Rumus dan Cara Menghitung Marginal Revenue yang Tepat
3 Min Read Posted on 08 Sep 2023
Daftar Isi
Dalam proses bisnis terdapat beragam jenis revenue, salah satunya yaitu marginal revenue. Indikator ini digunakan untuk mengukur tambahan pendapatan yang diperoleh dari peningkatan penjualan setiap unit produk. Memahami cara menghitung marginal revenue tidak hanya membantu Anda untuk mengambil keputusan pemasaran, tapi juga dalam proses manajemen gudang.
Sederhananya, ketika nilai MR positif, perusahaan seringkali memutuskan untuk meningkatkan produksi produk tersebut. Sehingga dibutuhkan strategi manajemen gudang yang efisien supaya biaya persediaan tetap optimal dan tidak mengurangi nilai MR yang ada. Masih bingung dengan konsep ini dan cara hitungnya? Yuk, langsung simak pembahasan berikut ini!
1. Hubungan Marginal Revenue & Manajemen Gudang
Marginal revenue (MR) adalah peningkatan pendapatan yang diperoleh ketika satu unit tambahan barang dijual. Memahami MR dibutuhkan pengusaha untuk menentukan harga optimal dan jumlah unit yang harus diproduksi. Jika MR positif, penjualan unit tambahan akan meningkatkan pendapatan total. Sebaliknya, jika negatif, penjualan unit tambahan justru mengurangi pendapatan total.
Lalu, bagaimana bisa MR membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan produksi dan penetapan harga? Jika perusahaan ingin memaksimalkan keuntungan, mereka harus memproduksi hingga MR sama dengan biaya marjinal. Sedangkan dalam penetapan harga, MR digunakan untuk menyesuaikan harga barang dengan respons pasar. Perusahaan dapat menaikkan harga jika marginal revenue lebih tinggi dari biaya marjinal atau jika kondisi sebaliknya maka harga produk perlu diturunkan untuk mencapai keseimbangan yang optimal.
Selain itu, pemahaman tentang cara mencari marginal revenue juga akan mempengaruhi proses manajemen gudang perusahaan. Ketika produksi meningkat sejalan dengan peningkatan MR, permintaan terhadap efisiensi gudang juga tentu akan meningkat. Andaikan gudang tidak dikelola dengan baik, pasti dibutuhkan biaya tambahan yang justru akan mempengaruhi nilai keuntungan dari MR yang sebelumnya diperoleh.
Selain itu, dengan manajemen gudang yang baik, perusahaan juga dapat memastikan kalau stok ada di tingkat optimal, mengurangi biaya penyimpanan berlebih dan memungkinkan aliran kas yang lebih lancar. Dengan demikian, MR dan manajemen gudang saling berkaitan dalam operasional dan finansial bisnis.
2. Rumus Marginal Revenue
Sebelum belajar cara mencari marginal revenue, mari kita perhatikan terlebih dahulu rumusnya. Dalam rumus marginal revenue, terdapat beberapa parameter yang diperhatikan yaitu perubahan dalam pendapatan total dan perubahan dari kuantitas barang yang dijual. Bentuk matematisnya adalah:
Untuk mengetahui cara menghitung marginal revenue, kita perlu memperhatikan perubahan pendapatan total yang dihasilkan dari penjualan unit tambahan. Parameter ini adalah dasar dalam menghitung MR karena mengukur perubahan pendapatan yang terjadi sebagai hasil dari penjualan unit tambahan.
Hal yang juga perlu diperhatikan pada rumus marginal revenue adalah perubahan kuantitas. Parameter ini menunjukkan seberapa banyak unit tambahan barang atau jasa yang dijual. Karena MR adalah pendapatan lebih yang diperoleh dari penjualan satu unit tambahan, perubahan kuantitas biasanya dinyatakan sebagai perubahan satu unit.
3. Cara Menghitung Marginal Revenue
Untuk membantu mempermudah cara mencari marginal revenue, Anda membutuhkan data tentang pendapatan total (TR) dari berbagai level penjualan. Khususnya, TR sebelum dan sesudah penjualan unit tambahan. Anda juga perlu mengetahui perubahan kuantitas barang atau jasa yang dijual dalam satu unit.
