E Commerce Adalah: Arti dan Perbedaannya dengan Marketplace

ScaleOcean Team

Di era bisnis digital yang terus berkembang, e-commerce telah menjadi pilar utama dalam proses transaksi penjualan. Dengan e-commerce, pelanggan dapat dengan mudah menjelajahi berbagai produk, melakukan pembelian, dan melakukan pembayaran secara elektronik. Tentunya, hal tersebut juga mendorong perubahan signifikan dan membuka peluang bagi bisnis untuk mencapai pasar yang lebih luas. 

Dengan demikian, e commerce adalah pondasi bisnis di era digital yang telah memfasilitasi inovasi pengalaman belanja yang efisien dan menyenangkan bagi pembeli modern. Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa itu e commerce hingga perbedaan e commerce dan marketplace yang perlu Anda ketahui untuk dapat memberikan pelayanan yang tepat pada konsumen. 

1. Apa itu E Commerce?

Electronic Commerce atau E Commerce adalah aktivitas transaksi jual beli yang dilakukan secara elektronik melalui internet atau jaringan komputer lainnya. Dalam konteks ini, transaksi dilakukan tanpa adanya pertemuan fisik antara penjual dan pembeli yang melibatkan penjualan berbagai jenis produk atau jasa, seperti pakaian, alat elektronik, pemesanan tiket transportasi, dan lain sebagainya. Proses penjualan tersebut biasanya dilakukan melalui platform online, yang dapat berupa situs web toko online, aplikasi seluler, atau marketplace.

Kini, e-commerce telah menjadi bagian integral dari kegiatan bisnis modern serta mengubah cara orang melakukan pembelian dan penjualan secara signifikan. Salah satu karakteristik utama e commerce adalah kemudahan aksesibilitas. Dengan menggunakan perangkat yang terhubung ke internet, seperti komputer, smartphone, atau tablet, konsumen dapat mengakses toko online tersebut kapan saja dan di mana saja untuk melakukan pembelian. 

E-commerce juga memungkinkan pebisnis untuk menjangkau pasar yang lebih luas, baik secara geografis maupun demografis, tanpa harus memiliki toko fisik yang terbatas pada lokasi tertentu. Tidak hanya sekedar proses jual beli secara online, e-commerce juga melibatkan berbagai proses pengelolaan inventaris, pengiriman dan logistik, pembayaran elektronik, serta layanan pelanggan yang lebih efektif dan efisien. 
Dengan demikian, e-commerce telah memberikan berbagai keuntungan bagi suatu bisnis.

2. Perbedaan E Commerce dan Marketplace

Di era bisnis modern, istilah e-commerce dan marketplace pun sering digunakan secara bergantian. Namun tanpa disadari, terdapat perbedaan signifikan di antara keduanya. Secara sederhana, e-commerce adalah proses bisnis yang dilakukan secara online, sedangkan marketplace adalah situs online yang memfasilitasi tempat untuk transaksi jual beli. Perbedaan dasar ini sangat penting untuk dipahami bagi para pebisnis agar dapat menentukan strategi penjualan yang tepat dengan jenis bisnis yang dijalankan. Lantas, apa saja perbedaan antara e-commerce dan marketplace lainnya? Simak penjelasan berikut ini. 

a. Konsep dan Tujuan

Pertama, e-commerce dan marketplace memiliki konsep dan tujuan yang berbeda. E-commerce didasarkan pada konsep toko online yang dimiliki dan dioperasikan oleh satu entitas, baik itu perusahaan besar atau individu. Tujuannya untuk memberikan pengalaman belanja yang konsisten dengan menekankan pada merek dan identitas perusahaan. Sementara itu, konsep marketplace merujuk pada platform yang menyediakan akses luas kepada penjual independen untuk menjual produk, sehingga dapat menyediakan berbagai pilihan produk kepada konsumen.

b. Kepemilikan Platform

Perbedaan e-commerce dan marketplace juga terletak pada kepemilikan platform. Untuk e-commerce, platform dimiliki oleh satu entitas, baik itu perusahaan, toko kecil, maupun individu, sehingga memberikan penjual kendali penuh atas seluruh aspek transaksi. Hal tersebut dapat mencakup proses branding, penentuan harga, dan pengelolaan produk. Sebaliknya, marketplace dimiliki dan dioperasikan perusahaan tertentu yang memfasilitasi ruang pertemuan antara penjual dan pembeli. Untuk itu, penjual menggunakan platform tersebut untuk memasarkan dan menjual produk, namun tidak memiliki kontrol penuh atas platform tersebut.

