Dalam operasional gudang manufaktur yang kompleks karena penyimpanan yang banyak dan beragam, perusahaan manufaktur harus menerapkan metode terstruktur yang dapat memudahkan pencarian barang di manufaktur. Salah satunya fungsi kode produksi produk yang bisa memberikan kemudahan bagi Anda.
Penggunaan stempel kode produksi ini akan membantu dalam melacak setiap produk dari tahap awal produksi, hingga distribusi. Dalam artikel ini, mari kita bahas konsep penting, dan apa saja jenis serta fungsi kode produksi produk di perusahaan manufaktur.
1. Pentingnya Stempel Kode Produksi
Stempel kode produksi produk adalah tanda unik yang dicetak, diukir, dan ditempel pada barang atau kemasan produk yang berisi informasi penting seperti tanggal produksi, nomor batch, dan kode identifikasi khusus lainnya. Kode produksi ini digunakan untuk memastikan setiap produk dapat dilacak dengan mudah dari pabrik manufaktur, hingga ke tangan konsumen.
Dari stempel kode produksi tersebut, Anda bisa melihat dan mengetahui persisnya kapan dan di mana produk tersebut dibuat, serta batch dan lot number spesifik dari barang yang diproduksi. Kode ini akan membantu mengidentifikasi produk yang bermasalah, melakukan penarikan barang kembali (recall) jika diperlukan untuk mencegah produk cacat sampai ke tangan konsumen.
Anda akan mudah mengelola inventory di gudang manufaktur dengan menggunakan stempel kode produksi produk, sehingga akan lebih efisien dalam mengendalikan stok, serta mengurangi risiko kelebihan atau kekurangan stok. Implementasi stempel kode produksi yang baik membantu perusahaan manufaktur meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya manufaktur, dan menjaga reputasi kualitas produk mereka di pasar.
2. Jenis-Jenis Kode Produksi Produk
Ada beberapa jenis kode produksi produk yang memiliki bentuk dan fungsi berbeda, dengan menyesuaikan kebutuhan spesifik setiap produk di perusahaan manufaktur. Berikut ini beberapa jenis kode produksi produk yang penting untuk Anda diketahui, yaitu:
a. Kode Tanggal
Jenis pertama ada kode tanggal, yang merupakan jenis stempel kode produksi yang paling umum digunakan. Biasanya mencantumkan informasi mengenai tanggal pembuatan dan tanggal kadaluarsa. Format kode tanggal dapat bervariasi, mulai dari format tanggal standar (misalnya, DD/MM/YYYY) hingga kode yang lebih kompleks yang menyembunyikan tanggal dalam bentuk kode tertentu.
b. Kode Batch
Kode batch menjadi jenis selanjutnya yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi kelompok produk yang diproduksi dalam satu siklus, atau batch proses produksi. Setiap batch biasanya diberikan kode unik yang memungkinkan produsen untuk melacak seluruh kelompok produk tersebut, mulai dari tahap produksi hingga distribusi.
c. Kode QR atau Barcode
Selanjutnya ada jenis kode produksi produk QR atau barcode, yang dapat menyimpan informasi lebih banyak dibandingkan dengan kode tanggal atau kode batch, dan dapat dipindai menggunakan perangkat elektronik seperti smartphone atau pemindai barcode. Kode ini biasanya berisi informasi mengenai produk secara menyeluruh seperti nomor seri, detail manufaktur, dan bahkan tautan ke situs web untuk informasi lebih lanjut.
d. Kode Identifikasi Produk
Kode identifikasi produk menjadi jenis terakhir, menjadi stempel kode produksi yang dapat memberikan identifikasi unik untuk setiap produk yang dihasilkan. Kode ini biasanya digunakan untuk produk yang bernilai tinggi, dan memerlukan pelacakan ketat seperti produk elektronik, alat kesehatan, dan suku cadang otomotif. Jenis kode ini akan membantu perusahaan manufaktur untuk melacak setiap unit produk secara individu dari produksi hingga akhir masa pakainya.
3. Fungsi Kode Produksi
Untuk memudahkan pengelolaan dan pelacakan barang, perusahaan manufaktur harus menggunakan stempel kode produksi yang memiliki beberapa fungsi utama dalam penerapannya. Ini dia berbagai fungsi kode produksi produksi di perusahaan manufaktur, yaitu sebagai berikut:
a. Pelacakan Produk
Fungsi kode produksi yang paling utama adalah untuk membantu pelacakan setiap produk di proses manufaktur, mulai dari tahap awal produksi hingga produk sampai ke tangan konsumen akhir.
Pelacakan produk yang mudah akan membantu perusahaan manufaktur dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang terjadi pada tahap manapun dalam rantai pasokan. Untuk memudahkan, Anda bisa mengidentifikasinya dengan mengakses bill of material untuk produk yang akan Anda lacak.
b. Penerimaan dan Pengiriman Barang
Kode produksi juga berfungsi untuk mempermudah penerimaan dan pengiriman barang di gudang manufaktur. Ketika barang diterima, kode produksi dapat dipindai untuk memverifikasi bahwa barang yang diterima sesuai dengan pesanan dan dalam kondisi yang baik. Selain itu, saat pengiriman juga stempel kode produk akan membantu memastikan bahwa barang yang dikirim adalah barang yang tepat dan menuju ke tujuan yang benar.
c. Manajemen Inventory
Fungsi kode produksi selanjutnya juga untuk membantu manajemen inventory pabrik manufaktur, dan memudahkan perusahaan melacak jumlah dan lokasi setiap produk di gudang dan pusat distribusi. Selain itu, kode produksi juga akan memudahkan penerapan metode FIFO, di mana produk yang diproduksi lebih awal digunakan atau dijual lebih dulu. Metode ini sangat penting untuk produk yang memiliki masa simpan terbatas, memastikan bahwa produk tetap segar dan aman untuk digunakan atau dikonsumsi.
d. Penarikan Kembali Produk
Jika barang yang sudah tersebar di pasar dan ditemukan produk cacat atau tidak aman, adanya kode produksi berfungsi untuk membantu penarikan barang kembali atau recall dengan cepat dan efisien. Stempel kode produksi yang ada pada barang akan memudahkan identifikasi produk yang terpengaruh dan menariknya dari pasar sebelum menyebabkan kerugian lebih lanjut atau membahayakan konsumen.
e. Pengendalian Mutu
Fungsi kode produksi yang terakhir adalah untuk pengendalian mutu produk di perusahaan manufaktur, dengan memberikan informasi rinci mengenai setiap produk yang ada pada kode produksi produk. Adanya stempel kode tersebut akan memudahkan Anda untuk melacak produk yang bermasalah dan mengidentifikasi penyebab cacat. Data dari kode produksi akan membantu perusahaan untuk melakukan analisis akar masalah (root cause analysis) secara efektif.
4. Cara Buat Kode Produksi Produk Manufaktur
Perusahaan manufaktur dapat membuat stempel kode produksi produk yang canggih agar dapat memastikan ketertelusuran dan manajemen yang efisien dalam proses manufaktur. Ini langkah dan cara yang dapat Anda lakukan untuk membuat kode produksi produk manufaktur, yaitu sebagai berikut:
a. Menentukan Format Kode Produksi
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan format kode produksi dengan konsisten, mudah dibaca, dan mencakup informasi penting yang diperlukan untuk ketertelusuran yang akan digunakan untuk kemasan produk. Misalnya, menggunakan format tanggal seperti “230710B01P001”, yang berarti produk diproduksi pada 10 Juli 2023, batch 01, pabrik 001.
b. Integrasikan dengan Sistem ERP
Setelah menentukan formatnya, kode produksi yang akan digunakan harus terintegrasi dengan software ERP manufaktur yang diterapkan di perusahaan Anda. Pertama lakukanlah parameter dan format kode produksi dalam sistem ERP Anda, setelah itu atur sistem agar secara otomatis dapat menjalankan kode produksi saat proses produksi berjalan. Anda harus memastikan otomasi data kode produksi tersimpan dengan sinkronisasi tinggi dengan sistem manajemen produksi seperti inventory dan distribusi.
c. Menetapkan Prosedur Pembuatan Kode
Langkah pembuatan stempel kode produksi adalah dengan menetapkan SOP pembuatan kode produksi untuk memastikan konsistensi dan akurasi. Anda harus memastikan kode produksi benar sebelum digunakan, dan berikan juga pelatihan karyawan mengenai cara membuat dan menggunakan kode produksi dengan benar.
d. Menggunakan Teknologi Pencetakan Kode
Selanjutnya Anda harus mencetak kode produksi tersebut dengan teknologi yang sesuai dengan jenis produksi dan material kemasan yang digunakan. Seperti alat inkjet printing yang cocok untuk berbagai jenis permukaan seperti karton, plastik, dan logam. Serta thermal transfer yang cocok untuk mencetak kode produksi pada produk yang tahan suhu tinggi dan bahan kimia.
e. Implementasi dan Pemantauan
Setelah format dan teknologi percetakan stempel kode produksi ditetapkan, selanjutnya pastikan mesin pencetakan kode diinstal dan dikalibrasi dengan benar. Penting juga untuk mengawasi kualitas cetakan kode produksi untuk memastikan keterbacaan dan keakuratannya.
f. Evaluasi dan Penyesuaian
Tahap terakhir pembuatan kode produksi produk adalah melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitas dan efisiensi, dengan meninjau data yang dikumpulkan di software manufaktur. Kumpulkan penyesuaian pada format, prosedur, atau teknologi berdasarkan hasil evaluasi untuk meningkatkan kinerja dan kualitas.
5. Kesimpulan
Dari artikel ini kita bisa menyimpulkan, bahwa implementasi stempel kode produksi adalah hal penting yang harus perusahaan manufaktur lakukan agar bisa memastikan ketertelusuran, kualitas, dan efisiensi operasional. Maka dari itu, penerapannya harus dilakukan dengan maksimal, agar kinerja yang dihasilkan juga memuaskan perusahaan dan konsumen.
Penerapan kode produksi produk yang efisien juga akan membantu perusahaan dalam mencapai fungsi kode produksi secara utuh, serta memastikan bahwa proses pembuatan kode produksi terus mendukung tujuan bisnis dan menjaga reputasi perusahaan.