Engineer to Order (ETO): Proses, dan Cara Optimalkannya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Dalam pengelolaan manajemen bisnis modern, kebutuhan pasar semakin beragam dan spesifik. Pelanggan tidak lagi hanya mencari produk standar, tetapi juga menginginkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan unik mereka. Untuk itu, metode kustomisasi bisa menjadi solusi untuk mengatasi tantangan ini. Contohnya seperti pendekatan Engineer to Order (ETO) yang bisa diterapkan di perusahaan Anda.

Secara singkat, Engineer to Order adalah metode produksi yang fokus pada pembuatan produk yang dirancang dan disesuaikan khusus untuk setiap pelanggan. Metode ini berbeda dengan sistem produksi lainnya seperti MTO atau MTS yang lebih menekankan pada produksi massal atau pembuatan produk berdasarkan pesanan dengan penyesuaian minimal.

Pendekatan ini akan membantu menciptakan nilai tambah, dengan mendesain dan memproduksi produk yang sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep ETO secara mendalam, termasuk cara penerapannya yang dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengatasi berbagai tantangan dalam proses manufaktur modern.

starsKey Takeaways
  • Engineer-to-Order (ETO) adalah strategi manufaktur di mana produk sepenuhnya dirancang dan direkayasa berdasarkan spesifikasi unik setiap pesanan pelanggan.
  • Proses ETO meliputi tahap desain teknik, pemilihan material spesifik, produksi unik, pengujian ketat, hingga pengiriman dan instalasi sesuai kebutuhan pelanggan.
  • Tantangan ETO mencakup manajemen proyek, komunikasi pelanggan, pengelolaan perubahan desain, penjadwalan unik, dan manajemen rantai pasokan yang kompleks.
  • Software manufktur ScaleOcean dapat membantu bsinis kelola proyek, perubahan desain, dan rantai pasokan ETO dengan efektif.”

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Pengertian Engineer to Order (ETO)

Engineer to order adalah sistem produksi yang merancang produk sesuai dengan spesifikasi khusus dari pelanggan dan membuatnya setelah pesanan diterima. Fokus metode ini di mana setiap produk diproduksi khusus untuk memenuhi kebutuhan unik pelanggan, dan bukan dari stok atau desain yang sudah ada.

ETO menjadi metode produksi yang melibatkan perubahan pada desain, material, dan komponen untuk memenuhi kebutuhan unik pelanggan. Untuk itu, metode ini membutuhkan perancangan dan rekayasa khusus sehingga biasanya memakan waktu produksi lebih lama dibandingkan metode produksi manufaktur lainnya.

Metode ini biasanya diterapkan di industri dengan permintaan stabil seperti industri kimia, medis dan farmasi, permesinan, serta industri lainnya yang membutuhkan penyesuaian dan rekayasa sebelum pengiriman dilakukan.

Dengan menggunakan metode ETO, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap produk dirancang secara khusus setelah menerima pesanan. Hal ini memungkinkan perusahaan manufaktur untuk melakukan kustomisasi penuh, dan memastikan produk akhir tidak hanya sesuai dengan spesifikasi pelanggan tapi juga memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.

Ciri-Ciri Engineer to Order

Ciri-Ciri Engineer to Order

Dalam menjalankan produksi engineering order yang memiliki fleksibilitas tinggi, perusahaan dituntut untuk memproduksi barang yang dirancang khusus berdasarkan kebutuhan dan pesanan pelanggan. Ini yang membedakan jenis produksi ini dengan metode lainnya.

ETO menjadi solusi ideal bagi jenis jenis bisnis manufaktur yang berorientasi pada kustomisasi tinggi dan inovasi teknis. Untuk memahami mengapa metode ini cocok untuk berbagai jenis produksi, ada beberapa ciri utama terkait desain, produksi, hingga manajemen proyek untuk memastikan kebutuhan pelanggan terpenuhi secara detail.

