Proses pick up muat barang adalah salah satu aspek pada manajemen gudang yang membutuhkan koordinasi, akurasi, dan efisiensi untuk memastikan pengirimannya dilakukan secara tepat waktu dan dalam kondisi yang baik. Proses ini juga memiliki beberapa tahapan penting yang perlu diperhatikan karena jika salah satunya saja kurang efisien, tentu akan mempengaruhi tahapan-tahapan lainnya.
Oleh karena itu, pada artikel ini akan dijelaskan lebih lanjut jenis-jenis pick up barang, prosesnya, dan tips yang bisa Anda lakukan supaya pengambilan barang lebih efektif. Dibahas juga keunggulan sistem manajemen gudang yang bisa Anda pertimbangkan untuk mengotomatisasi proses pick up barang yang nantinya juga akan memberikan dampak positif secara menyeluruh bagi operasional bisnis.
1. Jenis Pick Up Barang
Terdapat beberapa metode dalam pick up barang. Pemilihan metode ini tergantung pada berbagai faktor seperti volume barang, frekuensi pengambilan, dan teknologi yang tersedia. Berikut tiga jenis yang umum digunakan.
a. Picker to Goods
Pada metode ini, picker menuju ke gudang untuk mengambil barang. Picker biasanya mendapat daftar barang yang perlu diambil dan mencari secara manual untuk menemukan barang tersebut. Bisa dibilang cara ini kurang efisien untuk manajemen gudang terutama jika gudang memiliki ukuran yang besar dan barang tersebar di banyak lokasi.
b. Goods to Picker
Berbeda dengan metode sebelumnya, dalam goods to picker barang akan diberikan kepada picker. Hal ini biasanya dilakukan dengan teknologi seperti sistem conveyor atau karusel yang otomatis mengantarkan barang ke stasiun kerja picker. Sehingga petugas tidak perlu menuju gudang dan bisa meningkatkan produktivitasnya. Namun, diperlukan investasi awal yang lebih besar untuk peralatan dan teknologi.
c. Automated Picking
Nah, dalam metode ini robot atau sistem otomatis digunakan untuk mengambil barang dari rak dan mengantarkannya ke lokasi yang diinginkan. Dengan memanfaatkannya, Anda bisa meningkatkan kecepatan, akurasi, dan efisiensi dalam proses manajemen gudang terutama pick up barang. Metode ini tentunya memerlukan investasi awal yang lebih signifikan. Namun, dalam jangka panjang sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas kerja.
2. Proses Pick Up Barang di Gudang
Alur pertama adalah dengan adanya permintaan pelanggan terhadap barang. Permintaan bisa datang dari pelanggan, mitra bisnis, atau bahkan departemen lain dalam suatu perusahaan. Kemudian permintaan diteruskan ke tahap pengesahan. Di sini tim manajemen gudang memeriksa dan memastikan detail serta ketersediaan barang yang diminta. Tahapan ini dibutuhkan untuk mencegah adanya potensi masalah yang mungkin saja terjadi seperti stok yang sudah habis atau kesalahan dalam detail pengiriman.
Setelah itu, dilanjutkan ke proses pelacakan lokasi barang. Di era digital saat ini, banyak gudang yang sudah dilengkapi dengan sistem manajemen gudang otomatis yang memudahkan pelacakan. Dengan informasi lokasi yang tepat, proses pick up muat barang menjadi lebih cepat dan efisien. Selanjutnya dilakukan verifikasi untuk memastikan keakuratan sebelum proses pengiriman dimulai.
Jika barang sudah sesuai dengan permintaan, maka Anda bisa melakukan pengiriman ke pelanggan. Jangan lupa untuk meminta konfirmasi penerimaan barang sebagai bukti kalau barang telah diterima dengan baik. Terakhir, semua data dan informasi disimpan dan diperbarui. Langkah ini berguna untuk mempercepat proses pembuatan laporan stok dan memastikan kalau stok di gudang selalu up-to-date.
3. Tips Pick Up Muat Barang
Pick up muat barang merupakan salah satu aspek manajemen gudang yang memerlukan ketelitian, efisiensi, dan strategi yang baik supaya tercapai kelancaran dalam operasionalnya. Jika saja terjadi kesalahan dalam proses ini, tentu dapat mengakibatkan adanya biaya tambahan, penundaan pengiriman, dan ketidakpuasan pelanggan. Lalu apa yang bisa dilakukan untuk menghindari hal ini? Berikut beberapa tips yang dapat Anda terapkan.
