4 Manfaat Level Production Schedule, Tantangan dan Penerapan

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Tahukah Anda bahwa tanpa perencanaan produksi yang matang, proses manufaktur bisa menghadapi ketidakseimbangan antara permintaan dan kapasitas produksi? Di sinilah Level Production Schedule (LPS) berperan, membantu mengoptimalkan produksi dan menghindari fluktuasi output yang berlebihan.

Untuk menerapkan level production schedule manufaktur, penting bagi bisnis memahami konsep ini sebagai strategi utama dalam mengelola kapasitas produksi. Dengan menjaga kestabilan output, perusahaan dapat mengurangi risiko kelebihan atau kekurangan persediaan, dan meningkatkan efisiensi rantai pasok

Dalam artikel ini, Anda akan menemukan informasi mengenai definisi, keunggulan, tantangan, langkah penerapan level production schedule, serta solusi teknologinya. Dengan memahami aspek-aspek ini, bisnis dapat meningkatkan produktivitas dan mencapai output produksi yang lebih optimal.

requestDemo
starsKey Takeaways
  • Level Production Schedule (LPS) adalah strategi perencanaan untuk menjaga tingkat output produksi yang stabil demi menyeimbangkan kapasitas dan permintaan pasar.
  • Manfaat utama LPS meliputi pengurangan biaya persediaan, optimalisasi penggunaan tenaga kerja dan mesin, peningkatan efisiensi operasional, serta pengiriman tepat waktu.
  • Tantangan implementasi LPS mencakup perlunya peramalan permintaan akurat, pengelolaan buffer stock efektif, serta fleksibilitas terbatas terhadap perubahan besar mendadak.
  • Software ERP manufaktur ScaleOcean bisa mengelola fluktuasi permintaan dan menyeimbangkan produksi LPS dengan efisien.

Coba Demo Gratis!

1. Apa Itu Level Production Schedule?

Level Production Schedule adalah strategi perencanaan produksi untuk mengatur produksi jumlah unit yang sama dari suatu produk. Strategi ini bertujuan untuk menjaga kestabilan produksi dan kapasitas pabrik, serta mencegah terjadinya fluktuasi persediaan yang berlebihan. Pendekatan ini sering digunakan sesuai dengan spesifikasi kontrak dalam tahapan production planning, memastikan bahwa produksi tetap stabil meskipun permintaan berfluktuasi.

Konsep ini berfokus pada keseimbangan antara kapasitas produksi dan kebutuhan pasar dengan mengandalkan persediaan sebagai buffer untuk mengatasi variasi permintaan. Dengan demikian, perusahaan dapat menghindari lonjakan biaya tenaga kerja dan pemakaian mesin yang berlebihan akibat perubahan produksi yang ekstrem.

Dibandingkan dengan chase production atau strategi produksi berjenjang, level production schedule memiliki pendekatan yang lebih stabil. Chase production menyesuaikan tingkat produksi sesuai dengan permintaan aktual, yang dapat mengurangi biaya penyimpanan tetapi meningkatkan risiko inefisiensi operasional akibat perubahan kapasitas yang sering.

Sementara itu, demand-driven production menyesuaikan produksi berdasarkan data permintaan secara real-time, memungkinkan respons cepat terhadap perubahan pasar, tetapi memerlukan software manufaktur yang sangat fleksibel dan investasi teknologi yang lebih tinggi. Dengan menerapkan level production schedule manufaktur perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan stabilitas jangka panjang.

