Perbedaan Penting Antara Aplikasi SCM dan CRM
3 Min Read Posted on 21 Aug 2024
Daftar Isi
SCM dan CRM adalah dua aplikasi teknologi informasi yang sering digunakan dalam bisnis. Keduanya berperan penting dalam memperkuat struktur dan mempermudah perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya. Dimana kedua aplikasi tersebut dapat mengotomatiskan tugas berulang dan menghilangkan proses yang menghambat operasional.
Meskipun keduanya terlihat mirip, namun sebenarnya SCM dan CRM memiliki perbedaan cukup signifikan yang harus Anda ketahui. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan kedua aplikasi serta manfaat dan proses otomatis yang terkait dengan keduanya.
1. Pengertian Aplikasi SCM dan CRM
SCM adalah aplikasi yang memudahkan perusahaan dalam mengelola seluruh proses rantai pasokan secara terpusat. Dimana meliputi manajemen perencanaan produksi barang hingga pendistribusian ke pelanggan akhir. Tujuan supply chain management adalah meningkatkan efisiensi proses bisnis.
Dengan sistem ini, Anda bisa mengotomatiskan proses pengadaan barang, mengoptimalkan produksi, meningkatkan visibilitas, hingga mengurangi waktu dan biaya pengiriman. Seluruh kemudahan tersebut tentu saja akan berpengaruh terhadap kelancaran kerjasama seluruh pihak yang terkait, mulai dari pemasok, produsen, distributor, dan konsumen.
Sementara itu, pengertian CRM adalah sebuah software yang bisa mengelola seluruh data pelanggan. Fitur-fitur di aplikasi CRM akan membantu Anda dalam melakukan analisis serta memahami kebutuhan dan preferensi customer, agar dapat memberikan layanan yang lebih baik.
Tujuan utama dari penggunaan CRM adalah untuk mempertahankan dan memperoleh customer baru, serta meningkatkan keuntungan perusahaan. Jadi, Anda bisa membuat strategi marketing yang lebih tertarget dengan mudah berdasarkan data-data akurat yang ada di sistem ini.
2. Perbedaan antara SCM dan CRM
Meskipun SCM dan CRM memiliki beberapa kesamaan, namun terdapat juga perbedaan di antara keduanya. Hal ini juga penting untuk Anda ketahui karena dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menerapkannya. Apa saja? Berikut kami berikan penjelasan lengkapnya.
a. Penggunaan Data
Salah satu perbedaan utama antara SCM dan CRM adalah jenis data yang digunakan. Dimana sistem manajemen rantai pasokan lebih berfokus pada data internal perusahaan, seperti informasi persediaan barang dan jasa. Sementara, vendor software CRM di Indonesia umumnya lebih fokus pada data eksternal bisnis, seperti informasi pembeli dan prospek pelanggan. Oleh karena itu, kedua aplikasi ini memiliki fitur yang berbeda dalam mengumpulkan, menganalisis, dan memproses data.
b. Cara Kerja
Selain itu, cara kerja SCM dan CRM juga berbeda. Masih berkaitan dengan part sebelumnya, SCM lebih bersifat internal dan melibatkan kolaborasi antara departemen dalam perusahaan seperti divisi perencanaan dan procurement. Sedangkan, CRM melibatkan tim yang berinteraksi langsung dengan pelanggan seperti sales, manajemen pemasaran, dan manajemen dukungan pelanggan.
c. Fungsi dan Tujuan
Walaupun keduanya digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, namun masing-masing sistem memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda. Pertama, fungsi sistem SCM adalah untuk melancarkan rantai pasokan dan manajemen produksi perusahaan.
Untuk memastikan proses ini berjalan optimal, perusahaan sebaiknya menggunakan rekomendasi software SCM Indonesia yang dapat membantu memantau dan mengelola seluruh aspek rantai pasokan dengan lebih efisien.
Hal tersebut sangatlah berbeda dari customer relationship management. Seperti yang kita tahu, CRM berfokus pada manajemen hubungan dengan customer. Sehingga, aplikasi ini memiliki fungsi dan tujuan yang berkaitan dengan pembeli, mulai dari menjaga hubungan baik, mengoptimalkan pengalaman, hingga meningkatkan loyalitas pelanggan.
d. Manajemen Risiko
Kedua aplikasi ini memiliki pendekatan manajemen risiko yang berbeda karena fokus tugasnya pun beda. Seperti yang sudah disebukan sebelumnya, sistem supply chain mencakup wilayah pengadaan, produksi, hingga logistik. Sehingga, manajemen risiko yang harus diantisipasi meliputi keterlambatan pengadaan, produksi terhambat, pengiriman tidak tepat waktu, dan masih banyak lagi lainnya.
