Panduan Studi Kelayakan Proyek dalam Bisnis Konstruksi

ScaleOcean Team
Daftar Isi

Pihak yang melakukan studi kelayakan proyek menganalisis secara mendalam untuk memastikan proyek dapat berjalan dengan sukses dan memberikan hasil menguntungkan. Studi kelayakan sangat penting bagi bisnis konstruksi untuk mengurangi risiko dan memastikan proyek berjalan sesuai rencana. Analisis kelayakan yang cermat dapat membantu Anda memaksimalkan keuntungan dan mengurangi kerugian yang mungkin dari setiap proyek konstruksi.

Studi kelayakan proyek sangat penting untuk konstruksi karena keputusan yang dibuat berdasarkan hasil studi ini akan menentukan bagaimana proyek tersebut akan dilaksanakan. Selain itu, mendapatkan pembiayaan atau dukungan dari investor dan pihak terkait menjadi lebih mudah. Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu studi kelayakan proyek, bagaimana itu berfungsi, apa yang penting dalam analisis kelayakan, dan kapan bisnis konstruksi harus melakukannya.

1. Pengertian Studi Kelayakan Proyek

Studi kelayakan proyek merupakan salah satu langkah penting dalam perencanaan proyek konstruksi. Tujuan utama dari studi ini adalah untuk mengevaluasi kelayakan proyek dari segi teknis, finansial, dan operasional. Dengan melakukan studi kelayakan, Anda dapat mengidentifikasi potensi masalah sejak dini dan mengambil langkah perbaikan yang diperlukan.

Proses evaluasi yang menyeluruh dalam studi kelayakan membantu pengambilan keputusan yang lebih tepat dan mengurangi risiko yang mungkin terjadi. Dalam industri konstruksi, studi kelayakan sangat krusial untuk memastikan bahwa proyek dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang optimal. Mari kita bahas lebih lanjut bagaimana studi kelayakan mempengaruhi kesuksesan sebuah proyek konstruksi.

2. Fungsi Studi Kelayakan Proyek di Bisnis Konstruksi

Untuk memastikan bahwa setiap aspek proyek konstruksi berjalan dengan lancar dan dapat dipertanggungjawabkan, adalah penting untuk melakukan studi kelayakan proyek. Studi kelayakan menentukan kesuksesan proyek dengan menilai berbagai faktor, seperti biaya, sumber daya, dan waktu. Mengidentifikasi dan mengelola risiko yang dapat mengganggu kelancaran proyek, seperti keterlambatan, masalah keuangan, atau kekurangan sumber daya, adalah tugas tambahan.

Penggunaan software konstruksi terbaik juga dapat mempermudah proses perencanaan dan pelaksanaan saat mengelola proyek konstruksi. Software manajemen yang tepat akan membantu tim manajemen proyek merencanakan alur kerja, mengelola sumber daya, dan memantau kemajuan proyek dan pengeluaran secara real-time. Penggunaan software manajemen yang tepat akan meningkatkan akurasi estimasi biaya, mempercepat pelaporan, dan membantu dalam pengambilan keputusan.

a. Menilai Kelayakan Finansial Proyek Konstruksi

Evaluasi risiko keuangan untuk proyek konstruksi melibatkan identifikasi dan penilaian berbagai elemen yang dapat mempengaruhi kelancaran keuangan proyek. Ini termasuk penundaan yang dapat mempengaruhi arus kas, perubahan biaya bahan baku, atau perubahan harga pasar yang dapat mengganggu keuangan proyek.

Analisis risiko menyeluruh membantu tim proyek mengantisipasi dan menyelesaikan masalah. Seperti yang juga dibahas dalam artikel Digibank, memahami return investasi dan risiko finansial dapat membantu manajemen eksposur keuangan dan memastikan keberlanjutan proyek dalam jangka panjang.

b. Mengidentifikasi Risiko dan Tantangan Proyek

Studi kelayakan proyek membantu pemangku kepentingan menemukan dan menilai berbagai risiko yang mungkin muncul selama proyek. Risiko ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti perubahan dalam undang-undang, keterlambatan pasokan bahan baku, atau penundaan karena cuaca buruk. Pengembang dapat mengurangi dampak risiko dengan mengidentifikasi potensi risiko lebih awal.

