Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Halo 👋

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana konsultan kami membantu perusahaan anda atau jadwalkan demo gratis dengan tim kami!
Distribusi Informasi Bisnis Pengadaan Supply Chain

5 Perbedaan Supplier dan Distributor yang Wajib Dipahami

3 Min Read     Posted on 03 Aug 2023

Share Artikel

Pada bisnis, pemahaman terhadap alur rantai pasok dan pihak yang saling berkaitan diperlukan agar nantinya dapat menyusun strategi pasokan yang lebih efektif. Rantai pasok adalah rangkaian proses dan entitas yang terlibat dalam pengiriman produk atau jasa dari produsen ke konsumen. Dua pihak penting dalam proses ini adalah supplier dan distributor, yang masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab khusus.

Tapi tentu Anda juga sering mendengar istilah vendor. Istilah ini sering membuat bingung karena terkadang digunakan secara bergantian dengan supplier. Nah, melalui artikel ini akan dibahas lebih lanjut perbedaan dan fungsi dari masing-masing pihak tersebut. Baik supplier, distributor, dan vendor dalam proses bisnis dan manajemen rantai pasok. Simak langsung pembahasan berikut ini.

1. Proses Kerja Rantai Pasok di Bisnis

Proses kerja rantai pasok atau supply chain selalu menjadi aspek penting yang mempengaruhi operasional bisnis. Rantai pasok adalah rangkaian aktivitas yang melibatkan perubahan bahan baku menjadi produk siap jual, kemudian didistribusikan ke konsumen. Proses ini melibatkan banyak pihak seperti supplier, produsen, distributor, dan retailer. Tahapannya pun juga cukup kompleks. Mulai dari perencanaan, pengadaan, produksi, hingga distribusi dan pengiriman. Mari kita bahas lebih lanjut setiap tahapannya.

Proses ini dimulai dengan tahap perencanaan pengadaan, di mana perusahaan harus memahami kebutuhan pasar kemudian menyusun strategi pengadaan yang sesuai dengan hasil analisis tersebut. Proses perencanaan meliputi prediksi permintaan, penjadwalan produksi, dan pemilihan pemasok. Selanjutnya adalah pembelian bahan baku dari pemasok yang dipilih. Setelah mendapat bahan baku yang sesuai, dilakukan proses produksi yang mengubah bahan baku menjadi produk. Produk kemudian dikirim ke distributor atau retailer dan sampai ke konsumen melalui penjualan.

Selain membantu perusahaan mencapai tujuan bisnis, rantai pasok yang efektif juga dapat membantu mengurangi biaya produksi, mempercepat proses produksi, dan meningkatkan efisiensi. Bahkan pengelolaan rantai pasok yang baik dapat mengurangi risiko kegagalan stok, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan yang pasti mempengaruhi profitabilitas. Oleh karena itu, memahami proses kerja rantai pasok dan mencoba mengoptimalkan setiap aspeknya, menjadi salah satu strategi untuk keberlanjutan bisnis jangka panjang.

2. Perbedaan Supplier dan Distributor

Supplier dan distributor adalah dua pihak penting dalam rantai pasok yang memiliki peranan yang berbeda, walaupun keduanya berfungsi untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Berikut adalah perbedaan utama tersebut.

a. Menurut Definisi

Supplier adalah perusahaan atau individu yang membuat dan menyediakan produk atau bahan baku. Pihak ini menjual barang tersebut kepada perusahaan lain. Biasanya kepada distributor atau retailer, dan tidak secara langsung ke konsumen akhir. Sementara itu, distributor adalah pihak yang membeli produk dari supplier, kemudian menjualnya lagi baik ke retailer atau langsung ke konsumen akhir. Jadi, supplier bekerja di tahap awal supply chain dan fokus pada produksi, sementara distributor berada di tengah dan fokus pada penjualan dan distribusi.

b. Fokus Penjualan

Fokus penjualan supplier adalah kepada bisnis lain, bukan kepada konsumen akhir. Mereka biasanya menjual dalam jumlah besar atau dalam bentuk bahan mentah atau komponen yang membutuhkan pemrosesan lebih lanjut. Sementara itu, distributor berfokus pada penjualan ke retail atau konsumen akhir. Mereka menjual produk jadi yang siap untuk dijual lagi atau digunakan oleh konsumen.

c. Tanggung Jawab di Rantai Pasok

Perbedaan supplier dan distributor selanjutnya adalah pada tanggung jawabnya. Supplier bertanggung jawab untuk memproduksi dan mengirimkan barang yang berkualitas kepada distributor atau retailer. Mereka juga bertanggung jawab untuk memastikan stok cukup dan sesuai dengan perencanaan kapasitas. Sedangkan distributor bertanggung jawab menerima, menyimpan, dan mendistribusikan barang tersebut kepada retailer atau konsumen akhir. Mereka terkadang juga bertanggung jawab untuk memasarkan dan menjual produk tersebut.

