Untuk mengelola biaya overhead pabrik dalam perusahaan manufaktur, Anda perlu memahami bagaimana cara tepat menentukan efisiensinya juga memiliki strategi kontrol yang efektif. Sehingga akan mudah bagi Anda untuk
mengoptimalkan penggunaan sumber daya lebih baik di pabrik manufaktur.
Dalam artikel ini, mari kita bahas contoh biaya overhead pabrik dan bagaimana perusahaan manufaktur menggunakannya dengan baik. Kita juga akan membahas apa saja cara alokasi biaya overhead pabrik dengan optimal di perusahaan manufaktur. Simak selengkapnya di sini!
1. Contoh Biaya Overhead Pabrik
Ada beberapa contoh overhead pabrik manufaktur yang harus Anda kelola dengan baik. Biaya yang tidak berkaitan langsung dengan produksi tetapi memiliki peran penting terhadap berjalannya proses produksi ini memiliki beberapa contoh dan komponennya sendiri. BOM membantu menentukan biaya langsung seperti bahan baku, sedangkan biaya overhead pabrik menambahkan komponen biaya tidak langsung. Keduanya digabungkan untuk menghasilkan total biaya produksi suatu produk.
Contoh biaya overhead pabrik tersebut meliputi biaya utilitas, gaji dan tunjangan karyawan tidak langsung, pemeliharaan dan perbaikan, asuransi, sewa gedung, penyusutan, kebersihan dan keamanan, serta biaya pembantu dan perlengkapan. Nah untuk memahami lebih dalam, kita akan memberikan contoh bagaimana penggunaan dan perhitungan biaya overhead pabrik di perusahaan manufaktur.
Misalkan sebuah perusahaan yang memproduksi peralatan elektronik telah mengeluarkan berbagai contoh overhead pabrik secara signifikan, mulai dari biaya listrik sampai perawatan mesin. Listrik yang telah dibayarkan untuk bulan ini sebesar Rp50.000.000 untuk mengoperasikan mesin-mesin produksi serta penerangan dan pendingin ruangan. Perusahaan juga telah membayar gaji untuk staff pemeliharaan dan manajer pabrik sebesar Rp100.000.000.
Pemeliharaan dan perawatan mesin juga dibayarkan sebesar Rp30.000.000 untuk memastikan semua peralatan berfungsi dengan baik, dan mengurangi risiko kerusakan mendadak. Selain itu, perusahaan juga membayar premi asuransi properti dan peralatan sebesar Rp 20.000.000.000 untuk melindungi aset-aset berharga mereka dari risiko kebakaran, pencurian, atau kerusakan lainnya. Dari sini, kita mengetahui bahwa contoh biaya overhead yang telah perusahaan digunakan di bulan ini adalah sebesar Rp200.000.000.
2. Cara Alokasi Biaya Overhead Pabrik
Untuk memaksimalkan penggunaan contoh overhead pabrik, ada beberapa cara alokasi yang penting untuk dilakukan agar memastikan harga pokok produksi dapat mencerminkan biaya yang sebenarnya. Dengan begitu, perusahaan
dapat mengambil keputusan yang lebih baik mengenai penetapan harga, efisiensi produksi, dan strategi bisnis lainnya. Berikut cara dan strateginya:
a. Direct Method
Direct method atau langsung dapat Anda lakukan, dimana contoh overhead pabrik dapat langsung dialokasikan ke departemen produksi tanpa mempertimbangkan alokasi antar departemen pendukung. Misalnya, biaya listrik, air, dan gaji pengawas produksi dialokasikan langsung ke produk yang diproduksi dalam departemen tersebut.
Penggunaan metode ini biasanya cocok untuk perusahaan dengan struktur biaya overhead yang sederhana, atau ketika akurasi alokasi biaya tidak menjadi prioritas utama. Implementasinya juga dapat memberikan kemudahan dalam penerapan dan pemahaman tentang overhead pabrik Anda di perusahaan.
b. Labor Hour Rate
Metode yang juga disebut jam tenaga kerja, menjadi cara alokasi yang didasari pada jumlah jam kerja langsung yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk. Dalam metode ini, total biaya overhead pabrik dibagi dengan total jam kerja langsung untuk mendapatkan tarif per jam tenaga kerja. Nah, hasilnya dapat Anda gunakan untuk mengalokasikan biaya overhead ke setiap produk berdasarkan jumlah jam kerja yang dihabiskan dalam proses produksi.
Metode ini berguna ketika tenaga kerja menjadi faktor utama dalam proses produksi dan biaya overhead pabrik berkorelasi erat dengan jumlah jam kerja.