  1. Produksi berdasarkan pesanan khusus, Produk yang dibuat sesuai dengan permintaan pelanggan, dan spesifikasi unik yang telah disepakati. Sehingga tidak ada stok barang jadi yang diproduksi sebelumnya
  2. Siklus produksi panjang, yang memakan waktu lebih lama karena melibatkan desain, pengujian, dan pengembangan sebelum produksi manufaktur dilakukan.
  3. Kustomisasi tinggi, Produk bisa disesuaikan secara penuh untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan. Membuat produk massal dengan spesifikasi standar.
  4. Manajemen proyek yang kompleks, di mana setiap pesanan dianggap sebagai proyek individu dengan perencanaan dan pengelolaan yang detail.
  5. Biaya produksi yang bervariasi, metode ini menghitung biaya berdasarkan kebutuhan bahan, desain, dan tingkat kustomisasi. Sehingga tidak ada harga tetap karena setiap produk memiliki spesifikasinya tersendiri.

Tahapan Proses Engineer to Order

Bagaimana Proses Engineer to Order Berjalan?

Dalam menerapkan ETO, ada beberapa proses penting yang saling berkaitan yang memastikan kustomisasi penuh sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Setiap tahapannya memerlukan pengelolaan detail untuk mencapai hasil optimal, dan memenuhi spesifikas unik yang telah disepakati. Berikut prosesnya:

1. Penawaran dan Negosiasi

Tahap pertama dalam proses engineering to order adalah diskusi awal dengan pelanggan. Diskusi ini bertujuan untuk memahami kebutuhan spesifik pelanggan, dan menentukan ruang lingkup proyek. Informasi yang dikumpulkan pada tahap ini menjadi dasar bagi tim untuk membuat penawaran yang akurat, baik dalam aspek teknis maupun biaya.

2. Desain dan Pengembangan

Setelah tahap penawaran dan negosiasi selesai, proses berikutnya Engineering to Order adalah tahap desain dan pengembangan. Pada tahap ini, tim teknik mulai merancang produk sesuai spesifikasi unik pelanggan. Desain sering kali melibatkan inovasi serta solusi khusus untuk memastikan produk memenuhi kebutuhan fungsional dan estetika yang telah disepakati.

3. Pengadaan Material

Berikutnya ada tahap pengadaan material, menjadi proses untuk memastikan produksi berjalan lancar. Pada tahap ini, tim pengadaan bertugas membeli bahan baku dan komponen yang sesuai dengan spesifikasi unik dari desain yang telah disetujui.

Berbeda dengan metode produksi standar, engineering order sering kali membutuhkan material khusus yang tidak tersedia secara umum di pasar.

4. Produksi dan Perakitan

Proses ETO berikutnya adalah tahap produksi dan perakitan atau assemble to order. Ini dilakukan di mana desain yang telah disetujui diwujudkan menjadi produk fisik. Proses ini memerlukan tingkat presisi tinggi, karena setiap produk dirancang untuk memenuhi spesifikasi unik pelanggan.

Anda bisa menggunakan teknologi manufaktur canggih, seperti mesin otomatis dan robotika, yang membantu meningkatkan akurasi, dan meningkatkan efisiensi produksi.

5. Pengujian dan Validasi

Berikutnya lakukan juga pengujian dan validasi, yang penting dilakukan untuk memastikan bahwa produk memenuhi standar kualitas dan spesifikasi yang telah ditentukan oleh pelanggan. Proses ini mencakup serangkaian uji kualitas, seperti pengujian fungsional, performa, dan ketahanan, yang dilakukan berdasarkan parameter yang ditetapkan pada tahap desain.

6. Pengiriman dan Instalasi

Tahap terakhir dalam proses Engineering to Order adalah pengiriman dan instalasi produk di lokasi pelanggan. Pada tahap ini, perusahaan manufaktur harus memastikan produk yang telah diproduksi sesuai dengan spesifikasi, diangkut dengan aman, dan dipasang dengan benar agar dapat berfungsi secara optimal.

Proses pengiriman sering melibatkan perencanaan logistik yang detail, terutama jika produk berukuran besar atau memiliki komponen yang kompleks. Seluruh proses ini bisa dengan mudah dilakukan dengan menerapkan program manufaktur terbaik seperti ScaleOcean, sehingga mampu mengintegrasikan proses bisnis secara menyeluruh di satu sistem terpadu.

Kelebihan dan Kekurangan Engineer to Order

Apa Saja Keuntungan dan Tantangan Engineer to Order?

