Transaksi adalah inti dari setiap aktivitas bisnis dalam operasi perusahaan dagang. Semua transaksi, baik itu pembelian dari pemasok, penjualan ke pelanggan, atau pengelolaan retur dan potongan harga, mempengaruhi keuangan perusahaan.
Oleh karena itu, setiap aktivitas transaksi perusahaan dagang harus diawasi dengan cermat untuk menghindari kesalahan yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dan laporan keuangan.
Sayangnya, banyak perusahaan dagang masih mencatat dan mengelola transaksi. Kesalahan pencatatan, dokumen pendukung yang hilang, atau sistem pencatatan yang tidak terintegrasi dapat menyebabkan kerugian uang.
Untuk menghindari hal ini, bisnis harus memahami jenis transaksi perusahaan dagang dan bukti pendukung yang dibutuhkan. Artikel ini akan membahas secara menyeluruh berbagai transaksi yang terjadi dalam perusahaan dagang serta bukti yang diperlukan untuk mendukungnya.
- Transaksi perusahaan dagang adalah proses pembelian, penjualan, dan pengembalian barang yang memengaruhi neraca dan arus kas, sehingga perlu pencatatan akurat.
- Akun dalam transaksi perusahaan dagang meliputi pendapatan penjualan, beban penjualan, persediaan, utang dagang, dan piutang dagang, yang dicatat untuk akurasi laporan.
- Jenis-jenis transaksi perusahaan dagang meliputi: pembelian dan penjualan, serta retur, potongan, beban angkut, dan pengelolaan persediaan, piutang, dan utang.
- Software distribusi ScaleOcean dapat mengotomatisasi pencatatan transaksi, mengelola dokumen, dan menyediakan laporan real-time untuk efisiensi bisnis dagang.
1. Pengertian Transaksi Perusahaan Dagang
Bisnis dagang melakukan berbagai hal seperti membeli dan menjual barang dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Proses ini termasuk pembelian, penjualan, dan pengembalian barang. Karena setiap transaksi berdampak langsung pada neraca keuangan dan arus kas perusahaan, laporan keuangan perusahaan sangat dipengaruhi oleh transaksi.
Untuk memastikan bahwa semua transaksi dilakukan dengan benar, bisnis memerlukan dokumen pendukung seperti faktur dan nota yang digunakan dalam kegiatan operasional sehari-hari. Dokumen-dokumen ini tidak hanya menjadi bukti sah transaksi, tetapi juga membantu menjaga transparansi dan akurasi dalam pencatatan keuangan.
Selain itu, pengelolaan transaksi yang efisien dan terdokumentasi dengan baik akan mempermudah proses audit serta pelaporan keuangan, sehingga perusahaan dapat menghindari kesalahan yang berdampak pada pengambilan keputusan strategis.
Untuk memahami lebih lanjut tentang bagaimana proses distribusi mendukung transaksi ini, Anda bisa memahami pengertian distribusi, yang menjelaskan alur distribusi barang dari pemasok hingga ke konsumen, serta pengaruhnya terhadap kelancaran operasional dan manajemen keuangan perusahaan.
Baca juga: Mengapa Distribution Requirement Planning Penting pada Rantai Pasokan
2. Karakteristik Transaksi dalam Perusahaan Dagang
Bisnis dagang memiliki beberapa fitur yang membedakannya dari jenis bisnis lainnya. Fokus utamanya adalah membeli barang dagangan untuk dijual kembali tanpa perlu melakukan proses produksi. Pengelolaan yang tepat sangat penting untuk kelancaran operasional karena persediaan adalah salah satu aset utama.
Selain itu, laporan laba rugi perusahaan dagang menunjukkan perbedaan antara pendapatan penjualan dan harga pokok penjualan (HPP). Hal tersebut lebih efisien dalam hal pengelolaan modal karena fokusnya pada perputaran barang yang cepat tanpa memerlukan proses produksi tambahan.
