Untuk menjaga stabilitas pengelolaan material dan efisiensinya di perusahaan manufaktur, dibutuhkan satu peran untuk memastikan ketersediaan bahan baku tepat waktu dan memenuhi standar kualitas. Tidak lain adalah tugas material control yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap kelancaran proses produksi.
Tugas material control ini sangat berpengaruh terhadap stabilitas finansial perusahaan, sehingga setiap tugas dan kewajibannya harus dijalankan dengan baik. Dalam pembahasan kali ini, kita akan menguraikan peran penting dan tugas material control, serta apa saja tantangan dan bagaimana penentuan gajinya di industri manufaktur ini.
1. Peran Penting Material Control
Dalam perusahaan manufaktur, peran material control sangat penting untuk keberlangsungan alur proses produksi. Mulai dari penerimaan, penyimpanan, hingga penggunaan bahan baku menjadi tanggung jawab seorang material control. Tidak hanya itu, mereka juga akan memastikan semua material yang diperlukan untuk produksi akan selalu tersedia tepat waktu, untuk
memenuhi standar kualitas yang diharapkan.
Dari sini kita melihat, bahwa peran material control adalah sebagai perencanaan dan pemantauan persediaan dalam proses manufaktur. Biasanya, untuk memudahkan material control menggunakan metode MRP untuk menghitung jumlah bahan baku yang diperlukan berdasarkan jadwal produksi. Untuk itu, penting bagi mereka untuk menguasai secara mendalam cara kerja sistem tersebut untuk meningkatnya etos kerjanya.
Selain itu, material control juga akan melakukan inspeksi dan pengujian terlebih dahulu sebelum produksi untuk memastikan semua bahan baku yang akan digunakan telah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan perusahaan manufaktur. Ada banyak tanggung jawab lain yang harus dijalankan material control, sehingga keberadaannya penting untuk membantu perusahaan meningkatkan efisiensi, menghindari
produksi yang terhenti dan mempercepat waktu produksi ke pasar.
2. Tugas Material Control
Ada beberapa tugas yang harus dijalankan material control dengan maksimal agar dapat mengatur segala aspek yang berkaitan dengan bahan baku, mulai dari perencanaan kebutuhan, pengadaan, hingga pengendalian kualitas. Tugas tugas material control adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Kebutuhan Material
Hal pertama yang harus dilakukan sebagai tugas material control adalah melakukan perencanaan kebutuhan material, yang bertujuan untuk memahami jumlah bahan baku yang diperlukan untuk produksi. Biasanya perusahaan menerapkan MRP atau
Material Requirement Planning untuk membuat estimasi yang akurat, meminimalkan kelebihan persediaan dan menghindari kekurangan yang dapat menghentikan lini produksi.
b. Pengadaan Material
Material control juga harus melakukan pengadaan material yang melibatkan
seleksi supplier, negosiasi harga, dan penataan kontrak pembelian yang menguntungkan. Material control akan bertanggung jawab untuk negosiasi untuk mendapatkan kondisi pembelian terbaik dan memastikan kontrak mencakup aspek-aspek penting seperti garansi kualitas dan ketentuan pengembalian barang.
c. Penerimaan dan Penyimpanan Material
Setelah bahan baku siap, tugas material control selanjutnya adalah mengelola penerimaan dan penyimpanan. Biasanya mereka akan memeriksa kualitas bahan baku saat tiba, dan melakukan penanganan dan penyimpanan yang sesuai untuk menghindari kerusakan. Mereka akan memastikan bahwa semua bahan baku tersimpan sesuai dengan kebutuhan spesifik, seperti
suhu atau kelembapan tertentu. Material control juga
memastikan bahwa sistem penempatan barang memudahkan akses dan pengambilan.
d. Pengelolaan Persediaan
Tugas selanjutnya material control adalah memelihara jumlah optimal bahan baku yang berada di gudang, dan menjaga stabilitas persediaan tanpa berlebihan karena dapat meningkatkan biaya persediaan. Material control dapat menggunakan metode persediaan seperti FIFO dan LIFO untuk mengelola rotasi stok secara efektif.
e. Pengendalian Kualitas Material
Pengendalian kualitas bahan baku menjadi tugas material control yang akan memastikan semua bahan yang digunakan dalam produksi telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Mereka juga bertanggung jawab melakukan inspeksi dan pengujian terhadap bahan baku yang masuk, juga memastikan
spesifikasi kualitas terpenuhi dan untuk melakukan perbaikan jika terdapat masalah.
f. Pemantauan dan Pelaporan
Tugas material control yang terakhir yaitu memantau dan mengumpulkan data mengenai konsumsi material, efisiensi penggunaan, dan biaya yang terkait. Material control akan menyusun laporan reguler yang memberikan gambaran mengenai performa pengelolaan material, identifikasi area yang membutuhkan perbaikan, dan dukungan pengambilan keputusan manajerial.
3. Tantangan Material Control di Perusahaan Manufaktur
Dalam menjalankan tugasnya, ada beberapa tantangan yang biasanya dihadapi material control yang dapat berpengaruh pada produktivitas dan keberlangsungan operasional perusahaan. Berikut ini berbagai tantangan yang harus diatasi dan solusi yang dapat dilakukan oleh material control:
a. Fluktuasi Harga dan Ketersediaan Material
Tidak jarang terjadi ketidakseimbangan harga dan ketersediaan bahan baku dalam perusahaan manufaktur, masalah ini akan berdampak signifikan pada biaya produksi yang membengkak dan jadwal produksi yang berantakan. Tantangan seperti ini bisa terjadi karena beberapa faktor, bisa dari perubahan kebijakan, konflik, dan bencana alam.
