Mengenali Pentingnya Tugas Quality Control di Pabrik

ScaleOcean Team

Quality control adalah salah satu divisi penting dalam bisnis manufaktur untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk atau jasa yang akan dipasarkan. Bahkan jika proses uji kualitas dilakukan secara konsisten, proses QC sangat memungkinkan perusahaan untuk menjangkau pasar global atau melakukan ekspor.

Namun, tugas quality control juga dihadapkan pada beberapa tantangan. Dari ketidakpastian dalam alur proses produksi hingga tuntutan konsumen yang semakin meningkat. Sehingga penting bagi QC untuk beradaptasi dan berkembang seiring dengan dinamika industri. Sejalan dengan pembahasan di atas, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut tugas quality control di pabrik dan sejumlah tantangan yang perlu Anda ketahui supaya lebih siap dalam menghadapinya.

1. Apa itu Quality Control di Bisnis Manufaktur?

Setiap barang yang diterima pelanggan pasti harus berkualitas sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan mereka. Nah, disinilah peran QC. Quality control dalam bisnis manufaktur adalah proses untuk memastikan produk telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Biasanya ada divisi khusus untuk melakukan pemeriksaan produk secara berkala selama proses produksi.

Checklist yang perlu diperhatikan umumnya telah ditentukan berdasarkan kebutuhan masing-masing perusahaan. Selain itu, penanganan produk yang tidak memenuhi standar kualitas juga perlu diperhatikan. Bisa dengan perbaikan produk atau justru mengulang proses produksi dari awal. Jangan lupa juga untuk memberikan pelatihan karyawan supaya tim menerapkan standar kualitas yang sama.

Sebagai contoh, perhatikan proses produksi dari bisnis manufaktur bola lampu berikut. Untuk standar kualitas, pabrik menetapkan kalau setiap bola lampu harus menyala selama 1000 jam sebelum mati. Untuk memastikannya, pabrik pun menguji sampel secara berkala. Jika ada bola lampu yang mati sebelum mencapai 1000 jam, maka perlu dicek masalahnya. Jadi, melalui proses ini, bisnis manufaktur dapat memastikan kalau konsumen menerima produk yang berkualitas.

2. Manfaat Quality Control bagi Manufaktur

Penerapan proses quality control memberikan sejumlah manfaat bagi bisnis manufaktur. Beberapa di antaranya yaitu:

a. Optimalisasi Penggunaan Bahan Baku

Dengan melakukan pemeriksaan berkala dan sistematis pada proses produksi, perusahaan dapat mengidentifikasi bahan baku yang terbuang atau bahkan digunakan secara berlebihan. Sehingga biaya produksi berlebih bisa dihindari karena setiap bahan baku digunakan secara efisien. Jadi, produk yang dibuat memanfaatkan nilai bahan baku semaksimal mungkin.

b. Meminimalisir Cacat Produk

Dengan adanya proses QC, Anda juga lebih mudah mendeteksi dan memperbaiki cacat produk di awal proses produksi. Sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya berlebih untuk menangani produk yang cacat. Selain itu, cara ini juga bisa menjaga reputasi perusahaan karena dipastikan tidak ada produk berkualitas rendah yang sampai ke pelanggan.

c. Menjaga Kelancaran Produksi

Dengan mengidentifikasi masalah yang ada selama proses produksi, perusahaan dapat segera mengambil langkah strategis untuk menanganinya sebelum berdampak besar pada produk. Hal ini membantu menjaga setiap tahapan pada produksi berjalan lancar dan memungkinkan produksi yang lebih cepat dan efisien.

d. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Produk berkualitas dan sesuai dengan ekspektasi pelanggan tentu membuat mereka merasa lebih puas dan akan berdampak positif bagi bisnis Anda. Melalui word-of-mouth dan review produk yang bagus, pelanggan yang loyal tersebut juga akan membantu Anda untuk mendapatkan pelanggan yang baru.

e. Membuka Peluang Ekspor

Dengan penerapan QC yang efektif dan terus konsisten menjaga standar kualitas produk, perusahaan berkesempatan memenuhi kriteria kualitas yang diterapkan di pasar internasional. Langkah ini tidak hanya menunjukkan kapabilitas produksi perusahaan, tetapi juga memperluas jangkauan bisnis manufaktur dan bahkan meningkatkan keuntungan.

