan efektif, perusahaan di industri manufaktur perlu memiliki pemahaman yang baik tentang laporan keuangan. Laporan keuangan manufaktur tidak hanya sebatas ringkasan aktivitas keuangan perusahaan, tetapi juga bisa digunakan sebagai instrumen untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan strategis.

Dalam artikel ini, akan dibahas lebih detail fungsi laporan keuangan manufaktur, komponen yang wajib ada di dalamnya, dan tips menyusun laporan keuangan yang akurat dan bermanfaat bagi perusahaan. Dengan ini, Anda dapat memahami kesehatan finansial perusahaan dan menggunakan informasi tersebut untuk pertumbuhan bisnis Anda.

1. Fungsi Laporan Keuangan di Manufaktur

Laporan keuangan manufaktur berguna untuk mengevaluasi kinerja perusahaan di industri manufaktur, merencanakan strategi bisnis di masa depan, serta menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku. Terlebih industri ini melibatkan proses produksi yang kompleks dan memiliki berbagai bentuk aset. Sehingga membutuhkan laporan keuangan yang akurat untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan.

Bagi internal, laporan keuangan manufaktur digunakan untuk penilaian kinerja perusahaan. Hal ini mencakup evaluasi profitabilitas, efisiensi, dan solvabilitas perusahaan. Informasi tersebut sangat penting bagi manajemen untuk membuat keputusan strategis tentang ekspansi, pengurangan biaya, atau investasi pada teknologi terkini. Laporan ini juga digunakan untuk merencanakan dan mengontrol operasional perusahaan. Seperti penyiapan anggaran, perencanaan pajak, dan pengendalian biaya produksi.

Tidak kalah penting juga bagi pihak eksternal. Para pemegang saham, kreditor, investor, dan regulator menggunakan laporan keuangan untuk mengevaluasi kesehatan keuangan perusahaan dan risiko yang mungkin berkaitan dengan investasi atau kredit. Laporan ini juga memungkinkan industri manufaktur untuk memenuhi persyaratan pelaporan yang ditetapkan oleh OJK.

2. Komponen Laporan Keuangan Manufaktur

Laporan keuangan industri manufaktur terdiri dari berbagai komponen penting. Masing-masing komponen ini menunjukkan aspek yang berbeda dari operasional perusahaan dan memiliki tujuan dan fungsi yang spesifik. Berikut penjelasan dari setiap komponen tersebut.

a. Income Statement

Income statement juga dikenal sebagai laporan laba rugi adalah ringkasan kegiatan operasional industri manufaktur selama periode tertentu, biasanya setahun atau satu kuartal. Bagian ini mencakup detail tentang pendapatan, biaya penjualan, beban operasional, dan hasil akhir berupa laba atau rugi. Dalam bisnis manufaktur, pendapatan berasal dari penjualan barang jadi, sedangkan biaya penjualan melibatkan biaya bahan baku dan biaya perencanaan produksi lainnya.

Selanjutnya, laporan laba rugi juga memberikan informasi tentang efisiensi operasional perusahaan. Misalnya, margin laba kotor dapat memberikan gambaran tentang efisiensi proses produksi perusahaan. Sedangkan beban operasional dapat memberikan informasi tentang biaya manajemen dan administrasi.

b. Balance Sheet

Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Bagian ini mencakup aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik. Aset adalah sumber daya yang dikendalikan oleh perusahaan dan diharapkan memberikan manfaat ekonomi di masa depan. Di sisi lain, kewajiban adalah kewajiban perusahaan yang harus dipenuhi. Industri manufaktur biasanya memiliki jumlah aset dan kewajiban yang signifikan.

Aset di industri ini meliputi bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, mesin dan peralatan, serta kas dan piutang. Kewajiban dapat mencakup hutang jangka pendek dan jangka panjang, utang dagang, dan kewajiban lainnya. Perbedaan antara total aset dan total kewajiban merupakan ekuitas pemilik yang mewakili hak pemegang saham atas aset perusahaan setelah semua kewajiban dipenuhi.

c. Cash Flow Statement

Laporan arus kas memberikan gambaran tentang bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan kas selama periode waktu tertentu. Bagian ini mencakup arus kas dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan. Dalam industri manufaktur, arus kas operasional biasanya mencakup penerimaan kas dari penjualan barang dan pengeluaran kas untuk pembelian bahan baku dan biaya produksi lainnya.

Cash flow aktivitas investasi mencakup pengeluaran kas untuk pembelian aset tetap dan penerimaan kas dari penjualan aset tersebut. Sedangkan cash flow aktivitas pendanaan meliputi penerimaan kas penerbitan saham atau utang dan pengeluaran kas untuk pembayaran dividen atau pelunasan utang. Keseluruhan laporan ini memberikan informasi tentang likuiditas perusahaan dan kemampuannya memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.

d. Ekuitas Pemilik

Ekuitas pemilik atau modal pemegang saham adalah bagian laporan keuangan manufaktur yang menunjukkan hak pemegang saham atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Hal ini meliputi modal yang disetor oleh pemegang saham dan laba yang ditahan. Laba ini merupakan laba yang dihasilkan oleh perusahaan untuk kemudian dipertahankan dan digunakan dalam operasional atau investasi di masa depan.

