SCM telah menjadi salah satu aspek utama dalam dunia bisnis. Penerapannya berfungsi untuk menghubungkan setiap aspek operasional, mulai dari produsen hingga konsumen. Dengan mengelola komponen supply chain management secara tepat, bukan tidak mungkin jika perusahaan akan mencapai kesuksesan di tengah kompetisi pasar.
Dalam artikel ini, akan dibahas secara lengkap delapan komponen penting pada SCM serta strategi yang bisa Anda adaptasi untuk memaksimalkan penerapan manajemen rantai pasok. Dengan pemahaman ini, diharapkan Anda bisa mengevaluasi sistem manajemen supply chain yang dimiliki demi terwujudnya bisnis yang berkelanjutan.
1. Jenis Supply Chain Management
SCM supply chain management mencakup seluruh jaringan perusahaan, mulai dari pemasok bahan mentah hingga konsumen. Ada tiga jenis utama dalam SCM. Yuk kita bahas masing-masing jenis tersebut.
a. Upstream Supply Chain
Pada SCM jenis ini, aktivitasnya berhubungan dengan pengadaan bahan mentah dan komponen yang diperlukan untuk produksi. Anda bisa melakukan negosiasi harga, pemilihan pemasok, pembelian bahan, serta manajemen dan monitoring kualitas bahan yang diterima. Tujuannya untuk memastikan semua yang diperlukan saat proses produksi dapat tersedia dengan kualitas, jumlah, dan waktu yang tepat.
b. Internal Supply Chain
Internal SCM supply chain management berkaitan dengan aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan setelah bahan mentah diterima. Cakupannya antara lain proses produksi, perakitan, penyimpanan, dan pengelolaan inventaris. Selama tahap ini, Anda harus memastikan bahwa operasional berjalan dengan efisien, agar meminimalkan pemborosan, dan memaksimalkan kualitas produk.
c. Downstream Supply Chain
SCM jenis ini melibatkan aktivitas yang terjadi setelah produk dihasilkan hingga produk tersebut sampai ke konsumen. Kegiatannya meliputi distribusi, pemasaran, penjualan, dan layanan pasca jual. Perusahaan juga perlu berinteraksi langsung dengan pelanggan, distributor, retailer, dan pihak lain yang berperan supaya dapat dipastikan kalau produk sampai konsumen dengan kondisi yang baik.
2. Komponen Supply Chain Management
Agar SCM supply chain management berfungsi dengan efisien dan efektif, terdapat beberapa komponen utama yang harus dikelola dengan baik. Berikut adalah delapan komponen kunci tersebut.
a. Planning
Planning adalah komponen supply chain management yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa produk memenuhi permintaan pelanggan dengan cara seefektif mungkin. Apa saja kegiatan yang terlibat dalam hal ini? Bisa perencanaan produksi, peramalan permintaan, dan penentuan jumlah serta waktu pemesanan bahan mentah. Perencanaan yang baik akan berdampak positif ke komponen yang lainnya pula.
b. Sourcing
Sourcing adalah materi supply chain management yang berperan untuk menentukan cara mendapat bahan baku produksi. Aspek ini melibatkan berbagai aktivitas seperti negosiasi kontrak dengan pemasok, melakukan proses pembelian bahan, serta memilih dan menilai pemasok berdasarkan kriteria tertentu untuk memastikan kualitas dan keandalannya.
c. Manufacturing
Manufacturing adalah komponen yang berfokus pada pembuatan produk. Di tahap ini, prioritas utama adalah memproduksi barang dengan standar kualitas tertinggi, memaksimalkan efisiensi dalam produksi, dan memastikan output sesuai dengan jumlah yang diinginkan oleh pasar. Aspek ini juga melibatkan banyak pihak serta mesin atau alat untuk memaksimalkan outputnya.
d. Logistic
Materi supply chain management berikutnya adalah logistik yang mencakup transportasi dan penyimpanan bahan mentah atau produk jadi. Komponen ini dibutuhkan untuk memastikan bahwa produk dikirimkan ke alamat yang sesuai, pada waktu yang tepat dan dengan biaya yang minimal.
e. Returns
Returns adalah komponen yang menangani prosedur pengembalian barang oleh pelanggan karena berbagai alasan. Misalnya kerusakan, ketidaksesuaian, atau berbagai alasan lainnya. Mengelola proses retur dengan cermat dan efektif sangat penting untuk mengurangi kerugian biaya serta mempertahankan kepercayaan serta kepuasan pelanggan.
f. Relationships Management
Materi supply chain management satu ini fokus pada pembinaan dan pemeliharaan hubungan jangka panjang yang baik dengan pemasok, pelanggan, dan pihak ketiga lainnya. Hubungan yang kuat dan kolaboratif dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko dalam rantai pasokan.
g. Information Management
Komponen selanjutnya adalah manajemen informasi yang melibatkan pengumpulan, analisis, dan distribusi data yang relevan ke seluruh rantai pasokan. Teknologi seperti sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) dan manajemen hubungan pelanggan (CRM) sering digunakan untuk mendukung komponen ini.
h. Risk Management
Manajemen risiko dalam SCM mencakup identifikasi, evaluasi, dan mitigasi risiko yang dapat mengganggu operasional rantai pasokan. Seperti gangguan pemasok, perubahan permintaan, atau bencana alam. Strategi yang efektif dapat membantu perusahaan menghadapi gangguan dengan dampak minimal terhadap operasional dan keuangan.
3. Strategi Penerapan Supply Chain Management
Dalam penerapannya, pertama-tama perlu dipahami kebutuhan dan permintaan pelanggan. Analisis tentang tren pasar dan preferensi pelanggan akan memberikan gambaran yang jelas tentang produk apa yang akan dibuat perusahaan. Dengan ini, Anda dapat merancang dan mengimplementasikan proses rantai pasokan yang lebih responsif dan fleksibel sehingga dapat beradaptasi dengan perubahan permintaan dengan sangat cepat.
Selanjutnya, gunakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan strategi SCM supply chain management Anda. Misalnya dengan menggunakan sistem ERP untuk memonitor, mengontrol, dan mengoptimalkan rantai pasokan secara real-time. Nah dengan ini, perusahaan jadi lebih siap mengambil keputusan yang akurat dan berbasis data. Serta mampu mengidentifikasi dan mengatasi hambatan sebelum menjadi masalah yang lebih serius.
Jangan lupa untuk menjalin kolaborasi antara semua pihak yang terlibat dalam rantai pasokan. Siapa saja yang perlu diperhatikan? Mulai dari pemasok, produsen, distributor, bahkan pengecer. Dengan membangun hubungan kerja yang erat dan transparan, semuanya dapat berbagi informasi, sumber daya, dan best practices untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas SCM supply chain management secara menyeluruh.
4. Kesimpulan
Dalam memastikan keberhasilan operasional dan kepuasan pelanggan, strategi serta komponen supply chain management perlu diperhatikan dengan baik. Mulai dari perencanaan yang efisien, proses seleksi vendor pengadaan yang dapat diandalkan, hingga cara mengelola risiko yang bisa berdampak buruk bagi bisnis.
Upaya lain seperti implementasi teknologi informasi dan kolaborasi antar pihak dalam rantai pasokan juga akan mendukung perusahaan dalam mengoptimalkan proses ini. Kesuksesan dalam mengintegrasikan komponen-komponen tersebut tidak hanya meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga menjamin perusahaan untuk tetap kompetitif dan relevan di pasar yang terus berubah.