Analisis risiko yang mendalam membantu manajer proyek lebih siap menghadapi masalah dan mencegah kesalahan. Tanpa mengidentifikasi risiko dengan benar, proyek dapat mengalami kerugian besar dalam jumlah uang atau bahkan berhenti sama sekali. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak yang terlibat untuk memahami risiko yang ada sebelum proyek dimulai.

c. Memastikan Kepatuhan Terhadap Regulasi

Studi kelayakan juga memastikan bahwa proyek konstruksi memenuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku. Di industri konstruksi, mematuhi peraturan zonasi, izin bangunan, dan standar lingkungan sangat penting agar proyek dapat berjalan lancar. Jika proyek tidak mematuhi peraturan ini, mereka dapat dikenakan sanksi atau bahkan dihentikan kegiatan, yang akan berdampak negatif pada semua pihak yang terlibat.

Pengembang dapat menghindari hambatan hukum yang dapat menunda atau menghentikan proyek dengan memastikan bahwa semua izin dan dokumen resmi telah dipenuhi. Studi kelayakan menemukan peraturan yang tepat sejak awal sehingga semua pihak dapat bekerja sama dengan kepercayaan. Ini membantu menghasilkan proyek yang menguntungkan secara finansial dan aman dari masalah hukum.

d. Menganalisis Kebutuhan Pasar

Analisis kebutuhan pasar untuk barang atau jasa yang akan dihasilkan oleh proyek adalah salah satu manfaat penting dari studi kelayakan proyek. Dalam industri konstruksi, analisis ini penting untuk memastikan bahwa hasil akhir proyek, seperti gedung perkantoran, hunian, atau fasilitas komersial, memiliki permintaan yang cukup. Proyek berisiko tidak menghasilkan keuntungan yang diharapkan jika tidak ada permintaan pasar yang jelas.

Pengembang dapat mengubah desain dan fasilitas proyek untuk memenuhi kebutuhan target pasar dengan memahami permintaan pasar. Analisis pasar juga memberikan informasi tentang potensi kompetisi di lokasi proyek, memungkinkan pengembang membuat keputusan yang lebih strategis tentang penawaran mereka. Ini adalah langkah penting untuk mengurangi kemungkinan kegagalan proyek.

e. Memperkirakan Durasi dan Waktu Penyelesaian Proyek

Studi kelayakan juga dapat digunakan untuk memberikan perkiraan yang realistis tentang berapa lama proyek konstruksi akan berlangsung. Studi kelayakan dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang jadwal penyelesaian proyek dengan memperhitungkan sejumlah variabel, seperti kompleksitas desain, ketersediaan tenaga kerja, dan iklim. Dengan estimasi waktu yang tepat, keterlambatan yang dapat merugikan investor dan pengembang dapat dihindari.

Dengan mengetahui seberapa lama proyek akan berlangsung, pihak terkait dapat merencanakan tugas dengan lebih baik dan memastikan bahwa semua sumber daya tersedia saat diperlukan. Hal ini juga penting untuk pengelolaan anggaran karena proyek yang tertunda sering menyebabkan biaya tambahan. Akibatnya, perkiraan waktu yang realistis membantu proyek berjalan lancar dan mengurangi masalah logistik.

f. Menilai Dampak Lingkungan dan Sosial

Studi kelayakan proyek juga membantu menilai dampak sosial dan lingkungan proyek konstruksi. Analisis dampak lingkungan seringkali diperlukan untuk mendapatkan izin dari pemerintah dan badan terkait karena proyek yang tidak mempertimbangkan dampak lingkungan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius, yang pada akhirnya dapat merugikan reputasi pengembang dan meningkatkan biaya proyek.

Studi kelayakan juga melihat dampak sosial proyek, seperti bagaimana pembangunan dapat mempengaruhi masyarakat sekitar. Misalnya, pembangunan kawasan perumahan memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk setempat, sementara proyek komersial memiliki kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja baru. Oleh karena itu, evaluasi dampak positif dan negatif proyek sangat penting untuk keberlanjutan proyek.

g. Mengoptimalkan Sumber Daya yang Tersedia

Untuk memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan untuk proyek konstruksi tersedia dan dapat dioptimalkan adalah tujuan tambahan dari studi kelayakan. Tenaga kerja, bahan bangunan, dan peralatan konstruksi adalah bagian dari sumber daya ini. Pengembang dapat mengetahui apakah ada cukup sumber daya untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan rencananya dengan melakukan analisis kelayakan.

