4 Manfaat Level Production Schedule, Tantangan dan Penerapan

ScaleOcean Team
Share artikel ini

Tahukah Anda bahwa tanpa perencanaan produksi yang matang, proses manufaktur bisa menghadapi ketidakseimbangan antara permintaan dan kapasitas produksi? Untuk itu, Level Production Schedule (LPS) hadir sebagai solusi untuk mengoptimalkan proses produksi dengan menghindari lonjakan atau penurunan output.

Untuk menerapkan level production schedule manufaktur, penting bagi bisnis memahami konsep ini sebagai strategi utama dalam mengelola kapasitas produksi. Dengan menjaga kestabilan output, perusahaan dapat mengurangi risiko kelebihan atau kekurangan persediaan, dan meningkatkan efisiensi rantai pasok

Dalam artikel ini, Anda akan menemukan informasi mengenai definisi, keunggulan, tantangan, langkah penerapan level production schedule, serta solusi teknologinya. Dengan memahami aspek-aspek ini, bisnis dapat meningkatkan produktivitas dan mencapai output produksi yang lebih optimal.

requestDemo

Apa Itu Level Production Schedule?

Level Production Schedule adalah strategi perencanaan produksi untuk mengatur produksi jumlah unit yang sama dari suatu produk. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan tingkat output yang stabil dalam periode tertentu, seperti setiap minggu atau bulan, terlepas dari fluktuasi permintaan.

Konsep ini berfokus pada keseimbangan antara kapasitas produksi dan kebutuhan pasar dengan mengandalkan persediaan sebagai buffer untuk mengatasi variasi permintaan. Dengan demikian, perusahaan dapat menghindari lonjakan biaya tenaga kerja dan pemakaian mesin yang berlebihan akibat perubahan produksi yang ekstrem.

Dibandingkan dengan chase production, level production schedule memiliki pendekatan yang lebih stabil. Chase production menyesuaikan tingkat produksi sesuai dengan permintaan aktual, yang dapat mengurangi biaya penyimpanan tetapi meningkatkan risiko inefisiensi operasional akibat perubahan kapasitas yang sering.

Sementara itu, demand-driven production menyesuaikan produksi berdasarkan data permintaan secara real-time, memungkinkan respons cepat terhadap perubahan pasar, tetapi memerlukan software manufaktur yang sangat fleksibel dan investasi teknologi yang lebih tinggi. Dengan menerapkan level production schedule manufaktur perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan stabilitas jangka panjang.

Tujuan Level Production Schedule

Tujuan Level Production Schedule

Kita juga perlu mengetahui apa tujuan utama dari penerapan strategi LPS ini di perusahaan manufaktur, untuk memastikan setiap operasional proses produksi yang dijalankan dengan metode ini akan berjalan lancar dan menguntungkan. Tujuan utama diterapkannya level production schedule adalah sebagai berikut:

1. Stabilitas Produksi

Tujuan utama diterapkan metode ini adalah untuk stabilitas produksi dan menjaga output-nya dengan konsisten dan sesuai, sehingga perusahaan bisa mengurangi variabilitas yang sering terjadi karena fluktuasi permintaan. Produksi yang stabil akan memudahkan Anda untuk mengidentifikasi masalah produksi berlebih.

2. Optimalisasi Sumber Daya

Strategi LPS ini bisa memfasilitasi penggunaan sumber daya secara lebih efisien termasuk tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan. Dengan tujuan ini, Anda bisa mengatur penggunaan mesin dan peralatan produksi dengan lebih baik, serta menghindari penggunaan yang tidak perlu dan menyebabkan keausan pada mesin.

3. Penjadwalan yang Lebih Baik

LPS juga bertujuan untuk merencanakan penjadwalan produksi yang lebih terorganisir dan predictable. Perusahaan manufaktur juga dapat menyusun jadwal kerja dengan lebih efisien, mengalokasikan sumber dayadengan tepat, dan meminimalisir konflik penjadwalan yang dapat mengganggu operasional.

4. Pengurangan Biaya Operasional

Tujuan penerapan metode yang terakhir adalah pengurangan biaya operasional secara signifikan karena fluktuasi yang berkurang dalam tingkat produksi dan perusahaan bisa menghemat biaya yang terkait dengan pengadaan mendadak, penanganan inventaris, dan manajemen tenaga kerja.

Manfaat Terapkan Level Production Schedule

Setelah mengetahui konsep dan tujuan penerapannya, Anda juga harus tahu bahwa level production schedule ini banyak memberikan manfaat dan keuntungan bagi operasional perusahaan manufaktur secara menyeluruh. Manfaat yang Anda dapatkan dari penerapan metode LPS ini adalah sebagai berikut:

1. Stabilitas dalam Operasional

Dengan menerapkan metode ini, akan membantu Anda mempertahaonkan tingkat produksi yang konsisten, dan mudah bagi Anda untuk merencanakan produksinya lebih efektif agar bisa mengurangi ketidakpastian dalam operasional sehari-hari. Stabilitas yang diberikan metode ini akan memudahkan pengelolaan aliran kerja, meminimalisir gangguan, dan penyesuaian lebih baik terhadap perubahan yang terjadi.

