Peran Penting Forecast Penjualan Bisnis dan Cara Hitungnya
3 Min Read Posted on 13 Sep 2024
Daftar Isi
Setiap perusahaan yang ingin maju harus memiliki strategi yang matang untuk menghadapi masa depan, dan salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan membuat forecast penjualan.
Dengan memproyeksikan angka penjualan, bisnis dapat melihat peluang dan hambatan yang mungkin muncul, sehingga bisa mengambil langkah tepat untuk memaksimalkan keuntungan.
Di sisi lain, produksi barang yang terlalu sedikit dapat menyebabkan overselling, yakni situasi di mana bisnis mencatat penjualan melebihi jumlah stok produk yang tersedia.
Oleh karena itu, diperlukan peramalan atau forecasting untuk memastikan jumlah produksi yang tepat. Seperti yang diketahui, metode forecasting merupakan bagian penting dari perencanaan dan pengelolaan dalam proses produksi.
Lalu, mengapa peramalan penjualan sangat penting bagi kelangsungan bisnis? Simak artikel ini lebih lanjut untuk mempelajari metode dan cara menghitung forecast penjualan secara akurat.
1. Pengertian Forecast Penjualan
Forecast penjualan adalah metode yang digunakan oleh bisnis untuk memprediksi angka penjualan produk dalam periode tertentu di masa depan.
Forecasting penjualan menggunakan data historis, tren pasar, dan faktor eksternal seperti kondisi ekonomi atau perilaku konsumen. Hal ini membantu bisnis dalam membuat keputusan strategis yang lebih baik terkait produksi, persediaan, dan anggaran.
Selain itu, melalui proyeksi penjualan, bisnis dapat memprakirakan jumlah permintaan pasar, menurangi risiko kekurangan stok, dan meningkatkan keuntungan.
Tanpa forecasting penjualan yang akurat, bisnis bisa mengalami kesalahan perencanaan yang berdampak negatif pada operasional dan profitabilitas.
2. Mengapa Forecast Penjualan itu Penting?
Forecast penjualan sangat penting karena dapat membantu bisnis dalam memprediksi permintaan pasar. Dengan demikian, perusahaan dapat merencanakan produksi dan persediaan dengan lebih efisien.
Peramalan penjualan yang akurat membantu perusahaan menghindari risiko kelebihan stok. Hal tersebut menyebabkan pemborosan, atau kekurangan stok, yang dapat menghambat penjualan dan merugikan perusahaan.
Selanjutnya, forecasting penjualan juga memiliki manfaat untuk membantu perencanaan anggaran, alokasi sumber daya, dan pengambilan keputusan strategis, sehingga bisa memperlancar kegiatan operasional bisnis.
Oleh sebab itu, bisnis yang tidak menggunakan forecasting penjualan lebih berisiko untuk membuat kesalahan dalam perencanaan dan menghadapi ketidakpastian, yang bisa mengurangi keuntungan.
3. Jenis Forecast Penjualan
Terdapat beberapa jenis forecast penjualan yang dapat digunakan oleh bisnis, masing-masing dengan pendekatan yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis forecasting penjualan yang umum dipakai.
a. Forecast Jangka Pendek
Forecast jangka pendek pada umumnya mencakup periode harian, mingguan, atau bulanan. Jenis ini digunakan untuk merencanakan operasional, seperti mengelola stok dan kebutuhan produksi dengan lebih efisien.
Biasanya, bisnis ritel atau F&B menggunakan sistem forecast ini untuk mengantisipasi permintaan yang fluktuatif dalam jangka pendek.
b. Forecast Jangka Panjang
Forecast jangka panjang mencakup periode tahunan atau lebih. Jenis forecast ini lebih fokus pada perencanaan strategis, seperti ekspansi bisnis, investasi, atau pengembangan produk baru.
Dengan membuat ramalan penjualan untuk jangka panjang, perusahaan bisa membuat keputusan yang lebih bijak dan terarah.
c. Forecast Berdasarkan Tren Historis
Jenis forecast ini menggunakan data penjualan dari periode sebelumnya untuk memprediksi permintaan di masa mendatang.
