Ketahui Tipe Procurement Konstruksi dan Keunggulannya

Keberhasilan sebuah proyek konstruksi sangat bergantung pada penentuan kebutuhan, pemilihan vendor atau kontraktor yang tepat, pengaturan kontrak yang efisien, serta pengawasan dan evaluasi yang efektif. Semua aspek ini dapat direncanakan dengan baik melalui procurement konstruksi. Ada banyak tipe pengadaan di industri konstruksi. Sehingga penting bagi Anda untuk menentukan yang paling sesuai.

Peran procurement konstruksi pada setiap proyek tentunya berbeda. Misalnya, bagi proyek untuk infrastruktur yang besar tentu membutuhkan rencana procurement khusus dibandingkan proyek skala kecil dan harus segera selesai dalam waktu singkat. Dalam artikel kali ini, akan dibahas lebih lanjut tentang berbagai tipe pengadaan konstruksi dan keunggulannya.

1. Konsep Procurement Konstruksi

Procurement konstruksi merupakan serangkaian proses untuk memperoleh jasa, tenaga kerja, agar proyek berjalan lancar. Proses ini melibatkan berbagai tahapan. Mulai dari perencanaan dan penentuan kebutuhan, pemilihan vendor atau kontraktor, pengaturan kontrak, hingga pengawasan dan evaluasi pekerjaan. Tidak hanya memastikan proyek konstruksi berjalan dengan efisien dan efektif, tetapi juga menjaga kualitas yang dihasilkan.

Salah satu aspek penting dalam pengadaan di bidang konstruksi adalah pemilihan metode yang tepat. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Sehingga pemilihan metode terbaik sangat bergantung pada sifat dan kebutuhan proyek konstruksi. Misalnya, metode design and build cocok untuk proyek yang memerlukan waktu penyelesaian cepat, sedangkan traditional procurement untuk proyek yang memerlukan kontrol lebih besar atas desain.

Aspek lain yang penting diperhatikan adalah manajemen risiko. Mulai dari risiko keterlambatan, perubahan biaya, hingga risiko kualitas. Oleh karena itu, bagian dari proses pengadaan adalah mengidentifikasi dan mengelola risiko ini sehingga dapat dipastikan proyek berjalan sesuai rencana. Pengelolaan risiko dapat melibatkan berbagai strategi. Termasuk negosiasi harga dan kontrak yang baik, pemilihan vendor atau kontraktor yang tepat, dan pengawasan dan evaluasi yang efektif, yang bisa dilakukan dengan mudah menggunakan bantuan aplikasi e-procurement.

2. Peran Procurement Konstruksi di Proyek

Peran procurement konstruksi pada manajemen proyek cukup beragam. Salah satunya memastikan bahwa semua sumber daya yang diperlukan untuk proyek tersedia dengan tepat waktu, berkualitas, dan sesuai anggaran yang telah ditentukan. Mulai dari jumlah karyawan procurement konstruksi, material, dan peralatan. Oleh karena itu, pengadaan konstruksi berperan penting dalam menjaga efisiensi dan efektivitas proyek. Serta membantu mencapai tujuan proyek sesuai jadwal dan anggaran.

Peran procurement konstruksi lainnya adalah memfasilitasi koordinasi dan komunikasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam proyek. Mulai dari arsitek, kontraktor, subkontraktor, hingga pemasok material. Proses procurement berguna untuk memastikan bahwa rantai pasokan berjalan lancar serta semua pihak dapat bekerja sama dengan efisien dan efektif. Sehingga proyek dapat berjalan lancar dan sesuai rencana.

3. Tipe-tipe Procurement Konstruksi

Pengadaan di bidang konstruksi memiliki tipe yang berbeda-beda. Penting untuk memahami prinsip dan keunggulannya agar Anda dapat menyesuaikan sesuai dengan proyek yang akan dijalankan. Berikut perbedaan masing-masing tipe.

a. Traditional Procurement

Pengadaan tradisional dikenal juga sebagai metode lump sum. Dalam metode ini, desain proyek diselesaikan terlebih dahulu oleh arsitek atau insinyur sebelum tender dibuka untuk kontraktor. Kontraktor yang memenangkan tender akan membangun proyek berdasarkan desain tersebut.

Keunggulan dari procurement konstruksi ini adalah pemilik proyek memiliki kontrol material dan desain yang cukup signifikan. Sejak awal, pemilik proyek dan desainer dapat membahas secara detail apa yang diinginkan dan diharapkan dari proyek tersebut. Dengan demikian, perubahan dan peningkatan biaya selama proses konstruksi bisa diminimalkan.