d. Jenis Produk

Supplier biasanya fokus pada satu atau beberapa jenis produk, dan memiliki pengetahuan serta kemampuan khusus dalam memproduksi suatu produk saja. Berbeda dengan distributor, yang dapat menangani berbagai jenis produk dari berbagai supplier. Mereka memiliki jaringan penjualan dan distribusi yang luas, dan dapat menyesuaikan penawaran produk mereka berdasarkan permintaan konsumen.

e. Lingkup Kerja

Perbedaan supplier dan distributor lainnya terletak pada lingkup kerja. Lingkup kerja supplier biasanya terbatas pada produksi dan pengiriman produk atau bahan baku. Pihak ini memiliki keterlibatan yang terbatas dalam pemasaran atau penjualan produk. Sedangkan distributor memiliki lingkup kerja yang lebih luas. Termasuk penerimaan barang, penyimpanan, distribusi, penjualan, dan pemasaran. Distributor juga dapat menyediakan layanan nilai tambah seperti pelatihan produk, dukungan teknis, atau layanan purna jual.

3. Apakah Supplier dan Vendor Sama?

Secara umum, supplier adalah entitas yang menyediakan barang atau jasa secara konsisten kepada perusahaan. Biasanya, hubungan antara perusahaan dengan supplier adalah jangka panjang dan berkelanjutan. Supplier sering kali terlibat dalam proses produksi dan dapat memberikan barang dalam jumlah besar atau bahan baku.

Sementara itu, vendor biasanya merujuk kepada entitas yang menjual barang atau jasa yang digunakan dalam operasional bisnis, tetapi tidak selalu menjadi bagian yang terhubung langsung dengan proses produksi. Perbedaan vendor dan supplier juga terlihat dari hubungannya. Hubungan antara perusahaan dan vendor biasanya transaksional dan tidak jangka panjang seperti hubungan dengan supplier.

Mari kita gunakan contoh restoran. Supplier dalam industri ini bisa petani atau perusahaan makanan besar yang secara konsisten menyediakan bahan baku seperti sayuran, daging, atau bumbu-bumbu. Hubungan antara restoran dan supplier biasanya jangka panjang, karena restoran tergantung pada ketersediaan bahan-baku ini untuk menjalankan operasional setiap hari.

Sementara itu, vendor bagi restoran mencakup perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembersihan yang datang sekali seminggu untuk membersihkan dapur dan bagian lain dari restoran. Bisa juga teknisi AC yang dipanggil sesekali untuk melakukan perbaikan. Hubungan dengan vendor ini biasanya lebih sesaat dan berbasis transaksi, dan tidak terintegrasi ke dalam operasi sehari-hari restoran secara mendalam seperti hubungan dengan supplier.

Meski sering digunakan secara bergantian, ternyata cukup jelas ya perbedaan vendor dan supplier. Peran keduanya sedikit berbeda dalam operasional bisnis. Supplier biasanya lebih terintegrasi ke dalam perencanaan proses produksi dan menjaga hubungan jangka panjang dengan perusahaan. Kalau vendor cenderung berada dalam hubungan yang lebih transaksional dan sesaat.

4. Kesimpulan

Dalam lingkungan bisnis dan manajemen rantai pasok, memahami peran dan perbedaan antara supplier, distributor, dan vendor sangat penting. Supplier, biasanya berada di tahap awal rantai pasok. Pihak ini memiliki tanggung jawab untuk memproduksi dan menyediakan produk atau bahan baku, serta menjualnya dalam jumlah besar kepada bisnis lain. Sementara itu, distributor berada di tengah alur supply chain bertugas menerima produk dari supplier, kemudian mendistribusikannya ke retailer atau konsumen akhir.

Sementara itu, walaupun istilah supplier dan vendor sering digunakan secara bergantian, ada perbedaan peran antara keduanya. Perbedaan vendor dan supplier terletak pada hubungan jangka panjangnya dengan perusahaan. Supplier biasanya memiliki hubungan jangka panjang dan berkelanjutan dengan perusahaan. Sedangkan vendor memiliki hubungan yang lebih transaksional dan tidak selalu menjadi bagian langsung dari proses produksi.

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

  May 14, 2024        3 Min Read

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

Residential Hotel Adalah: Ketahui Arti dan Ciri Cirinya

  May 14, 2024        3 Min Read

Residential Hotel Adalah: Ketahui Arti dan Ciri Cirinya

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

REKOMENDASI

Artikel Terkait