Untuk dapat memenuhi permintaan pasar dan mencapai keberhasilan bisnis jangka panjang, perusahaan harus memperhatikan efisiensi di proses produksinya. Bahkan aktivitas bisnis lainnya seperti kontrol kualitas, manajemen rantai pasok, dan layanan pasca jual juga sangat berkaitan dengan proses ini. Dengan memperhatikan keseluruhan aspek tersebut, perusahaan akan mampu menghasilkan produk yang baik dan memuaskan pelanggan.
Lantas apa sebenarnya proses produksi itu? Bagaimana pula tahapan-tahapannya? Nah, dalam artikel kali ini, akan dikupas tuntas pengertian produksi, perannya dalam proses SCM, bahkan disertakan pula beberapa aktivitas penunjang yang perlu Anda perhatikan efisiensinya dengan tujuan untuk menciptakan proses yang baik. Yuk, langsung simak pembahasannya!
1. Pengertian Produksi di SCM
Anda pasti sudah tahu kalau dalam proses supply chain management (SCM), terdapat berbagai tahapan untuk memenuhi permintaan konsumen. Tahapan ini dimulai dari pengadaan, perencanaan, dan distribusi produk yang siap dijual. Dalam kerangka SCM, proses produksi adalah salah satu komponen penting yang berfungsi sebagai titik pusat transformasi bahan mentah menjadi produk jadi. Proses ini melibatkan serangkaian aktivitas mulai dari desain, pembuatan, perakitan, hingga kontrol kualitas.
Proses ini pun tidak hanya menentukan kualitas dan kuantitas produk, tetapi juga mempengaruhi faktor lain dalam supply chain seperti waktu pengiriman dan biaya. Integrasi yang erat antara proses ini dengan komponen-komponen lainnya dari SCM akan membantu perusahaan untuk menciptakan produk yang sesuai dengan permintaan pasar, dengan sekaligus menjaga efisiensi dan keberlanjutan dalam operasional. Nah, ketika proses ini berjalan efektif maka akan tercapai keberhasilan dalam manajemen rantai pasokan.
Masih bingung bagaimana proses produksi sangat mempengaruhi kelancaran SCM? Berikut contoh sederhananya. Sebuah perusahaan manufaktur mainan berencana meluncurkan produk baru tepat sebelum musim liburan. Tim telah mengatur pengadaan dengan pemasok, memastikan pengiriman bahan baku tepat waktu. Namun, selama tahap pengerjaan, ternyata mesin utama mengalami kerusakan, sehingga terjadi penundaan. Kondisi ini tidak hanya menunda peluncuran produk, tetapi juga mengganggu jadwal distribusi dan menyebabkan penumpukan persediaan bahan baku yang belum digunakan.
Dampak dari penundaan ini terasa di seluruh alur rantai pasokan. Gudang menjadi penuh dengan bahan mentah yang belum diproses, sementara retailer menunggu pengiriman produk jadi yang tertunda. Perusahaan jadi punya biaya tambahan untuk penyimpanan dan penanganan bahan baku. Tapi juga kehilangan penjualan akibat penundaan peluncuran merugikan perusahaan. Proses produksi yang terganggu memiliki efek domino pada seluruh SCM.
2. Tahapan dalam Proses Produksi
Proses produksi adalah inti dari operasional manufaktur yang mencakup serangkaian tahapan dan saling terkait serta bergantung satu sama lain. Berikut penjelasan detail dari tahapan-tahapan tersebut:
a. Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi adalah tahap awal yang menentukan produk apa yang akan dibuat, berapa banyak, dan kapan proses pembuatannya. Di tahap ini juga dibutuhkan analisis permintaan pasar, peramalan, penjadwalan, pemilihan teknologi, dan alokasi sumber daya. Perencanaan yang efektif akan membantu dalam koordinasi antara berbagai departemen, meminimalkan limbah, dan memastikan bahwa flow manufaktur produksi berjalan sesuai jadwal, tanpa kekurangan atau kelebihan persediaan.
b. Pengadaan Bahan Baku
Pengadaan bahan baku melibatkan pemilihan, pembelian, dan pengiriman bahan yang diperlukan. Hal ini harus disinkronkan dengan perencanaan untuk memastikan bahwa bahan yang dibutuhkan tersedia dalam jumlah yang benar dan pada waktu yang tepat. Manajemen yang efektif dalam pengadaan akan mengurangi biaya, meminimalkan keterlambatan, dan memastikan kualitas bahan.