3. Tujuan Quality Control di Produksi Manufaktur

quality control manufaktur

Proses kontrol kualitas penting dalam setiap tahapan produksi manufaktur, agar memastikan seluruh produk yang dihasilkan dapat memenuhi spesifikasi dan ekspektasi pelanggan. Penerapannya sangat membantu perusahaan dalam mencapai produktivitas dengan operasional yang maksimal. Berikut tujuan utamanya:

a. Mengurangi Biaya Produksi

QC bertujuan untuk mengurangi biaya produksi, meliputi biaya overhead pabrik, tenaga kerja langsung, dan bahan baku dengan mengidentifikasi dan mengoreksi masalah kualitas pada tahap awal proses produksi. Kontrol kualitas dapat mengurangi jumlah produk cacat yang perlu diperbaiki atau dibuang, sehingga perusahaan dapat menghemat biaya bahan baku dan tenaga kerja.

b. Peningkatan Standarisasi dan Konsistensi

Tujuan selanjutnya adalah untuk meningkatkan standarisasi dan konsistensi setiap produk yang dihasilkan. Hal ini dapat membuat perusahaan mempertahankan kepercayaan pelanggan, serta memperbaiki dan mengoptimalkan produksi untuk mengurangi variabilitas dalam prosesnya.

c. Mengurangi Risiko

Kontrol kualitas juga bertujuan untuk mengurangi risiko produksi seperti cacat produk, penarikan produk dari pasar, tuntutan hukum, dan semua hal yang dapat merugikan secara finansial dan merusak reputasi perusahaan. QC memiliki manajemen risiko yang dapat mengidentifikasi masalah kualitas sebelum produk mencapai konsumen.

d. Memastikan Kepuasan Pelanggan

Dengan kontrol kualitas yang ketat, perusahaan bisa memastikan setiap produk yang dijual telah memenuhi dan melampaui ekspektasi pelanggan. Hal tersebut akan memastikan bahwa pelanggan selalu menerima produk yang berkualitas tinggi, serta membangun loyalitas pelanggan, juga meningkatkan reputasi merek di pasar dinamis.

e. Memfasilitasi Peningkatan Berkelanjutan

Tujuan lainnya QC adalah untuk memfasilitasi peningkatan berkelanjutan, dan meningkatkan proses dan produk secara terus menerus. Proses ini akan mengumpulkan dan menganalisis data kualitas, dan dapat diidentifikasi area untuk perbaikan dan penerapan strategi untuk meningkatkan efektivitas produksi dan kualitas produk.

4. Tugas Quality Control di Pabrik

Seperti pembahasan sebelumnya, setiap bisnis manufaktur tentunya memiliki divisi khusus untuk menjalankan tugas quality control. Apa saja tugas-tugasnya? Mari kita bahas lebih lanjut.

a. Uji Kualitas Produk

Tugas quality control yang utama adalah melakukan uji kualitas produk. Caranya dengan melakukan pengujian sampel pada berbagai tahapan manufaktur untuk memastikan produk tersebut sesuai dengan spesifikasi dan standar yang telah ditentukan. Apa saja yang perlu diuji? Bisa dari pemeriksaan visual hingga cara penggunaannya, tergantung pada jenis produk dan industri yang bersangkutan.

b. Mengawasi Proses Produksi

Selain itu, tugas quality control di pabrik adalah untuk mengawasi proses produksi. Tujuannya hampir sama dengan uji kualitas, tapi di sini lebih berfokus pada setiap langkah yang ada di pabrik. Proses-proses ini perlu dipastikan telah dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan protokol. Jika terdapat masalah dalam proses, tim QC akan segera mengidentifikasi dan merekomendasikan solusi yang sesuai.

c. Dokumentasi Proses Inspeksi

Setiap inspeksi, uji, atau evaluasi yang dilakukan tim QC harus didokumentasikan dengan baik. Hal ini diperlukan supaya bisa digunakan untuk referensi ke depannya, sebagai bukti kepatuhan terhadap standar, atau sebagai dasar untuk evaluasi dan pengembangan produk agar lebih inovatif dan sesuai dengan tren pasar.