Dengan mengetahui apakah sumber daya tersedia dan cocok, pengembang dapat menghindari masalah pasokan yang dapat memperlambat proyek atau meningkatkan biaya. Analisis kelayakan juga membantu dalam merencanakan alokasi sumber daya secara efisien sehingga tidak ada pemborosan. Untuk menjaga agar proyek tetap dalam anggaran dan selesai tepat waktu, sangat penting untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya ini.

h. Meningkatkan Kepercayaan Investor dan Pemangku Kepentingan

Studi kelayakan meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan, termasuk investor, terhadap proyek konstruksi. Pengembang dapat meyakinkan investor bahwa proyek tersebut tidak hanya layak secara finansial, tetapi juga berisiko rendah dengan melakukan studi kelayakan yang menyeluruh. Ini meningkatkan keyakinan bahwa proyek akan menghasilkan keuntungan.

Keyakinan ini sangat penting karena proyek konstruksi biasanya memerlukan investasi besar yang membutuhkan dana eksternal. Investor dapat merasa ragu untuk menanamkan modal mereka jika tidak ada studi kelayakan yang menyeluruh. Oleh karena itu, analisis kelayakan yang baik membantu membangun reputasi dan membangun hubungan yang lebih baik dengan semua orang yang terlibat dalam proyek konstruksi.

3. Elemen Penting Analisis Kelayakan

Mengidentifikasi elemen yang akan mempengaruhi kelancaran proyek adalah bagian penting dari analisis kelayakan. Selain evaluasi finansial, analisis ini mencakup aspek teknis, hukum, dan pasar. Untuk memulai, sangat penting untuk memahami tujuan proyek dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya.

Analisis biaya, keuntungan potensial, dan risiko saat ini adalah semua bagian dari ini. Menurut Detikfinance, melakukan analisis kelayakan yang menyeluruh dapat membantu Anda memastikan bahwa proyek memiliki potensi untuk sukses, mengurangi kemungkinan kegagalan, dan meningkatkan peluang investasi yang menguntungkan.

a. Analisis Pasar dan Permintaan

Salah satu komponen utama studi kelayakan proyek adalah analisis pasar, yang dimaksudkan untuk menilai apakah akan ada permintaan yang cukup untuk barang atau jasa yang akan dihasilkan, terutama untuk produk atau layanan yang akan dihasilkan. Dalam kasus proyek konstruksi, analisis pasar mencakup riset pasar yang mendalam tentang kebutuhan masyarakat atau industri terkait, serta proyeksi permintaan jangka panjang.

Ini akan membantu pengembang menentukan apakah proyek tersebut akan menguntungkan atau tidak berdasarkan permintaan yang ada di pasar. Mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing mereka akan membantu pengembang memahami potensi pasar yang dapat mereka raih. Selain itu, ini membantu dalam menentukan harga yang kompetitif dan menciptakan strategi pemasaran yang efektif untuk proyek, yang terakhir akan meningkatkan daya tariknya. Tanpa melakukan analisis pasar yang cermat, proyek dapat gagal karena tidak ada permintaan atau kebutuhan pasar.

b. Aspek Keuangan dan Anggaran Proyek

Analisis kelayakan mencakup penilaian aspek keuangan proyek. Ini mencakup perkiraan biaya proyek untuk bahan baku, tenaga kerja, perizinan, dan biaya operasional lainnya. Analisis keuangan menentukan apakah proyek dapat dibiayai dengan sumber daya yang tersedia atau apakah perlu mencari sumber daya tambahan. Masalah likuiditas dapat mempengaruhi keberlanjutan operasional proyek. Perusahaan dapat mengurangi risiko keuangan dan memastikan anggaran yang ada dialokasikan secara tepat dengan menggunakan manajemen proyek yang baik.

