Produksi memiliki dua bentuk dan proses yang berbeda, tergantung dari produk yang dihasilkan. Sehingga penggunaan jenis jenis sistem produksi pun akan diimplementasikan berbeda untuk memaksimalkan semua tahapan prosesnya agar berjalan dengan lancar dan efisien.
Untuk mengetahui bagaimana cara kerja macam macam sistem produksi tersebut memaksimalkan setiap proses dari bentuk produksi manufaktur, artikel ini akan menjadi acuan untuk Anda memahami keseluruhan aspeknya dengan baik. Kita akan mengetahui pentingnya menerapkan software ERP manufaktur ini mengoptimalkan sumber daya, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kualitas produk.
1. Bentuk Produksi dan Prosesnya
Sebelum beralih ke cara kerja jenis jenis sistem produksi, Anda perlu memahami karakteristik dan alur dari kedua proses bentuk produksi di perusahaan manufaktur. Keduanya memiliki aspek pengelolaan yang berbeda, dengan tujuan bisnis yang sama yaitu
menghasilkan produk akhir yang berkualitas dan efisien. Simak penjelasan berikut!
a. Produksi Assembly
Bentuk produksi yang pertama ada produksi assembly atau perakitan yang merupakan proses dimana berbagai komponen dan bagian yang berbeda akan digabungkan dalam satu tempat produksi untuk dibentuk menjadi produk akhir. Contohnya, di industri otomotif perusahaan akan menerima komponen suku cadang mobil dari vendor untuk dirakit menjadi produk akhir berkualitas tinggi.
Proses dalam bentuk produksi ini melibatkan beberapa tahapan meliputi perakitan, pengujian, dan penyesuaian untuk memastikan produk akhir yang telah dibuat telah memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Perusahaan akan menerima komponen yang sudah diproduksi vendor sebelumnya, dan setelah komponen tersedia dengan lengkap baru produksi assembly bisa dilakukan.
Komponen tersebut akan dirakit sesuai dengan urutan dan metode yang telah ditetapkan dalam rencana produksi, dan pastikan bahwa setiap bagian dirakit dengan benar dan sesuai dengan spesifikasi. Selesai semua bagian komponen dirakit, produk akan masuk ke pengujian dan quality control untuk memastikan fungsionalitas dan kualitasnya. Jika ditemukan cacat dan tidak sesuai, produk akan diperbaiki dan dikembalikan ke tahap perakitan yang relevan.
b. Produksi In-House
Bentuk produksi yang kedua adalah produksi in-house atau produksi sendiri, dimana perusahaan manufaktur memproduksi semua komponen dan bahan baku, dan memprosesnya menjadi produk jadi dari awal hingga akhir. Produksi ini menggunakan tenaga kerja dan bahan baku yang dimiliki perusahaan. Untuk bentuk produksi ini, dibutuhkan pengelolaan yang lebih ketat terhadap sumber daya, bahan baku, dan tenaga kerja untuk produksi karena prosesnya lebih kompleks dari produksi assembly.
Alur proses produksi untuk bentuk ini dimulai dari perencanaan dan pengadaan bahan baku yang diperlukan, sehingga bahan baku untuk produksi ini akan diproses melalui berbagai tahapan produksi sesuai urutan dan spesifikasi produk yang telah perusahaan tentukan. Perlu diketahui, dalam bentuk ini setiap proses produksi dipantau dan diawasi quality control untuk memastikan setiap tahapan memproduksi produk dengan standar yang ditetapkan.
Setelah semua komponen selesai diproduksi, proses produksi akan dilanjutkan ke tahap penggabungan produk yang akan membentuk produk akhir. Produk jadi yang telah melewati proses-proses tersebut akan dilakukan serangkaian pengujian untuk memastikan produk dapat berfungsi dengan baik, dan memenuhi semua persyaratan dan spesifikasi yang telah ditentukan. Produk yang telah lulus pengujian akhir kemudian dikemas dan disiapkan untuk distribusi.
2. Cara Kerja ERP Manufaktur di Produksi Assembly
Untuk bentuk produksi assembly, dibutuhkan pengelolaan maksimal di operasionalnya, dan memastikan bahwa semua komponen yang diperlukan untuk produksi perakitan selalu tersedia tepat waktu. Untuk itu dibutuhkan sistem produksi canggih yang akan mengoptimalkan setiap tahapan dalam bentuk proses produksi ini.