Metode ini sangat efektif untuk memprediksi penjualan di masa depan, terutama jika bisnis memiliki data penjualan yang lengkap dan kondisi pasar yang tetap stabil.
d. Forecast Musiman
Bisnis yang mengalami fluktuasi penjualan karena faktor musim, seperti bisnis pakaian atau makanan tertentu, membutuhkan forecast musiman.
Dengan menggunakan pola penjualan dari musim sebelumnya, perusahaan dapat mempersiapkan produk dan sumber daya dengan lebih baik sesuai dengan siklus musiman.
e. Forecast Berdasarkan Pendekatan Kualitatif
Jenis forecast penjualan ini melibatkan penilaian ahli, survei pelanggan, atau wawancara dengan tim penjualan untuk memprediksi jumlah penjualan.
Metode ini biasanya dipakai saat data penjualan di masa lalu kurang lengkap atau ketika pasar berubah dengan cepat, sehingga perusahaan harus menganalisis riwayat penjualan.
4. Metode Forecast Penjualan
Ada beberapa metode yang bisa digunakan dalam forecast penjualan berdasarkan kebutuhan dan data yang dimiliki oleh bisnis. Berikut beberapa metode forecasting penjualan yang umum.
a. Kualitatif
Metode kuantitatif menggunakan data historis penjualan dan analisis statistik untuk memprediksi penjualan di masa depan. Beberapa pendekatan kuantitatif meliputi.
Rata-Rata Bergerak (Moving Average): Metode ini menghitung rata-rata dalam jangka waktu tertentu dengan data penjualan sebelumnya. Dengan mengubah periode waktu yang dihitung, perusahaan dapat membuat prediksi yang lebih akurat berdasarkan tren terbaru.
Regresi Linier: Metode ini menganalisis hubungan antara dua variabel, seperti penjualan dan waktu atau penjualan dan faktor lain seperti harga, untuk membuat prediksi. Jika ada korelasi antara variabel yang dapat diukur, metode ini akan sesuai untuk digunakan.
b. Kuantitatif
Metode ini menggunakan pendapat dari manajer, ahli industri, dan tim penjualan. Pendekatan ini sering digunakan ketika data historis tidak cukup tersedia atau ketika pasar berubah dengan cepat.
Survei Konsumen: Melibatkan pengumpulan data dari pelanggan potensial atau pelanggan saat ini tentang preferensi dan kebutuhan mereka. Survei ini memberikan informasi tentang prediksi permintaan di masa depan.
Pendapat Eksekutif (Executive Opinion): Dalam metode ini, forecast didasarkan pada masukan dari para eksekutif atau manajer senior. Mereka memiliki pengalaman dan pengetahuan mendalam tentang pasar dan industri.
5. Cara Hitung Forecast Penjualan
Menghitung forecast penjualan melibatkan penggunaan data historis, tren pasar, dan berbagai metode peramalan yang sesuai dengan bisnis. Berikut adalah cara menghitung forecast penjualan.
a. Kumpulkan Data Historis Penjualan
Langkah pertama dalam cara menghitung forecast penjualan adalah mengumpulkan data penjualan dari periode sebelumnya.
Data ini dapat mencakup penjualan harian, mingguan, atau bulanan tergantung pada periode yang diinginkan. Semakin panjang data historis yang dimiliki, semakin baik kualitas prediksi yang dihasilkan.
b. Pilih Metode Forecasting
Terdapat beberapa metode forecasting yang dapat dipilih berdasarkan kebutuhan dan data yang tersedia, seperti metode kuantitatif (misalnya moving average atau regresi linier) atau kualitatif (survei pelanggan atau pendapat eksekutif). Pemilihan metode tergantung pada tujuan forecast dan kompleksitas data.
c. Hitung Forecast dengan Moving Average
Salah satu metode sederhana yang sering digunakan adalah moving average. Berikut adalah cara menghitungnya:
Tentukan periode yang akan digunakan, misalnya 3 bulan.
Jumlahkan penjualan selama 3 bulan terakhir.
Bagi total penjualan dengan jumlah bulan untuk mendapatkan rata-rata.