Saat ini, menggunakan alat bantu atau software manajemen proyek dapat sangat membantu dalam merencanakan, mengontrol anggaran, dan melacak kemajuan proyek. Metode berbasis data ini membantu tim proyek bekerja lebih efisien dan mengurangi pemborosan. Pada akhirnya, ini akan menghasilkan pengelolaan biaya dan hasil proyek yang lebih baik.

c. Evaluasi Teknologi dan Infrastruktur

Evaluasi infrastruktur dan teknologi memastikan bahwa teknologi yang digunakan dapat memenuhi kebutuhan proyek. Dalam konstruksi, evaluasi ini melibatkan pemeriksaan alat dan sistem manajemen yang akan digunakan untuk memenuhi proyek.

Selain itu, infrastruktur yang ada harus memadai untuk mendukung kelancaran operasional. Teknologi yang tepat dapat mempercepat pembangunan dan mengurangi biaya, sementara infrastruktur yang kuat mengurangi risiko hambatan proyek.

d. Aspek Hukum dan Peraturan

Untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai hukum dan menghindari sanksi, studi kelayakan harus memastikan bahwa proyek memenuhi peraturan yang berlaku, seperti izin bangunan dan standar lingkungan.

Selama pembangunan, juga harus diantisipasi perubahan undang-undang, seperti peraturan lingkungan atau keselamatan kerja karena pelanggaran dapat mempengaruhi proyek dan meningkatkan biaya.

e. Dampak Lingkungan dan Sosial

Untuk mengetahui apakah proyek dapat mempengaruhi masyarakat atau ekosistem sekitar, dampak lingkungan dan sosial harus dianalisis. Misalnya, proyek konstruksi yang mengurangi kualitas lingkungan dapat ditolak oleh pemerintah atau masyarakat.

Evaluasi dampak sosial juga penting untuk mengetahui bagaimana proyek tersebut dapat mempengaruhi kehidupan sosial atau lapangan kerja masyarakat setempat. Pastikan dampak buruk minimal akan membantu proyek berjalan lancar dan mendapatkan dukungan dari pihak terkait.

f. Potensi Return on Investment

Untuk menentukan apakah proyek dapat menghasilkan keuntungan yang cukup untuk menutupi biaya dan memberikan keuntungan, evaluasi potensi return on investment (ROI) dilakukan. Return on investment yang baik merupakan indikasi bahwa proyek tersebut layak untuk dilaksanakan.

ROI yang baik juga membantu pengembang dan investor memilih proyek mana yang akan menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. Proyek dengan ROI yang buruk dapat menjadi beban finansial dan berisiko gagal.

Baca juga: Software Manajemen Konstruksi, Kelola Proyek Lewat Aplikasi

4. Daftar Periksa Studi Kelayakan

Daftar periksa studi kelayakan adalah alat yang berguna untuk memastikan bahwa setiap elemen proyek telah dianalisis secara menyeluruh. Ini membantu Anda merencanakan proyek dengan lebih baik dan menemukan masalah potensial sejak awal.

Daftar periksa yang sistematis membantu Anda menilai kelayakan proyek secara lebih terorganisir, yang mengurangi kesalahan perencanaan dan memastikan keberhasilan proyek. Berikut adalah beberapa poin penting yang harus ada dalam daftar periksa studi kelayakan.

a. Tujuan dan Ruang Lingkup Proyek

Sebelum memulai studi kelayakan, sangat penting untuk menentukan tujuan proyek dan seberapa besar lingkupnya. Pihak-pihak yang terlibat menyepakati tujuan dengan jelas untuk memastikan pemahaman yang selaras tentang hasil yang diinginkan. Mereka juga merancang langkah-langkah spesifik untuk mencapai tujuan tersebut dengan efektif.

Proyek mencakup durasi, biaya, sumber daya, dan area operasional yang akan tim bangun atau kembangkan. Ini akan membantu mencegah masalah seperti penundaan atau biaya yang berlebihan.

b. Analisis Kelayakan Pasar

Langkah selanjutnya adalah menganalisis pasar untuk memastikan ada permintaan yang cukup untuk barang atau jasa yang akan diproduksi. Ini termasuk melakukan riset pasar yang mendalam untuk mengetahui apakah ada kebutuhan untuk barang atau jasa di pasar sasaran dalam jangka panjang. Strategi diferensiasi harus dipertimbangkan jika pasar sangat kompetitif atau sudah jenuh.