Dengan begitu, Anda dapat mengetahui gambaran tepat mengenai penggunaan sumber daya manusia di pabrik manufaktur secara lebih akurat dalam alokasi biaya.
c. Machine Hour Rate
Metode machine hour rate adalah metode berdasarkan jumlah jam mesin yang digunakan dalam proses produksi, dimana
total biaya overhead pabrik dibagi dengan total jam operasional mesin untuk mendapatkan tarif per jam mesin. Hasilnya dapat digunakan
untuk mengalokasikan biaya overhead ke setiap produk berdasarkan jumlah jam mesin yang digunakan untuk memproduksi produk tersebut.
d. Activity-Based Costing
Activity based costing (ABC) menjadi metode alokasi yang mengidentifikasi berbagai aktivitas dalam pabrik, kemudian mengalokasikan biaya overhead berdasarkan hubungan antara biaya dan aktivitas yang menghasilkan biaya tersebut. Dalam implementasinya, biaya overhead dibagi ke dalam berbagai aktivitas seperti pengaturan mesin, inspeksi, dan pemeliharaan, kemudian dialokasikan ke produk berdasarkan tingkat konsumsi masing-masing produk terhadap aktivitas tersebut.
3. Tujuan Adanya Biaya Overhead Pabrik
Alokasi biaya overhead pabrik ini dilakukan untuk memastikan efisiensi kegiatan operasional di perusahaan manufaktur secara maksimal, dan menghasilkan produk akhir yang berkualitas dengan biaya yang efisien.
Anda bisa menentukan biaya overhead pabrik dengan mengidentifikasi contoh bill of material untuk setiap produk yang akan diproduksi. Sehingga biaya overhead dapat dialokasikan dengan baik di perusahaan manufaktur Anda. Di penjelasan ini, mari kita bahas satu persatu manfaat alokasi biaya overhead pabrik, yaitu sebagai berikut:
a. Penetapan Harga yang Akurat
Penetapan biaya yang akurat menjadi manfaat utama alokasi contoh overhead pabrik, sehingga Anda dapat mudah menghitung harga pokok produksi yang mencerminkan semua biaya yang terlibat dalam proses produksi.
Penetapan harga yang akurat juga membantu perusahaan dalam strategi penetapan harga yang berbeda, seperti penetapan harga berbasis biaya, penetapan harga kompetitif, dan penetapan harga nilai.
b. Pengendalian Biaya
Manfaat lainnya untuk mengendalikan biaya dan memudahkan perusahaan memonitor pengeluaran secara lebih efisien.
Alokasi biaya overhead memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi area di mana biaya dapat dikurangi atau dioptimalkan, sehingga mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi operasional. Contoh sederhananya, jika biaya overhead yang tinggi karena pemeliharaan mesin, perusahaan dapat mengevaluasi dan memperbaiki proses pemeliharaan untuk mengurangi biaya tersebut.
c. Perencanaan dan Anggaran yang Lebih Baik
Perencanaan dan anggaran dalam perusahaan juga akan lebih baik jika Anda mengalokasikan biaya overhead dengan metode yang tepat. Anda dapat
membuat anggaran yang lebih akurat dan realistis, serta memudahkan untuk merencanakan pengeluaran dan sumber daya dengan lebih efektif, bahkan memastikan bahwa semua biaya terencana dan terkendali.
d. Peningkatan Transparansi Keuangan
Perusahaan manufaktur juga dapat meningkatkan transparansi keuangan, dan mengetahui gambaran jelas serta rinci mengenai bagaimana
biaya-biaya ini didistribusikan dalam proses produksi. Adanya transparansi keuangan yang baik membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, karena manajemen memiliki informasi yang akurat tentang biaya dan keuntungan perusahaan.
e. Pemenuhan Persyaratan Pelaporan Keuangan
Manfaat terakhir yang Anda dapatkan dalam mengalokasikan biaya overhead adalah dapat memenuhi persyaratan pelaporan keuangan yang realistis dan akurat. Dengan mengalokasikan biaya overhead secara akurat, perusahaan dapat memastikan laporan keuangan yang dibuat mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya, serta
memenuhi kewajiban pelaporan kepada pemangku kepentingan, seperti pemegang saham dan pihak berwenang.
4. Kesimpulan
Dari artikel ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa penting bagi perusahaan manufaktur untuk mengelola dan mengendalikan contoh biaya overhead pabrik dengan maksimal. Anda bisa mengalokasikan biaya tersebut dengan mudah menggunakan metode-metode yang tepat dan sesuai dengan operasional perusahaan Anda.
Dengan menerapkan metode alokasi yang tepat, Anda akan mudah untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan pengelolaan biaya, dan memastikan profitabilitas jangka panjang. Manfaat-manfaat dari alokasi biaya yang signifikan akan Anda dapatkan dengan implementasi metode yang tepat. Dengan begitu, Anda bisa
memperkuat daya saing di pasar dan membangun kepercayaan di antara pemangku kepentingan.