2. Pengelolaan Inventori yang Efisien

LPS juga menjadi metode yang memberikan manfaat dalam menyederhanakan manajemen inventory manufaktur. Metode ini akan melakukan produksi yang merata dengan stabilitasnya, sehingga perusahaan akan lebih mudah mengontrol jumlah persediaan, mengurangi biaya penyimpanan, dan meminimalkan risiko kerusakan dan kelebihan stok yang sering terjadi.

3. Kualitas Produk yang Lebih Baik

Manfaat yang dihasilkan dari penerapan ini juga mencakup produksi yang stabil dan konsisten, sehingga akan mudah bagi Anda mempertahankan quality control yang lebih ketat selama proses produksi. Hal tersebut juga akan membantu mengurangi kemungkinan kesalahan yang sering terjadi ketika tingkat produksi berfluktuasi secara signifikan, dengan itu perusahan mampu untuk memastikan produk yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas tinggi dan konsisten.

4. Peningkatan Pelayanan Pelanggan

Dengan kemampuannya dalam memprediksi dan memenuhi permintaan yang lebih akurat, metode ini akan memberikan keuntungan terhadap peningkatan layanan kepada pelanggan. Ketepatan dalam pemenuhan jadwal pengiriman dan penyediaan produk yang konsisten juga akan memperkuat kepercayaan dan kepuasan pelanggan.

Manufaktur

Keunggulan dan Tantangan Level Production Schedule

Strategi perencanaan produksi ini menawarkan solusi yang efektif bagi perusahaan yang ingin menjaga stabilitas produksi dalam jangka panjang. Dengan mempertahankan tingkat output yang konstan, strategi ini membantu mengoptimalkan operasional bisnis. Namun, meskipun memiliki banyak keunggulan, penerapannya tetap menghadapi beberapa tantangan yang perlu diperhitungkan.

1. Keunggulan

  • Stabilitas Produksi dan Optimalisasi Sumber Daya: Berdasarkan The MBA Institute, metode ini mempertahankan tingkat produksi yang konsisten, sehingga perusahaan dapat mengalokasikan tenaga kerja dan mesin secara lebih efisien.
  •  Pengurangan Biaya Operasional: Dengan produksi berjalan pada tingkat yang stabil, perusahaan dapat menghindari lonjakan biaya akibat lembur atau upaya percepatan produksi saat permintaan meningkat tajam.
  • Meminimalkan Risiko Stok Kosong atau Berlebih: Dengan strategi safety level master production schedule, persediaan dipertahankan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi fluktuasi permintaan tanpa mengalami kekurangan atau kelebihan yang berlebihan.
  • Meningkatkan Stabilitas Rantai Pasok: Ketika produksi berjalan dengan tingkat yang konstan, koordinasi dengan pemasok memudahkan proses prediksi sehingga memastikan kelancaran pasokan bahan baku serta menghindari gangguan dalam distribusi.

2. Tantangan

  • Membutuhkan Prediksi Permintaan yang Akurat: Jika estimasi tidak akurat, perusahaan berisiko mengalami kekurangan atau kelebihan produksi yang dapat berdampak pada efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, analisis pasar yang mendalam menjadi faktor krusial dalam menyusun level production schedule template yang efektif.
  • Risiko Overproduksi Jika Permintaan Turun: Karena produksi tetap berjalan dengan kecepatan yang sama, perusahaan dapat menghadapi masalah kelebihan barang jika permintaan menurun secara tiba-tiba. Maka, penerapan safety level master production schedule dapat meminimalkan risiko ini dengan menetapkan batas produksi yang aman.
  • Kurang Fleksibel Terhadap Perubahan Pasar yang Cepat: Dalam industri yang memiliki pola permintaan dinamis, level production schedule manufaktur bisa menjadi kurang efektif. Oleh karena itu, strategi ini lebih cocok diterapkan dalam bisnis dengan permintaan yang relatif stabil.

Langkah-Langkah Menerapkan Level Production Schedule

Menerapkan level production schedule membutuhkan perencanaan yang matang agar produksi berjalan stabil tanpa mengalami kelebihan atau kekurangan output. Dengan pendekatan yang tepat, perusahaan pun dapat meningkatkan respons terhadap permintaan pasar. Berikut langkah-langkah utama dalam penerapan strategi ini.

1. Analisis Data Permintaan Historis

Analisis Data Permintaan Historis

Pertama, meninjau data permintaan historis membantu perusahaan menentukan tren pasar dan pola konsumsi pelanggan. Dengan memahami rata-rata permintaan dalam periode tertentu, perusahaan dapat menghindari fluktuasi produksi yang tidak perlu. Analisis ini menjadi dasar untuk menciptakan level production schedule template yang akurat dan stabil.

2. Menentukan Volume Produksi yang Stabil

Setelah mengetahui rata-rata permintaan, perusahaan perlu menetapkan kapasitas produksi yang sesuai. Perhitungan ini mempertimbangkan faktor seperti ketersediaan sumber daya, waktu siklus produksi, serta efisiensi mesin. Hal ini mendukung safety level master production schedule dengan meminimalkan risiko fluktuasi produksi.

3. Mengelola Persediaan dengan Strategi Buffer Stock

Persediaan cadangan berfungsi sebagai penyangga dalam menghadapi lonjakan permintaan tanpa perlu mengubah kapasitas produksi. Dengan strategi buffer stock yang terencana, perusahaan dapat menghindari risiko kekurangan produk serta memastikan ketersediaan barang di pasar tanpa mengganggu jadwal produksi.

4. Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja dan Mesin

Jadwal produksi yang seimbang memungkinkan tenaga kerja dan mesin beroperasi secara optimal. Jadwal produksi yang seimbang memungkinkan sumber daya beroperasi optimal, mendukung level production schedule template yang efisien dan mengurangi risiko overutilization. Pendekatan ini juga membantu menjaga umur peralatan agar tetap dalam kondisi prima.

5. Menggunakan Sistem Manajemen Produksi

Tidak hanya itu, otomasi memainkan peran penting dalam mengelola jadwal produksi dan stok secara lebih akurat. Sistem produksi yang terintegrasi membantu perusahaan dalam perencanaan berbasis data serta meningkatkan visibilitas operasional. Dengan teknologi yang tepat, perusahaan dapat memantau kapasitas, persediaan, dan kebutuhan produksi dengan lebih efisien.

6. Meningkatkan Efisiensi Level Production Schedule dengan Software Manufaktur

Meningkatkan Efisiensi Level Production Schedule dengan Software Manufaktur

Software manufaktur memungkinkan perusahaan mengintegrasikan berbagai aspek produksi dalam satu platform. Untuk itu, ScaleOcean menghadirkan solusi inovatif dalam meningkatkan efisiensi level production schedule dengan teknologi yang terintegrasi. Dengan fitur forecasting permintaan berbasis data, perusahaan dapat memperkirakan kebutuhan produksi secara akurat untuk menghindari kelebihan atau kekurangan stok.

Software Manufaktur ScaleOcean dapat mengoptimalkan penggunaan bahan baku, memastikan efisiensi dalam pengelolaan material. Pemantauan produksi secara real-time memungkinkan manajemen untuk memonitor setiap proses produksi, mengidentifikasi kendala lebih cepat. Untuk membuktikan keunggulannya, ScaleOcean menyediakan demo gratis bagi perusahaan yang ingin merasakan langsung manfaat sistem ini.

  • Master Production Schedule (MPS): Menyusun jadwal produksi berbasis permintaan pasar dan kapasitas produksi untuk menghindari overproduction atau underproduction.
  • Material Requirement Planning (MRP): Menghitung kebutuhan bahan baku secara otomatis agar produksi berjalan lancar tanpa kekurangan atau kelebihan stok.
  • Advanced Production Scheduling (APS): Mengoptimalkan jadwal produksi dengan mempertimbangkan kapasitas mesin, tenaga kerja, dan waktu proses untuk efisiensi maksimal.
  • Real-Time Production Monitoring: Memantau setiap tahap produksi secara langsung untuk mengidentifikasi kendala dan memastikan operasional berjalan sesuai rencana.
  • Production Cost Analysis: Menganalisis biaya produksi secara detail untuk meningkatkan profitabilitas dan mengoptimalkan alokasi sumber daya.
  • Integration with ERP, Inventory & Supply Chain Management: Menghubungkan produksi dengan sistem ERP, persediaan, dan rantai pasok untuk memastikan efisiensi dan ketersediaan bahan baku tepat waktu.

Kesimpulan

Dengan menerapkan level production schedule manufaktur, perusahaan dapat mencapai keseimbangan optimal antara permintaan pasar dan kapasitas produksi. Metode ini memastikan efisiensi operasional, mengurangi biaya penyimpanan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pengiriman tepat waktu.

Untuk mendukung implementasi level production schedule, Software Manufaktur ScaleOcean hadir sebagai solusi terintegrasi. Dengan fitur canggih seperti perencanaan produksi otomatis, pelacakan inventaris real-time, dan analisis data akurat, ScaleOcean membantu bisnis Anda mencapai efisiensi maksimal. Dapatkan demo gratisnya dan mulai transformasi operasional Anda hari ini!

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?