c. Proses Produksi
Pada tahap ini, bahan mentah diubah menjadi produk setengah jadi atau jadi melalui berbagai proses. Misalnya perakitan, pemesinan, dan finishing. Jangan lupa untuk memastikan aspek-aspek kunci seperti efisiensi, kualitas, dan fleksibilitas. Tujuannya untuk memenuhi spesifikasi produk dan permintaan pasar.
d. Pengemasan & Penyimpanan
Setelah itu, produk harus dikemas dengan cara yang aman baik dari segi transportasi ataupun untuk penyimpanan. Pengemasan yang tepat melindungi produk dari kerusakan dan memastikan bahwa produk tetap dalam kondisi terbaik. Oleh karena itu, diperlukan manajemen inventaris yang efisien dan menjamin bahwa produk siap untuk didistribusikan sesuai kebutuhan.
e. Distribusi
Distribusi adalah tahap akhir dalam proses ini, di mana produk dikirim ke pengecer, distributor, atau langsung ke konsumen. Tahapan satu ini harus dikoordinasikan dengan baik bersamaan dengan tahapan lain untuk memastikan pengiriman yang tepat waktu dan dengan biaya yang efisien. Manajemen distribusi yang efektif membantu memenuhi komitmen kepada pelanggan dan memaksimalkan kepuasan mereka.
3. Aktivitas Bisnis Penunjang Produksi
Proses ini juga perlu didukung oleh serangkaian aktivitas bisnis penunjang agar perusahaan dapat mendapatkan keuntungan yang maksimal dan memuaskan pelanggan. Berikut beberapa aktivitas tersebut.
a. Quality Control
Kontrol kualitas adalah proses yang memastikan bahwa produk atau jasa memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Apa saja kegiatannya? Bisa dengan pemeriksaan berbagai tahapan manufaktur, pengujian sampel, dan audit proses. Kontrol kualitas yang efektif membantu meminimalkan cacat produk, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
b. Pemeliharaan & Perawatan Mesin
Pemeliharaan dan perawatan mesin adalah aspek kritis dalam menjaga efisiensi dan keandalan proses pembuatan produk. Hal ini mencakup inspeksi rutin, pelumasan, perbaikan, dan perawatan preventif. Dengan menjaga mesin dan peralatan dalam kondisi prima, Anda dapat menghindari downtime yang tidak terduga dan memaksimalkan produktivitas.
c. Pemasaran & Penjualan
Keberhasilan dalam pemasaran dan penjualan bukan hanya tentang meningkatkan volume penjualan, tetapi juga tentang membangun merek, meningkatkan kesadaran pasar, dan memelihara hubungan jangka panjang dengan pelanggan yang loyal. Strategi pemasaran dan penjualan yang efektif adalah dasar untuk pertumbuhan berkelanjutan dan keberhasilan produk dalam pasar yang kompetitif dan sering kali berubah-ubah.
d. Layanan Pasca Jual
Layanan pasca jual mencakup dukungan dan layanan yang diberikan setelah produk telah terjual. Ada banyak strategi yang bisa diterapkan termasuk garansi, perbaikan, dukungan teknis, dan pelatihan. Layanan pasca jual yang baik tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi juga dapat membangun loyalitas merek dan membantu dalam penjualan berulang.
4. Kesimpulan
Setelah mempelajari pengertian produksi, tahapannya, dan aktivitas penunjang kelancaran proses tersebut, dapat disimpulkan ternyata proses ini sangat mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar. Bahkan apabila terjadi kesalahan atau masalah pada proses tersebut dan dibiarkan begitu saja, ada efek domino yang akan sangat merugikan finansial perusahaan.
Oleh karena itu, dibutuhkan koordinasi, strategi, dan adaptasi berkelanjutan untuk memastikan bahwa proses tersebut berjalan dengan baik. Implementasi teknologi untuk otomatisasi proses juga bisa dipertimbangkan agar diperoleh efisiensi yang nantinya juga berdampak pada kualitas produk serta meminimalkan biaya operasional secara menyeluruh.