Kegiatan belanja modal adalah aspek yang tidak bisa terpisahkan dari bisnis, meskipun masih sangat jarang didengar oleh khalayak luas. Dalam perusahaan, istilah ini sangat melekat untuk digunakan sebagai penjagaan aset tetap yang dimiliki perusahaan. Pemenuhan kebutuhan selain permintaan yang sering dilakukan seperti bahan produksi, juga menjadi tugas purchasing management.
Tujuannya untuk memastikan pengadaan aset belanja modal tersedia dan tidak memberikan kendala pada operasional bisnis. Permintaan seperti alat-alat produksi termasuk pada pembelian yang dilakukan tim purchase untuk memenuhi ketersediaan bahan di masa mendatang. Keseimbangan keuangan dan jangkauan masa depan juga menggunakan belanja modal. Jadi apa itu belanja modal? Mari simak penjelasan di bawah ini!
1. Pengertian Belanja Modal Adalah
Belanja modal merupakan tindakan investasi atau pengeluaran untuk membeli aset tetap dengan menghasilkan barang baru. Pembelian barang akan dikategorikan sebagai belanja modal apabila aset tersebut memiliki nilai balik untuk memproduksi kebutuhan baru dan bersifat jangka panjang. Barang atau aset tidak dapat dikatakan belanja modal jika cepat habis dalam waktu singkat serta kurang dari setahun.
Misalnya, pembelian yang dilakukan staff purchasing management dalam pemenuhan kebutuhan barang produksi seperti mesin. Tentu saja barang tersebut bisa menghasilkan banyak barang yang akan dijual kembali atau dipasarkan kepada konsumen. Mesin bersifat jangka panjang, pembelian aset berharga akan mempengaruhi ketersediaan aset lainnya dalam waktu yang lama.
Selain itu, belanja modal berfungsi sebagai kepemilikan tetap yang dimiliki perusahaan dan tidak dapat dijual kembali. Meskipun tidak semua pemenuhan kebutuhan dapat dikatakan sebagai belanja modal, tetapi pembelian ini juga memerlukan tahapan yang sama seperti permintaan lainnya. Mulai dari identifikasi, analisis, pengajuan dokumen kepada pihak internal perusahaan, persetujuan, dan pemilihan supplier.
2. Contoh Belanja Modal untuk PerusahaanÂ
Ilustrasi belanja modal adalah sebagai berikut. Misalkan suatu perusahaan memutuskan untuk berinvestasi pada mesin baru. Perusahaan ini telah menggunakan mesin produksi yang sama selama 10 tahun terakhir. Namun, karena meningkatnya permintaan dan kebutuhan, perusahaan memutuskan untuk berinvestasi pada mesin-mesin canggih untuk mempercepat produksinya.
Nah, contoh belanja modal yang dilakukan oleh tim purchasing management untuk membuat inventaris barang ke depannya dipengaruhi oleh berbagai pertimbangan seperti dampak yang dihasilkan pada keuangan perusahaan, investasi, serta berjalannya pengadaan, dan pengelolaan lingkungan ekonomi bisnis. Pembelian yang dapat dikategorikan dalam perbelanjaan modal antara lain:
a. Alat-alat ProduksiÂ
Alat produksi seperti mesin sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk melakukan pengadaan barang, tanpa adanya alat produksi ketersediaan bahan tidak akan berjalan dengan lancar. Operasional yang menggunakan peralatan khusus dapat terhambat apabila purchasing management tidak membeli aset yang menunjang produktivitas. Fasilitas yang memadai dan modern menunjang kapasitas produksi lebih besar.
Pembelian tersebut bertujuan untuk mendapatkan manfaat lain yang sekurang-kurangnya modal akan kembali dalam setahun. Alat produksi dapat digolongkan seperti mesin dan teknologi. Anda bisa membayangkan apabila suatu perusahaan tanpa adanya mesin, meskipun bisa mengandalkan pemasok akan tetapi menambah biaya pengeluaran yang besar. Pembelian mesin baru juga dapat meningkatkan efektivitas apalagi jika mesin tersebut dibeli sesuai dengan perkembangan teknologi zaman sekarang.
b. Belanja Modal Lahan
Kenapa lahan bisa dikategorikan sebagai aset yang perlu dimiliki? Lahan dapat dipakai sebagai tempat terjadinya banyak transaksi antara pemasok, tim purchasing management, dan operasional bisnis lainnya. Apalagi jika Anda memiliki rencana untuk mengembangkan perusahaan, tentu saja dibutuhkan lahan yang tetap untuk menunjang hal tersebut.
Jika Anda memiliki usaha di bidang industri seperti manufaktur dan logistik, dibutuhkan tempat untuk mengolah semua bahan-bahan produksi. Ini dilakukan demi menjaga kelancaran pengadaan. Contoh belanja modal lahan perlu dipertimbangkan, karena asetnya bisa digunakan dalam waktu lama dan memberikan manfaat.
c. Bangunan dan FasilitasÂ
Pembelian barang akan dikategorikan sebagai belanja modal apabila memproduksi aset lain yang berharga demi bisnis, contoh ketiga yaitu bangunan. Fasilitas penambahan bangunan yang memudahkan proses pengadaan barang lancar menambah efisiensi stok barang. Misalnya, terlalu banyak barang di gudang dapat menambah kebingungan manajemen gudang yang mengatur keluar masuknya barang diperlukan penambahan tempat baru agar semua bahan yang masuk dapat membantu penataan gudang lebih baik.
Secara langsung purchasing management dapat memantau langsung ketersediaan barang lebih transparansi, laporan yang dikirimkan warehouse ketika terjadi kelangkaan barang bisa di atur oleh purchasing untuk segera menghubungi vendor terkait. Banguan dan fasilitas dapat melancarkan arus produksi. Terkadang alat-alat besar tidak bisa disimpan pada bangunan yang sempit. Dibutuhkan lahan baru seperti garasi untuk menyimpan mobil perusahaan demi keberlangsungan lalu lintas barang.
d. Pembelian Sistem Informasi
Keperluan lain seperti proses pembuatan design, logo, merek, analisis data, manajemen proyek atau kebutuhan yang memerlukan lisensi khusus dalam proses pengadaan. Lisensi yang rumit memerlukan biaya yang besar jika selalu menggunakan layanan dari luar perusahaan, apalagi penggunaanya yang berulang kali. Lisensi ditujukkan untuk keperluan yang tidak langsung secara fisik, sertifikat seperti itu lebih mengacu pada operasi dalam bisnis.
Pembelian sistem informasi yang berlangganan mempermudah operasional, misalnya membeli aplikasi berbayar untuk pembuatan desain produk. Dari pada menggunakan layanan yang dikenai biaya tinggi belum lagi membayar badan yang membuatnya justru menambah anggaran perusahaan. Dengan berlangganan software saja pemilik usaha bisa menghemat sampai dua kali lipat.
3. Cara Hitung Rumus Belanja Modal
Pengeluaran untuk melakukan belanja modal sangat penting karena sering kali meningkatkan efisiensi operasional dan dapat menghasilkan pendapatan selama beberapa tahun. Contoh umum belanja modal mencakup pembelian mesin, peningkatan teknologi, pembangunan fasilitas, mendapatkan produk baru untuk dipasarkan kembali atau perolehan kendaraan untuk keperluan bisnis.
Hal ini mewakili dana yang digunakan perusahaan untuk memperoleh, meningkatkan, dan manajemen aset fisik seperti properti, bangunan industri, atau peralatan. Memahami cara menghitung belanja modal sangat penting untuk keberlanjutan investasi perusahaan dalam mempertahankan atau memperluas kapasitas operasionalnya. Berikut rumus yang bisa digunakan.
Menghitung belanja modal sangat berguna bagi manajemen perusahaan. Ini memberikan wawasan tentang seberapa besar investasi perusahaan dalam operasi dan pertumbuhannya di masa depan. Belanja modal yang lebih tinggi mungkin menunjukkan bahwa perusahaan secara aktif dalam memperluas kapabilitasnya. Sementara belanja modal yang lebih rendah mungkin menunjukkan fokus pada mempertahankan operasional saat ini.
4. Kesimpulan
Dari penjelasan tersebut, belanja modal adalah serangkaian pembelanjaan untuk mendapatkan, mengolah, dan menghasilkan aset tetap yang berangsur dalam periode lama minimal satu tahun. Modal yang didapatkan dari pembelajaran tersebut merupakan penunjang operasional perusahaan seperti teknologi, mesin, dan lisensi. Belanja modal juga dapat mempengaruhi perekonomian perusahaan kedepannya.
Tidak semua barang dapat dikatakan sebagai belanja modal karena harus memenuhi kriteria khusus misalnya barang tidak cepat habis. Sehingga dalam pengadaan barang sekalipun purchasing management akan membagi permintaan umum dan pemenuhan kebutuhan untuk keberlangsungan produksi, terkadang mesin di perusahaan dapat mengalami kerusakan dan butuh pembaharuan.