Selain itu, analisis ini melibatkan pemeriksaan terhadap tren pasar, pesaing, dan pelanggan potensial. Menemukan potensi pasar yang berkembang dapat membuka peluang baru, sementara menganalisis pesaing akan memberitahu Anda tentang cara bersaing dengan baik dan mendapatkan keunggulan kompetitif.

c. Estimasi Biaya dan Pembiayaan

Perencanaan proyek memerlukan estimasi biaya dan pembiayaan. Tim proyek memanfaatkan BOQ proyek untuk menghitung biaya secara rinci. Tim menggunakan BOQ untuk menjelaskan jumlah bahan, menghitung biaya tenaga kerja, serta menentukan kebutuhan peralatan. Dengan BOQ, tim menghitung anggaran secara akurat dan menetapkan anggaran yang realistis.

Estimasi biaya yang tepat memungkinkan pengelolaan keuangan yang efisien dan memastikan bahwa dana yang tersedia tersedia. Pihak pendana atau institusi keuangan memahami kebutuhan dana proyek dengan jelas dan transparan, sehingga mereka dapat mengajukan pembiayaan dengan lebih mudah.

d. Penilaian Aspek Hukum dan Regulasi

Studi kelayakan harus mencakup pemeriksaan tentang elemen hukum dan peraturan yang dapat mempengaruhi proyek. Ini termasuk pemeriksaan izin yang diperlukan, peraturan lingkungan, dan hukum yang berlaku untuk jenis proyek yang sedang direncanakan. Mengabaikan elemen hukum dapat menyebabkan masalah hukum atau bahkan menghentikan proyek.

Selain itu, perubahan dalam undang-undang atau kebijakan pemerintah selama proyek dapat berdampak besar pada biaya dan jadwal. Oleh karena itu, penting bagi proyek untuk mematuhi semua undang-undang dan peraturan yang relevan.

e. Evaluasi Risiko

Evaluasi risiko adalah bagian penting dari studi kelayakan karena membantu pengembang merencanakan mitigasi risiko yang tepat untuk mencegah hambatan atau masalah yang mungkin terjadi selama pelaksanaan proyek. Risiko dapat mencakup ketidakpastian pasar, masalah teknis, risiko keuangan, atau bahkan bencana alam.

Selain itu, memiliki strategi untuk mengelola risiko membuat pengembang dan investor lebih yakin untuk melanjutkan proyek. Strategi ini termasuk asuransi, kontrak yang jelas, dan strategi cadangan yang dapat digunakan jika risiko materialisasi.

f. Analisis Dampak Lingkungan dan Sosial

Selain itu, studi kelayakan juga harus mencakup penilaian dampak lingkungan dan sosial proyek. Untuk proyek besar seperti konstruksi, ini berarti menilai dampak proyek terhadap ekosistem lokal, kualitas udara, dan kebisingan, serta apakah proyek dapat menurunkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

Sangat penting untuk mengetahui bahwa dampak lingkungan yang signifikan dapat menyebabkan biaya tambahan untuk perbaikan atau kompensasi serta mempengaruhi reputasi proyek. Proyek yang tidak memperhatikan aspek ini mungkin menghadapi penentangan masyarakat dan lembaga pemerintah.

g. Proyeksi Keuntungan dan Return on Investment (ROI)

Studi kelayakan harus dapat menunjukkan keuntungan potensial dan return on investment dari proyek. Proyeksi keuntungan yang realistis akan membantu pengembang dan investor menentukan apakah proyek tersebut akan menghasilkan nilai tambah atau justru kerugian. Return on investment yang tinggi menunjukkan bahwa proyek memiliki banyak potensi dalam jangka panjang.

Perusahaan menghitung ROI dengan menganalisis berbagai aspek yang mempengaruhi profitabilitas. Mereka mempertimbangkan keuntungan langsung, penghematan biaya jangka panjang, peluang ekspansi pasar, dan peningkatan efisiensi operasional untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang potensi hasil investasi.

h. Rencana Implementasi dan Timeline

Perusahaan menyusun rencana implementasi dan jadwal yang jelas dalam studi kelayakan untuk menyelesaikan proyek tepat waktu. Ini mencakup rincian tentang urutan pekerjaan, alokasi sumber daya, dan pembagian tugas antara tim yang terlibat.

