Mengenal Rumus BEP Produksi dan Cara Hitungnya
3 Min Read Posted on 14 Aug 2023
Daftar Isi
Di tengah ketidakpastian ekonomi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, pemahaman akan rumus BEP produksi menjadi penting bagi perusahaan untuk menavigasi strategi dengan lebih tepat. Rumus ini membantu perusahaan untuk mengetahui kapan biaya produksi sama dengan pendapatan yang diperoleh, sehingga menjadi pembatas antara kerugian dan keuntungan.
Karena itulah memahami cara menghitung BEP produksi menjadi kompetensi dasar yang harus dimiliki, khususnya perusahaan yang melakukan produksi sendiri. Melalui perhitungan yang akurat, perusahaan dapat membuat keputusan strategis berkaitan dengan SCM baik dari alur produksi, distribusi, atau pemasaran. Untuk memperkuat pemahaman Anda pada konsep tersebut, artikel kali ini akan menjelaskan rumus BEP produksi dan cara hitungnya pada studi kasus sederhana.
1. Memahami Konsep BEP Produksi
BEPÂ atau break even point dalam produksi adalah istilah yang ditujukan pada titik di mana jumlah unit yang diproduksi dan dijual menghasilkan pendapatan yang sama dengan total biaya produksi. Artinya, tidak ada laba maupun rugi yang diperoleh. Anda masih bingung ya? Sederhananya BEPÂ menunjukkan berapa banyak produk yang harus dijual agar perusahaan bisa menutup seluruh biaya produksi yang dikeluarkan.
Pemahaman mengenai BEP sangat penting karena dapat membantu perusahaan dalam merencanakan dan menentukan volume produksi yang diperlukan untuk mencapai titik seimbang. Bayangkan jika produksi berada di bawah BEP, perusahaan akan mengalami kerugian. Sedangkan sebaliknya, jika produksi berada di atas BEP, perusahaan akan mendapatkan laba.
Supply chain management (SCM) dan BEPÂ memiliki hubungan yang saling berkaitan. Dengan pemahaman BEP, Anda bisa membuat keputusan terkait manajemen supply chain dengan lebih baik. Sebagai contoh, Anda telah mengetahui nilai BEP perusahaan. Dari sini, Anda bisa menyesuaikan strategi pembelian bahan baku, menentukan level persediaan yang optimal, atau bahkan memutuskan untuk menambah atau mengurangi kapasitas produksi.
Selain itu, BEP juga dapat mempengaruhi keputusan distribusi dan logistik perusahaan. Seperti memilih rute pengiriman yang paling pendek, metode pengiriman yang paling ekonomis, atau pemilihan lokasi gudang selanjutnya. Oleh karena itu, integrasi antara pemahaman BEP dan strategi SCM dapat memaksimalkan efisiensi produksi dan profitabilitas perusahaan.
2. Rumus BEP Produksi
Seperti pembahasan sebelumnya, BEP mengacu pada titik di mana total pendapatan dari penjualan produk sama dengan total biaya yang dikeluarkan untuk produksi produk tersebut. Dengan kata lain, saat laba bersih perusahaan adalah nol. Untuk mencapai pemahaman ini, perhatikan rumus BEP produksi berikut.
Rumus di atas membutuhkan dua komponen biaya utama yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah seiring dengan perubahan volume produksi, seperti sewa, gaji karyawan tetap, dan biaya amortisasi. Sementara itu, biaya variabel berubah seiring dengan volume produksi dan meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel. Dengan mengetahui selisih antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit, Anda mendapatkan nilai margin per unit, yang digunakan untuk menutupi biaya tetap.
Memahami rumus BEP produksi memberikan gambaran tentang berapa banyak unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas. Dengan demikian, rumus ini menjadi instrumen yang penting untuk perencanaan, penganggaran dan pengambilan keputusan strategis. Seiring dengan meningkatnya volume penjualan di atas titik BEP, perusahaan akan mulai menghasilkan laba, sementara volume penjualan di bawah BEP akan mengakibatkan kerugian.
3. Cara Menghitung BEP Produksi
Yuk perhatikan pembahasan studi kasus sederhana di sini supaya Anda bisa lebih paham cara menghitung BEP produksi dan menggunakan hasil interpretasinya untuk keputusan bisnis yang lebih baik. Misalkan ada perusahaan yang memproduksi tas laptop. Mereka sedang merencanakan untuk meluncurkan seri baru dan ingin mengetahui berapa banyak tas yang harus dijual untuk mencapai titik impas. Berikut data yang dimiliki:
Mari kita bahas satu-satu biaya apa saja yang terlibat di perusahaan tas tersebut. Biaya tetap (sewa gedung, gaji karyawan tetap, dsb.) yang dimiliki oleh perusahaan tersebut adalah Rp. 100.000.000 per bulan. Nah, biaya variabel per tas sejumlah Rp. 300.000, dimana biaya tersebut mencakup bahan baku, tenaga kerja langsung, dan sebagainya. Lalu, harga jual dari tas tersebut adalah Rp. 500.000.
