Agar manajemen akuntansi perusahaan manufaktur Anda berjalan dengan lancar dan akurat, Anda bisa rutin menyusun dan mencatat neraca keuangan di setiap periode dalam operasional bisnis Anda. Hal tersebut penting untuk menjaga kesehatan finansial perusahaan pada satu titik tertentu.
Tapi, apa Anda tahu bagaimana cara dan langkah penyusunan neraca keuangan perusahaan manufaktur yang benar dan tepat? Di artikel kali ini kita akan membahas secara mendalam apa saja komponen yang ada di dalam laporan tersebut, serta bagaimana cara menyusun dan mencatat neraca perusahaan manufaktur dengan benar. Ayo simak artikel ini!
1. Pentingnya Neraca Perusahaan Manufaktur
Sebelum penyusunannya, Anda harus memahami konsep penting penyusunan neraca keuangan perusahaan manufaktur terlebih dahulu. Neraca perusahaan manufaktur adalah laporan keuangan yang memberikan informasi menyeluruh mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu.
Penyusunan neraca keuangan secara rutin akan membantu manajemen akuntansi perusahaan manufaktur dalam memahami seberapa banyak sumber daya yang Anda miliki, serta kewajiban apa saja yang harus Anda penuhi. Untuk itu, pencatatannya harus dilakukan dengan tepat dan akurat untuk mencegah kesalahan dalam perhitungan aset, kewajiban, dan ekuitas yang perusahaan miliki.
Perusahaan manufaktur yang biasanya memiliki banyak aset yang kompleks dan beragam, wajib untuk memiliki pencatatan neraca keuangan yang tepat dan akurat. Dengan begitu, Anda bisa memantau nilai dan kondisi aset yang dimiliki dengan tepat, juga memastikan semua aspek perusahaan yang Anda miliki tercatat dan ternilai dengan benar.
2. Komponen Utama Neraca
Ada beberapa komponen utama yang terdapat pada neraca keuangan perusahaan manufaktur yang memberikan gambaran menyeluruh mengenai posisi keuangan perusahaan secara tepat. Setiap komponen ini memiliki perannya masing-masing untuk menunjukkan kesehatan finansial manajemen akuntansi perusahaan manufaktur. Berikut komponen utamanya, yaitu:
a. Aset Lancar
Komponen pertama neraca keuangan perusahaan manufaktur adalah aset lancar, yang merupakan aspek yang dapat diubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau dalam satu siklus akuntansi perusahaan manufaktur. Komponen ini meliputi kas dan setara kas seperti uang tunai atau investasi jangka pendek yang mudah dicarikan, piutang usaha seperti jumlah uang yang diharapkan diterima dari pelanggan atas penjualan.
Ada juga persediaan seperti bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi, serta yang terakhir ada biaya dibayar dimuka yang merupakan biaya yang telah dibayar oleh perusahaan tapi manfaatnya belum diterima sepenuhnya. Komponen ini penting karena memberikan gambaran likuiditas perusahaan, serta mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
b. Aset Tidak Lancar
Neraca keuangan perusahaan manufaktur juga memiliki komponen utama lainnya yaitu aset tidak lancar, yaitu aset jangka panjang yang tidak diharapkan dapat diubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau siklus akuntansi perusahaan manufaktur. Ada beberapa aspek dalam komponen ini, meliputi PP&E atau properti, pabrik, peralatan, serta aset tak berwujud.
PP&E disini mencakup aset fisik seperti tanah, bangunan, mesin, dan peralatan yang digunakan dalam operasional proses produksi di perusahaan manufaktur. Sedangkan aset tak berwujud meliputi hak paten, merek dagang, dan goodwill yang tidak berbentuk fisik tetapi memiliki nilai ekonomi yang signifikan bagi perusahaan manufaktur.
c. Kewajiban Lancar
Komponen selanjutnya adalah kewajiban lancar yang merupakan utang yang harus dibayar dalam waktu satu tahun atau satu siklus akuntansi perusahaan manufaktur. Aspek dalam komponen ini meliputi utang usaha yang merupakan utang yang harus dibayar kepada supplier atau pembelian barang produksi, selanjutnya ada utang pajak seperti kewajiban pajak yang harus dibayar kepada pemerintah.
Aspek yang terakhir ada beban yang masih harus dibayar merupakan biaya yang telah terjadi tapi belum dibayar seperti gaji karyawan, dan biaya utilitas. Pencatatan komponen ini penting untuk melihat komitmen jangka pendek perusahaan yang harus dipenuhi untuk menjaga operasional manajemen manufaktur tetap berjalan lancar.
d. Kewajiban Tidak Lancar
Neraca keuangan perusahaan manufaktur juga memiliki komponen kewajiban tidak lancar, yaitu utang jangka panjang yang tidak diharapkan dapat dibayar dalam waktu satu tahun. Kewajiban tidak lancar memiliki aspek utama yaitu utang jangka panjang seperti obligasi atau pinjaman bank jangka panjang.
