Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Halo 👋

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana konsultan kami membantu perusahaan anda atau jadwalkan demo gratis dengan tim kami!
Informasi Bisnis Purchasing Management Solusi Bisnis Solusi ERP

Perbedaan Sistem On Premise vs Cloud Purchasing Software

3 Min Read     Posted on 24 May 2023

Share Artikel

Di era digital saat ini, penting untuk mengetahui perbedaan antara on premise dan cloud purchasing software. Jangan salah, kedua sistem tersebut sama-sama menawarkan solusi yang efisien untuk penuhi kebutuhan barang Anda. Namun tentu saja dengan masing-masing kelebihan dan kekurangan yang unik. 

Investasi dalam purchasing software adalah keputusan krusial yang dapat mempengaruhi operasional bisnis secara signifikan. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan antara kedua sistem ini, agar Anda bisa menentukan sistem yang paling efisien dan sesuai dengan tujuan perusahaan.

1. Definisi On Premise & Cloud Purchasing Software

Jenis software purchasing yang diinstal langsung pada server milik perusahaan dan biasanya dikelola langsung oleh tim IT internal disebut dengan on premise. Di sisi lain, cloud purchasing software adalah model aplikasi berbasis internet yang dihosting di cloud dan dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Tipe satu ini biasanya dikelola oleh provider atau biasa disebut pihak ketiga.

Nah, on premise memungkinkan Anda untuk memiliki kontrol penuh atas data dan sistem karena dikelola sendiri oleh tim. Jadi, proses pembaruan hingga peningkatan fitur akan dilakukan langsung oleh IT mereka. Tipe satu ini cocok untuk perusahaan besar yang sudah memiliki banyak tim ahli untuk mendukung pekerjaan tersebut.

Hal berbeda akan Anda rasakan ketika menerapkan aplikasi pembelian berbasis cloud. Dimana sistem tersebut memberikan fleksibilitas yang luar biasa serta kemudahan akses. Jadi, Anda hanya membutuhkan jaringan internet untuk bisa mengakses software tersebut. Selain itu, Anda pun tidak perlu kerepotan dalam melakukan perawatan dan pembaruan sistem, karena semuanya akan ditangani oleh provider sistem. Namun, penting untuk diingat bahwa pilihan model sistem tergantung pada kebutuhan spesifik perusahaan.

2. Kelebihan & Kekurangan Sistem On Premise

Sistem on premise menawarkan kontrol penuh atas data dan infrastruktur. Ini berarti perusahaan memiliki kendali penuh atas e purchasing software mereka sendiri, termasuk pembaruan dan keamanan. Namun, kelebihan ini datang dengan tanggung jawab untuk menjaga dan memelihara sistem tersebut, yang bisa menjadi tugas yang memakan waktu dan biaya.

Di sisi lain, model sistem satu ini memerlukan biaya investasi di awal yang cukup besar dan biaya operasional yang berkelanjutan. Selain itu, melakukan peningkatan dan pembaruan biasanya juga lebih rumit dan memakan waktu dibandingkan dengan solusi cloud. Jadi, pastikan perusahaan memiliki budget berlebih dan karyawan yang handal sebelum memilih untuk menerapkan tipe ini.

Melihat lebih dalam, kelebihan aplikasi e purchasing berbasis on premise lainnya adalah menawarkan privasi dan keamanan yang lebih tinggi. Dengan memiliki visibilitas yang besar atas data dan seluruh proses pengadaan, perusahaan dapat menerapkan kebijakan keamanan mereka sendiri, yang tentu saja sesuai dengan persyaratan yang ketat.

Namun, kendala utama tipe satu ini adalah kurangnya fleksibilitas. Mereka cenderung menjadi lebih kaku dan tidak mudah disesuaikan dengan perubahan kebutuhan bisnis. Perubahan atau peningkatan software biasanya memerlukan intervensi langsung dari tim IT dan mungkin memerlukan waktu dan sumber daya yang signifikan. Selain itu, kebutuhan untuk memiliki dan menjaga hardware fisik bisa menjadi beban tambahan, terutama bagi perusahaan kecil dan menengah yang memiliki sumber daya yang terbatas.

3. Keunggulan & Kelemahan Software Cloud

Cloud purchasing software menawarkan aksesibilitas dan skalabilitas yang unggul. Dengan cloud, Anda dapat mengakses sistem kapan saja dan dari mana saja, asalkan memiliki koneksi internet. Selain itu, metode pembayaran aplikasi satu ini biasanya berupa harga berlangganan, yang tentunya akan lebih terjangkau daripada sistem pembelian on premise.

Namun, sisi negatif yang dimiliki sistem e procurement cloud-based adalah perusahaan mungkin tidak memiliki kontrol penuh atas data mereka, karena lokasinya berada di server pihak ketiga atau provider. Selain itu, ketergantungan pada koneksi internet yang stabil bisa menjadi masalah, jika Anda berada di lokasi yang memiliki jaringan internet tidak stabil atau lambat.