Perusahaan dagang berbeda dari jenis bisnis lainnya karena fokus mereka pada penjualan barang dagangan tanpa melalui proses produksi. Untuk memastikan operasi berjalan lancar, diperlukan pengelolaan persediaan yang optimal, yang memungkinkan perusahaan memenuhi permintaan pelanggan dengan cepat tanpa menimbulkan kelebihan stok atau kekurangan barang.
Penggunaan distribution management system dapat menjadi solusi terbaik mengelola rantai pasokan secara lebih efisien di perusahaan dagang. Sistem ini dapat memantau dan mengoptimalkan persediaan secara real-time, memastikan stok selalu tersedia sesuai dengan permintaan pasar tanpa menumpuk terlalu banyak barang yang tidak terjual.
3. Akun dalam Transaksi Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang menggunakan akun khusus untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi. Akun-akun ini penting untuk memastikan semua aktivitas keuangan dicatat dengan baik dan sesuai standar akuntansi. Berikut ini adalah beberapa akun dalam transaksi perusahaan dagang dalam bisnis:
a. Akun Pendapatan Penjualan
Akun Pendapatan Penjualan mencatat semua pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk. Pendapatan ini menunjukkan hasil utama dari operasi bisnis dagang. Untuk menghitung total pendapatan dalam jangka waktu tertentu, akun ini harus mencatat setiap transaksi penjualan, baik tunai maupun kredit.
Pencatatan akun yang akurat sangat penting untuk memahami kinerja penjualan perusahaan. Dengan pencatatan yang terorganisir, perusahaan dapat memantau pendapatan dengan lebih efektif, mengidentifikasi tren penjualan, dan mengurangi risiko kesalahan manusia yang dapat mempengaruhi keakuratan laporan keuangan.
b. Akun Beban Penjualan
Semua biaya yang dikeluarkan untuk membantu penjualan barang dagangan dicatat dalam akun beban penjualan. Biaya ini mencakup iklan, pengemasan, pengiriman, dan komisi penjualan. Untuk menghitung laba kotor perusahaan, biaya distribusi ini dikurangi dari pendapatan penjualan.
Anda dapat memantau efisiensi operasional dengan mencatat beban penjualan secara rutin dan konsisten. Pencatatan ini membantu perusahaan memahami biaya yang dikeluarkan untuk mendukung aktivitas penjualan, seperti iklan, pengemasan, atau komisi.
Dengan data yang terorganisir dengan baik, perusahaan dapat melakukan analisis profitabilitas yang lebih efektif untuk menentukan strategi yang tepat dalam meningkatkan laba.
c. Akun Persediaan
Akun Persediaan mencatat nilai barang dagangan perusahaan, baik yang masih dalam gudang maupun yang telah dijual. Saat perusahaan membeli barang dagangan atau menjualnya kepada pelanggan, akun ini berubah.
Untuk mencegah kekurangan atau kelebihan stok, pencatatan akun persediaan harus dilakukan dengan cermat. Pendekatan ini memastikan ketersediaan barang sesuai kebutuhan dan mendukung kelancaran operasional bisnis.
d. Akun Utang Dagang
Akun ini mencatat kewajiban perusahaan kepada pemasok untuk barang yang dibeli dengan kredit. Setiap kali kredit digunakan untuk membeli barang, utang dagang akan meningkat hingga pembayaran dilakukan.
Pencatatan yang teratur sangat penting untuk menjaga hubungan yang baik dengan pemasok dan memastikan bahwa pembayaran dilakukan tepat waktu. Dengan sistem pencatatan yang baik, perusahaan dapat memantau tenggat waktu pembayaran dan menghindari keterlambatan yang bisa merusak reputasi bisnis.
e. Akun Piutang Dagang
Klaim perusahaan terhadap pelanggan yang membeli barang secara kredit dicatat dalam akun piutang dagang. Setiap penjualan kredit akan menambah saldo piutang hingga pembayaran diterima.
