ERP, Solusi Manajemen Risiko Perusahaan Transportasi

ScaleOcean Team

Perusahaan transportasi menghadapi berbagai tantangan seperti fluktuasi harga bahan bakar, perubahan regulasi, dan permintaan pasar yang terus berubah. Sehingga perusahaan perlu waspada dan siap menghadapi berbagai risiko yang mungkin muncul. Mengelola risiko ini bukanlah tugas yang mudah, namun dengan pemahaman dan teknologi yang tepat, Anda dapat meminimalkan dampak negatif dan memanfaatkan peluang yang ada.

Salah satu tools yang dapat membantu adalah sistem enterprise resource planning (ERP). Sistem terintegrasi ini dirancang untuk membantu perusahaan mengelola dan mengoptimalkan berbagai aspek operasional, Dalam artikel ini, akan dijelaskan beberapa jenis risiko utama yang dihadapi oleh perusahaan transportasi dan bagaimana sistem ini dapat membantu dalam mitigasi risiko-risiko tersebut.

1. Pengenalan Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah proses yang sistematis dan terstruktur untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merespons risiko yang berkaitan dengan tujuan perusahaan. Prinsip dasarnya adalah antisipasi dan persiapan terhadap kemungkinan terburuk, dan bukan hanya merespons setelah suatu risiko benar-benar terjadi.

Ada empat langkah utama. Pertama, identifikasi risiko adalah proses mengenali ancaman yang mungkin mempengaruhi pencapaian tujuan. Selanjutnya, penilaian melibatkan pengukuran dan pemahaman tentang risiko tersebut, baik dari segi probabilitas terjadinya dan dampaknya. Kemudian, pengendalian berkaitan dengan pengembangan strategi untuk mengelola risiko. Terakhir, pemantauan adalah proses melacak dan mengevaluasi efektivitas strategi manajemen.

Dengan mengidentifikasi dan mengelola risiko secara efektif, perusahaan dapat memastikan keberlangsungan usaha, melindungi reputasi, dan meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan stakeholder lainnya. Manajemen ini juga dapat membantu Anda menemukan peluang baru dan unggul di pasar yang semakin kompetitif dan kompleks.

2. Jenis Risiko di Perusahaan Transportasi

Setiap perusahaan, termasuk yang bergerak dalam industri transportasi, menghadapi berbagai risiko yang dapat mempengaruhi operasional dan hasil akhir bisnis. Berikut sejumlah risiko yang mungkin muncul di perusahaan transportasi.

a. Risiko Operasional

Risiko operasional adalah kerugian yang dihasilkan dari proses, sistem, atau kegagalan dalam teknologi yang berlaku di operasi sehari-hari. Misalnya, perusahaan menghadapi risiko kerusakan pada armada, kegagalan sistem manajemen inventory, sistem navigasi, atau masalah dalam pemeliharaan dan perbaikan kendaraan.

Risiko ini juga dapat mencakup isu-isu seperti gangguan pada operasional akibat cuaca buruk atau bencana alam, kerugian akibat kegagalan mematuhi peraturan dan regulasi, serta risiko terkait dengan sumber daya manusia. Seperti peningkatan biaya tenaga kerja, masalah produktivitas, atau isu-isu kesehatan dan keselamatan kerja.

b. Risiko Keuangan

Risiko keuangan adalah risiko yang terkait dengan stabilitas finansial dan kesehatan keuangan suatu perusahaan transportasi. Risiko ini mungkin berasal dari fluktuasi pada suku bunga, nilai tukar mata uang, dan harga bahan bakar yang semuanya dapat memiliki dampak signifikan pada efisiensi bisnis dan margin laba.

Selain itu, perusahaan transportasi juga mungkin menghadapi risiko kredit. Seperti kemungkinan adanya gagal bayar dari pelanggan atau pemasok, serta risiko likuiditas yang berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya.

c. Risiko Keselamatan

Risiko keselamatan adalah risiko yang berkaitan dengan kemungkinan kecelakaan atau insiden selama beroperasi. Aspek ini bisa mencakup kecelakaan kendaraan hingga insiden keamanan seperti serangan eksternal atau cyber. Risiko ini juga mencakup aspek kesehatan dan keselamatan karyawan yang dapat mengakibatkan cedera atau sakit serta potensi tuntutan hukum atau penalti regulasi. Kegagalan dalam mengelola risiko ini dapat berdampak buruk pada reputasi perusahaan dan kepercayaan publik.

d. Risiko Rantai Pasokan

Risiko ini berkaitan dengan potensi gangguan pada rantai pasokan perusahaan transportasi yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk menyediakan layanan secara efisien dan efektif. Cakupannya bisa dari gangguan pasokan bahan bakar hingga masalah dengan pemasok atau peralatan. Risiko ini juga bisa terkait dengan perubahan dalam peraturan perdagangan, tarif, atau kesepakatan perdagangan internasional.

e. Risiko Pasar

Perubahan dalam permintaan pasar, tren ekonomi, atau preferensi konsumen dapat menciptakan tantangan bagi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Misalnya, perubahan dalam pola perjalanan masyarakat atau adopsi teknologi baru dapat mengubah permintaan atas layanan transportasi. Risiko pasar juga dapat muncul dari persaingan yang meningkat.