Lalu, keunggulan penerapan software e purchasing berbasis cloud yang utama adalah kemudahannya dalam peningkatan dan pembaruan sistem. Pasalnya, penyedia sistemlah yang biasanya bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perangkat lunak Anda selalu up-to-date dengan fitur terbaru, karena hal tersebut termasuk ke dalam pelayanan. Jadi, bisnis Anda pun bisa menghilangkan beban pemeliharaan dari bahu tim IT dan memungkinkan mereka untuk fokus pada tugas strategis lainnya.

Namun, penting juga untuk dicatat bahwa hal tersebut juga dapat menimbulkan masalah terkait ketergantungan pada penyedia sistem. Maka ketika ada kasus downtime atau gangguan layanan dari pihak penyedia, dapat mempengaruhi operasional perusahaan. Selain itu, ada juga risiko bahwa provider sistem bisa bangkrut atau diakuisisi, yang bisa berdampak pada ketersediaan dan stabilitas layanan. Oleh karena itu, perusahaan harus memilih vendor software procurement yang memiliki reputasi baik dan track record yang solid dalam hal keandalan dan stabilitas.

4. Perbandingan Kompatibilitas Sistem Purchasing

Saat memilih solusi purchasing software, penting untuk mempertimbangkan integrasi dan kompatibilitas dengan sistem lain yang sudah ada di perusahaan. Dalam sistem on premise, integrasi bisa menjadi tantangan karena mungkin memerlukan penyesuaian khusus atau pembuatan antarmuka yang sesuai. Ini berpotensi memerlukan waktu dan sumber daya yang signifikan.

Sebaliknya, solusi berbasis cloud seringkali lebih mudah diintegrasikan dengan sistem lain. Banyak penyedia cloud purchasing software menawarkan API (Application Programming Interface) yang memudahkan proses integrasi dengan sistem lain. Keuntungan lain dari solusi cloud adalah kompatibilitas yang lebih besar. Karena menggunakan teknologi berbasis web, solusi ini cenderung lebih kompatibel dengan berbagai platform dan perangkat.

5. On-Premise atau Cloud Purchasing Software?

Pilihan antara sistem on-premise dan cloud purchasing software sangat bergantung pada kebutuhan dan preferensi perusahaan Anda. Jika Anda memprioritaskan kontrol penuh atas data dan infrastruktur serta memiliki sumber daya IT yang memadai, on premise mungkin menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda mencari fleksibilitas, aksesibilitas, dan skalabilitas, cloud mungkin lebih sesuai.

Keputusan ini juga harus mempertimbangkan faktor keamanan, biaya, dan sumber daya manusia yang tersedia. Sementara on premise mungkin menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi, cloud purchasing software umumnya menawarkan fitur keamanan canggih dan pembaruan otomatis yang dapat mengurangi beban kerja tim IT Anda.

6. Migrasi dari On-Premise ke Cloud

Anda ingin berpindah dari on premise ke cloud? Tenang saja semua bisa dilakukan dengan cara yang tepat. Proses migrasi bisa menjadi rumit dan memakan waktu, terutama jika perusahaan memiliki banyak data yang perlu dipindahkan. Anda pun juga harus mempertimbangkan masalah keamanan data selama proses pemindahan tersebut.

Nah, solusi yang baik adalah bekerja sama dengan penyedia procurement software terbaik yang memiliki pengalaman dalam migrasi data dan yang dapat menjamin keamanan data selama proses tersebut. Meski tantangannya cukup besar, migrasi ke cloud purchasing software bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan. Dengan aksesibilitas, fleksibilitas, dan skalabilitas yang diberikan, Anda dapat memaksimalkan efisiensi operasional dan menyesuaikan kapasitas sesuai dengan kebutuhan bisnis.

7. Kesimpulan

Perbedaan antara on-premise dan cloud purchasing software terletak pada berbagai faktor, termasuk biaya, keamanan, kontrol, aksesibilitas, dan skalabilitas. Dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam memilih tipe sistem yang terbaik pun harus Anda sesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan. 

Bisnis Anda lebih memilih sistem on premise atau cloud? Dapatkan solusi terbaik untuk perusahaan Anda dengan Purchasing Software ScaleOcean. Dengan teknologi canggih dan fitur yang dirancang untuk memaksimalkan efisiensi dan produktivitas, ScaleOcean dapat membantu Anda mengoptimalkan proses pembelian dan memanfaatkan data untuk membuat keputusan yang lebih baik. Tingkatkan operasional bisnis Anda sekarang juga bersama kami!

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

4 Keunggulan Aplikasi Hotel Terbaik ScaleOcean

  May 13, 2024        3 Min Read

4 Keunggulan Aplikasi Hotel Terbaik ScaleOcean

REKOMENDASI

Artikel Terkait