2. Tujuan Level Production Schedule

Tujuan Level Production Schedule

Kita juga perlu mengetahui apa tujuan utama dari penerapan strategi LPS ini di perusahaan manufaktur, untuk memastikan setiap operasional proses produksi yang dijalankan dengan metode ini akan berjalan lancar dan menguntungkan. Tujuan utama diterapkannya level production schedule adalah sebagai berikut:

a. Stabilitas Produksi

Stabilitas produksi adalah tujuan utama dari level production schedule. Dengan meratakan volume dan jenis produk yang dihasilkan dalam periode waktu tertentu, sistem pengelolaan manufaktur dapat mencapai alur kerja yang lebih prediktif dan mengurangi tekanan pada sumber daya. Produksi yang stabil akan memudahkan Anda untuk mengidentifikasi masalah produksi berlebih.

b. Optimalisasi Sumber Daya

Strategi LPS ini bisa memfasilitasi penggunaan sumber daya secara lebih efisien termasuk tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan. Dengan tujuan ini, Anda bisa mengatur penggunaan mesin dan peralatan produksi dengan lebih baik, serta menghindari penggunaan yang tidak perlu dan menyebabkan keausan pada mesin.

c. Penjadwalan yang Lebih Baik

LPS juga bertujuan untuk merencanakan penjadwalan produksi yang lebih terorganisir dan predictable. Perusahaan manufaktur juga dapat menyusun jadwal kerja dengan lebih efisien, mengalokasikan sumber daya dengan tepat, dan meminimalisir konflik penjadwalan yang dapat mengganggu operasional.

d. Pengurangan Biaya Operasional

Tujuan penerapan metode yang terakhir adalah pengurangan biaya operasional secara signifikan karena fluktuasi yang berkurang dalam tingkat produksi dan perusahaan bisa menghemat biaya yang terkait dengan pengadaan mendadak, penanganan inventaris, dan manajemen tenaga kerja.

3. Manfaat Penerapan Level Production Schedule

Setelah mengetahui konsep dan tujuan penerapannya, Anda juga harus tahu bahwa level production schedule ini banyak memberikan manfaat dan keuntungan bagi operasional perusahaan manufaktur secara menyeluruh. Manfaat yang Anda dapatkan dari penerapan metode LPS ini adalah sebagai berikut:

a. Stabilitas dalam Operasional

Dengan menerapkan metode ini, akan membantu Anda mempertahaonkan tingkat produksi yang konsisten, dan mudah bagi Anda untuk merencanakan produksinya lebih efektif agar bisa mengurangi ketidakpastian dalam operasional sehari-hari. Stabilitas yang diberikan metode ini akan memudahkan pengelolaan aliran kerja, meminimalisir gangguan, dan penyesuaian lebih baik terhadap perubahan yang terjadi.

b. Pengelolaan Inventori yang Efisien

LPS juga menjadi metode yang memberikan manfaat dalam menyederhanakan manajemen inventory manufaktur. Metode ini akan melakukan produksi yang merata dengan stabilitasnya, sehingga perusahaan akan lebih mudah mengontrol jumlah persediaan, mengurangi biaya penyimpanan, dan meminimalkan risiko kerusakan dan kelebihan stok yang sering terjadi.

c. Kualitas Produk yang Lebih Baik

Manfaat yang dihasilkan dari penerapan ini juga mencakup produksi yang stabil dan konsisten, sehingga akan mudah bagi Anda mempertahankan quality control yang lebih ketat selama proses produksi. Hal tersebut juga akan membantu mengurangi kemungkinan kesalahan yang sering terjadi ketika tingkat produksi berfluktuasi secara signifikan, dengan itu perusahan mampu untuk memastikan produk yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas tinggi dan konsisten.

d. Peningkatan Pelayanan Pelanggan

Dengan kemampuannya dalam memprediksi dan memenuhi demand management di produksi, metode ini akan memberikan keuntungan terhadap peningkatan layanan kepada pelanggan. Ketepatan dalam pemenuhan jadwal pengiriman dan penyediaan produk yang konsisten juga akan memperkuat kepercayaan dan kepuasan pelanggan.

Manufaktur

4. Keunggulan dan Tantangan Level Production Schedule

Strategi perencanaan produksi ini menawarkan solusi yang efektif bagi perusahaan yang ingin menjaga stabilitas produksi dalam jangka panjang. Dengan mempertahankan tingkat output yang konstan, strategi ini membantu mengoptimalkan operasional bisnis. Namun, meskipun memiliki banyak keunggulan, penerapannya tetap menghadapi beberapa tantangan yang perlu diperhitungkan.

a. Keunggulan

  • Stabilitas Produksi dan Optimalisasi Sumber Daya: Berdasarkan The MBA Institute, metode ini mempertahankan tingkat produksi yang konsisten, sehingga perusahaan dapat mengalokasikan tenaga kerja dan mesin secara lebih efisien.
  •  Pengurangan Biaya Operasional: Dengan produksi berjalan pada tingkat yang stabil, perusahaan dapat menghindari lonjakan biaya akibat lembur atau upaya percepatan produksi saat permintaan meningkat tajam.
  • Meminimalkan Risiko Stok Kosong atau Berlebih: Dengan strategi safety level master production schedule, persediaan dipertahankan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi fluktuasi permintaan tanpa mengalami kekurangan atau kelebihan yang berlebihan.
  • Meningkatkan Stabilitas Rantai Pasok: Ketika produksi berjalan dengan tingkat yang konstan, koordinasi dengan pemasok memudahkan proses prediksi sehingga memastikan kelancaran pasokan bahan baku serta menghindari gangguan dalam distribusi.

b. Tantangan

  • Membutuhkan Prediksi Permintaan yang Akurat: Jika estimasi tidak akurat, perusahaan berisiko mengalami kekurangan atau kelebihan produksi yang dapat berdampak pada efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, analisis pasar yang mendalam menjadi faktor produksi yang krusial dalam menyusun level production schedule template yang efektif.
  • Risiko Overproduksi Jika Permintaan Turun: Karena produksi tetap berjalan dengan kecepatan yang sama, perusahaan dapat menghadapi masalah kelebihan barang jika permintaan menurun secara tiba-tiba. Maka, penerapan safety level master production schedule dapat meminimalkan risiko ini dengan menetapkan batas produksi yang aman.
  • Kurang Fleksibel Terhadap Perubahan Pasar yang Cepat: Dalam industri yang memiliki pola permintaan dinamis, level production schedule manufaktur bisa menjadi kurang efektif. Oleh karena itu, strategi ini lebih cocok diterapkan dalam bisnis dengan permintaan yang relatif stabil.

5. Langkah-Langkah Menerapkan Level Production Schedule

Menerapkan level production schedule membutuhkan perencanaan yang matang agar produksi berjalan stabil tanpa mengalami kelebihan atau kekurangan output. Dengan pendekatan yang tepat, perusahaan pun dapat meningkatkan respons terhadap permintaan pasar. Berikut langkah-langkah utama dalam penerapan strategi ini.

a. Analisis Data Permintaan Historis

Analisis Data Permintaan Historis

Pertama, meninjau data permintaan historis membantu perusahaan menentukan tren pasar dan pola konsumsi pelanggan. Dengan memahami rata-rata permintaan dalam periode tertentu, perusahaan dapat menghindari fluktuasi produksi yang tidak perlu. Analisis ini menjadi dasar untuk menciptakan level production schedule template yang akurat dan stabil.

b. Menentukan Volume Produksi yang Stabil

Setelah mengetahui rata-rata permintaan, perusahaan perlu menetapkan kapasitas produksi yang sesuai. Perhitungan ini mempertimbangkan faktor seperti ketersediaan sumber daya, waktu siklus produksi, serta efisiensi mesin. Hal ini mendukung safety level master production schedule dengan meminimalkan risiko fluktuasi produksi.

c. Mengelola Persediaan dengan Strategi Buffer Stock

Persediaan cadangan berfungsi sebagai penyangga dalam menghadapi lonjakan permintaan tanpa perlu mengubah perencanaan kapasitas produksi. Dengan strategi buffer stock yang terencana, perusahaan dapat menghindari risiko kekurangan produk serta memastikan ketersediaan barang di pasar tanpa mengganggu jadwal produksi.

d. Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja dan Mesin

Jadwal produksi yang seimbang memungkinkan tenaga kerja dan mesin beroperasi secara optimal. Jadwal produksi yang seimbang memungkinkan sumber daya beroperasi optimal, mendukung level production schedule template yang efisien dan mengurangi risiko overutilization. Pendekatan ini juga membantu menjaga umur peralatan agar tetap dalam kondisi prima.

e. Menggunakan Sistem Manajemen Produksi

Tidak hanya itu, otomasi memainkan peran penting dalam mengelola jadwal produksi dan stok secara lebih akurat. Sistem produksi yang terintegrasi membantu perusahaan dalam perencanaan berbasis data serta meningkatkan visibilitas operasional. Dengan teknologi yang tepat, perusahaan dapat memantau kapasitas, persediaan, dan kebutuhan produksi dengan lebih efisien.

6. Contoh Penerapan Level Production Schedule

Penerapan Level Production Schedule (LPS) pada pabrik yang memproduksi produk elektronik, seperti televisi, bertujuan untuk menjaga stabilitas produksi dan kapasitas pabrik. Misalnya, meskipun permintaan televisi meningkat saat musim liburan, pabrik tetap memproduksi jumlah unit yang sama setiap minggu, seperti 1.000 unit per minggu. Hal ini bertujuan untuk memperlancar proses produksi sehingga perusahaan dapat menangani fluktuasi permintaan yang tiba-tiba.

Perusahaan dapat menggunakan LPS untuk merencanakan sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, dan kapasitas mesin dengan lebih efisien. Dengan LPS, mereka juga dapat mengurangi biaya tambahan yang terkait dengan penyesuaian produksi yang sering, seperti lembur atau pembelian bahan baku dalam jumlah besar yang tidak terduga. Sebaliknya, pabrik tetap memproduksi 1.000 unit seminggu untuk mencegah kelangkaan produk yang dapat merugikan perusahaan.

Pendekatan ini juga mempermudah proses manajemen persediaan, karena pabrik memiliki informasi yang jelas tentang jumlah produk yang akan diproduksi setiap periode. Dengan demikian, perusahaan dapat merencanakan distribusi produk dengan lebih baik, menghindari kelebihan stok atau kekurangan yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan dan profitabilitas.

7. Tingkatkan Efisiensi Level Production Schedule dengan Software Manufaktur ScaleOcean

Meningkatkan Efisiensi Level Production Schedule dengan Software Manufaktur

Software manufaktur memungkinkan perusahaan mengintegrasikan berbagai aspek produksi dalam satu platform. Untuk itu, ScaleOcean menghadirkan solusi inovatif dalam meningkatkan efisiensi level production schedule dengan teknologi yang terintegrasi. Dengan fitur forecasting permintaan berbasis data, perusahaan dapat memperkirakan kebutuhan produksi secara akurat untuk menghindari kelebihan atau kekurangan stok.

Software Manufaktur ScaleOcean dapat mengoptimalkan penggunaan bahan baku, memastikan efisiensi dalam pengelolaan material. Pemantauan produksi secara real-time memungkinkan manajemen untuk memonitor setiap proses produksi, mengidentifikasi kendala lebih cepat. Untuk membuktikan keunggulannya, ScaleOcean menyediakan demo gratis bagi perusahaan yang ingin merasakan langsung manfaat sistem ini.

  • Master Production Schedule (MPS): Menyusun jadwal produksi berbasis permintaan pasar dan kapasitas produksi untuk menghindari overproduction atau underproduction.
  • Material Requirement Planning (MRP): Menghitung kebutuhan bahan baku secara otomatis agar produksi berjalan lancar tanpa kekurangan atau kelebihan stok.
  • Advanced Production Scheduling (APS): Mengoptimalkan jadwal produksi dengan mempertimbangkan kapasitas mesin, tenaga kerja, dan waktu proses untuk efisiensi maksimal.
  • Real-Time Production Monitoring: Memantau setiap tahap produksi secara langsung untuk mengidentifikasi kendala dan memastikan operasional berjalan sesuai rencana.
  • Production Cost Analysis: Menganalisis biaya produksi secara detail untuk meningkatkan profitabilitas dan mengoptimalkan alokasi sumber daya.
  • Integration with ERP, Inventory & Supply Chain Management: Menghubungkan produksi dengan sistem ERP, persediaan, dan rantai pasok untuk memastikan efisiensi dan ketersediaan bahan baku tepat waktu.

8. Kesimpulan

Dengan menerapkan level production schedule manufaktur, perusahaan dapat mencapai keseimbangan optimal antara permintaan pasar dan kapasitas produksi. Metode ini memastikan efisiensi operasional, mengurangi biaya penyimpanan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pengiriman tepat waktu.

Untuk mendukung implementasi level production schedule, Software Manufaktur ScaleOcean hadir sebagai solusi terintegrasi. Dengan fitur canggih seperti perencanaan produksi otomatis, pelacakan inventaris real-time, dan analisis data akurat, ScaleOcean membantu bisnis Anda mencapai efisiensi maksimal. Dapatkan demo gratisnya dan mulai transformasi operasional Anda hari ini!

Manufaktur

FAQ:

1. Apa itu Level Production Schedule (LPS) dan bagaimana cara kerjanya?

Level Production Schedule (LPS) adalah strategi produksi yang menetapkan jumlah unit yang konsisten untuk diproduksi dalam periode tertentu, seperti harian, mingguan, atau bulanan. Dengan menjaga tingkat produksi tetap stabil, LPS membantu perusahaan mengurangi fluktuasi dalam output, memudahkan perencanaan pembelian bahan baku, dan penjadwalan tenaga kerja. Pendekatan ini memerlukan data akurat mengenai permintaan produk dan kapasitas produksi untuk memastikan efisiensi operasional.

2. Apa saja manfaat utama dari penerapan Level Production Schedule?

Penerapan LPS memberikan berbagai manfaat, antara lain:
1. Stabilitas Produksi: Menjaga output produksi tetap konsisten, mengurangi variabilitas yang sering terjadi akibat fluktuasi permintaan.
2. Optimalisasi Sumber Daya: Menggunakan sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan secara lebih efisien, menghindari pemborosan dan keausan yang tidak perlu.
3. Penjadwalan yang Lebih Baik: Memungkinkan perencanaan produksi yang lebih terorganisir dan dapat diprediksi, mengurangi konflik penjadwalan dan memastikan pengiriman tepat waktu.
4. Pengurangan Biaya Operasional: Mengurangi biaya yang terkait dengan fluktuasi dalam tingkat produksi, seperti biaya penyimpanan dan pembelian mendadak.

3. Apa tantangan yang dihadapi dalam menerapkan Level Production Schedule?

Meskipun LPS menawarkan banyak manfaat, penerapannya juga menghadapi tantangan, antara lain:
1. Permintaan Pasar yang Fluktuatif: Kesulitan dalam memprediksi permintaan yang tidak stabil dapat mengganggu konsistensi produksi.
2. Penyesuaian Kapasitas Produksi: Menyeimbangkan kapasitas produksi dengan output yang diinginkan memerlukan evaluasi dan penyesuaian yang rutin.
3. Perubahan Pengelolaan Internal: Resistensi terhadap perubahan dalam proses internal dapat menghambat implementasi LPS secara efektif.
4. Pemeliharaan Kualitas: Menjaga kualitas produk tetap konsisten selama proses produksi yang stabil memerlukan kontrol kualitas yang ketat.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap