Untuk menghasilkan profit yang sesuai dan melebihi biaya yang telah dikeluarkan untuk produksi, perusahaan manufaktur dapat mengetahuinya secara mudah. Anda bisa memahami BEP per unit dan menghitungnya dengan akurat.
Break Even Point adalah salah satu perhitungan yang penting dilakukan perusahaan manufaktur dengan akurat, dan menggunakan rumus BEP unit yang tepat. Maka dari itu, di penjelasan kali ini kita akan membahas tuntas bagaimana perhitungannya menggunakan rumus menghitung BEP yang tepat, dan langkah hitungnya yang sesuai. Ayo simak bersama artikel ini!
1. Konsep BEP per Unit
Sebelum masuk ke rumus BEP per unit dan cara hitungnya, kita harus memahami terlebih dahulu konsep mendalam dari aspek ini. BEP atau Break Even Point per unit adalah jumlah unit produk yang harus dijual perusahaan manufaktur agar seluruh biaya produksi dan operasional dapat tertutupi. Dengan begitu, perusahaan berada di posisi titik impas, di mana tidak mendapat keuntungan maupun kerugian.
Perhitungan BEP per unit ini penting dilakukan untuk membantu perusahaan dalam menganalisis keuangan, juga memudahkan manajemen dalam memahami titik kritis pendapatan dari penjualan produk sama dengan total biaya yang dikeluarkan. Pentingnya menghitung BEP per unit ini bermanfaat bagi beberapa kegiatan operasional manufaktur yang lebih mudah.
Contoh sederhananya, perusahaan manufaktur akan dimudahkan dalam membuat keputusan menentukan volume produksi dan mengharuskan untuk menghitung BEP per unit. Setelah dihitung, BEP per unit menunjukkan bahwa perusahaan perlu menjual 1.000 unit produk untuk mencapai titik impas. Maka manajemen dapat merencanakan proses produksi, dan strategi penjualan yang sesuai untuk mencapai atau melampaui target titik impas tersebut.
2. Rumus BEP per Unit
Untuk menghitung BEP dengan akurat, Anda bisa menggunakan rumus BEP unit untuk menghasilkan jumlah yang akurat. Dengan menghitung menggunakan rumus BEP unit yang tepat, hasil yang dihasilkan akan memberikan Anda kemudahan dalam mengambil keputusan strategis. Berikut rumusnya:
Rumus BEP per unit ini, menunjukkan perhitungan dasar dengan harga jual dan biaya variabel. Hal ini berarti Anda bisa langsung memasukkan kedua nilai tersebut ke dalam rumus tanpa perhitungan antara.
Melalui rumus BEP per unit ini, Anda bisa melihat berapa banyak margin yang tersisa dari setiap penjualan unit setelah menutupi biaya variabel, yang kemudian bisa Anda gunakan untuk menutup biaya tetap.
3. Cara Mudah Hitung BEP per Unit
Setelah kita mengetahui rumus menghitung BEP unit yang tepat, kita akan masuk ke cara mudah perhitungannya. Kita akan menguraikan langkah perhitungannya dengan mengambil skenario contoh kasus dari sebuah perusahaan manufaktur industri garment PT. JH Manufacture yang memproduksi baju olahraga. Ada beberapa data informasi yang perlu dipahami, yaitu:
PT. JH Manufacture ini telah mengeluarkan biaya produksi untuk memproduksi baju olahraga di periode bulan Juni adalah, biaya tetap sebesar Rp90.000.000, biaya variabel per unit yang telah diketahui sebesar Rp60.000, dan harga jual untuk baju olahraga per unit adalah Rp150.000. Dari informasi ini, kita bisa mudah mengetahuinya dengan menggunakan rumus BEP unit yang telah diuraikan sebelumnya.
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah dengan mengetahui hasil dari harga jual per unit dan biaya variabel terlebih dahulu. Kedua aspek tersebut harus diketahui untuk mengetahui selisih dari kontribusi margin per unit. Anda dapat menghitung sebagai berikut.
Setelah kontribusi margin per unit diketahui, Anda hanya perlu menghitung sesuai rumus menghitung BEP unit dengan membaginya dengan biaya tetap yang telah diketahui. Anda bisa menghitungnya seperti berikut ini:
Nah, perhitungan BEP per unit ini menghasilkan bahwa PT. JH Manufacture perlu menjual 1.000 unit baju olahraga setiap bulannya untuk mencapai titik impas atau break even point. Hasil tersebut menjadi total pendapatan dari penjualan baju yang cukup untuk menutupi seluruh biaya tetap dan biaya variabel.
