Pengelolaan biaya bahan baku adalah bagian terpenting dalam mencapai stabilitas proses operasional dan bisnis berkelanjutan di perusahaan manufaktur. Jika biaya tidak terkendali dengan baik, akan berdampak pada peningkatan biaya produksi yang berujung pada penurunan margin keuntungan bisnis.
Akuntansi biaya bahan baku harus dikelola dengan maksimal dengan strategi yang tepat, agar perusahaan dapat menghindari kekurangan stok yang mengganggu kelancaran produksi, dan menyebabkan keterlambatan dalam pemenuhan permintaan pelanggan.
Di sini akan dibahas pengertian serta contoh biaya bahan baku, serta bagaimana cara menghitung dan anggaran yang tepat untuk biaya tersebut di perusahaan manufaktur. Dengan begitu, perusahaan manufaktur dapat mengoptimalkan biaya bahan baku yang pengelolaan yang tepat untuk proses manufaktur lebih baik.
Apa itu Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku adalah jumlah pengeluaran untuk menghasilkan bahan mentah, dan digunakan dalam proses produksi. Biaya ini menjadi investasi awal bagi perusahaan manufaktur untuk memastikan proses produksi berjalan dengan lancar, dan produk akhir dapat memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Contoh biaya bahan baku atau raw material seperti semua jenis bahan yang langsung terlibat dalam pembuatan produk seperti logam, plastik, kayu, dan bahan kimia. Biaya ini juga mencakup biaya pengiriman, pajak, dan biaya lainnya yang terkait langsung dengan perolehan bahan baku. Pengelolaannya penting untuk menjaga profitabilitas bisnis secara menyeluruh.
Anda bisa hitung Biaya Bahan Baku lebih mudah dengan Software Manufaktur ScaleOcean!
Contoh Biaya Bahan Baku
Bahan baku adalah aspek dasar dalam kegiatan produksi yang digunakan untuk membuat produk akhir, sehingga akuntansi biaya bahan baku harus dialokasikan sebaik mungkin agar produksi yang dilakukan dapat optimal. Ada beberapa contoh biaya bahan baku yang harus dikelola perusahaan manufaktur, yaitu:
1. Biaya Bahan Mentah
Contoh biaya bahan baku yang pertama adalah biaya bahan mentah yang merujuk pada akuisisi bahan baku dasar yang diperlukan untuk membuat produk akhir. Contoh ini berkaitan dengan pembelian, pemasok, pengiriman, dan penerimaan bahan mentah dari pemasok ke fasilitas produksi.
2. Biaya Komponen dan Bagian
Contoh biaya bahan baku berikutnya ada biaya komponen dan bagian, yang menjadi pengeluaran untuk pembuatan bagian-bagian kecil atau komponen yang diperlukan untuk merakit produk akhir. Biaya ini meliputi: pembelian, produksi, dan pengangkutan komponen-komponen produk yang akan masuk ke lokasi produksi.
3. Biaya Bahan Pengemas
Contoh biaya bahan baku ketiga ada biaya bahan pengemasan, yang berkaitan dengan kemasan produk seperti desain, cetakan, dan pemasangannya. Perusahaan manufaktur harus mencari supplier packaging yang memberikan kualitas bahan yang tinggi dengan harga affordable untuk membantu mengoptimalkan biaya bahan pengemasan.
4. Biaya Bahan Habis Pakai
Selanjutnya contoh biaya bahan baku terkait bahan habis pakaian, yang digunakan secara langsung dalam proses produksi, tapi sudah digunakan dalam satu siklus produksi. Meliputi: bahan pembersih, pelumas, dan bahan kimia lainnya yang digunakan dalam kegiatan produksi. Pengelolaannya dapat membantu perusahaan menghindari pemborosan dan mengurangi biaya operasional.
5. Biaya Bahan Baku Khusus Industri
Contoh biaya bahan baku yang terakhir adalah biaya bahan yang memiliki karakteristik atau spesifikasi khusus sesuai dengan kebutuhan industri manufaktur. Contohnya seperti logam khusus, bahan kimia untuk produk tertentu, atau material unik yang digunakan dalam proses produksi tertentu.
Anda bisa mengelola biaya-biaya ini secara mudah dengan menerapkan sistem canggih software manufaktur Indonesia ScaleOcean. Sistem ini mampu mengendalikan seluruh biaya dalam proses manufaktur, termasuk akuntansi biaya bahan baku dalam satu platform terintegrasi. Hal ini akan memudahkan Anda mengelola biaya dan menghitungnya dengan akurat untuk pengambilan keputusan strategis.
Rumus Biaya Bahan Baku
Menghitung biaya bahan baku menjadi hal penting bagi perusahaan manufaktur untuk tetap menjaga efisiensi produksi, sekaligus meningkatkan pengelolaan profitabilitas bisnis. Maka dari itu, gunakan rumus yang tepat untuk memudahkan dalam menyusun contoh anggaran bahan baku yang akurat.
Dari rumus biaya bahan baku diatas dapat diketahui, bahwa dalam menghitung biaya ini Anda dapat menghitung total biaya bahan baku yang digunakan dalam produksi selama satu siklus produksi dengan menyesuaikan pembelian bahan baku dengan perubahan dalam inventaris bahan baku.
Terdapat jumlah bahan awal yang merupakan nilai bahan baku yang ada di awal periode keuangan produksi, dan dapat diambil dari catatan akhir periode sebelumnya.
Selanjutnya ada pembelian bahan yang merupakan total biaya seluruh bahan baku yang dibeli selama periode akuntansi, termasuk didalamnya mencakup harga pembelian, pajak, biaya pengiriman, dan biaya lainnya yang secara langsung berkaitan dengan pembelian bahan baku.
Terakhir, ada jumlah bahan akhir yang diambil dari nilai bahan yang tersisa di akhir periode akuntansi produksi. Jumlah nilai ini seringkali diambil melalui inventarisasi fisik dan dinilai berdasarkan metode penilaian persediaan yang dipilih oleh perusahaan, seperti metode persediaan FIFO, LIFO, atau Average.
Cara Menghitung Biaya Bahan Baku
Menghitung biaya bahan baku merupakan langkah penting bagi perusahaan manufaktur untuk mengelola keuangan bisnis lebih bijak. Untuk menghitungnya, Anda harus melakukannya sesuai langkah tepat agar menghindari kesalahan dan ketidaktepatan perhitungan. Ini dia cara menghitung biaya bahan baku:
1. Tentukan Jenis dan Volume Bahan Baku yang Diperlukan
Langkah pertama adalah identifikasi semua jenis bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi. Termasuk kuantitas dan kualitasnya. Pastikan volume bahan baku sesuai dengan perencanaan produksi untuk menghindari kekurangan dan kelebihan bahan pada saat pembelian.
2. Catat Harga Pembelian per Unit Bahan Baku
Periksa juga harga pembelian setiap unit bahan baku dari supplier. Jika telah diperiksa, Anda bisa memasukkan biaya-biaya tersebut dan biaya tambahannya seperti pajak dan biaya pengiriman ke dalam akuntansi biaya bahan baku.
3. Hitung Biaya dengan Rumus Tepat
Setelah seluruh data bahan baku seperti harga, serta persediaan awal dan akhir telah diketahui, Anda bisa melakukan perhitungan dengan tepat dan akurat. Perusahaan manufaktur bisa menghitungnya dengan rumus biaya yang telah diuraikan sebelumnya.
4. Perhitungkan Biaya Tambahan Lainnya
Jika terdapat biaya tambahan dalam proses pembelian bahan baku yang relevan, seperti biaya penyimpanan atau kerugian bahan baku, lakukan penjumlahan biaya tersebut dengan tepat agar penyusunan contoh anggaran bahan baku lebih akurat.
5. Terapkan Metode Perhitungan yang Tepat
Penting juga untuk memilih metode perhitungan biaya raw material yang sesuai dengan produk dan karakteristik produksi Anda. Ada tiga metode perhitungan yang dapat digunakan: metode FIFO (First In, First Out), LIFO (Last In, First Out), atau Average, dapat memengaruhi pencatatan biaya dan laba bersih Anda.
6. Pantau dan Evaluasi Secara Berkala
Terakhir, lakukan pemantauan berkala biaya yang telah terhitung, dan evaluasi hasilnya secara tepat dan akurat. Anda bisa membandingkannya dengan periode sebelumnya untuk mengidentifikasi tren dan mengoptimalkan proses pembelian.
Contoh Perhitungan Biaya Bahan Baku
Untuk lebih memahami biaya bahan baku secara mendalam, kita akan menguraikan contoh kasus bagaimana cara menghitung biaya bahan baku di sebuah perusahaan manufaktur dengan efektif, dengan menggunakan rumus yang sebelumnya telah diuraikan.
Cara menghitung biaya bahan baku ini dilakukan perusahaan tekstil, yang bisa kita sebut dengan PT. AN Manufacture yang memproduksi berbagai jenis pakaian, dan menggunakan kain sebagai bahan baku utamanya.
Diketahui bahwa PT A.N memiliki jumlah bahan baku per-periode pertama berjumlah 10.000 meter kain dengan harga per meter nya seharga Rp 20.000, sehingga dapat dihitung nilai bahan baku awal perusahaan ini adalah Rp 200.000.000, yang dapat dihitung sebagai berikut:
Setelah mengetahui jumlah nilai bahan baku awal, PT A.N memiliki data pembelian selama periode Januari – Maret, dengan pembelian pertama pada 15 Januari sebanyak 5.000 meter dengan harga Rp 22.000/meter.
Selanjutnya, pembelian kedua pada 25 Februari sebanyak 3.000 meter dengan harga Rp 21.000/meter. Sehingga dapat biaya pembelian ini dapat dihitung dengan jumlah pembelian pertama dan kedua, sebagai berikut:
Setelah berhasil mengetahui jumlah biaya pembelian pada periode pertama dan kedua, kita juga perlu menghitung pembelian akhir periode. PT A.N melakukan pembelian bahan baku pada bulan maret dengan jumlah akhir bahan baku tersisa hanya 5.000 meter dengan harga Rp 20.000/meter.
Perusahaan tekstil ini menggunakan harga awal periode pembelian per-meter untuk konsistensi harga dan penyederhanaan perhitungan. Dapat dihitung sebagai berikut:
Nilai bahan baku yang telah diuraikan diatas dapat menghasilkan jumlah nilai yang dapat digunakan dalam perusahaan manufaktur Anda, dengan jumlah biaya bahan baku awal Rp 200.000.000, jumlah pembelian bahan baku periode januari-maret Rp 173.000.000, dan jumlah biaya bahan baku akhir Rp 100.000.000, nah kita akan mengetahui bagaimana cara menghitung biaya bahan baku dengan menggunakan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya.
Dari cara menghitung biaya bahan baku di perusahaan tekstil ini dapat diketahui bahwa jumlah bahan baku yang digunakan selama tiga bulan periode Januari-Maret adalah sejumlah Rp273.000.000.
Dalam praktik nyatanya, perusahaan manufaktur juga harus mempertimbangkan faktor lain dalam perhitungan biaya ini. Seperti perubahan harga, diskon dari pemasok, atau biaya logistik yang berkaitan dengan pengadaan bahan baku.
Perhitungan ini bisa mudah dilakukan dengan implementasi software pabrik manufaktur, yang dapat mengotomasi dan mengelola akuntansi biaya bahan baku secara tepat. Kemampuan integrasinya yang tinggi, membuat sistem dapat mengakses biaya raw material dan menghitungnya sesuai periode yang dapat Anda tetapkan. Dengan begitu, akan mudah untuk mengendalikan dan mengontrol biaya ini untuk efisiensi produksi manufaktur.
Contoh Anggaran Bahan Baku
Biaya raw material harus dikelola dan diatur dengan tepat, agar produksi dapat berjalan efisien tanpa pemborosan biaya. Biaya harus disusun dengan tepat agar memberikan gambaran jelas bagaimana perusahaan mengalokasikan biaya untuk setiap bahan yang diperlukan. Ini contoh anggaran bahan baku:
Dalam contoh anggaran bahan baku ini, perusahaan manufaktur bisa memperkirakan produksi sebanyak 200 lusin kaos. Rincian bahan baku ini akan membantu juga dalam merencanakan biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku. Dengan begitu, perusahaan dapat merencanakan anggaran lebih baik, dan menetapkan harga produk lebih baik.
Anda bisa menyusun contoh anggaran bahan baku dengan mudah tanpa metode manual dengan menggunakan software manufaktur. Dengan kemampuan analitik dan forecast-nya yang canggih, sistem akan merencanakan dan mengontrol biaya raw material dengan data historisnya untuk memprediksi kebutuhan anggaran di periode-periode selanjutnya.
Sistem juga akan memberikan gambaran bagaimana penggunaan anggaran perusahaan, dan dapat Anda pantau apakah biaya tersebut telah berjalan sesuai perencanaan yang dibuat. Dengan begitu, pembuatan anggaran akan lebih akurat, dan memudahkan pemantauan realisasi anggaran, serta mengurangi risiko pengeluaran berlebih dalam perusahaan manufaktur.
Hitung Lebih Mudah dengan ScaleOcean Software Manufaktur
Perusahaan manufaktur bisa mengimplementasikan software manufaktur terbaik ScaleOcean untuk menghitung biaya bahan baku secara otomatis dan pastinya akurat. Banyaknya fitur dan keunggulan yang disediakan sistem manufaktur ini untuk mengoptimalkan pengelolaan seluruh biaya dalam proses manufaktur Anda.
Fitur Multi-Level Bill of Materials yang disediakan ScaleOcan mampu untuk memastikan seluruh bahan yang diperlukan dapat dicatat secara lengkap. Sehingga setiap bahan baku yang digunakan dapat diidentifikasi dengan presisi detail, melalui jumlah dan harga ter-update dan terintegrasi dari modul inventory dan procurement.
Dari akses data tersebut, fitur perhitungan COGS otomatis dari ScaleOcean akan menghitung biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku untuk proses produksi, dan membuat perencanaan anggaran untuk periode selanjutnya secara otomatis. Hal tersebut dapat mendukung perusahaan manufaktur dalam menjaga biaya tetap transparan dan sesuai rencana produksi yang telah ditentukan.
Kesimpulan
Perhitungan biaya bahan baku merupakan salah satu proses manufaktur yang perlu perhatian dan ketelitian, untuk memastikan hasilnya tetap sesuai dan tidak berdampak langsung pada profitabilitas dan efisiensi produksi. Maka dari itu, proses perhitungan harus menggunakan langkah dan strategi yang tepat.
Agar menghindari kesalahan dan ketidaktepatan perhitungan, perusahaan manufaktur harus menerapkan software manufaktur ScaleOcean yang dapat memudahkan perhitungan dan pengelolaan akuntansi biaya bahan baku dengan otomatis dan akurat. Anda bisa melakukan demo gratis dengan tim kami untuk lihat bagaimana cara kerja software secara lengkap. Konsultasikan problem bisnis Anda dengan hubungi ScaleOcean!