Namun, metode ini memiliki kelemahan. Salah satunya yaitu proses yang relatif lama. Sebab, tahapan desain harus selesai terlebih dahulu sebelum proses konstruksi dimulai. Meski demikian, pengadaan tradisional tetap menjadi pilihan utama untuk proyek yang tidak terburu-buru waktu penyelesaiannya.

b. Design and Build

Metode ini berfokus pada kontraktor yang bertanggung jawab untuk mendesain dan membangun proyek. Artinya, kontraktor harus memiliki tim desain yang kuat dan mampu untuk mewujudkan visi pemilik proyek. Keunggulan dari metode ini adalah proses pengadaan yang lebih cepat karena desain dan konstruksi dapat dilakukan secara simultan. 

Procurement konstruksi tipe ini bisa mempercepat penyelesaian proyek dan menjadi solusi ideal untuk proyek dengan jadwal yang ketat. Namun, pemilik proyek memiliki kontrol yang lebih sedikit atas desain. Meski begitu, metode ini cukup efektif untuk proyek yang memerlukan penyelesaian cepat dengan kualitas yang terjaga.

c. Design, Build, and Operate

Metode design, build, and operate (DBO) adalah metode yang memiliki fokus bahwa kontraktor tidak hanya mendesain dan membangun proyek, tetapi juga bertanggung jawab atas operasional dan pemeliharaan setelah proyek selesai. Metode ini umumnya digunakan untuk proyek dengan infrastruktur yang besar.

Keunggulan penerapan tipe ini adalah pemilik proyek dapat mengalihkan risiko operasional kepada kontraktor. Dengan demikian, pemilik proyek dapat fokus pada aspek lain. Meski memiliki banyak keuntungan, metode DBO memerlukan kontraktor dengan kapabilitas yang tinggi. Kontraktor harus mampu mendesain, membangun, dan mengoperasikan proyek secara efisien dan efektif.

d. Management Contracting

Management contracting adalah metode dengan menempatkan kontraktor sebagai manajer proyek. Kontraktor bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi semua pekerjaan konstruksi. Tetapi tidak melakukan pekerjaan fisik tersebut. Keunggulannya adalah fleksibilitas yang tinggi. Pemilik proyek dapat melakukan perubahan selama proses konstruksi tanpa harus merundingkan kontrak baru. 

Peran procurement konstruksi ini salah satunya adalah memudahkan kontraktor untuk memberikan saran pada tahap awal yang dapat membantu meningkatkan efisiensi proyek. Namun, metode ini memerlukan komunikasi yang baik antara pemilik proyek dan kontraktor. Kontraktor harus memahami visi dan harapan pemilik proyek dengan baik agar proyek dapat berjalan sesuai rencana.

e. Public Private Partnership

Public private partnership (PPP) adalah metode di mana pemerintah bekerja sama dengan sektor swasta untuk mendanai, mendesain, membangun, dan mengoperasikan proyek. Metode ini biasanya digunakan untuk proyek infrastruktur yang besar. Keunggulannya yaitu dapat mempercepat proyek dan membagi risiko antara sektor publik dan swasta. 

Metode ini juga dapat membantu memastikan bahwa proyek memenuhi kebutuhan publik dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Namun, tipe procurement ini juga memerlukan kerjasama yang baik antara sektor publik dan swasta. Selain itu, proyek harus diatur dengan baik untuk memastikan bahwa semua pihak mendapatkan keuntungan yang adil dari proyek tersebut.

4. Kesimpulan

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa proyek memerlukan metode procurement konstruksi yang baik dan terorganisir. Dengan perencanaan yang tepat, proses ini akan memberikan beberapa manfaat. Di antaranya menjaga efisiensi dan efektivitas proyek, serta membantu mencapai tujuan proyek sesuai jadwal dan anggaran.

Namun, peran procurement konstruksi akan berbeda di setiap proyek. Sehingga perlu disesuaikan tipe mana yang paling tepat. Hal ini bergantung dari sifat dan kebutuhan proyek itu sendiri. Selain memilih metode procurement yang paling sesuai, ada baiknya juga untuk mempertimbangkan implementasi teknologi untuk efisiensi proses pengadaan. Apalagi di era digital saat ini, efektivitas operasional juga mempengaruhi keberhasilan bisnis.

Jadwalkan Demo Gratis
WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?