Untuk memaksimalkan pelacakan dan pengelolaan persediaan komponen yang dibutuhkan dalam proses perakitan, sistem akan membantu Anda memastikan bahwa komponen tersedia tepat waktu dan dalam jumlah yang tepat. Dengan fitur MRP dari sistem produksi, Anda akan dimudahkan untuk mengelola komponen-komponen yang dibutuhkan, dan jika komponen telah mencapai batas minimum sistem akan memberikan notifikasi untuk melakukan purchasing komponen tersebut.
Jika komponen sudah dipastikan tersedia, maka proses perakitan Anda akan lebih mudah dilakukan. Dalam proses ini, sistem akan membantu Anda merencanakan dan memantau proses perakitan dengan fitur assembly order yang dilengkapi dengan time tracking, durasi, dan status kerja yang bisa Anda akses dengan mudah.
Agar lebih memudahkan karyawan untuk melakukan setiap tahapan perakitan, macam macam sistem produksi ini juga dilengkapi dengan work order yang memberikan serangkaian proses yang harus dilakukan untuk membuat produk jadi, juga dilengkapi dengan time tracking, durasi pengerjaan, dan bagian kerja untuk setiap tahapannya. Software ERP manufaktur ini akan memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi Anda untuk melakukan proses perakitan dalam produksi, mulai dari awal hingga akhir.
3. Cara Kerja ERP Manufaktur di Produksi In-House
Untuk bentuk produksi in-house yang lebih kompleks, macam macam sistem produksi ini akan fokus pada perencanaan produksi yang matang dan inventory yang akurat sehingga bisa memaksimalkan kualitas produk yang dihasilkan, juga efisiensi operasional pada setiap alurnya.
Perencanaan untuk produksi in-house, sistem akan memberikan solusi tepat dengan fitur MPS Master Production Schedule yang dapat membuat produksi Anda berjalan lancar karena didukung dengan perencanaan produksi yang matang. MPS yang memanfaatkan data dari permintaan yang masuk, inventory aktual yang dimiliki perusahaan, serta kapasitas produksi akan membuat rencana produksi dengan akurat seperti kapan waktu produk akan dibuat, jumlah produksi yang tepat dengan menyesuaikan permintaan dan kapasitas produksi, serta perhitungan MRP yang harus dilakukan.
Software ERP manufaktur ini juga didukung dengan fitur MRP akan memaksimalkan MPS yang buat sistem, sehingga akan mudah bagi Anda memantau dan mengelola inventory manufaktur dengan lebih baik. Perencanaan MPS yang telah dibuat, nantinya akan menjadi dasar sistem untuk membuat manufacturing order yang berguna untuk memantau proses produksi Anda dari awal hingga akhir.
Dari manufacturing order yang ada, Anda bisa mengakses jadwal produksi yang harus dilakukan, jumlah produk yang akan diproduksi, work order, dan jumlah durasi waktu produksi. Anda juga bisa melihat tracking produksi apakah proses produksi barang tersebut masih dalam progress kerja atau sudah selesai dilakukan.
Karena proses produksi ini biasanya menggunakan pemakaian mesin peralatan yang maksimal, sistem juga dilengkapi dengan fitur OEE atau Overall Equipment Effectiveness yang akan melakukan pemeliharaan mesin peralatan produksi Anda dengan pemantauan performa mesin dan bagaimana kuailtas produk yang dihasilkan. Macam macam sistem produksi untuk in-house production juga akan memberikan notifikasi pemeriksaan dan perbaikan rutin yang harus Anda lakukan dan bisa ditentukan baik mingguan, bulanan, kuartal, dan tahunan.
4. Kesimpulan
Dari penjelasan ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa baik produksi assembly maupun in-house memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, namun keduanya membutuhkan pengelolaan yang terintegrasi dan efisien. Software ERP manufaktur dengan berbagai solusinya dapat memaksimalkan kedua bentuk produksi ini dengan efisien, dan membantu Anda mencapai efisiensi dan produktivitas optimal.
ScaleOcean ERP manufaktur dengan jenis jenis sistem produksi canggihnya akan membantu mengoptimasi proses kedua bentuk produksi manufaktur dengan kemudahan akses dan implementasinya. Fitur-fitur optimasi produksi ScaleOcean akan membantu Anda
mengoptimalkan proses produksi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Tunggu apa lagi? Segera hubungi tim kami untuk dapatkan demo gratisnya!