Pertama, pahami layout gudang. Sebelum melakukan proses pengambilan, penting untuk memahami layout atau tata letak gudang. Dengan memahami area yang menyimpan jenis barang yang dibutuhkan, staf gudang dapat mempercepat proses pick up barang sehingga menghemat waktu dan tenaga.
Tips selanjutnya yang tidak kalah penting adalah menggunakan peralatan yang tepat. Menggunakan peralatan seperti troli, forklift, atau barcode gudang tentu dapat meningkatkan efisiensi proses pengambilan barang sekaligus mengurangi risiko kerusakan barang dan cedera pada pekerja.
Perhatikan juga pemilihan metode dalam penyimpanan di gudang. Metode yang tepat tidak hanya mempengaruhi efisiensi dalam proses pengambilan barang, tetapi juga memastikan kualitas produk. Sebagai contoh, metode first-in-first-out (FIFO) sangat direkomendasikan untuk barang-barang yang memiliki tanggal kadaluarsa. Menerapkan prinsip FIFO menjaga kualitas produk yang dikirimkan kepada pelanggan, dan mengurangi potensi kerugian yang mungkin diakibatkan oleh barang yang sudah tidak layak jual.
Di era transformasi digital seperti sekarang, ada baiknya untuk mempertimbangkan penggunaan teknologi. Anda bisa mengimplementasikan warehouse management system (WMS). WMS memudahkan pelacakan inventaris, pengelolaan ruang penyimpanan, dan pemantauan efisiensi pekerja. Dengan data yang akurat dan real-time, pengambilan keputusan menjadi lebih tepat.
4. Keunggulan WMS untuk Pick Up Barang
Dari tips yang telah dijelaskan di atas, disebutkan kalau penggunaan sistem WMS dalam proses pick up barang sangat membantu untuk mencapai efektivitas manajemen gudang. Apa saja keunggulannya? Proses pengambilan barang menjadi jauh lebih cepat dan tepat karena sistem akan memberikan informasi detail mengenai lokasi barang. Sistem ini biasanya juga dilengkapi dengan fitur optimasi rute pengambilan. Sehingga staf dapat mengambil barang dengan urutan yang paling efisien.
WMS juga bisa meminimalisir adanya kesalahan. Dengan menggunakan sistem ini, dapat dipastikan barang yang diambil benar-benar sesuai dengan yang diminta. Proses verifikasi barang pun juga jadi lebih mudah karena adanya fitur pemindaian barcode atau RFID. Karena barang yang dikirim sesuai pesanan, maka kepercayaan pelanggan pun meningkat. Sehingga secara langsung akan mengurangi biaya retur barang.
Fitur analitik yang dimiliki WMS juga memberikan manfaat yang signifikan pada proses pick up barang di gudang. Misalnya, perusahaan yang memiliki banyak SKU (stock keeping unit) mungkin cukup kesulitan dalam melacak barang yang paling sering diambil. Dengan fitur ini, data frekuensi pengambilan tiap SKU dapat dilihat dan dianalisis, sehingga perusahaan dapat memutuskan untuk menempatkan barang-barang yang sering diambil di lokasi yang lebih mudah dijangkau.
Baca juga:
Ini WMS Software Indonesia Terlengkap
5. Kesimpulan
Proses pick up barang merupakan salah satu aspek manajemen gudang yang juga perlu dikelola dengan baik. Karena alurnya yang cukup kompleks dan bahkan mempengaruhi kepuasan pelanggan, maka dibutuhkan efisiensi dalam setiap tahapannya. Inilah alasan yang mendasari penggunaan sistem WMS sangat bisa diandalkan.
Selain mempercepat aktivitas pick up muat barang, WMS juga meminimalkan kesalahan yang bisa mengakibatkan biaya tambahan dan ketidakpuasan pelanggan. Dengan kemampuan mengoptimalkan rute, verifikasi barang secara otomatis, dan analisis proses kerja, implementasi WMS dipastikan akan menjadi investasi manajemen gudang yang bermanfaat bagi kesuksesan bisnis jangka panjang.