c. Keterlibatan Pembeli

Dalam e-commerce, pembeli dapat berinteraksi langsung dengan merek atau toko sehingga menciptakan pengalaman yang lebih terfokus dan konsisten. Pihak pembeli juga dapat mengakses informasi produk secara langsung dari penjual, memberikan umpan balik, dan berpartisipasi dalam program loyalitas pelanggan. Di sisi lain, marketplace memberikan akses mudah bagi pembeli untuk membandingkan produk dari berbagai penjual dan mencari harga terbaik. Melalui akses pada satu platform saja, pembeli dapat melakukan proses penelusuran dan pembelian produk yang lebih mudah dan efisien.

d. Pengelolaan Produk

Pada e-commerce, pengelolaan produk akan lebih terpusat dan dikendalikan oleh penjual. Penjual memiliki kontrol penuh atas aspek-aspek seperti inventarisasi, deskripsi produk, harga, dan pengiriman. Penjual juga bertanggung jawab untuk mempromosikan produk miliknya dan mengelola proses penjualan dari awal hingga akhir. Sementara itu, pada marketplace, penjual berbagi ruang dengan penjual lain dan sering kali memiliki keterbatasan dalam mengontrol elemen seperti branding dan harga. Biasanya, para penjual juga harus mengikuti aturan dan kebijakan yang ditetapkan oleh platform marketplace, terutama terkait dengan tata cara penjualan dan penentuan harga.

e. Strategi Pemasaran

Perbedaan e-commerce dan marketplace lainnya terletak pada strategi pemasaran yang digunakan. Strategi pemasaran dalam e-commerce bergantung pada upaya penjual untuk mempromosikan dan memasarkan produk kepada target pasar yang dituju. Para penjual dapat menggunakan berbagai saluran pemasaran, seperti media sosial, iklan online, dan email marketing, untuk mencapai pembeli potensial. Di sisi lain, marketplace akan menyediakan alat pemasaran dan eksposur tambahan kepada penjual melalui berbagai fitur, seperti iklan, promosi dan penempatan produk yang disponsori. Penjual dapat memanfaatkan fitur tersebut untuk meningkatkan visibilitas produknya di antara pesaing.

f. Brand Identity

Terakhir, e-commerce memungkinkan penjual untuk membangun dan mempertahankan identitas merek sehingga dapat menciptakan diferensiasi merek dari pesaing. Para penjual juga memiliki kendali penuh atas aspek-aspek, seperti desain situs web, pesan merek, dan pengalaman pengguna sehingga akan membantu untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan dan membangun loyalitas merek. Sedangkan, marketplace akan menempatkan penjual dalam persaingan dengan fokus yang lebih besar pada produk daripada merek. Penjual harus bekerja keras untuk membedakan produk di antara pesaing dengan memanfaatkan aspek-aspek, seperti kualitas produk, harga, dan layanan pelanggan.

3. Kesimpulan

Itulah pembahasan mengenai apa itu e commerce dan perbedaannya dengan marketplace. Sebagai platform yang menghubungkan penjual dan pembeli secara elektronik, e-commerce memfasilitasi pembelian yang mudah, cepat, dan efisien. Melalui e-commerce, para pebisnis dapat memanfaatkan teknologi untuk memperluas target pasar, meningkatkan keterlibatan pelanggan, dan meningkatkan efisiensi operasional. 

Dengan penyebaran teknologi internet yang semakin luas, e-commerce telah mengubah cara melakukan transaksi penjualan secara signifikan. Kemudahan aksesibilitas dan pengelolaan proses bisnis, membuat e-commerce menjadi pilihan utama bagi pebisnis modern untuk menjangkau pasar potensial. Dengan demikian, e-commerce bukan sekedar aktivitas transaksi, namun juga membangun hubungan kuat antara bisnis dan pembeli sehingga menciptakan lingkungan bisnis yang dinamis dan inklusif di mana inovasi akan terus berkembang.

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?