Kemudian kurangkan TR saat ini dengan TR sebelumnya untuk mengetahui perubahan pendapatan perusahaan. Cara yang sama untuk mengetahui perubahan kuantitas barang atas jasa yang dijual. Setelah Anda memiliki nilai keduanya, maka masukkan ke rumus marginal revenue, yaitu dengan membagi perubahan pendapatan total dengan perubahan kuantitas.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan setelah mengetahui cara menghitung marginal revenue. Sebab dalam proses bisnis, nilai ini tidak menjadi satu-satunya acuan untuk mengambil keputusan. Ada beberapa faktor lainnya seperti elastisitas harga. Jika permintaan konsumen terhadap suatu produk bersifat elastis atau sensitif terhadap perubahan harga, maka perubahan kecil dalam harga dapat mengakibatkan perubahan dalam kuantitas yang juga mempengaruhi MR.
Faktor lain yaitu produk pengganti. Ketersediaan atau kurangnya produk pengganti juga mempengaruhi MR. Jika ada banyak produk substitusi yang tersedia, maka perusahaan memiliki keterbatasan dalam penetapan harga. Dalam kondisi ini, jika sebuah perusahaan meningkatkan harga produknya, konsumen dengan mudah dapat beralih ke produk pengganti yang mungkin lebih murah atau menawarkan nilai yang lebih baik. Akibatnya, perusahaan akan melihat penurunan yang signifikan dalam MR jika mereka meningkatkan harga.
4. Studi Kasus Marginal Revenue
Yuk kita coba cara mencari marginal revenue dengan studi kasus sederhana yang ada di perusahaan retail berikut. Pada bulan lalu, perusahaan berhasil menjual 500 unit baju tertentu dengan total pendapatan sebesar Rp50.000.000. Bulan ini, dengan meningkatkan promosi dan strategi pemasaran, perusahaan berhasil meningkatkan penjualannya menjadi 505 unit dengan total pendapatan sebesar Rp51.000.000. Dengan data ini, kita dapat mengetahui cara menghitung marginal revenue perusahaan.
Dari penghitungan di atas, bisa disimpulkan kalau upaya pemasaran dan promosi yang dilakukan memberikan hasil yang positif. Namun, perusahaan juga harus mempertimbangkan biaya tambahan yang dikeluarkan untuk produksi dan promosi 5 unit tambahan tersebut. Bagaimana maksudnya? Pahami skenario berikut ini.
Misalnya, biaya produksi dan promosi unit tambahan adalah Rp150.000 per unit, maka perusahaan masih mendapatkan keuntungan tambahan sebesar Rp50.000 per unit. Namun, jika biaya totalnya adalah Rp210.000 per unit, perusahaan sebenarnya mengalami kerugian sebesar Rp10.000 untuk setiap unit tambahan yang dijual.
Nah, dengan memahami hubungan antara MR dan biaya tambahan, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam proses bisnisnya. Jika biaya per unit lebih rendah dari MR, maka strategi meningkatkan produksi dan pemasaran adalah langkah yang tepat. Namun, jika biaya per unit melebihi MR, hal ini menandakan strategi manajemen gudang saat ini mungkin kurang optimal.
Selain meninjau kembali strategi pemasaran, perusahaan juga harus mempertimbangkan efisiensi pengelolaan inventory dalam manajemen gudang. Seperti optimalisasi penyimpanan, meminimalisir kerusakan produk, dan memperbaiki proses pengiriman barang. Pengelolaan gudang yang efisien akan membantu dalam mengurangi biaya di akuntansi manufaktur, terutama produksi dan memberikan peluang negosiasi ulang untuk mendapatkan harga bahan baku yang lebih baik.
5. Kesimpulan
Marginal revenue adalah metrik kunci dalam bisnis untuk mengukur tambahan pendapatan yang dihasilkan oleh peningkatan penjualan satu unit dari barang atau jasa. Setelah mengetahui cara mencari marginal revenue dari studi kasus perusahaan retail di atas, kita jadi tahu kalau pengambilan keputusan bisnis tidak bisa hanya dengan mengandalkan nilai MR
Penting juga untuk membandingkan MR dengan biaya tambahan yang dikeluarkan untuk produksi dan promosi dari unit tambahan tersebut. Jika MR melebihi biaya tambahan, maka perusahaan dalam kondisi yang baik dan bisa mempertimbangkan untuk meningkatkan produksi atau pemasaran. Sebaliknya, jika biaya per unit melebihi MR, perusahaan perlu melakukan evaluasi kembali. Dengan cara ini pengambilan keputusan bisnis jadi lebih efisien.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 01, 2024 3 Min Read
Apa itu ERP Workflow, Manfaat, dan Contoh Penerapannya
Oct 30, 2024 3 Min Read
12 Rekomendasi Software Terbaik untuk Pabrik Makanan
REKOMENDASI