Dalam aspek keuangan perusahaan, ada beberapa elemen yang membantu Anda untuk memahami kinerja dan efisiensi produksi serta operasional bisnis. Salah satu elemen tersebut adalah cost of goods sold. Aspek ini bukan hanya angka dalam laporan saja, melainkan refleksi dari biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang yang telah dijual.
Dengan mengetahui ini, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang strategi produksi, manajemen persediaan, dan banyak aspek bisnis lainnya. Dalam artikel berikut, akan dijelaskan lebih lanjut konsep COGS, rumusnya, dan contoh studi kasus untuk memberikan gambaran konkret mengenai bagaimana aspek ini dihitung dan bagaimana hasilnya dapat diinterpretasikan dalam konteks bisnis yang nyata.
1. Mengenal Konsep COGS
COGS atau cost of goods sold adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang yang telah dijual selama periode tertentu. Istilah COGS sama dengan HPP dan sangat dibutuhkan dalam laporan keuangan, khususnya untuk penghitungan laba kotor. COGS adalah biaya yang mencakup semua pengeluaran langsung yang terkait dengan produksi barang. Termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead produksi.
Dalam supply chain management (SCM), COGS adalah aspek yang berkorelasi erat dengan rantai pasok dan mempengaruhi satu sama lain. SCM berfokus pada pengoptimalan seluruh supply chain. Mulai dari pemasok bahan baku hingga sampainya produk ke konsumen. Pengoptimalan ini bisa berupa meningkatkan efisiensi, mengurangi pemborosan, atau mempercepat proses. Dengan mengoptimalkan SCM, perusahaan juga sekaligus dapat menurunkan COGS.
Sebagai contoh, jika Anda dapat memastikan ketersediaan bahan baku selalu tepat waktu dan dalam jumlah yang sesuai kebutuhan, perusahaan dapat mengurangi biaya penyimpanan dan mencegah gangguan produksi. Nah, kondisi ini sangat berpengaruh ke COGS perusahaan. Begitu juga, dengan meningkatkan efisiensi dalam logistik dan distribusi, biaya pengiriman dan penyimpanan barang juga dapat ditekan. Dengan kata lain, SCM yang efisien dapat secara langsung mengurangi COGS dan meningkatkan rentabilitas perusahaan.
2. Manfaat Menghitung COGS
Dalam menjalankan sebuah bisnis, pemahaman terhadap cost of goods sold adalah suatu keharusan. Bukan hanya sebagai komponen dalam laporan keuangan, tetapi juga sebagai instrumen pengambilan keputusan bisnis. Berikut ini beberapa manfaat penting dari menghitung COGS.
a. Menghitung Laba Kotor
Salah satu manfaat utama dari menghitung cost of goods sold adalah untuk membantu perusahaan menghitung laba kotor. Laba kotor diperoleh dengan mengurangkan COGS dari pendapatan penjualan. Dengan mengetahui laba kotor, Anda dapat mengevaluasi efektivitas proses produksi, membandingkan kinerja periode ke periode, dan mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan. Nilai laba kotor yang sehat sering digunakan sebagai indikator bahwa perusahaan mengelola biaya produksinya dengan efisien.
b. Menetapkan Harga Jual
COGS berperan penting dalam menetapkan harga jual produk. Dengan mengetahui berapa biaya produksi per unit, Anda dapat menentukan margin keuntungan yang diinginkan dan menetapkan harga jual yang sesuai. Penetapan harga yang tepat adalah kunci untuk bersaing di pasar sekaligus memastikan rentabilitas perusahaan.
c. Manajemen Persediaan
Menghitung COGS juga membantu dalam manajemen persediaan. Bayangkan jika Anda mengetahui biaya dari masing-masing produk, maka dengan mudah Anda juga bisa mengidentifikasi produk mana yang paling menguntungkan dan mana yang kurang efisien. Dari informasi ini, Anda bisa membuat keputusan tentang pembelian bahan baku, pengendalian persediaan, dan strategi perencanaan kapasitas.
d. Perencanaan Anggaran
Pengetahuan tentang COGS juga memudahkan perusahaan dalam perencanaan anggaran. Dengan memahami berapa biaya di akuntansi manufaktur, terutama produksi dalam periode sebelumnya, Anda dapat merencanakan anggaran untuk periode mendatang dengan lebih akurat, memperhitungkan variabel seperti proyeksi peningkatan harga bahan baku atau perubahan teknologi produksi. Langkah ini membantu perusahaan untuk membuat prediksi keuangan yang lebih realistis.