Contohnya, jika penjualan bulan pertama adalah 100 unit, bulan kedua 120 unit, dan bulan ketiga 110 unit, maka forecast untuk bulan keempat adalah.
d. Hitung Forecast dengan Regresi Linier
Metode lain yang umum digunakan adalah regresi linier, dimana Anda mencoba menemukan hubungan antara waktu dan penjualan. Regresi linier dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut.
Y adalah penjualan yang diprediksi.
a adalah konstanta.
b adalah slope atau kemiringan yang menunjukkan perubahan penjualan per unit waktu.
X adalah periode waktu (misalnya bulan ke-4, ke-5, dan seterusnya).
Untuk menghitung regresi linier, Anda perlu menggunakan data penjualan sebelumnya untuk menghitung konstanta dan slope. Hasil perhitungan tersebut kemudian digunakan untuk memprediksi penjualan di masa depan.
e. Perhitungan Faktor Musiman
Jika bisnis Anda mengalami perubahan penjualan karena musim, Anda perlu menyesuaikan perhitungan forecast dengan mempertimbangkan faktor tersebut.
Pada umumnya, metode dekomposisi seri waktu digunakan untuk memisahkan tren musiman dari data penjualan, sehingga prediksi penjualan lebih akurat.
f. Analisis dan Validasi Forecast
Setelah forecast dihitung, penting untuk menganalisis hasilnya dengan membandingkan prediksi dengan kondisi pasar saat ini atau tren eksternal lainnya.
Validasi forecast dapat dilakukan dengan membandingkan hasil peramalan dengan angka penjualan sebelumnya atau dengan melakukan simulasi skenario.
6. Tingkatkan Akurasi Forecast Penjualan dengan Software Penjualan
Salah satu solusi yang dapat membantu bisnis dalam melakukan forecast penjualan dengan akurat adalah ScaleOcean, software penjualan terbaik yang dirancang khusus untuk membantu bisnis mengambil keputusan yang lebih tepat.
Melalui fitur peramalan canggih, sales software ScaleOcean memudahkan Anda untuk memanfaatkan data historis, tren pasar, dan analisis mendalam untuk memprediksi permintaan di masa depan. Hal ini tidak hanya mencegah terjadinya kelebihan atau kekurangan stok, tetapi juga memastikan operasional bisnis Anda berjalan lebih lancar.
Selanjutnya, sales software ScaleOcean menawarkan integrasi dengan berbagai modul bisnis lainnya, sehingga memudahkan pengelolaan seluruh aspek operasional dari satu platform. Laporan penjualan aktual dan detail memungkinkan Anda mengawasi kinerja perusahaan dan menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan pasar dengan mudah.
Selain itu, interface yang user-friendly dapat menjamin semua pengguna, dari manajer hingga tim operasional, mudah menggunakan software ini tanpa memerlukan pelatihan khusus.
Jadi, jika Anda ingin meningkatkan akurasi forecast penjualan dan efisiensi bisnis, ScaleOcean sales software adalah pilihan yang tepat untuk mengoptimalkan performa penjualan Anda secara menyeluruh.
7. Kesimpulan
Forecast penjualan memainkan peran penting dalam menciptakan keberhasilan dan kelangsungan bisnis di pasar yang kompetitif.
Dengan melakukan forecasting yang akurat, bisnis dapat memprediksi permintaan pasar, merencanakan produksi, dan mengelola persediaan secara efisien.
Ini membantu mencegah terjadinya risiko kelebihan atau kekurangan stok serta mengurangi potensi kerugian. Memahami berbagai metode forecasting dan cara menghitungnya dengan tepat membantu perusahaan untuk membuat keputusan strategis yang lebih bijak.
Dengan menggunakan sales software ScaleOcean, bisnis bisa meningkatkan ketepatan prediksi penjualan dan menjalankan operasional lebih optimal, sehingga lebih siap menghadapi tantangan pasar di masa depan. Oleh sebab itu, segera jadwalkan konsultas kepada tim ScaleOcean dan coba demo gratis kami sekarang juga.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 05, 2024 3 Min Read
Mengenal Shipping Mark: Arti, Jenis, dan Contohnya
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
REKOMENDASI