Biasanya dalam perusahaan kosmetik, mereka akan menggunakan software pabrik kosmetik khusus yang dapat membuat proses inspeksi lebih mudah. Serta bisa dipastikan menghasilkan kualitas produk tinggi.

d. Evaluasi & Pengembangan Kualitas

Tugas quality control tidak hanya berfokus pada pemeriksaan kualitas saat ini, tapi juga evaluasi dan pengembangan kualitas. Bagaimana caranya? Dengan analisis data dari inspeksi, uji, dan feedback pelanggan, tim QC bisa mengetahui aspek yang memerlukan perbaikan. Bisa jadi pada proses produksi, penggunaan bahan, atau teknik lainnya untuk meningkatkan kualitas produk.

Quality control bisa lebih mudah dilakukan dengan mengadopsi sistem dengan keunggulan tinggi, software manufaktur. Penerapannya akan membuat kontrol kualitas semakin optimal dan tidak ada hambatan yang mungkin terjadi dalam prosesnya.

Contohnya bisa dilihat dari pentingnya software manufaktur untuk pabrik kelapa sawit yang dapat mengoptimasi quality control di setiap tahapan produksinya yang kompleks. Dengan penerapannya tidak ada lagi produk yang cacat atau produksi yang tidak efektif karena proses kontrol kualitas dengan software manufaktur dapat maksimal dan mudah dilakukan.

5. Cara Kerja Quality Control Manufaktur

Kontrol kualitas menjadi proses penting yang dapat memastikan setiap produk yang dihasilkan selalu konsisten dalam memenuhi standar. Ada beberapa rangkaian yang dilakukan untuk meminimalkan kesalahan produksi dan meningkatkan efisiensinya di proses manufaktur. Ini dia proses dan cara kerjanya:

a. Penetapan Standar Kualitas

Pertama dimulai dengan penentuan standar berdasarkan spesifikasi teknis, kebutuhan pasar, dan regulasi industri. Standar yang ditetapkan meliputi ukuran, kekuatan, daya tahan, hingga performa produk. Biasanya perusahaan menetapkan standar dengan form quality control yang dijadikan panduan dalam proses produksi.

b. Inspeksi Bahan Baku

Kemudian dilakukan inspeksi bahan baku berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan, untuk memastikan tidak ada cacat atau kekurangan bahan yang bisa mempengaruhi hasil akhir produk. Jika ditemukan bahan yang tidak sesuai, maka akan dikembalikan atau diganti.

c. Monitoring Selama Proses Produksi

Selama produksi dilakukan, proses QC juga dilakukan dengan mengawasi dan mengukur secara berkala setiap tahapan produksi. Termasuk memeriksa parameter teknis seperti suhu, tekanan, dan waktu pemrosesan untuk memastikan semuanya sesuai dengan spesifikasi. Produk setengah jadi juga diperiksa untuk mendeteksi masalah sejak dini.

d. Uji Sampel Produk Akhir

Setelah produksi selesai dilakukan, kontrol pada kualitas produk  akhir juga diuji berdasarkan daya tahan, fungsi, keamanan, dan estetika. Ini dilakukan untuk memastikan produk akhir benar-benar sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas yang ditetapkan.