Ekuitas pemilik memiliki peran penting dalam industri manufaktur. Selain menjadi sumber pendanaan, juga digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajemen. Laba per saham dan dividen per saham adalah ukuran penting dari kinerja keuangan perusahaan yang dihitung berdasarkan informasi dari bagian ekuitas pemilik dari neraca.

e. Biaya Produksi

Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk dalam industri manufaktur. Mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya ini biasanya dihitung dan dilacak menggunakan sistem akuntansi keuangan yang memberikan detail tentang biaya produksi untuk setiap produk atau lini yang ada.

Manajemen produksi menjadi aspek penting bagi penghitungan biaya produksi. Dengan memahami ini, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja produksi, merencanakan harga produk, dan membuat keputusan tentang rencana kapasitas dan investasi. Contohnya, jika biaya bahan baku atau tenaga kerja meningkat, perusahaan mungkin perlu menaikkan harga produknya atau mencari cara untuk mengurangi biaya produksi.

f. Aset Tetap

Aset tetap adalah aset yang memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun dan digunakan dalam operasional sehari-hari. Dalam industri manufaktur, aset tetap biasanya mencakup tanah, bangunan, mesin, peralatan, dan kendaraan. Aset ini umumnya dinyatakan dalam nilai historis dan dikurangi akumulasi penyusutan untuk mencerminkan penurunan nilai aset seiring waktu.

Dalam hal ini, Anda juga perlu melakukan manajemen aset tetap. Mulai dari proses pengadaan, pemeliharaan, dan penggantian aset. Misalnya, perusahaan mungkin perlu membeli mesin baru untuk meningkatkan kapasitas produksi atau menggantikan mesin yang sudah tua dan tidak efisien. Selain itu, perusahaan juga harus mencatat dan melacak nilai aset tetap dan penyusutannya untuk tujuan akuntansi dan pajak.

3. Tips Menyusun Laporan Keuangan Manufaktur

Menyusun laporan keuangan manufaktur yang akurat dan informatif adalah suatu keharusan bagi perusahaan. Proses ini memerlukan pemahaman yang baik tentang operasional perusahaan. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam menyusunnya.

a. Memahami Biaya Produksi

Memahami biaya produksi adalah langkah pertama dan dan paling penting dalam menyusun laporan keuangan untuk industri manufaktur. Biaya produksi meliputi semua biaya yang terkait dengan pembuatan produk. Biaya ini lebih mudah dilacak melalui alur manufacturing procurement. Semua biaya produksi perlu dikelola dengan cermat untuk memastikan bahwa laporan laba rugi mencerminkan secara akurat kegiatan produksi perusahaan.

Selain itu, pemahaman yang baik tentang biaya produksi juga dapat membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih baik tentang penentuan harga, pengendalian biaya, dan perencanaan produksi. Jika biaya bahan baku meningkat, perusahaan mungkin perlu menyesuaikan harga jual produknya atau mencari cara untuk mengurangi biaya produksi lainnya.

b. Mengerti Standar Akuntansi

Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Artinya, laporan harus mengikuti prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP) atau standar akuntansi internasional (IAS). Pengetahuan tentang standar ini akan memastikan bahwa laporan keuangan manufaktur memenuhi persyaratan hukum dan dapat dibandingkan dengan laporan keuangan lainnya.

Mengerti standar akuntansi juga berarti memahami bagaimana harus mencatat dan melaporkan berbagai transaksi dan event bisnis. Misalnya, perusahaan perlu tahu bagaimana mencatat pembelian bahan baku, produksi barang jadi, penjualan produk, dan akumulasi biaya overhead pabrik.

c. Memastikan Data Tetap Akurat

Akurasi data adalah kunci untuk laporan keuangan yang baik. Untuk mencapai ini, perusahaan harus memiliki sistem yang dapat mencatat dan melacak semua transaksi dan event bisnis. Sistem ini harus memungkinkan industri manufaktur untuk memperbarui data secara real-time, memeriksa dan mengoreksi kesalahan, serta menghasilkan laporan yang akurat dan tepat waktu. Selain sistem pencatatan, perusahaan juga harus memiliki prosedur dan kontrol internal untuk memastikan akurasi data. Seperti pengecekan rutin data, audit internal, dan pelatihan staf.

d. Menggunakan Bantuan Software

Penggunaan software akuntansi dapat membantu industri manufaktur menyusun laporan keuangan dengan lebih efisien dan akurat. Software ini dapat mengotomatisasi banyak tugas akuntansi, seperti pencatatan transaksi, perhitungan biaya, dan penyusunan laporan. Software ini juga dapat digunakan untuk memantau kinerja keuangan secara real-time dan membuat analisis serta proyeksi keuangan.

4. Kesimpulan

Dalam industri manufaktur yang memiliki persaingan cukup ketat, pemahaman tentang laporan keuangan dan komponennya dibutuhkan untuk mengetahui kondisi finansial perusahaan. Dengan pemahaman ini, perusahaan dapat membuat keputusan bisnis yang lebih baik, merencanakan proses produksi yang lebih efektif, dan memastikan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi yang berlaku.

Untuk menyusun laporan keuangan manufaktur ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan. Mulai dari memahami biaya produksi, mengikuti standar akuntansi yang berlaku, dan menggunakan bantuan software akuntansi. Melalui penerapan semua hal tersebut, perusahaan manufaktur dapat membangun kepercayaan dengan pemegang saham, kreditor, dan pihak berkepentingan lainnya untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang.

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

  May 14, 2024        3 Min Read

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

Residential Hotel Adalah: Ketahui Arti dan Ciri Cirinya

  May 14, 2024        3 Min Read

Residential Hotel Adalah: Ketahui Arti dan Ciri Cirinya

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

REKOMENDASI

Artikel Terkait