Untuk mengelola akuntansi perusahaan manufaktur dengan maksimal, Anda perlu mencatat jurnal umum yang akan mencatat semua aktivitas finansial secara teratur dan sistematis. Pencatatan tersebut akan memudahkan Anda mengontrol dan mengendalikan finansial bisnis Anda secara menyeluruh.
Sebagai catatan transaksi harian, jurnal umum perusahaan manufaktur menjadi kunci dalam menjaga transparansi keuangan dan mempermudah membuat laporan keuangan yang akurat dan tepat. Dalam artikel kali ini, ayo kita bahas satu persatu mulai dari konsep lengkapnya, fungsi, cara membuatnya, dan contoh jurnal umum yang lengkap. Selengkapnya di penjelasan berikut!
1. Konsep Jurnal Umum Perusahaan Manufaktur
Jurnal umum perusahaan manufaktur adalah catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara kronologis, mulai dari pembelian bahan baku hingga penjualan produk jadi. Setiap transaksi yang dilakukan harus dicatat dengan akurat dan detail mencakup tanggal, keterangan, dan jumlah debit serta kredit yang terkait.
Pencatatan ini akan membantu Anda menyediakan gambaran lengkap mengenai aliran uang dan sumber daya dalam akuntansi perusahaan manufaktur dengan lebih transparan. Dengan begitu, manajemen bisa membuat keputusan dengan lebih tepat dan akurat berdasarkan data yang akurat.
Jurnal umum ini menjadi dasar penyusunan laporan keuangan yang tepat, sehingga setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal umum nantinya akan di posting ke buku besar. Nantinya informasi tersebut bisa Anda gunakan untuk membuat laporan keuangan seperti neraca saldo, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
Setiap proses dalam pencatatan jurnal umum ini akan memastikan semua transaksi yang dilakukan telah dicatat dengan benar, dan sesuai dengan prinsip akuntansi perusahaan manufaktur yang berlaku. Selain itu, pencatatan jurnal ini juga akan membantu perusahaan dalam melakukan rekonsiliasi akun, dan memastikan bahwa catatan keuangan internal sesuai dengan laporan eksternal seperti laporan bank atau vendor.
2. Fungsi Jurnal Umum
Ada beberapa fungsi jurnal umum perusahaan manufaktur dalam mendukung pengelolaan keuangan dan operasional manufaktur dalam bisnis secara menyeluruh. Sebelum membahas bagaimana cara dan contoh jurnal umum perusahaan manufaktur, berikut ini fungsi utama pencatatannya:
a. Pencatatan Transaksi
Jurnal ini memiliki fungsi utama sebagai alat untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara kronologis. Salah satu jenis jurnal yang penting adalah sales journal, yang digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan. Setiap transaksi, baik pembelian bahan baku, pembayaran gaji, penjualan produk, maupun pengeluaran operasional lainnya dicatat dengan rinci.
b. Penyusunan Laporan Keuangan
Data dari jurnal umum digunakan untuk menyusun laporan keuangan seperti neraca saldo, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Pencatatan setiap transaksi dengan akurat ini akan memudahkan penyusunan laporan keuangan yang akan menggambarkan kondisi finansial akuntansi perusahaan manufaktur yang sebenarnya.
c. Pengendalian Internal
Jurnal umum perusahaan manufaktur juga berfungsi sebagai pengendalian internal dengan memberikan catatan yang rinci dan sistematis mengenai setiap transaksi yang dilakukan. Hal tersebut akan memudahkan perusahaan untuk memantau penggunaan sumber daya, mendeteksi potensi kecurangan, dan memastikan bahwa semua transaksi dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
d. Rekonsiliasi Akun
Pencatatan semua transaksi secara tepat akan membantu proses rekonsiliasi akun dan membandingkan catatan internal dengan laporan eksternal seperti laporan bank atau laporan vendor yang berkaitan. Hal ini akan memastikan konsistensi dan akurasi data, serta akan mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan pencatatan sebelum menyusun laporan keuangan.
e. Analisis dan Pengambilan Keputusan
Jurnal umum yang menyediakan data yang diperlukan untuk analisis keuangan dan operasional ini memiliki fungsi penting dalam pengambilan keputusan strategis jangka panjang. Pencatatan transaksi yang lengkap dan akurat ini akan membantu menganalisis kinerja keuangan perusahaan, mengidentifikasi tren, dan membuat keputusan lebih baik untuk pengelolaan sumber daya, perencanaan produksi, dan strategi bisnis.
Untuk mempermudah dan meningkatkan akurasi proses ini, penggunaan software akuntansi perusahaan menjadi sangat krusial. Dengan software ini, perusahaan dapat mengelola data keuangan secara terintegrasi, meminimalkan kesalahan manusia, dan mempercepat pembuatan laporan keuangan yang diperlukan untuk mendukung keputusan yang tepat dan berbasis data.
3. Cara Membuat Jurnal Umum
Agar menyusun pencatatan yang tepat, ada beberapa langkah dan cara membuat jurnal umum yang bisa Anda gunakan untuk memastikan catatan keuangan yang akurat dan transparan. Berikut ini beberapa cata membuat jurnal umum perusahaan manufaktur, yaitu:
a. Identifikasi Transaksi Keuangan
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengidentifikasi semua transaksi keuangan yang terjadi dalam periode tertentu, seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan, penjualan produk, pembayaran utang, penerimaan pendapatan, dan lain sebagainya. Setiap transaksi harus diidentifikasi dengan jelas, termasuk tanggal terjadinya transaksi, pihak yang terlibat, dan nilai transaksi.
b. Tentukan Akun yang Terpengaruh
Setelah selesai diidentifikasi, cara membuat jurnal umum selanjutnya adalah menentukan akun-akun terpengaruh oleh transaksi tersebut. Misalnya ketika perusahaan membeli bahan baku, akun persediaan bahan baku akan bertambah, sedangkan akun utang usaha akan bertambah karena pembelian dilakukan secara kredit. penentuan ini akan membantu dalam mengorganisasi catatan keuangan dan memastikan bahwa setiap transaksi dicatat dengan benar.
c. Tentukan Nilai Debit dan Kredit
Cara membuat jurnal umum selanjutnya adalah menentukan nilai debit dan kredit untuk setiap transaksi, hal ini karena setiap transaksi harus memiliki nilai debit dan kredit yang sama agar keseimbangan tetap terjaga. Contohnya, jika perusahaan membeli bahan baku senilai Rp10.000.000 secara kredit, maka akun persediaan bahan baku akan di debit sebesar RP10.000.000, dan akun utang usaha akan di kredit sebesar Rp10.000.000.
Menentukan nilai debit dan kredit yang tepat sangat penting untuk menjaga akurasi catatan keuangan.
d. Buat Entri Jurnal
Setelah menentukan akun yang terpengaruh serta nilai debit dan kredit, cara membuat jurnal umum selanjutnya adalah membuat entri jurnal yang berisi tanggal, transaksi, keterangan, atau deskripsi singkat mengenai transaksi. Format entri jurnal biasanya mencantumkan akun debit terlebih dahulu, dan diikuti oleh akun kredit yang diindentasi. Ini dia contoh entri jurnal umum:
e. Posting ke Buku Besar
Setelah entri dibuat, cara membuat jurnal umum berikutnya adalah memposting transaksi tersebut ke buku besar, yang berisi kumpulan akun-akun yang digunakan untuk mengelompokkan transaksi berdasarkan jenisnya. Setiap akun dalam buku besar akan mencatat semua transaksi yang mempengaruhinya, yang berasal dari jurnal umum. Proses posting ini akan membantu pengelompokkan transaksi sejenis, dan memudahkan pelacakan serta analisis data keuangan di akuntansi perusahaan manufaktur.
f. Buat Laporan Keuangan
Cara membuat jurnal umum yang terakhir adalah membuat laporan keuangan berdasarkan data yang telah dicatat dalam jurnal umum dan buku besar seperti penyusunan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Dengan menggunakan data dari buku besar, perusahaan dapat menyusun laporan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan.
4. Contoh Jurnal Umum Perusahaan Manufaktur
Dari penjelasan sebelumnya, kita bisa memahami bahwa penting untuk mengelola transaksi dengan tepat dan akurat menggunakan jurnal umum. Untuk memudahkan pemahaman mendalam, berikut ini kita akan menguraikan contoh jurnal umum perusahaan manufaktur dengan mengambil skenario contoh PT. BW Manufacture untuk bulan Mei 2024, dengan setiap nilai debit dan kredit yang dicatat sesuai dengan setiap transaksi yang terjadi, yaitu:
Setiap entri transaksi harus segera dicatat dan dimasukkan ke dalam jurnal umum dengan akurat, sehingga semua transaksi keuangan dapat tercatat dengan jelas dan Anda bisa memastikan bahwa catatan keuangan perusahaan teratur dan siap untuk digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.
5. Kesimpulan
Dari artikel ini, kita bisa menyimpulkan bahwa penting bagi perusahaan manufaktur untuk mencatat dan menyusun setiap transaksi yang dilakukan dalam satu laporan khusus harian, yaitu jurnal umum perusahaan manufaktur. Hal tersebut akan membantu mencapai keberlangsungan bisnis jangka panjang.
Pencatatan harus dibuat sesuai dengan cara terstruktur, contoh jurnal umum perusahaan yang bisa Anda jadikan acuan. Dengan begitu, akuntansi perusahaan manufaktur bisa memaksimalkan fungsi jurnal di operasional bisnis, dan
mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis perusahaan manufaktur dalam jangka panjang.