Jika produk sampel lolos uji, batch produksi tersebut dianggap memenuhi standar dan siap didistribusikan. Tapi, jika ditemukan produk yang tidak memenuhi, produk dalam batch yang sama akan diperiksa lebih lanjut atau ditarik kembali untuk perbaikan.

e. Dokumentasi dan Pelaporan

Setiap tahapan dan proses QC dalam produksi manufaktur harus didokumentasikan dan dicatat mulai dari inspeksi bahan baku hingga uji produk akhir. Dokumentasi meliputi hasil inspeksi, pengujian, dan tindakan korektif yang diambil. Sedangkan pencatatan laporan akan mencatat kinerja QC dikumpulkan dan dianalisis untuk menemukan pola atau tren yang bisa ditingkatkan di masa mendatang.

Cara kerja dan proses ini bisa mudah dilakukan dengan menerapkan software manufaktur canggih, seperti ScaleOcean. Kemampuan integrasi dan analitiknya dapat membuat setiap tahapan QC dilakukan dengan maksimal dan efisien.

Contohnya dalam pabrik yang memproduksi pakaian, software produksi pabrik garmen dapat mengotomatiskan setiap tahapan kontrol kualitas, dan mudah diintegrasikan dengan proses produksi yang sedang berlangsung. Penerapan software manufaktur dapat membantu pemantauan yang lebih akurat dan real-time terhadap parameter kualitas.

6. Metode Quality Control untuk Proses Manufaktur

kontrol quality control di produksi

Ada beberapa metode yang dapat Anda lakukan dalam proses kontrol kualitas, untuk memastikan produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas. Setiap metodenya memiliki tujuan dengan pendekatan yang berbeda untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah kualitas dalam produksi manufaktur.

a. Inspection

Inspeksi menjadi metode paling dasar yang digunakan QC di produksi manufaktur, yang melibatkan pemeriksaan visual atau penggunaan alat pengukur untuk mengecek kualitas produk pada berbagai tahap produksi. Metode ini dapat dilakukan secara manual oleh pekerja atau menggunakan mesin otomatis.

b. Statistical Process Control

Metode berikutnya QC adalah SPC, menjadi metode yang menggunakan alat statistik yang dapat memantau dan mengendalikan proses produksi. Data produksi akan dikumpulkan secara berkelanjutan, dan akan dianalisis menggunakan control chart. Metode ini dapat mendeteksi masalah secara dini sebelum produk cacat dihasilkan.

c. Six Sigma

Six sigma fokus pada pengurangan cacat dan variasi dalam produksi, melalui pendekatan statistik. Six sigma menggunakan pendekatan berbasis data dan melalui siklus DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) untuk meningkatkan kualitas.

d. Failure Mode and Effects Analysis

Metode FMEA menjadi metode yang dapat menganalisis potensi kegagalan dalam proses produksi atau produk sebelum masalah terjadi. Metode ini dapat
mengidentifikasi berbagai cara di mana suatu produk atau proses bisa gagal, kemudian menilai dampaknya terhadap produksi atau pelanggan.

e. Total Quality Management

Manajemen Kualitas Total atau TQM adalah metode fokus pada peningkatan berkelanjutan di seluruh aspek proses manufaktur, mulai dari proses produksi hingga layanan pelanggan.
TQM bertujuan untuk mencapai kualitas yang lebih baik secara keseluruhan melalui kolaborasi dan tanggung jawab bersama.

f. Kaizen

Selanjutnya ada metode Kaizen, yang fokus pada perbaikan berkelanjutan di semua tingkatan untuk terus mencari cara dalam proses produksi dan kualitas produk. Metode ini
melibatkan langkah-langkah kecil namun konsisten untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan.

7. Jenis Quality Control di Produksi Manufaktur

Kontrol kualitas menjadi proses yang dapat memastikan proses produksi selalu menghasilkan produk berkualitas, konsisten, dan sesuai dengan standar. QC dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan fokus, pendekatan, dan tujuannya dalam kontrol kualitas produksi. Berikut ini jenisnya:

a. Incoming QC

Jenis IQC ini fokus pada pemeriksaan kualitas bahan baku dan komponen pada saat masuk pertama kali ke dalam proses produksi. Jenis QC ini akan memastikan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas yang telah ditetapkan.

b. In-Process QC

Jenis ini dilakukan selama proses produksi dilakukan. IPQC melibatkan proses pemantauan dan pemeriksaan produk di setiap tahapan produksi, dan memastikan proses berjalan sesuai standar. Proses ini juga
mendeteksi masalah atau variasi dalam kualitas secara dini, sehingga dapat diambil langkah-langkah perbaikan sebelum produk selesai diproduksi.

c. Final QC

Jenis selanjutnya QC adalah FQC, menjadi proses kontrol yang dilakukan pada produk yang sudah selesai diproduksi sebelum produk dikirim ke pelanggan. Produk akan diperiksa dan dipastikan sesuai standar kualitas, serta tidak ada cacat yang terlewatkan selama produksi. Jenis ini juga melakukan tes dan inspeksi untuk menilai performa, estetika, keamanan, dan kesesuaian dengan spesifikasi produk.

d. Out-going QC

Selanjutnya, out-going quality control yang dilakukan sebelum produk dikirim kepada pelanggan atau distributor. Jenis ini akan memastikan produk yang dikemas dan siap dikirim tidak mengalami cacat dan kerusakan selama penyimpanan dan penanganan di gudang manufaktur. Jenis ini juga akan memeriksa apakah produk dikemas dengan benar dan memenuhi persyaratan pengiriman.

8. Beda Quality Control dan Quality Assurance

Quality control dan quality assurance (QA) adalah dua proses manajemen kualitas yang harus ada dalam pengelolaan perusahaan manufaktur. Meskipun sama-sama memiliki tujuan memastikan produk dapat memenuhi standar kualitas, keduanya memiliki perbedaan dalam hal fokus, metode, dan pendekatannya.

Quality control adalah proses yang fokus pada pemeriksaan dan pengujian produk akhir atau komponen di tiap tahapan produksi. Sedangkan quality assurance lebih fokus pada pengembangan sistem dan proses untuk mencegah terjadinya cacat sebelum terjadi. Ini perbedaan signifikan antara keduanya:

Aspek

Quality Control

Quality Assurance

Fokus

Produk akhir di setiap tahap produksi

Proses untuk menghasilkan produk berkualitas

Tujuan

Mengidentifikasi dan memperbaiki produk cacat

Mencegah cacat sejak awal melalui perbaikan proses

Sifat

Reaktif (menangani masalah yang sudah terjadi)

Proaktif (mencegah sebelum masalah terjadi)

Orientasi

Output atau produk

Input atau proses

Waktu implementasi

Setelah dan selama produksi berlangsung

Sebelum dan selama produksi berlangsung

Contoh quality control dan quality assurance

– Pengujian produk akhir
– Pengambilan sampel
– Inspeksi visual

– Pengembangan kebijakan mutu
– Pengawasan standar kerja
– Audit proses

9. Tantangan dalam Quality Control

Dalam menjalankan tugas quality control di bisnis manufaktur, terdapat beberapa tantangan yang sering dihadapi perusahaan. Meskipun tujuannya jelas, yaitu memastikan produk atau layanan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, tapi pelaksanaannya bisa jadi cukup kompleks. Lalu apa saja tantangan-tantangan tersebut?

Variabilitas dalam proses produksi adalah tantangan utama. Variabilitas ini bisa dari bahan baku, mesin, maupun sumber daya manusia. Nah, untuk mengatasinya, Anda perlu melakukan beberapa langkah strategis seperti analisis mendalam pada proses produksi, merawat mesin dan memonitor kinerjanya secara berkala, serta menjaga kerja sama dengan pemasok.

Perubahan yang pesat dalam teknologi dan standar industri juga bisa mempersulit tugas quality control di pabrik. Oleh karena itu, tim QC harus selalu up-to-date dengan perubahan ini. Jadi mereka tidak hanya memenuhi standar sekarang, tetapi juga siap untuk perubahan yang mungkin datang di masa mendatang.

Tantangan berikutnya, yaitu integrasi dengan departemen-departemen di dalam perusahaan. Tim QC tidak bisa melakukan tugasnya sendiri. Mereka harus bekerja sama dengan operator produksi, R&D, pemasaran, dan lainnya. Nah, untuk menjaga komunikasi ini agar berjalan efektif diperlukan sistem komunikasi terpadu. Bisnis manufaktur bisa menggunakan software manajemen produksi atau sejenisnya untuk memfasilitasi koordinasi dan kolaborasi tersebut.

Tantangan terakhir yang tidak kalah penting dan sangat mempengaruhi bisnis manufaktur adalah ekspektasi konsumen yang terus meningkat terhadap kualitas produk. Apalagi di era digital seperti sekarang, konsumen memiliki akses ke informasi yang luas dan dapat dengan mudah membandingkan produk dari berbagai merek. Jadi, pastikan kalau bisnis Anda menjual produk yang memenuhi atau bahkan melampaui ekspektasi konsumen.

10. Optimalkan Quality Control dengan Software Manufaktur ScaleOcean

dashboard software manufaktur ScaleOcean

Quality control bisa lebih mudah dilakukan dengan memanfaatkan solusi software manufaktur ScaleOcean, yang menyediakan modul terintegrasi canggih antara proses produksi, inventory, dan kontrol kualitas.

Rekomendasi software manufaktur terbaik, ScaleOcean akan membantu memastikan produk yang dihasilkan selalu memenuhi standar kualitas yang tinggi dengan lebih cepat dan akurat. Dengan keunggulan dan fitur terbaiknya, ScaleOcean akan mengoptimalkan seluruh produk Anda dengan proses pengendalian kualitas yang maksimal dan terintegrasi. Berikut fitur-fitur software manufaktur ScaleOcean:

  • Integrated Quality Management, terintegrasi dengan proses produksi dan inventory untuk memastikan bahwa produk yang disimpan, diproses, dan dikirim sudah memenuhi standar kualitas.
  • Real-time Tracking, mendeteksi dan menangani barang cacat lebih cepat, serta mengatur tindakan korektif secara otomatis​.
  • Pencatatan otomatis dan terintegrasi, dengan akses mudah dan pelacakan barang produksi untuk meminimalisir human error dan memastikan produk yang diproses dan dikirim memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.
  • Pelaporan real-time, mencakup kinerja produksi dan kualitas produksi secara detail, akurat, dan selalu ter-update secara otomatis jika terjadi perubahan.

Fitur terbaik yang disediakan sistem ScaleOcean, akan sangat membantu perusahaan manufaktur dalam mengendalikan kualitas produk yang lebih efektif. Software juga akan memastikan setiap langkah proses produksi dapat terintegrasi dengan akses yang mudah dengan modul lain seperti inventory, accounting dan purchasing.

Anda bisa mengetahui secara lengkap bagaimana cara kerja software ScaleOcean mengoptimalkan proses bisnis dengan melakukan demo gratis dengan tim profesional kami. Lebih lanjutnya, hubungi ScaleOcean untuk konsultasikan bisnis Anda.

11. Kesimpulan

Quality control adalah proses penting yang harus dilalui dengan tahapan terstruktur dan jenis yang sesuai dengan perusahaan manufaktur. Setiap prosesnya akan memberikan manfaat signifikan bagi keberlangsungan bisnis, dan membantu mengurangi berbagai masalah dan hambatan dalam aspek kualitas di perusahaan manufaktur.

Anda bisa dengan mudah mengelola dan mengendalikan manajemen kualitas dengan penerapan ScaleOcean software manufaktur. Kemampuan canggih dan fitur terbaik dari ScaleOcean akan menjadi solusi unggulan yang dapat mengoptimalkan setiap tahapan kontrol kualitas di proses manufaktur.

ScaleOcean juga menyediakan layanan demo gratis dan konsultasi, untuk perusahaan manufaktur dapat lebih memahami bagaimana sistem bekerja secara optimal di pabrik produksi. Hubungi tim kami secepatnya!

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?