3. Bagaimana Rumus COGS?
Menghitung COGS adalah langkah penting untuk memahami biaya produksi barang yang telah dijual oleh sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Meskipun ada berbagai metode untuk menghitungnya, prinsip dasar dari penghitungan ini melibatkan pertimbangan pada empat faktor produksi yaitu persediaan awal, pembelian, biaya produksi, dan persediaan akhir. Berikut rumus COGS yang bisa Anda gunakan.
Pertama, Anda perlu mempertimbangkan persediaan awal barang yang ada di awal periode. Jangan lupa cantumkan pula jika Anda tambahan pembelian. Selanjutnya, menambahkan total biaya produksi yang dikeluarkan selama periode berjalan. Biaya produksi ini mencakup biaya bahan baku yang digunakan, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead produksi yang terkait dengan proses produksi.
Kemudian, dari total tersebut, Anda perlu mengurangkan persediaan akhir barang yang ada di akhir periode. Persediaan akhir ini merepresentasikan barang yang diproduksi namun belum terjual hingga akhir periode. Mengurangkan persediaan akhir ini dari total sebelumnya akan memberikan nilai rumus COGS untuk periode tersebut.
4. Contoh Menghitung COGS
Untuk memahami bagaimana cara menghitung rumus COGS, mari perhatikan contoh studi kasus sederhana suatu perusahaan manufaktur yang menghasilkan sepatu. Pada awal bulan Januari, perusahaan ini memiliki persediaan sepatu senilai Rp10.000.000. Selama bulan Januari, perusahaan membeli bahan baku dengan total biaya Rp30.000.000. Sedangkan biaya produksi lainnya termasuk tenaga kerja dan overhead selama bulan itu adalah Rp15.000.000. Akhir bulan Januari, persediaan sepatu yang belum terjual memiliki nilai Rp5.000.000.
Berdasarkan data di atas, Anda dapat menghitung rumus COGS untuk bulan Januari dengan menggunakan formula yang telah disebutkan sebelumnya.
Dari hasil penghitungan COGS yang telah dilakukan, diketahui bahwa perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp50.000.000 pada bulan Januari untuk memproduksi sepatu yang berhasil dijual selama bulan tersebut. Ini adalah representasi dari biaya total yang dikeluarkan perusahaan untuk setiap pasang sepatu yang dijual kepada pelanggan.
Hasil ini bisa memberi dampak pada berbagai aspek bisnis lainnya. Dengan mengetahui COGS, perusahaan kemudian dapat menghitung laba kotor dengan mengurangkan COGS dari total pendapatan penjualan. Misal perusahaan menjual sepatunya dengan pendapatan total sebesar Rp100.000.000, maka laba kotor untuk bulan Januari adalah Rp50.000.000, yaitu dari Rp100.000.000 – Rp50.000.000.
Karena ada persediaan yang belum terjual di akhir bulan yaitu sebesar Rp5.000.000, maka perusahaan perlu mengevaluasi strategi dan perencanaan produksinya. Apakah mereka memproduksi terlalu banyak atau ada faktor eksternal lain, seperti tren pasar atau strategi pemasaran yang mempengaruhi penjualan.
5. Kesimpulan
COGS adalah indikator kunci dalam laporan keuangan perusahaan yang mengukur total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang yang telah dijual dalam periode tertentu. Melalui studi kasus sederhana perusahaan sepatu di atas, dapat disimpulkan bahwa angka yang dihasilkan sangat mempengaruhi operasional dan strategis bisnis lainnya.
Pemahaman yang baik tentang rumus COGS dan cara hitungnya membantu perusahaan tidak hanya dalam mengerti kinerja saat ini tetapi juga dalam merencanakan strategi bisnis di masa mendatang, Dengan mengetahui besaran total biaya produksi selama periode waktu tertentu, perusahaan jadi memiliki gambaran yang jelas tentang efisiensi produksinya, potensi laba kotor, strategi penetapan harga, dan manajemen persediaan yang paling tepat.