4. Alasan Perusahaan Harus Mencapai BEP
Mencapai titik impas menjadi salah satu tujuan perusahaan manufaktur dalam mengelola keuangan yang maksimal. BEP yang menjadi titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya yang dikeluarkan ini, menjadikan perusahaan tidak mengalami laba maupun rugi. Berikut alasan mengapa perusahaan manufaktur harus mencapai titik impas, yaitu:
a. Menutupi Biaya Produksi dan Operasional
Dengan mengetahui BEP per unit, perusahaan dapat menutupi biaya produksi dan operasional.
Dengan mencapai BEP, perusahaan memastikan bahwa pendapatan yang diperoleh cukup untuk menutupi semua biaya tersebut. Jika BEP tidak terpenuhi, maka perusahaan harus mencari sumber pendanaan tambahan untuk menutupi kekurangan tersebut dan hal tersebut dapat berakibat pada tingginya utang dan tekanan keuangan.
b. Mengidentifikasi Titik Kritis
Titik kritis adalah jumlah minimum penjualan yang harus dicapai perusahaan untuk menutupi biaya, dan menghitung BEP dapat menghasilkan titik kritis tersebut. Perhitungan titik impas ini akan membantu perusahaan dalam
merencanakan strategi penjualan dan pemasaran yang efektif untuk mencapai atau melampaui BEP.
Hal tersebut juga akan membantu perusahaan manufaktur dalam mengidentifikasi produk mana yang paling menguntungkan dan mana yang membutuhkan penyesuaian.
Mengidentifikasi titik kritis juga memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi dan merespon perubahan pasar dengan cepat.
c. Pengelolaan Arus Kas
Pengelolaan arus kas juga menjadi alasan mengapa perusahaan harus memahami BEP dengan baik, sehingga perusahaan
dapat mengatur arus kas yang lebih baik, memastikan bahwa pendapatan yang masuk cukup untuk menutupi pengeluaran yang keluar.
Pencapaian BEP juga penting untuk
menutupi pengeluaran yang keluar, dan untuk menjaga likuiditas perusahaan dan memastikan bahwa perusahaan dapat memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek seperti membayar gaji, membeli bahan baku, dan membayar utang.
d. Perencanaan dan Penganggaran
Perencanaan dan penganggaran biaya untuk produksi juga akan efektif jika perusahaan menghitung BEP per unit dengan akurat.
Mengetahui BEP memungkinkan perusahaan untuk menyusun anggaran yang realistis dan sesuai dengan target penjualan yang perlu dicapai. Selain itu, perusahaan juga dapat merencanakan keuangan bisnis baik jangka pendek dan jangka panjang.
Perencanaan dan penganggaran yang didasarkan pada BEP akan memudahkan perusahaan untuk mengidentifikasi area di mana biaya dapat dikurangi dan pendapatan dapat ditingkatkan. Hal tersebut menjadi dasar kuat untuk strategi bisnis yang lebih baik dan pengambilan keputusan yang lebih efektif.
e. Mengoptimalkan Profitabilitas
BEP juga penting dihitung dan dicapai untuk mengoptimalkan profitabilitas perusahaan, misalnya setelah mencapai titik impas, setiap unit tambahan yang akan terjual bisa berkontribusi langsung pada keuntungan perusahaan. Hal tersebut berarti perusahaan bisa fokus pada strategi peningkatan penjualan, dan bisa menurunkan biaya agar profit bisnis meningkat.
5. Kesimpulan
Artikel ini dapat ditarik kesimpulan bahwa penting bagi perusahaan manufaktur untuk menghitung BEP per unit dengan rumus yang telah diuraikan agar dapat mencapai profit yang sesuai atau melebihi biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang per unit.
Dengan rumus menghitung BEP unit yang tepat, Anda bisa
memastikan kelangsungan operasional, meningkatkan efisiensi, dan merencanakan pertumbuhan berkelanjutan. Maka dari itu, BEP menjadi aspek penting yang tidak hanya menjadi alat analisis keuangan tetapi juga menjadi dasar untuk keberhasilan dan kestabilan bisnis jangka panjang.