Pendekatan dengan ETO, menawarkan sejumlah keunggulan yang membuatnya menjadi solusi bagi perusahaan untuk berorientasi pada produk kustomisasi. Namun, metode ini tidak luput dari tantangan, sehingga memerlukan manajemen pengelolaan yang cermat untuk mengatasinya. Ini kelebihan dan kekurangannya:

Kelebihan:

1. Kustomisasi Penuh Sesuai Kebutuhan Pelanggan

engineering order memungkinkan perusahaan merancang dan memproduksi produk yang sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan spesifik pelanggan. Fleksibilitas ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi juga menciptakan solusi unik yang sulit ditiru oleh kompetitor.

2. Meningkatkan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan

Dengan menyediakan produk yang dirancang khusus, perusahaan manufaktur dapat membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Kustomisasi membantu memenuhi harapan pelanggan secara lebih mendalam, yang berkontribusi pada loyalitas mereka.

3. Kemampuan untuk Menangani Proyek Kompleks dan Unik

Engineering to Order adalah proses dirancang untuk menangani proyek-proyek yang membutuhkan desain khusus dan solusi inovatif. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk melayani segmen pasar yang lebih luas, termasuk permintaan untuk produk dengan spesifikasi yang rumit. Pendekatan ini sering dikombinasikan dengan build to order untuk memastikan setiap produk dibuat sesuai kebutuhan pelanggan tanpa produksi berlebih.

Kekurangan:

1. Waktu Produksi yang Lebih Lama Dibandingkan Metode Lain

Karena setiap produk dirancang dan diproduksi dari awal, waktu penyelesaian proyek cenderung lebih panjang dibandingkan metode standar lainnya seperti make to order.

2. Memerlukan Koordinasi yang Intensif Antar Tim

Proses ETO melibatkan banyak departemen, mulai dari desain hingga pengiriman. Koordinasi yang kurang efektif dapat menyebabkan penundaan atau ketidaksesuaian spesifikasi.

3. Risiko Biaya yang Lebih Tinggi karena Kompleksitas

Dengan adanya kustomisasi yang tinggi, biaya produksi dalam engineering order cenderung lebih sulit diprediksi. Terutama jika terjadi perubahan desain dan penundaan pengadaan material.

Untuk mengatasi tantangan ini, Anda bisa menerapkan software manufaktur terbaik, salah satunya software ScaleOcean. Program manufaktur ini akan membantu Anda mempercepat produksi ETO, dan pengendalian secara menyeluruh. Sistem akan merencanakan timeline proyek, mempermudah koordinasi antar tim, serta mengelola biaya dan risiko melalui fitur otomatisasi, kolaborasi, dan analisis real-time.

Pemanfaatan teknologi canggih untuk ETO menjadi solusi yang bisa dilakukan perusahaan yang menggunakan metode ini sebagai sistem produksi utama. Salah satu contohnya adalah Schneider Electric, pabrik listrik terbesar di Asia, yang mengintegrasikan sistem otomatisasi dengan energi terbarukan.

Dengan teknologi tersebut, pabrik berhasil mengurangi jejak karbon hingga 181 ton CO2 per tahun, di mana lebih dari 20% dari konsumsi energi bulanan dipasok oleh tenaga surya, dengan target mencapai 100% energi terbarukan pada tahun 2030.

Tantangan dalam Implementasi Engineer to Order (ETO)

Untuk mengimplementasikan metode engineer to order, perusahaan manufaktur sering kali menghadapi tantangan yang memerlukan solusi strategis agar proses berjalan lancar. Agar prosesnya optimal, di sini ada beberapa solusi yang bisa lakukan untuk mengatasi setiap tantangan yang terjadi dalam ETO.

1. Kompleksitas Desain dan Produksi

Salah satu tantangan terbesar dalam ngineering to order adalah tingginya tingkat komplekstitas desain dan produksi. Ini terjadi karena setiap pesanan membutuhkan desain baru yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, sehingga proses ini membutuhkan keahlian teknis yang tinggi dan alat bantu desain yang canggih.

2. Manajemen Waktu dan Biaya

Manajemen waktu dan biaya juga harus diperhatikan dalam penerapan contoh engineering to order di manufaktur. Proses ETO sering kali memerlukan waktu lebih lama dibandingkan metode produksi lainnya, karena setiap produk ETO dirancang dan diproduksi dari awal.

Selain itu, tingkat kustomisasi yang tinggi dan ketidakpastian pengadaan juga bisa menyebabkan biaya meningkat jika tidak dikelola dengan baik.