Rencana proyek yang tidak terorganisir dapat menyebabkan penundaan proyek atau pemborosan sumber daya. Pengembangan jadwal juga melibatkan menetapkan tenggat waktu yang realistis untuk setiap tahap proyek. Perusahaan menyelesaikan setiap tahap proyek tepat waktu dan memastikan hasilnya sesuai dengan ekspektasi.

Baca juga: 20 Software Aplikasi RAB Bangunan Terbaik Untuk Kontraktor 2024

5. Tahapan Proses Studi Kelayakan Proyek

Proses studi kelayakan proyek

Untuk memastikan bahwa proyek dapat berjalan dengan lancar, proses studi kelayakan terdiri dari beberapa tahapan yang saling bergantung yang berfokus pada berbagai elemen, mulai dari penilaian awal hingga evaluasi final sebelum memulai proyek. Dengan mengikuti tahapan ini, Anda dapat mengurangi risiko dan meningkatkan peluang keberhasilan.

Setiap langkah dalam proses studi kelayakan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah sejak awal dan menemukan solusinya. Dengan mengikuti tahapan yang terstruktur, Anda memastikan proyek konstruksi berjalan lancar sesuai rencana. Mari kita bahas lebih lanjut tahapan yang harus dilakukan dalam studi kelayakan proyek.

a. Identifikasi Tujuan Proyek dan Analisis Kebutuhan

Studi kelayakan dimulai dengan menentukan tujuan proyek. Ini mencakup memahami tujuan proyek dan mengapa pelaksanaannya penting. Dengan memiliki tujuan yang jelas, pengembang dapat fokus pada hal-hal yang paling penting dan tidak menyimpang dari visi awal proyek. Setelah menetapkan tujuan proyek, langkah berikutnya adalah melakukan analisis kebutuhan untuk memastikan bahwa proyek dapat berhasil.

Tim proyek menganalisis secara mendalam kebutuhan sumber daya, seperti dana, teknologi, tenaga kerja, dan material. Mereka menilai sumber daya yang ada untuk melaksanakan proyek atau menentukan penyesuaian yang perlu dilakukan. Mereka memastikan semua kebutuhan teridentifikasi dan memahami ruang lingkup proyek sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.

b. Penelitian Pasar dan Penilaian Potensi

Tim proyek melakukan penelitian pasar mendalam untuk memahami permintaan barang atau jasa yang akan mereka hasilkan sebagai tahap kedua studi kelayakan. Analisis tren pasar, preferensi pelanggan, dan analisis pesaing adalah bagian dari penelitian ini. Untuk menentukan apakah proyek memiliki prospek jangka panjang dan apakah ada ruang untuk ekspansi, penilaian potensi ini juga mencakup analisis kekuatan dan kelemahan pesaing di pasar.

Sangat penting untuk memahami posisi pesaing Anda untuk mengetahui cara proyek Anda dapat bersaing dan menarik perhatian pelanggan. Perusahaan kesulitan memastikan pasar menerima barang yang mereka kembangkan ketika mereka mengabaikan analisis pasar yang baik.

c. Analisis Teknis dan Sumber Daya

Tim proyek mempelajari pasar untuk menilai potensi proyek dan memastikan proses pelaksanaannya berjalan lancar. Mereka meninjau kemampuan teknis dan keahlian yang dimiliki untuk menyelesaikan proyek dengan efektif. Selain itu, tim mengkaji kebutuhan infrastruktur dan memutuskan apakah fasilitas yang ada cukup memadai atau perlu pengembangan lebih lanjut.

Selain itu, mereka mengevaluasi kelayakan desain, proses operasional, dan risiko teknis yang mungkin muncul selama pelaksanaan proyek untuk memastikan semua aspek teknis mendukung keberhasilan proyek. Analisis ini harus mempertimbangkan pengembangan teknologi dan ketersediaan sumber daya manusia yang terampil. Tim mempertimbangkan dengan cermat kebutuhan pelatihan intensif karyawan dan penggunaan teknologi khusus yang belum tersedia.

d. Estimasi Biaya dan Pembiayaan

Melakukan estimasi biaya yang komprehensif adalah salah satu tahap penting dalam studi kelayakan. Ini adalah estimasi yang mencakup semua aspek biaya proyek, termasuk biaya pembangunan, pengadaan bahan baku, tenaga kerja, dan biaya operasional. Untuk menentukan apakah proyek dapat memenuhi anggaran dan apakah dana yang tersedia cukup untuk menutupi biaya tersebut, sangat penting untuk memahami besaran biaya ini.