Material control dapat melakukan diversifikasi supplier untuk mengurangi ketergantungan pada satu sumber, juga akan membantu menghindari gangguan pasokan yang mungkin terjadi. Penting untuk menggunakan kontrak harga tetap dengan supplier untuk mengunci harga material untuk periode tertentu, dan mengurangi risiko kenaikan harga tiba-tiba.
b. Pengelolaan Persediaan
Pengelolaan persediaan juga dapat menjadi tantangan jika tidak dikelola dengan efisien. Sehingga dapat berakibat pada kelebihan stok yang bisa menghabiskan ruang, dan meningkatkan biaya penyimpanan. Atau kekurangan stok yang bisa menghentikan jalannya produksi.
Jika terjadi masalah seperti itu, tugas material control yang harus mengoptimalkan jumlah persediaan sehingga material tersedia hanya ketika dibutuhkan, yang mengurangi biaya penyimpanan dan risiko kerusakan. Terapkanlah sistem manajemen gudang atau software WMS yang dilengkapi penggunaan barcode dan RFID untuk
memperbaiki akurasi pelacakan inventaris dan efisiensi pengambilan material.
c. Kualitas Material
Tantangan lain material control adalah dalam hal kualitas bahan baku yang seringkali terjadi karena ketidaksesuaian spesifikasi dengan produk yang telah diterima. Karena penting bagi seorang material control untuk memastikan kualitas bahan yang konsisten untuk menjaga standarisasi output barang.
Untuk mempertahankan kualitas tersebut, Anda dapat menerapkan standar kualitas yang ketat dan kerjasama yang baik dengan supplier. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi material control untuk memastikan kualitas yang sama dan kebutuhan kualitas yang sangat membantu perusahaan manufaktur.
d. Pengelolaan Supplier
Satu tantangan yang paling sering terjadi adalah dalam pengelolaan supplier seperti terjadinya keterlambatan pengiriman, kesalahan pengiriman, ataupun penurunan kualitas material yang tidak diantisipasi oleh supplier terlebih dahulu. Untuk itu penting bagi perusahaan manufaktur untuk melaksanakan audit dan evaluasi supplier secara rutin untuk memastikan supplier akan memenuhi standar yang telah ditetapkan.
4. Penentuan Gaji Material Control
Perlu diketahui juga, bahwa upah kerja atau gaji material control di perusahaan manufaktur berbeda-beda, tergantung beberapa faktor penentu. Setelah memahami apa saja tantangan dan tugas material control, berikut ini akan dibahas beberapa aspek yang dapat mempengaruhi penentuan gaji material control:
a. Tingkat Pengalaman
Gaji material control ditentukan dari aspek paling penting, yaitu tingkat pengalaman kerja. Seorang material control yang memiliki pengalaman kerja lebih panjang, memungkinkan untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Sederhananya, seorang kepada material control dengan pengalaman kerja bertahun-tahun akan memiliki gaji yang lebih tinggi daripada seorang staf junior.
b. Kualifikasi dan Keahlian
Faktor penentu berikutnya ada kualifikasi dan keahlian yang dimiliki seorang material control. Mereka yang memiliki gelar atau sertifikasi khusus di bidang terkait seperti teknik industri atau manajemen rantai pasok akan meningkatkan nilai karyawan dan berpotensi memiliki gaji tinggi, Sama halnya dengan material control yang memiliki keahlian spesifik seperti penggunaan sistem ERP atau analisis data dengan akurat.
c. Lingkup Tanggung Jawab
Dalam proses kerjanya, semakin besar tanggung jawab yang diemban material control, maka semakin besar juga kemungkinan gaji yang didapat. Seperti perbedaan tanggung jawab dalam hal pengelolaan jumlah material yang besar ataupun kerja sama dengan banyaknya supplier yang berbeda.
d. Ukuran dan Jenis Perusahaan
Biasanya perusahaan besar yang memiliki operasional lebih kompleks akan menawarkan gaji yang lebih tinggi, jika dibandingkan dengan perusahaan kecil yang baru merintis. Seperti perusahaan multinasional yang mungkin menawarkan paket kompensasi yang lebih kompetitif, seperti manfaat asuransi kesehatan dan tunjangan pensiun yang disediakan.
e. Lokasi Geografis
Penentuan gaji material control yang terakhir adalah lokasi geografis dimana perusahaan manufaktur berada. Jika perusahaan tersebut berada di kota besar dengan biaya hidup yang tinggi, maka kemungkinan material control akan mendapatkan gaji yang lebih tinggi karena menyesuaikan dengan biaya hidup yang dikeluarkan.
5. Kesimpulan
Dari pembahasan berikut ini, dapat kita tarik kesimpulan bahwa peran material control dalam perusahaan manufaktur adalah hal yang harus diperhatikan dengan baik. Karena setiap tugas dan tanggung jawabnya sangat berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan produksi di perusahaan manufaktur.
Perusahaan dapat mengimplementasikan strategi efektif untuk menjalankan tugas material control dengan baik, dan mengatasi tantangan dan masalah yang terjadi dengan solusi terbaik. Dengan begitu, perusahaan memperkuat stabilitas operasional dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan dalam pasar yang kompetitif.