3. Koordinasi Antar Departemen

Adanya kebutuhan dan koordinasi antara berbagai departemen juga harus diperhatikan dengan baik. Hal ini penting karena proses ETO melibatkan tim desain, pengadaan material, produksi, hingga logistik, yang semuanya harus bekerja sama untuk memastikan spesifikasi pelanggan terpenuhi tanpa penundaan atau kesalahan.

Jika koordinasi tidak optimal, dapat menyebabkan miskomunikasi, seperti ketidaksesuaian desain dengan kemampuan produksi atau keterlambatan pengadaan material.

4. Pengendalian Kualitas

Tantangan berikutnya adalah dalam hal pengendalian kualitas. Ini penting diperhatikan karena setiap produk dirancang untuk memenuhi spesifikasi unik pelanggan, sehingga standar kualitas yang ditetapkan harus tinggi dan berkualitas pada setiap tahap.

Mulai dari desain hingga pengujian akhir, harus dipastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan pelanggan. Kesalahan kecil dalam pengendalian kualitas dapat berdampak besar pada kepuasan pelanggan dan reputasi perusahaan.

Manufaktur

Strategi Optimalisasi Engineer to Order

Untuk memaksimalkan proses ETO, perusahaan manufaktur perlu menerapkan strategi penting agar dapat meningkatkan efisiensi, dan memastikan kepuasan pelanggan. Di sini akan dibahas beberapa strategi yang bisa Anda lakukan untuk membantu perusahaan mengoptimalkan proses ETO dan mengatasi tantangannya:

1. Implementasi Sistem Manajemen Terpadu

Salah satu langkah terpenting untuk mengoptimalkan engineering to order adalah dengan menggunakan sistem manajemen terpadu, seperti software manufaktur ScaleOcean. Penerapan sistem ini akan membantu perusahaan dalam merencanakan, mengawasi, dan mengendalikan seluruh proses produksi secara real-time.

Penggunaan sistem ini juga memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan berbagai departemen, seperti desain, produksi, dan pengadaan, dalam satu platform yang terpadu. Selain itu, fitur software manufaktur seperti pelacakan inventaris dan otomatisasi tugas rutin juga akan membantu tim untuk fokus pada inovasi dan penyelesaian masalah yang lebih strategis.

ScaleOcean juga menawarkan layanan pelanggan mulai dari demo gratis, konsultasi dengan tim profesional, hingga after sales service untuk optimalkan implementasi sistem di perusahaan manufaktur Anda.

2. Pelatihan dan Pengembangan SDM

Proses ETO juga memerlukan skill dan pengetahuan khusus dari setiap staf yang terlibat. Untuk itu, penting untuk melakukan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi langkah penting dalam mengoptimalkan proses ini. Pelatihan yang diberikan dapat mencakup berbagai aspek, seperti penggunaan perangkat lunak desain, manajemen proyek, dan komunikasi antar tim.

3. Kolaborasi dengan Pelanggan

Salah satu faktor utama keberhasilan dalam proses Engineer to Order (ETO) adalah kolaborasi yang erat dengan pelanggan. Untuk mengoptimalkan metode produksi ini, penting untuk melibatkan pelanggan dalam setiap tahapan prosesnya. Mulai dari perencanaan hingga validasi akhir.

Kolaborasi ini dapat dilakukan dengan diskusi intensif selama tahap desain, pemberian masukan terhadap prototipe, dan pengawasan selama proses produksi. Dengan begitu, perusahaan dapat memastikan bahwa produk yang dibuat sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi mereka.

4. Manajemen Risiko yang Proaktif

Proses ETO juga memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi, sehingga perusahaan harus memiliki pengelolaan manajemen risiko yang optimal untuk proses ini. Anda bisa melakukan identifikasi dan mitigasi risiko sejak tahap awal dapat mencegah berbagai masalah seperti keterlambatan proyek, pembengkakan biaya, atau ketidaksesuaian spesifikasi produk.

5. Standardisasi Proses Internal

Penting juga untuk melakukan standarisasi proses internal yang dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi proses ETO. Dengan penetapan prosedur kerja yang terstruktur untuk setiap tahapan, perusahaan bisa meminimalkan kesalahan dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyesuaikan proses dengan setiap proyek baru yang diterima dari pelanggan.