Selain itu, menganalisis sumber pembiayaan yang akan digunakan untuk mendukung proyek juga penting. Apakah akan menggunakan dana internal perusahaan, pinjaman, atau investor? Pengelola proyek dapat menghindari masalah finansial dengan mengetahui berbagai sumber pembiayaan yang tersedia.

e. Analisis Risiko dan Mitigasi

Analisis risiko adalah langkah selanjutnya untuk mengidentifikasi masalah yang dapat mengganggu kelancaran proyek. Ketidakpastian pasar, masalah hukum, perubahan regulasi, atau masalah teknis adalah beberapa sumber risiko. Analisis risiko ini sangat penting untuk mengetahui ancaman yang mungkin dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi proyek.

Tim proyek menyusun rencana mitigasi untuk mengurangi atau menghilangkan dampak risiko. Misalnya, mereka memastikan kepatuhan terhadap semua peraturan dan izin untuk mengurangi potensi risiko hukum. Ini akan membantu menghindari hambatan yang dapat memperlambat proyek atau bahkan menghentikannya.

f. Evaluasi Dampak Lingkungan dan Sosial

sering kali, lingkungan dan masyarakat sekitar dipengaruhi secara signifikan oleh proyek besar, terutama di bidang konstruksi. Oleh karena itu, tahap evaluasi dampak lingkungan dan sosial sangat penting untuk menentukan apakah proyek dapat menyebabkan kerusakan ekologis atau gangguan sosial. Studi dampak lingkungan ini mencakup analisis kemungkinan polusi, penggunaan sumber daya alam, dan dampak terhadap flora dan fauna.

Tim proyek mempertimbangkan aspek sosial untuk memastikan proyek tidak membahayakan masyarakat setempat. Mereka menganalisis dampak sosial, seperti kebutuhan relokasi, peningkatan kemacetan, atau gangguan kualitas hidup, untuk menghindari penolakan dari masyarakat. Dengan langkah ini, mereka berupaya menjaga harmoni antara pelaksanaan proyek dan kepentingan masyarakat sekitar. Evaluasi menyeluruh akan mengurangi efek negatif dan menghasilkan solusi yang lebih berkelanjutan.

g. Proyeksi Keuntungan dan Return on Investment

Melakukan proyeksi terhadap keuntungan dan return on investment (ROI) adalah tahap terakhir studi kelayakan. Ini adalah langkah untuk menentukan apakah proyek akan menguntungkan dan memberikan nilai tambah bagi pengelola dan investor proyek. Perusahaan menghitung return on investment (ROI) secara realistis untuk menilai potensi hasil proyek dalam jangka panjang.

Perusahaan memasukkan potensi penghematan biaya, peningkatan efisiensi, dan keuntungan operasional dalam perhitungan ROI. Ketika hasil perhitungan ROI menunjukkan keuntungan yang positif, perusahaan dapat melanjutkan proyek dengan keyakinan. Sebaliknya, perusahaan harus mempertimbangkan ulang proyek jika perhitungan ROI menunjukkan kerugian.

Baca juga: Cari Tahu 10 Metode Manajemen Proyek dan Contoh Sederhananya

6. Kapan Sebaiknya Melakukan Studi Kelayakan

Salah satu langkah penting dalam perencanaan proyek konstruksi adalah menentukan waktu yang tepat untuk melakukan studi kelayakan. Perusahaan menilai potensi keberhasilan proyek, mengidentifikasi risiko, dan memastikan sumber daya tersedia dengan melakukan studi pada awal fase perencanaan.

Selain itu, perusahaan juga menjalankan studi kelayakan pada fase tertentu proyek untuk menilai kelayakan saat menghadapi perubahan yang terjadi. Dengan melakukan studi kelayakan pada waktu yang tepat, Anda dapat menghindari masalah di kemudian hari. Pihak terkait harus membuat perubahan yang diperlukan dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang lebih akurat. Mari jelaskan waktu yang tepat untuk melakukan studi kelayakan proyek.

a. Sebelum Memulai Proyek Baru

Untuk memastikan proyek selesai dengan sukses, perusahaan perlu melakukan studi kelayakan sebelum memulai proyek baru. Perusahaan menilai risiko, biaya, dan potensi keuntungan proyek pada tahap ini. Tanpa studi kelayakan yang menyeluruh, bisnis mungkin menghadapi kegagalan atau bahkan kerugian finansial.

Perusahaan melakukan studi kelayakan di tahap awal perencanaan untuk menemukan dan mengatasi masalah teknis atau operasional sebelum memulai proyek. Hal ini membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih baik dan mengurangi risiko kegagalan. Melakukan studi kelayakan pada tahap ini akan menghemat waktu dan biaya dalam jangka panjang karena memungkinkan Anda membuat keputusan yang lebih akurat tentang kelayakan proyek secara keseluruhan.

b. Ketika Proyek Memerlukan Pembiayaan Eksternal

Studi kelayakan sangat penting untuk meyakinkan pihak ketiga tentang potensi keberhasilan proyek jika proyek tersebut membutuhkan pembiayaan eksternal, seperti pinjaman atau investasi. Lender atau investor biasanya memerlukan bukti kuat tentang kemampuan proyek untuk menghasilkan keuntungan, serta kemampuan untuk membayar kembali pinjaman atau menghasilkan nilai bagi investor.

Analisis biaya, keuntungan, dan potensi pendapatan proyek akan menjadi bagian dari proses studi kelayakan ini. Pemberi pinjaman atau investor dapat memahami prospek proyek dengan lebih baik melalui studi kelayakan yang menyeluruh. Studi ini meningkatkan peluang proyek untuk memperoleh dana yang dibutuhkan.

c. Saat Ada Ketidakpastian atau Risiko Tinggi

Selain itu, perusahaan perlu melakukan studi kelayakan untuk menangani ketidakpastian atau risiko tinggi yang mungkin muncul dalam proyek. Studi ini membantu perusahaan menghadapi tantangan besar dan mengelola berbagai variabel yang belum diketahui.

Sebagai contoh, ketika perusahaan memasuki pasar baru atau menerapkan teknologi baru, mereka mengevaluasi risiko yang ada melalui studi kelayakan untuk memastikan bahwa mereka mampu mengelolanya.  Studi kelayakan di tahap awal memberi Anda kesempatan untuk mengurangi keraguan dan mengurangi risiko, sehingga proyek dapat berjalan lebih lancar dan sesuai harapan.

d. Untuk Menghindari Pemborosan Sumber Daya

Studi kelayakan sebelum proyek dimulai sangat penting bagi perusahaan untuk menghindari pemborosan waktu, tenaga, dan dana. Tanpa perencanaan yang matang, perusahaan berisiko menghadapi kegagalan proyek, yang dapat mengakibatkan inefisiensi dan pemborosan. Dengan melakukan studi kelayakan, perusahaan dapat memilih proyek yang benar-benar layak dan memiliki potensi untuk memberikan hasil yang baik.

Selain itu, studi kelayakan membantu perusahaan dalam merencanakan sumber daya dengan lebih efektif dan mencegah penggunaan sumber daya yang berlebihan. Dengan demikian, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan mengurangi risiko kerugian akibat kegagalan proyek.

7. Kesimpulan

Untuk memastikan bahwa proyek konstruksi dapat berjalan lancar dan menguntungkan, studi kelayakan proyek sangat penting. Studi kelayakan membantu mengurangi risiko dan meningkatkan peluang keberhasilan proyek karena proses ini mencakup analisis aspek finansial, teknis, dan operasional untuk menemukan masalah yang mungkin sejak awal dan menemukan solusi yang tepat.

ScaleOcean ERP dapat membantu dalam perencanaan dan manajemen proyek. Platform ini membantu mengelola semua komponen proyek secara lebih terorganisir dan efektif. Cobalah demo gratis ScaleOcean untuk melihat bagaimana aplikasi ini dapat membantu Anda menangani proyek dengan lebih baik.

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?