Nah, berbeda sekali dengan CRM yang memiliki fokus terhadap pengelolaan konsumen. Jadi, risiko yang harus dihindari meliputi pelanggan yang tidak puas dengan produk, pengembalian barang, hingga layanan pelanggan yang buruk. Maka dari itu, tidak heran jika sistem ini sangatlah penting bagi perusahaan, karena bisa memperkuat citra bisnis dan mempengaruhi penjualan.
e. Implementasi dan Biaya
SCM dan CRM memiliki perbedaan dalam implementasi dan biaya. Pasalnya semua itu tergantung dari kompleksitas fitur dan proses yang terlibat. Maka dari itu, aplikasi rantai pasok memerlukan waktu implementasi yang lebih lama dan biaya yang lebih besar. Alasannya adalah fitur-fitur yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran proses rantai pasok jauh lebih banyak daripada manajemen hubungan pelanggan. Contohnya solusi e-purchasing, manajemen gudang, BOM management, dan masih banyak lagi.
Selain itu, SCM juga perlu melibatkan berbagai departemen dalam perusahaan. Jadi, aksesibilitas sistem yang diberikan pun harus besar. Dimana itu juga akan mempengaruhi harga software. Jadi jelas sangat berbeda kan? Pasalnya CRM hanya akan fokus pada tim penjualan dan layanan pelanggan.
3. Manfaat Integrasi SCM dan CRM
Kedua aplikasi membawa manfaat yang berbeda-beda bagi sebuah perusahaan, tetapi saling melengkapi. Salah satu contohnya adalah CRM membantu SCM dalam hal menganalisis permintaan pelanggan secara akurat. Maka dari itu, banyak bisnis yang mengintegrasikan dua sistem ini.
a. Menghemat Biaya
Sebelumnya sudah disinggung bahwa manfaat supply chain management system adalah membantu perusahaan dalam menyederhanakan dan melancarkan seluruh proses rantai pasokan. Jika dikolaborasikan dengan software CRM, bisnis Anda bisa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan pelanggan.
Kedua manfaat tersebut menghasilkan manfaat lainnya bagi perusahaan. Pertama, Anda bisa memaksimalkan produksi sesuai dengan jumlah permintaan konsumen. Jadi, tidak ada lagi namanya biaya produksi dan penyimpanan yang berlebih. Kedua, bisnis Anda juga dapat mengoptimalkan strategi pemasaran untuk mencapai target pasar yang lebih luas. Jadi, lebih hemat biaya marketing.
b. Kemudahan Koordinasi Tim
Dengan mengintegrasikan sistem SCM dan CRM, seluruh tim yang terkait di masing-masing proses bisnis bisa melakukan kerjasama dengan mudah melalui aplikasi tersebut. Semua divisi bisa berbagi informasi, dokumen, hingga laporan secara cepat. Jadi tidak perlu membuang waktu lama, ketika Anda membutuhkan data dari divisi lain. Operasional perusahaan pun jadi lebih efektif dan efisien.
c. Menghilangkan Peluang Risiko
Kolaborasi kedua aplikasi ini dapat mengurangi semua risiko yang mungkin terjadi di perusahaan, mulai dari pengadaan, permintaan yang fluktuatif, hingga penjualan. Selain karena adanya manajemen risiko di masing-masing sistem, data real-time yang ditampilkan aplikasi ini juga bisa meminimalisir terjadinya kesalahan.
d. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
CRM akan membantu proses rantai pasokan dalam memberikan informasi yang lebih akurat tentang preferensi dan kebutuhan pelanggan. Lalu, SCM akan membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memastikan pengiriman tepat waktu, produk berkualitas, dan memberikan layanan yang baik. Dengan begitu, perusahaan Anda bisa meningkatkan retensi pelanggan dan mencegah hilangnya leads dengan mudah.
e. Sistem Otomatis
Selain itu, SCM dan CRM juga memiliki perangkat lunak atau software yang digunakan untuk mengelola dan memproses data secara otomatis. Dimana kedua sistem tersebut menggunakan ERP (Enterprise Resource Planning) untuk memudahkan proses integrasi.
4. Kesimpulan
Dalam dunia bisnis, penggunaan aplikasi teknologi informasi seperti SCM dan CRM menjadi sangat penting. Dimana SCM membantu perusahaan dalam mengelola rantai pasokan dan produksi, sementara CRM memudahkan dalam membangun hubungan yang lebih erat dengan pelanggan.
Terdapat perbedaan antara kedua sistem tersebut. Namun, jika diintegrasikan akan memberikan manfaat yang besar terhadap bisnis. Anda wajib mengetahuinya untuk membantu perusahaan dalam memilih aplikasi yang tepat untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan keuntungan.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 05, 2024 3 Min Read
Mengenal Shipping Mark: Arti, Jenis, dan Contohnya
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
REKOMENDASI