6. Pengembangan Hubungan dengan Pemasok

Dalam proses contoh engineer to order, pengadaan material yang spesifik sering kali tidak tersedia secara umum. Untuk itu, penting bagi perusahaan manufaktur untuk membangun hubungan yang kuat dengan supplier, dan memastikan ketersediaan bahan tepat waktu dan berkualitas tinggi.

Hubungan yang baik dengan pemasok memungkinkan perusahaan mendapatkan prioritas dalam pengadaan material, terutama untuk bahan yang langka atau memerlukan proses produksi khusus.

Contoh Engineer to Order

Contoh Engineer to Order

Metode engineering to order adalah solusi untuk menciptakan produk secara eksklusif, dan sesuai dengan permintaan klien. Pendekatan ini cocok digunakan perusahaan yang fokus pada kustomisasi dan inovasi teknis, terutama ketika produk harus dibuat untuk memenuhi spesifikasi yang kompleks dan detail.

Ada beberapa contoh engineering to order dalam perusahaan manufaktur, yang menunjukkan bagaimana penggunaan metode ini untuk menciptakan solusi khusus yang dirancang sesuai dengan kebutuhan spesifik pelanggan. Ini beberapa contoh engineer to order dalam bisnis manufaktur:

1. Pembuatan Mesin Industri Kustom

Perusahaan manufaktur yang memproduksi mesin khusus seperti alat berat, conveyor, atau robotik biasanya merancang mesin berdasarkan kebutuhan spesifik pelanggan. Contohnya seperti kapasitas produksi, ukuran, dan fitur otomatisasi tertentu untuk meningkatkan lini produksi perusahaan.

2. Pembangunan Kapal

Setiap kapal seperti kapal kargo, tanker, atau kapal pesiar dirancang sesuai spesifikasi klien. Sehingga desain yang dibuat harus memperhitungkan kebutuhan kapasitas muatan, sistem navigasi, dan fitur keselamatan khusus.

3. Produksi Peralatan Medis Khusus

Contoh engineer to order berikutnya adalah produksi alat seperti MRI, CT scan, atau mesin bedah robotik yang dibuat berdasarkan pesanan rumah sakit atau fasilitas medis. Biasanya, setiap unit disesuaikan dengan kebutuhan ruang, teknologi, dan operasional pengguna.

4. Produksi Aksesoris dan Perhiasan

Biasanya perusahaan aksesoris dan perhiasan yang menggunakan produksi jangka pendek akan menerapkan engineering to order untuk produksi perhiasan dengan desain unik sesuai pesanan, di mana pelanggan dapat memilih bahan, jenis batu permata, hingga detail desain untuk mencerminkan gaya pribadi.

5. Produksi Mobil Pemadam Kebakaran

Contoh engineer to order juga digunakan untuk produksi mobil pemadam kebakaran, di mana mobil dirancang sesuai kebutuhan area operasi. Misalnya kapasitas tangki air besar untuk daerah terpencil atau berbukit.

Perbedaan ETO dengan Sistem Produksi Lainnya

Apa Perbedaan Antara Engineer to Order dan Make to Order?

ETO merupakan salah satu sistem produksi yang biasanya digunakan dalam produksi dengan desain dan rekayasa produk yang disesuaikan. Selain ETO, terdapat sistem produksi lainnya seperti Make-to-Stock (MTS) dan Make-to-Order (MTO), di mana ketiganya memiliki pendekatan yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, dan cara pengelolaan waktu produksi dan inventory.

Berikut ini perbedaan utama Engineer-to-Order dan sistem lainnya seperti MTS dan MTO, diantanya:

1. Proses Produksi

  • ETO: Barang produksi dirancang dan diproduksi berdasarkan spesifikasi unik pelanggan setelah pesanan diterima, dengan proses perencanaan rekayasa yang intensif.
  • MTS: Bahan baku diproduksi terlebih dahulu berdasarkan perkiraan permintaan dan disimpan dalam stok untuk dijual di masa depan.
  • MTO: Bahan baku diproduksi setelah pesanan diterima, tetapi tidak melibatkan desain atau rekayasa yang kompleks seperti ETO.