Pengelolaan yang disiplin juga membantu perusahaan mendeteksi lebih awal potensi piutang tak tertagih. Dengan memantau umur piutang dan menerapkan kebijakan penagihan yang tegas, risiko kerugian akibat pelanggan yang gagal melunasi kewajiban dapat ditekan.
Baca juga: Ini 11 Cara Negosiasi Harga yang Efektif dengan Supplier
4. Jenis-Jenis Transaksi Perusahaan Dagang
Setiap hari, banyak transaksi terjadi dalam operasi bisnis dagang, mulai dari pembelian, penjualan, hingga pengembalian barang. Selain itu, terjadi transaksi lain seperti retur, potongan harga, pembayaran utang, dan penerimaan utang.
Setiap transaksi ini mempengaruhi laporan keuangan perusahaan secara berbeda, jadi sangat penting untuk menyimpan catatan yang akurat untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan. Selain itu, bukti pendukung diperlukan untuk transaksi ini agar terdokumentasi dengan baik dan memudahkan proses audit.
Memahami berbagai jenis transaksi sangat penting untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan dan operasional bisnis. Dengan pencatatan yang terstruktur dan rapi, Anda dapat menghindari kesalahan yang dapat mengganggu stabilitas finansial.
Software distributor juga merupakan salah satu alat yang sering digunakan untuk mendukung proses ini, memastikan efisiensi dalam pencatatan dan pengelolaan data transaksi.
a. Pembelian Barang Dagangan
Pembelian barang dagangan adalah proses strategis pengadaan stok dari pemasok untuk dijual kembali. Transaksi dilakukan tunai atau kredit dan wajib disertai dokumen seperti faktur, purchase order, serta surat jalan agar legalitas dan akurasi pencatatan akuntansi terjamin.
Perencanaan pembelian yang matang membantu mengoptimalkan modal kerja, menjaga kelancaran distribusi, dan meminimalkan biaya logistik. Data pembelian yang dicatat secara detail memberikan dasar yang kuat untuk analisis arus kas, pengendalian biaya, serta evaluasi kinerja pemasok sehingga keputusan bisnis dapat diambil secara tepat.
Penggunaan strategi distribusi sangat penting dalam proses ini. Anda bisa menggunakan strategi dropshipping untuk mengurangi biaya pembelian barang dagangan dan mengoptimalkan rantai pasokan.
Dalam dropshipping, Anda bekerja sama dengan pemasok yang akan langsung mengirimkan produk kepada pelanggan setelah pesanan diterima, tanpa harus menyimpan barang di gudang.
b. Retur Pembelian & Pengurangan Harga
Retur pembelian terjadi saat perusahaan mengembalikan barang ke pemasok karena cacat, rusak, atau tidak sesuai kontrak. Nota retur menjadi bukti sah yang menyesuaikan nilai persediaan dan mengurangi utang dagang, menjaga agar laporan keuangan tetap akurat serta mencerminkan kondisi stok yang sebenarnya.
Proses retur yang terdokumentasi rapi mencegah selisih data, memperkuat hubungan dengan pemasok, dan melindungi kepentingan keuangan perusahaan. Pencatatan yang terstruktur juga memudahkan rekonsiliasi bulanan, audit internal, dan analisis kualitas pemasok untuk meningkatkan standar pengadaan di masa mendatang.
c. Penjualan Barang Dagangan
Penjualan merupakan sumber utama pendapatan dan dapat dilakukan tunai atau kredit. Faktur penjualan berfungsi sebagai dokumen legal untuk pencatatan pendapatan dan pengawasan arus kas, sehingga keakuratan data penjualan menjadi fondasi laporan keuangan yang andal.
Manajemen data penjualan yang detail yang dihasilkan dari hubungan sales distributor memungkinkan analisis tren pasar, evaluasi profitabilitas produk, dan proyeksi laba. Informasi ini mendukung penyusunan strategi harga, perencanaan promosi, serta pengambilan keputusan berbasis data yang meningkatkan daya saing perusahaan.
d. Retur Penjualan dan Pengurangan Harga
Retur penjualan terjadi ketika pelanggan mengembalikan barang karena rusak, cacat, atau tidak sesuai spesifikasi. Nota retur diperlukan untuk menyesuaikan pendapatan dan persediaan, sehingga laporan keuangan tetap mencerminkan kondisi sebenarnya.
Pencatatan retur yang presisi membantu mengidentifikasi akar masalah seperti cacat produksi atau kesalahan pengiriman. Data ini menjadi bahan evaluasi penting bagi perbaikan proses manajemen distribusi, peningkatan kualitas produk, dan pengelolaan biaya garansi atau penggantian barang.
e. Potongan Penjualan & Pembelian
Potongan penjualan adalah diskon bagi pelanggan yang membayar lebih cepat atau membeli dalam jumlah besar, sedangkan potongan pembelian diterima perusahaan dari pemasok sebagai insentif pelunasan sebelum jatuh tempo. Kedua jenis potongan ini berdampak langsung pada pendapatan bersih dan biaya pembelian.
Pencatatan diskon yang cermat memastikan laporan keuangan mencerminkan angka yang akurat dan arus kas terkelola dengan baik. Kebijakan potongan yang tepat dapat mempercepat perputaran kas, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan memperkuat hubungan bisnis dengan pemasok.
f. Beban Angkut
Beban angkut pembelian mencakup biaya transportasi dari pemasok ke gudang, sementara beban angkut penjualan adalah biaya pengiriman ke pelanggan. Kedua biaya ini memengaruhi harga pokok penjualan dan margin laba, sehingga harus dihitung dan dicatat secara teliti.
Pengelolaan biaya angkut yang efisien memungkinkan perusahaan menekan pengeluaran logistik, mengevaluasi kinerja rantai pasok, dan menentukan harga jual yang kompetitif. Catatan yang rinci juga membantu alokasi biaya yang tepat per produk untuk analisis profitabilitas yang akurat.
g. Persediaan Barang Dagangan
Persediaan adalah aset lancar yang memerlukan pengawasan ketat agar ketersediaan produk sejalan dengan permintaan pasar. Data yang dicatat harus mencakup jumlah, nilai, dan pergerakan stok secara real-time guna menghindari selisih fisik dan laporan.
Manajemen persediaan yang baik akan meminimalkan biaya penyimpanan, mencegah kelebihan atau kekurangan stok, dan menjaga arus kas sehat. Informasi akurat memungkinkan perencanaan penjualan, pengadaan, dan produksi yang lebih efisien serta mendukung proses audit keuangan.
h. Pembayaran Utang
Pembayaran utang dilakukan untuk melunasi kewajiban atas pembelian kredit, biasanya melalui transfer bank atau metode resmi lain. Bukti transfer dan kwitansi menjadi dokumen wajib dalam setiap transaksi agar tercatat dengan benar dan transparan.
Disiplin dalam jadwal pembayaran melindungi reputasi perusahaan, menghindari biaya bunga atau denda, serta memperkuat hubungan dengan pemasok. Strategi pelunasan yang tepat mendukung stabilitas arus kas dan memberikan ruang negosiasi yang lebih baik pada transaksi berikutnya.
i. Penerimaan Piutang
Terakhir, penerimaan piutang terjadi ketika pelanggan melunasi tagihan atas penjualan kredit. Faktur dan bukti pembayaran wajib dicatat untuk menjaga keakuratan saldo piutang dan arus kas, sekaligus memastikan kepatuhan pada standar akuntansi.
Pemantauan dan pengelolaan piutang yang ketat meningkatkan likuiditas, menurunkan risiko keterlambatan pembayaran, dan mendukung perencanaan modal kerja yang efektif. Data historis piutang juga menjadi dasar evaluasi kebijakan kredit serta penilaian risiko pelanggan di masa depan.
5. Bukti Transaksi Perusahaan Dagang

Bisnis dapat memastikan bahwa semua operasinya tercatat dengan baik dan siap untuk audit atau laporan keuangan dengan bukti transaksi yang lengkap, yang mencakup faktur pembelian, faktur penjualan, dan nota retur, yang berfungsi sebagai dasar pencatatan keuangan.
Untuk analisis keuangan, informasi rinci seperti tanggal, jumlah, dan pihak-pihak yang terlibat sangat bermanfaat dalam dokumen ini. Secara rutin menyimpan bukti transaksi dapat mempermudah proses pelaporan dan mencegah kesalahan dalam pencatatan.
Berikut beberapa bukti transaksi yang umum digunakan perusahaan dagang, diantaranya:
a. Faktur Pembelian
Faktur pembelian adalah dokumen yang diterbitkan oleh pemasok sebagai bukti transaksi pembelian barang dagangan. Dokumen ini mencantumkan informasi seperti jumlah barang, harga per unit, dan total nilai transaksi.
Faktur pembelian juga memuat informasi penting lainnya, seperti nama pemasok, nomor faktur, dan tanggal transaksi. Fungsi utamanya sebagai catatan bagi perusahaan untuk mencatat transaksi pembelian dalam buku besar.
Dokumen ini juga menjadi acuan untuk melakukan pembayaran utang kepada pemasok, terutama ketika pembelian dilakukan secara kredit. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu sangat penting untuk menjaga arus kas serta hubungan yang baik dengan pemasok.
Untuk menjaga hubungan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan, penting bagi perusahaan untuk menerapkan supplier relationship management, yang dapat membantu memperkuat komunikasi dan kerjasama dengan pemasok, serta meningkatkan efisiensi dalam proses transaksi dan pengelolaan pembayaran.
b. Faktur Penjualan
Faktur penjualan adalah dokumen yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada pelanggan sebagai bukti bahwa ada transaksi yang dilakukan. Dokumen ini mencakup rincian seperti nama pelanggan, deskripsi barang yang dijual, harga, dan nilai total transaksi. Tergantung pada kebijakan perusahaan, faktur penjualan biasanya diterbitkan dalam bentuk digital atau cetak.
Pendapatan dicatat dalam akun penjualan perusahaan. Hal ini juga memudahkan pelanggan untuk mengingat jumlah yang harus mereka bayar. Pencatatan yang akurat membantu perusahaan dalam memantau kinerja penjualan dan memastikan laporan keuangan yang akurat.
c. Nota Retur Pembelian
Ketika perusahaan mengembalikan barang yang dibeli dari pemasok, nota retur pembelian digunakan sebagai bukti transaksi. Dokumen ini mencantumkan rincian seperti jumlah barang yang dikembalikan, alasan pengembalian, dan nilai transaksi yang dikurangi dari utang perusahaan. Biasanya, nota retur pembelian diterbitkan oleh perusahaan dan disetujui oleh pemasok.
Dokumen ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua barang dan utang dagang dicatat dengan tepat. Pencatatan yang akurat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan strategi distribusi, mengelola retur dan memastikan bahwa transaksi dikembalikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Nota Retur Penjualan
Nota retur penjualan adalah dokumen yang diterbitkan ketika pelanggan mengembalikan barang yang telah dibeli. Dokumen ini mencantumkan informasi seperti jumlah barang yang dikembalikan, alasan pengembalian, dan nilai transaksi yang dikurangi dari pendapatan perusahaan.
Nota retur penjualan biasanya diterbitkan oleh perusahaan dan diserahkan kepada retailer atau wholesale. Fungsinya untuk mencatat pengurangan pendapatan akibat retur penjualan.
Pencatatan yang tepat membantu perusahaan menganalisis alasan pengembalian barang dan meningkatkan kualitas produk serta layanan untuk mencegah pengembalian di masa mendatang.
e. Kwitansi Pembayaran
Kwitansi pembayaran adalah dokumen resmi yang mencatat penerimaan uang oleh pihak tertentu. Dokumen ini mencakup informasi tentang jumlah uang yang diterima, nama penerima, dan tujuan dari pembayaran tersebut. Dalam transaksi seperti pelunasan utang atau pembayaran operasional, biasanya digunakan kwitansi.
Perusahaan memanfaatkan kwitansi kosong pembayaran untuk mencatat biaya dengan akurat dan memastikan bahwa semua transaksi tercatat dengan baik. Pencatatan yang tepat sangat penting untuk memantau arus kas dan menjaga agar pengeluaran tetap sesuai dengan anggaran.
f. Bukti Transfer Bank
Bukti transfer bank adalah dokumen yang mencatat transaksi uang yang dilakukan melalui transfer antar rekening bank. Biasanya diterbitkan oleh bank, dokumen ini mencantumkan informasi seperti jumlah uang yang ditransfer, tanggal transaksi, dan nomor rekening pengirim dan penerima.
Untuk transaksi non-tunai, bukti transfer berfungsi sebagai kwitansi. Pencatatan yang tepat memastikan bahwa setiap transaksi bank dicatat dengan benar, yang membantu menjaga transparansi keuangan dan memudahkan rekonsiliasi antara laporan keuangan dan catatan bank.
g. Nota Kredit
Nota kredit adalah dokumen resmi yang digunakan oleh perusahaan untuk mencatat pengurangan nilai piutang pelanggan. Dokumen ini biasanya dikeluarkan ketika pelanggan mendapatkan potongan harga atau melakukan pengembalian barang. Informasi dalam nota kredit mencakup jumlah piutang yang dikurangi dan alasan mengapa itu terjadi.
Sangat penting untuk memiliki dokumen ini agar jumlah piutang tercatat dengan benar dalam buku besar. Pencatatan yang akurat akan membantu mencegah kesalahan dalam perhitungan dan memastikan laporan keuangan yang jelas. Ini juga akan mempermudah proses audit dan pengelolaan utang piutang perusahaan.
h. Nota Debit
Jumlah utang perusahaan kepada pemasok dicatat dalam nota debit. Dokumen ini diterbitkan saat perusahaan menerima potongan harga atau retur pembelian. Dalam nota debit, rincian seperti jumlah utang yang dikurangi dan alasan pengurangan tersebut diberikan.
Catatan ini membantu bisnis dalam mengelola utang dengan lebih efektif dan memastikan bahwa semua pengurangan utang dicatat dengan akurat. Pencatatan yang tepat juga sangat penting untuk menjaga keseimbangan keuangan dan memantau kewajiban yang perlu diselesaikan.
i. Nota Kas
Salah satu dokumen yang digunakan untuk mencatat transaksi di mana uang diterima atau dikeluarkan adalah nota kas. Nota ini mencatat jumlah uang yang diterima atau dikeluarkan, tujuan transaksi, dan pihak-pihak yang terlibat. Dalam kebanyakan kasus, nota kas diterbitkan sebagai transaksi tunai.
Pencatatan yang akurat pada nota kas sangat krusial untuk memantau jumlah uang yang keluar dari perusahaan. Dokumen ini juga dapat dikategorikan sebagai nota kontan ketika transaksi dilakukan secara tunai, sehingga semua pembayaran tercatat dengan cepat dan transparan.
j. Bukti Setoran Bank
Dokumen yang disebut bukti setoran bank menunjukkan jumlah uang yang disetor, tanggal setoran, dan nomor rekening tujuan. Bank menerbitkan bukti setoran sebagai bukti transaksi yang berhasil.
Sangat penting untuk mencatat uang yang diterima di bank dan memastikan bahwa saldo rekening bank sesuai dengan saldo kas dalam buku besar. Proses ini membantu mengidentifikasi perbedaan yang mungkin terjadi dan memastikan laporan keuangan perusahaan akurat.
Pembuatan mengelola seluruh transaksi dalam perusahaan dagang, Anda bisa menggunakan software akuntansi terbaik, seperti ScaleOcean yang dirancang untuk menangani berbagai aspek keuangan dengan efisien.
ScaleOcean memungkinkan Anda untuk mencatat semua transaksi, mulai dari pembelian, penjualan, hingga pengeluaran operasional, dalam satu sistem terintegrasi. Dengan fitur otomatisasi, software ini mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan akurasi pencatatan transaksi.
Selain itu, ScaleOcean juga menawarkan laporan keuangan yang dapat disesuaikan, memudahkan Anda untuk memantau arus kas, laba, dan biaya dengan mudah. Untuk emndapatkan solusi ini, lakukanlah demo gratis dan konsultasikan kebutuhan spesifik Anda dengan tim profesional ScaleOcean.
6. Kesimpulan
Untuk bertahan hidup, bisnis dagang melakukan banyak hal keuangan. Setiap transaksi perusahaan dagang, dari pembelian hingga penjualan, harus didukung dengan bukti yang sah untuk memastikan akuntansi yang akurat dan standar akuntansi.
Pencatatan yang baik membantu dalam pelaporan keuangan dan pengambilan keputusan strategis. Memahami jenis transaksi dan bukti dapat membantu Anda mengelola bisnis dengan lebih baik, mencegah kesalahan pencatatan, dan meningkatkan transparansi operasional.
Software Akuntansi terbaik ScaleOcean yang dibuat khusus untuk perusahaan dagang memungkinkan pencatatan otomatis, pengelolaan dokumen, dan pelaporan keuangan secara real-time. Sistem ini membuat pengelolaan transaksi ini lebih mudah.
Fitur lengkap memungkinkan Anda memantau semua aktivitas keuangan tanpa khawatir kehilangan data penting. Coba demo gratis dengan tim ScaleOcean untuk melihat bagaimana ScaleOcean dapat meningkatkan operasi bisnis Anda.
FAQ:
1. Apa itu transaksi perusahaan dagang?
Transaksi perusahaan dagang adalah semua peristiwa ekonomi yang terjadi dalam sebuah bisnis yang berhubungan langsung dengan aktivitas pembelian dan penjualan barang. Berbeda dengan perusahaan jasa, fokus utama transaksi perusahaan dagang adalah pergerakan fisik barang. Contohnya termasuk pembelian persediaan, penjualan barang kepada pelanggan, retur barang, dan pembayaran piutang atau utang.
2. Apa saja jenis-jenis transaksi perusahaan dagang yang umum?
Secara umum, transaksi dalam perusahaan dagang dikelompokkan menjadi beberapa jenis utama:
1. Transaksi Pembelian: Pembelian barang dagangan dari pemasok, baik secara tunai maupun kredit.
2. Transaksi Penjualan: Penjualan barang dagangan kepada pelanggan, juga bisa secara tunai atau kredit.
3. Transaksi Retur Pembelian & Pengurangan Harga: Ketika perusahaan mengembalikan barang yang dibeli karena rusak atau tidak sesuai, atau meminta pengurangan harga.
4. Transaksi Retur Penjualan & Potongan Penjualan: Ketika pelanggan mengembalikan barang yang telah dibeli atau mendapatkan potongan harga.
3. Bagaimana transaksi perusahaan dagang dicatat dalam akuntansi?
Pencatatan transaksi dalam perusahaan dagang menggunakan sistem akuntansi entri ganda (debit dan kredit). Transaksi ini dicatat di berbagai jurnal, seperti:
1. Jurnal Pembelian: Untuk mencatat semua pembelian barang secara kredit.
2. Jurnal Penjualan: Untuk mencatat semua penjualan barang secara kredit.
3. Jurnal Penerimaan Kas: Untuk mencatat semua penerimaan uang tunai (misalnya dari penjualan tunai atau pembayaran piutang).
4. Jurnal Pengeluaran Kas: Untuk mencatat semua pengeluaran uang tunai (misalnya untuk pembelian tunai atau pembayaran utang).
Pencatatan yang terperinci ini membantu perusahaan untuk melacak pergerakan stok, arus kas, dan kinerja penjualan dengan akurat.