Dalam menghadapi risiko ini, perusahaan dapat mengadopsi pendekatan seperti diversifikasi layanan, penyesuaian harga, peningkatan kualitas dan inovasi, serta strategi pemasaran untuk memperluas pangsa pasar. Selain itu, penting juga untuk selalu memantau dan mengevaluasi kondisi pasar, serta beradaptasi dengan cepat untuk menjaga daya saing dan memaksimalkan peluang yang ada dalam lingkungan yang berubah-ubah ini.

3. Cara ERP Memudahkan Mitigasi Risiko

Sistem ERP berfungsi sebagai alat yang efektif untuk mengurangi dan mengelola risiko di perusahaan transportasi. Berikut adalah cara sistem memitigasi risiko dalam berbagai aspek operasional perusahaan.

a. Pelacakan & Pemantauan Armada

Keuntungan penggunaan sistem ERP yang utama pada industri ini yaitu memungkinkan perusahaan transportasi untuk melacak lokasi dan status dari setiap unit dalam armada secara real time. Ini tidak hanya membantu dalam penjadwalan dan perencanaan efisien, tetapi juga penting dalam deteksi dan respon terhadap insiden yang dapat mempengaruhi keselamatan atau kinerja armada.

b. Pengendalian Inventaris

Manajemen inventaris yang efektif adalah kunci untuk menghindari risiko kehabisan stok atau overstock. Modul pengendalian inventaris dalam sistem ERP terintegrasi, memberikan visibilitas yang jelas tentang stok yang tersedia, permintaan, dan tingkat pasokan. Sehingga memungkinkan perusahaan untuk menjaga keseimbangan yang tepat dan menghindari gangguan dalam operasional.

Tidak hanya itu, analitik canggih yang disediakan oleh sistem enterprise ini juga dapat membantu perusahaan transportasi dalam membuat perkiraan yang lebih akurat tentang kebutuhan inventaris. Dengan berdasarkan tren historis dan data pasar, perusahaan dapat mengurangi risiko ketidakpastian dan volatilitas pasar.

c. Manajemen Keuangan

Risiko keuangan seperti cash flow yang rendah atau peningkatan hutang dapat berdampak negatif pada stabilitas finansial perusahaan. Dalam menghadapi risiko ini, sistem ERP memberikan solusi yang kuat dan transparan. Dengan menggunakan modul manajemen keuangan yang terintegrasi dalam sistem, perusahaan dapat memperoleh gambaran laporan keuangan yang akurat.

Selain itu, sistem ERP juga memfasilitasi perencanaan keuangan yang lebih baik. Dengan fitur-fitur seperti peramalan dan anggaran, perusahaan dapat membuat proyeksi keuangan yang lebih akurat dan mengantisipasi risiko yang mungkin muncul di masa depan. Ini membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat, seperti pengelolaan kas, pengendalian biaya, dan investasi yang strategis.

d. Manajemen Keselamatan

ERP juga dapat digunakan untuk meningkatkan keselamatan dalam perusahaan transportasi. Misalnya, sistem dapat digunakan untuk melacak dan memantau data keselamatan, seperti insiden atau kecelakaan dan membantu Anda dalam analisis penyebab dan pengembangan strategi mitigasi.

Selain itu, sistem ini juga dapat membantu dalam melacak pelatihan keselamatan karyawan dan sertifikasi. Tujuannya untuk memastikan bahwa semua karyawan mematuhi standar keselamatan yang diperlukan dan perusahaan memenuhi semua persyaratan regulasi. Anda juga bisa membuat keputusan lanjutan berkaitan dengan keselamatan demi produktivitas kerja karyawan melalui sistem ini.

e. Pemantauan Rantai Pasok

Dengan memahami cara kerja sistem ERP, perusahaan transportasi dapat memantau seluruh aspek rantai pasokan. Sistem akan memberikan transparansi dan kontrol atas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi operasional dan kinerja perusahaan. Aspek ini dapat mencakup segala hal. Mulai dari pemantauan waktu pengiriman pemasok hingga pelacakan kinerja pemasok.

Dengan demikian, perusahaan dapat segera mengidentifikasi dan merespons isu-isu dalam rantai pasokan. Seperti keterlambatan atau masalah kualitas, sebelum isu ini berdampak signifikan pada bisnis. Hal ini juga memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi dan mengelola risiko yang terkait dengan pemasok atau perubahan kondisi pasar.

4. Kesimpulan

Manajemen risiko merupakan aspek penting dalam menjalankan bisnis, khususnya bagi perusahaan transportasi yang kompleks. Berbagai jenis risiko harus dipahami dan dikelola dengan baik untuk memastikan keberlanjutan bisnis. Sistem ERP dapat membantu proses manajemen risiko ini. Dengan fitur seperti pelacakan dan pemantauan armada hingga manajemen keselamatan, perusahaan dapat memaksimalkan efektivitas operasional.

Bingung memilih software enterprise yang terpercaya bagi perusahaan Anda? ScaleOcean ERP adalah pilihan terbaik. Dengan sifatnya yang fleksibel dan dapat dikustomisasi, produk kami akan dengan mudah beradaptasi sesuai kebutuhan perusahaan. Sehingga tidak hanya digunakan untuk mitigasi risiko, Anda bisa menggunakan sistem ini untuk keperluan operasional lainnya. Yuk, segera hubungi tim kami dan konsultasi gratis kebutuhan Anda!

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?