2. Kebutuhan Pelanggan

  • ETO: Barang dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan atau spesifikasi khusus pelanggan, termasuk perubahan desain, material, atau komponen.
  • MTS: Barang prodiksi tidak disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pelanggan, melainkan diproduksi secara massal untuk memenuhi permintaan umum.
  • MTO: Barang dibuat untuk memenuhi pesanan pelanggan, tetapi tanpa penyesuaian desain yang mendalam, hanya menyesuaikan jumlah atau variasi yang diminta.

3. Waktu Produksi

  • ETO: Waktu produksi lebih lama dibanding sistem produksi lainnya, karena melibatkan desain dan rekayasa.
  • MTS: Waktu produksi lebih singkat karena produk sudah diproduksi dan disimpan dalam stok.
  • MTO: Waktu produksi lebih lama dibandingkan MTS, tetapi lebih cepat daripada ETO karena tidak melibatkan rekayasa yang intensif.

4. Penggunaan Industri

  • ETO: Biasanya diterapkan di industri seperti permesinan, kimia, atau medis, yang memerlukan penyesuaian atau rekayasa khusus.
  • MTS: Biasanya digunakan di industri dengan permintaan yang stabil dan tinggi, seperti barang konsumen atau produk standar.
  • MTO: Cocok digunakan industri dengan produk yang dapat diproduksi setelah pesanan, tetapi tidak membutuhkan desain khusus, seperti pakaian atau peralatan rumah tangga.

Kesimpulan

ETO Engineering to Order adalah pendekatan manufaktur yang memungkinkan perusahaan menawarkan produk yang sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pelanggan. Dengan ETO, perusahaan dapat memberikan solusi inovatif yang memenuhi standar kualitas tinggi dan ekspektasi pelanggan.

Meskipun proses ini menghadapi tantangan, seperti kompleksitas desain, waktu produksi yang lebih lama, dan kebutuhan koordinasi yang intensif, keunggulannya dalam kustomisasi penuh menjadikannya pilihan yang sangat kompetitif untuk berbagai jenis produksi manufaktur. Untuk mengoptimalkan dan mempermudah prosesnya, penerapan software manufaktur ScaleOcean dapat menjadi solusi bagi Anda.

ScaleOcean dapat memberikan kemampuan integrasi dan otomatisasi tinggi, yang membuat Anda mampu mengoptimalkan setiap alur dan proses ETO secara menyeluruh. Anda juga bisa memantau status produksi ETO dari proses awal hingga akhir di satu sistem terpadu. Lakukan demo gratisnya sekarang, untuk dapatkan keunggulan bisnis Anda.

FAQ:

1. Apa yang dimaksud dengan engineering to order?

Engineering to order (ETO) adalah pendekatan produksi di mana produk dirancang dan dibuat sesuai dengan kebutuhan spesifik dari pelanggan. Setiap pesanan mengharuskan adanya desain atau rekayasa khusus, berbeda dengan produk yang diproduksi secara massal. Model ini umumnya digunakan untuk barang-barang yang membutuhkan penyesuaian teknis dan rumit, seperti mesin atau perangkat industri.

2. Apa itu engineer dalam bahasa Indonesia?

Engineer dalam bahasa Indonesia disebut “insinyur”, yaitu profesi yang merujuk pada seseorang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang teknik, baik untuk mendesain, mengembangkan, atau memperbaiki produk serta sistem. Insinyur dapat bekerja di berbagai bidang seperti teknologi, infrastruktur, atau industri manufaktur.

3. Apa itu sistem make to order?

Make to order (MTO) adalah sistem produksi di mana barang baru diproduksi setelah adanya pesanan dari pelanggan. Produk diproduksi hanya berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh pelanggan dan tidak diproduksi sebelumnya. Sistem ini membantu meminimalkan inventaris barang jadi dan lebih cocok untuk produk yang permintaannya bervariasi.

4. Apa itu assembly to order?

Assembly to order (ATO) adalah sistem produksi di mana komponen standar telah disiapkan terlebih dahulu, dan perakitan baru dilakukan setelah menerima pesanan dari pelanggan. Metode ini memungkinkan kustomisasi produk secara lebih efisien daripada model build-to-order. Biasanya, produk yang diproduksi dengan ATO menawarkan beberapa pilihan variasi namun tetap dalam batasan tertentu yang disesuaikan dengan permintaan pelanggan.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap