Full-stack developer memiliki peranan dan tanggung jawab yang besar dalam mengembangkan website. Dimana profesi tersebut merupakan gabungan dari back-end dan front-end, jadi tugasnya pun lebih berat dan kompleks. Nah, setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Ada yang lebih memilih untuk mempekerjakan full-stack saja dan ada juga yang lebih memilih seseorang yang menguasai front-end atau back-end.
Saat ini, seorang web developer sangatlah diperlukan oleh perusahaan, terutama di era yang serba digital seperti sekarang ini. Baik itu digunakan untuk membuat situs website yang menarik, aplikasi yang bermanfaat, dan hal berbasis internet lainnya. Pada artikel ini kami akan membahas topik-topik yang akan memberikan pemahaman dengan lebih jelas tentang perbedaan front end, back end dan full stack developer.
1. Pengertian Front-End Developer
Segala sesuatu yang berhubungan dengan tampilan di halaman website mulai dari logo, kolom pencarian, tombol, tata letak, hingga cara pengguna berinteraksi dibuat oleh front-end developer. Tanggung jawab utama profesi ini tidak hanya membuat tampilan situs web menarik melainkan juga untuk memastikan user-friendly saat diakses oleh pengguna. Mereka juga harus membuat website terlihat bagus di semua perangkat mulai dari ponsel, tablet, dan komputer serta sesuai dengan standar desain web yang responsif.
2. Back-End Developer Adalah
Back-end developer mengacu pada bagian aplikasi yang tidak dilihat pengguna. Mereka fokus pada logika pemrograman, membuat server, dan bekerja dengan database dan API (Application Programming Interfaces). Jadi, mereka akan mengimplementasikan apa yang telah dibuat oleh front-end developer dan memastikannya bisa bekerja dengan baik.
3. Apa itu Full-Stack Developer?
Full-stack developer adalah seseorang yang tugasnya mencakup kedua profesi diatas. Jadi, peranannya pun sangat besar dalam menentukan keberhasilan website dan aplikasi perusahaan. Biasanya, orang yang berkecimpung dalam profesi ini menguasai skill front-end dan back-end. Contohnya adalah menguasai berbagai macam bahasa pemrograman, mengerti kebutuhan klien untuk mengembangkan UI website.
Baca juga: 3 Jenis Software ERP untuk Perusahaan Anda
4. Perbedaan Front-End, Back-End, dan Full-Stack
Setelah mengetahui masing-masing pengertiannya, penting juga untuk Anda mengetahui tugas front-end dan back-end sehingga Anda dapat mengetahui gambar pekerjaan yang perlu dilakukan oleh seorang full stack developer.
a. Front-End Developer
Web developer satu ini menangani style dan User Interface website Anda. Seperti yang mungkin Anda ketahui, HTML adalah kerangka struktural halaman web. Anda dapat menganggap Cascading Style Sheets (CSS) sebagai fisik atau tubuh kerangka. CSS memungkinkan mereka untuk mengubah tampilan fisik dalam situs web Anda.
Pada dasarnya, skill yang harus dimiliki front end developer adalah memastikan semua yang dilihat baik itu gaya, grafik, teks, perataan, navigasi, warna, dan sebagainya, serta berupaya meningkatkan pengalaman pengguna untuk membuatnya selancar mungkin. Mulai dari informasi setiap page hingga fitur yang dapat diakses oleh user atau klien dengan mudah. Mereka juga berkontribusi pada keseluruhan desain dan estetika, bersama dengan debugging.
b. Back-End Developer
Back end developer bertanggung jawab membuat tampilan situs web untuk pengguna yang menyenangkan secara estetika. Namun, tanpa adanya sistem yang berjalan di belakang, UI tersebut tidak dapat berjalan dengan baik. Itulah mengapa seorang back-end harus memiliki keterampilan mengerjakan server-side. Pengembangan web yang terjadi di bagian belakang program secara tepat disebut back-end developer.
Profesi ini mencakup logika dan integrasi aplikasi web dari sisi server dan aktivitas terkait lainnya seperti menulis API, membuat database, dan bekerja dengan komponen sistem. Mereka membuat kode yang memungkinkan database dan aplikasi untuk saling terhubung. Sehingga, memerlukan seorang back-end developer untuk bertanggung jawab di bagian belakang website, yang melingkupi basis data, server, dan aplikasi. Mereka mengendalikan apa yang tidak Anda lihat.
c. Full-Stack Developer
Untuk menjadi seorang full stack developer harus memiliki kemampuan dasar web development yang melibatkan front-end dan back-end. Mereka menangani pekerjaan yang lebih kompleks karena tugasnya merupakan gabungan dari pekerjaan kedua profesi sebelumnya. Mereka harus menguasai tiga bahasa pemrograman seperti HTML, JavaScript, dan juga MySQL. Selain itu, mereka juga harus bisa merencanakan dan mengimplementasikan user interface serta memastikannya berjalan lancar.
Baca juga: Pengertian Cloud ERP dan Berbagi Jenisnya
Jika Anda tertarik untuk berkarir sebagai seorang full-stack developer, penting untuk mempelajari trik-triknya. Anda harus menguasai skill dan pengetahuan berikut ini:
-
Menggunakan bahasa pemrograman front-end seperti Javascript, HTML dan CSS
-
Bahasa pemrograman seperti PHP, Ruby dan Phyton
-
Sistem kontrol versi seperti Git dan GitHub
-
API seperti REST dan SOAP serta protokol seperti HTTP
-
Solusi penyimpanan database seperti JSON, NoSQL dan SQL Server
-
Keterampilan desain grafis dan komunikasi visual
-
Server Apache atau nginx
5. Kesimpulan
Website sekarang menjadi komponen penting bagi seluruh bisnis agar bisa bersaing dengan perusahaan lain. Sehingga, penting bagi bisnis Anda untuk merekrut seorang front-end, back-end, ataupun full-stack developer. Dengan begitu, kualitas situs web Anda pun akan meningkat dan kepuasan user pun juga akan meningkat. Jika ingin menekuni salah satu profesi tersebut, pastikan Anda selalu meningkatkan skill dan pengetahuan yang sesuai.