Cara menghitung BEP produksi menggunakan rumus yang sudah disebutkan sebelumnya adalah menemukan kontribusi margin per unit. Setelah menemukannya, Anda bisa menghitung BEP dalam unit dengan membagi biaya tetap dengan kontribusi margin per barang.
Berdasarkan cara menghitung BEP produksi di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan perlu menjual setidaknya 500 tas dari seri baru setiap bulannya untuk mencapai titik impas. Angka ini sangat penting bagi perusahaan karena digunakan untuk merencanakan strategi pemasaran dan kapasitas produksi, serta memastikan bahwa perusahaan bisa mencapai target penjualan agar tidak mengalami kerugian.
4. Peran BEP Produksi bagi Perusahaan
BEP tidak hanya menentukan kapan perusahaan mencapai titik pendapatan yang sama dengan biaya, tetapi juga memberikan informasi lain yang berkaitan tentang aspek operasional perusahaan. Berikut ini peran BEP tersebut.
a. Mengukur Risiko Produksi
Dengan memahami titik keseimbangan antara pendapatan dan biaya, Anda jadi tahu seberapa rentan perusahaan terhadap fluktuasi pasar. Jika untuk mencapai BEP diperlukan volume produksi yang tinggi, maka artinya ada risiko yang tinggi pula karena perusahaan harus memastikan volume penjualan yang setara untuk menghindari kerugian. Sebaliknya, BEP yang lebih rendah menunjukkan fleksibilitas hadap ketidakpastian. Dengan demikian, rumus BEP produksi menjadi indikator penting untuk mengelola hambatan manajemen produksi.
b. Efisiensi Biaya Produksi
Titik impas juga menjadi indikator efisiensi dalam pengelolaan biaya di akuntansi manufaktur, terutama produksi. Jika BEP terlalu tinggi, artinya biaya produksi per unit terlalu tinggi atau harga jual yang ditetapkan terlalu rendah. Dari sini perusahaan harus mampu mencari cara meningkatkan efisiensi. Bisa dengan cara mengurangi biaya variabel, menegosiasikan harga bahan baku, atau meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
c. Strategi Pemasaran
Selain itu, nilai ini juga bisa digunakan tim pemasaran untuk melihat target penjualan yang perlu dicapai. Jika target tersebut belum terpenuhi, strategi pemasaran dapat disesuaikan. Misalnya dengan meningkatkan promosi, memberikan diskon, atau merancang marketing campaign yang lebih menarik. Pengetahuan tentang BEP juga membantu dalam penetapan harga pokok produksi, karena perusahaan dapat memutuskan untuk menetapkan harga dengan margin yang lebih tinggi jika dirasa pasar akan merespons dengan baik.
d. Pembuatan Anggaran
Dalam proses pembuatan anggaran, rumus BEP produksi menjadi indikator yang sangat bermanfaat, mulai dari untuk kebutuhan alokasi dana produksi hingga strategi pemasaran. BEP juga membantu dalam memprediksi pendapatan masa depan dan membuat rencana keuangan jangka panjang. Jadi, Anda bisa memastikan bahwa sumber daya dialokasikan dengan efisien dan efektif untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan.
5. Kesimpulan
Dengan memahami cara menghitung BEP produksi, perusahaan dapat mengukur risiko produksi dengan lebih tepat, memastikan efisiensi dalam biaya produksi, merancang strategi pemasaran yang lebih terarah, serta merumuskan anggaran dengan lebih akurat. Bisa disimpulkan, melalui proses hitung ini, perusahaan bisa melihat kesehatan finansialnya.
Bahkan BEPÂ juga bisa menjadi landasan dalam pengambilan keputusan strategis. Oleh karena itu, bagi setiap perusahaan yang ingin tumbuh dan berkembang di pasar yang kompetitif harus memanfaatkan informasi dari BEP untuk memastikan kelangsungan bisnisnya dan mencapai tujuan profitabilitasnya.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 01, 2024 3 Min Read
Apa itu ERP Workflow, Manfaat, dan Contoh Penerapannya
Oct 30, 2024 3 Min Read
12 Rekomendasi Software Terbaik untuk Pabrik Makanan
REKOMENDASI