Utang jangka panjang ini memberikan gambaran kewajiban finansial yang harus dibayar oleh perusahaan selama beberapa tahun ke depan, dan mencerminkan komitmen jangka panjang perusahaan yang dapat mempengaruhi likuiditas dan fleksibilitas finansial akuntansi perusahaan manufaktur.
e. Ekuitas
Komponen berikutnya ada ekuitas, yang merupakan sisa kepemilikan dalam aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Komponen ini memiliki aspek seperti modal saham, yang memberikan informasi mengenai investasi yang dilakukan perusahaan.
Aspek berikutnya ada laba ditahan, yang merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan dan disimpan untuk digunakan di masa depan seperti untuk ekspansi bisnis dan pembayaran dividen. Komponen neraca perusahaan manufaktur ini akan memberikan informasi mengenai nilai bersih perusahaan yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan dan operasional manufaktur secara menyeluruh
3. Langkah Menyusun Neraca Keuangan
Setelah mengetahui berbagai komponen pentingnya, Anda juga harus mengetahui apa saja langkah dan tahapan dalam menyusun dan mencatat neraca keuangan perusahaan manufaktur dengan baik dan terstruktur. Dengan langkah terstandar, Anda bisa
memastikan bahwa semua informasi keuangan dicatat dengan benar dan akurat. Ini dia langkah-langkahnya:
a. Kumpulkan Informasi Keuangan
Langkah pertama dalam menyusun neraca perusahaan manufaktur adalah mengumpulkan semua informasi keuangan seperti laporan bank, catatan piutang dan utang, daftar persediaan, dan laporan aset tetap. Akurasi dalam proses ini sangat penting, sehingga pastikan semua transaksi keuangan selama periode akuntansi perusahaan manufaktur telah dicatat dalam buku besar.
b. Identifikasi dan Catat Aset
Setelah berhasil mengumpulkan data keuangan, berikutnya Anda harus mengidentifikasi dan mencatat semua aset yang dimiliki perusahaan. Penting untuk memisahkan aset menjadi dua komponen utama, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar. Setiap aset harus dinilai dan dicatat dengan tepat berdasarkan nilai pasar, atau biaya historis yang sesuai.
c. Identifikasi dan Catat Kewajiban
Langkah penyusunan neraca keuangan perusahaan manufaktur selanjutnya adalah dengan mengidentifikasi dan mencatat semua kewajiban perusahaan, juga harus dipisahkan menjadi kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar.
Setiap kewajiban harus dicatat dengan nilai yang sesuai untuk memastikan bahwa total kewajiban yang dicatat dalam neraca keuangan akurat. Pengelolaan kewajiban yang baik membantu perusahaan dalam menjaga likuiditas dan stabilitas keuangan.
d. Hitung Ekuitas
Anda juga harus menghitung ekuitas dengan menjumlahkan semua komponen ekuitas yang ada di manajemen akuntansi perusahaan manufaktur, yang meliputi modal saham dan laba ditahan. Pencatatan ekuitas ini akan memberikan informasi mengenai seberapa baik perusahaan dalam mengelola sumber daya keuangan yang dimiliki.
e. Susun Neraca Keuangan
Langkah terakhir adalah penyusunan neraca perusahaan manufaktur, dimana penyusunan harus sesuai dengan format yang ditentukan, mencantumkan total aset, total kewajiban, dan total ekuitas. Anda harus memastikan total aset sama dengan total kewajiban ekuitas, sehingga bisa memberikan gambaran keseimbangan neraca yang jelas.
4. Contoh Neraca Perusahaan Manufaktur
Setelah mengetahui cara menyusun neraca perusahan manufaktur dengan terstruktur, untuk memudahkan kami juga akan menguraikan contoh neraca keuangan perusahaan manufaktur yang tepat dan sesuai. Contoh ini diambil dari skenario contoh PT. YJ Manufacture yang telah memproduksi dan menjual berbagai produk elektronik.
Perusahaan ini akan menyusun neraca keuangan dengan pengumpulan informasi laporan keuangan dan pencatatan aset, kewajiban, dan ekuitas yang dimiliki dalam pencatatan akuntansi perusahaan manufaktur untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2023. Berikut contoh neraca keuangan perusahaan manufaktur:
Setelah dilakukan penyusunan, kita mengetahui bahwa total aset, serta total kewajiban dan ekuitas dari neraca keuangan PT. YJ Manufacture ini seimbang dan sesuai. Dengan ini, dinyatakan bahwa neraca keuangan yang telah disusun ini dapat menggambarkan informasi keuangan yang bisa diandalkan, dan memberikan gambaran posisi keuangan manajemen yang sebenarnya akhir periode akuntansi perusahaan manufaktur.
5. Kesimpulan
Artikel ini dapat kita tarik kesimpulan, bahwa penyusunan neraca keuangan perusahaan manufaktur penting dilakukan dengan struktur dan langkah yang tepat. Hal ini dikarenakan untuk memastikan informasi yang dicatat merupakan tepat dan akurat, serta posisi keuangan perusahaan yang jelas.
Dengan begitu, perusahaan bisa membuat keputusan strategis yang lebih baik, dan membantu perencanaan keuangan jangka panjang. Dari contoh neraca perusahaan manufaktur yang telah diuraikan, Anda bisa menjadikannya acuan dan panduan untuk membuat dan menyusun laporan keuangan yang lebih baik dan akurat untuk
mendukung pertumbuhan dan stabilitas perusahaan di masa depan.