Proses produksi pabrik manufaktur menjadi aspek yang harus dilakukan dengan maksimal, agar hasil produk yang didapat memiliki kualitas yang tinggi juga konsisten. Maka dari itu, dibutuhkan sistem yang memiliki kemampuan otomasi manajemen yang canggih, untuk memaksimalkan proses tersebut di perusahaan manufaktur.
Anda bisa menggunakan software manufaktur yang memiliki berbagai solusi terbaik untuk mengelola berbagai proses produksi dan contohnya di manufaktur, serta menjaga hasil produk Anda tetap dalam keadaan terbaik. Berikut penjelasan lengkapnya untuk Anda beralih ke sistem yang lebih canggih.
1. Proses Produksi dan Contohnya
Proses produksi pabrik manufaktur memiliki beberapa rangkaian kegiatan operasional yang kompleks, sehingga harus adanya pengelolaan yang cermat untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi secara konsisten dan efisien. Berikut tahapan serta proses produksi dan contohnya di manufaktur, yaitu:
a. Perencanaan Produksi
Selanjutnya dilakukan perencanaan dalam proses produksi pabrik, dimana jadwal produksi disusun dan kebutuhan bahan baku serta sumber daya lainnya akan diidentifikasi. Tujuannya untuk memastikan bahwa semua bahan dan komponen yang diperlukan tersedia pada waktu yang tepat untuk menghindari penundaan dalam proses produksi. Surat order produksi juga diterbitkan sebagai instruksi resmi untuk memastikan setiap tahap produksi berjalan sesuai rencana dan jadwal yang telah ditetapkan. Proses ini juga berkaitan dengan arti growth dalam bisnis, yaitu memastikan kelancaran operasional dan meningkatkan kapasitas produksi untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
b. Proses Produksi
Selanjutnya masuk ke inti proses produksi, dimana perusahaan manufaktur akan mulai memproduksi barang dengan beberapa tahapan, menyesuaikan pada jenis produk yang dibuatnya. Dalam proses ini, dibutuhkan konsistensi yang tinggi terhadap kualitas yang dihasilkan, sehingga dalam setiap tahapannya Anda harus memastikan bahwa produk dapat memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
c. Pengujian Kualitas
Seperti yang telah disebutkan diatas, proses produksi pabrik harus memiliki konsistensi dalam hal kualitas barang yang diproduksi, sehingga harus ada proses pengujian kualitas setelah proses produksi dilakukan. Produk akan diuji dengan mengidentifikasi cacat, atau masalah sebelum dikirim ke pelanggan.
d. Packing Barang
Proses produksi dan contohnya yang berikutnya mencakup packing barang yang dilakukan untuk melindungi produk selama pengiriman dan penyimpanan, hingga sampai ke tangan pelanggan. Pengemasan harus dilakukan menggunakan komponen yang tahan dari guncangan dan kerusakan selama transportasi. Selain itu, kemasan produk juga harus mencakup informasi penting seperti petunjuk penggunaan, komposisi produk, dan tanggal kedaluwarsa.
e. Penyimpanan dan Distribusi
Proses produksi yang terakhir adalah penyimpanan dan distribusi, di mana produk jadi akan disimpan di gudang manufaktur sebelum dikirim ke didistribusikan ke pelanggan. Dalam hal ini, manajemen penyimpanan harus dikelola dengan baik untuk memastikan bahwa produk disimpan dengan cara optimal, agar dapat meminimalkan kerusakan dan mempertahankan kualitas produk yang tinggi.
2. ERP Optimasi Manajemen Proses Produksi
Setelah mengetahui bagaimana proses produksi dan contohnya secara lengkap, di sini kita memahami bahwa proses-proses dalam produksi tersebut membutuhkan strategi dari sistem otomasi yang canggih agar dapat memaksimalkan hasilnya. Maka dari itu, Anda bisa menerapkan software manufaktur untuk setiap contoh manajemen produksi yang kompleks di perusahaan Anda.
Solusi canggih yang ditawarkan software manufaktur, akan memudahkan proses produksi manufaktur Anda, mulai dari perencanaan produksi hingga proses distribusi ke pelanggan dengan tepat waktu. Sistem ERP ini memiliki fitur MRP Material Requirement Planning yang secara otomatis melacak kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi, serta membuat pesanan otomatis kepada supplier agar Anda bisa menghindari keterlambatan produksi akibat kurangnya bahan baku.
Software manufaktur dengan fitur MPS Master Planning Schedule juga akan memudahkan perencanaan produksi Anda, mulai dari kapan waktu tepat untuk memulai produksi, bahan baku yang dibutuhkan, dan juga berapa banyak produk yang harus diproduksi secara akurat. Data akurasi yang diberikan MPS ini dibuat berdasarkan purchase order yang dilakukan sebelumnya, permintaan yang masuk, serta kapasitas produksi yang Anda miliki. Sehingga data yang diberikan tidak akan salah dan selalu tepat.
Anda juga akan mudah untuk melacak proses produksi secara real-time dari dashboard yang mudah diakses, seperti kapan produksi akan dimulai, sampai tahap mana produksi dilakukan, dan tahap produksi mana yang telah menyelesaikan work order-nya. Selama produksi dilakukan, software juga akan memberikan update terbaru mengenai proses dan bagaimana setiap kualitas dari produk di lantai produksi. Nah, jika terdapat kendala dan masalah pada produk, Anda bisa segera mengidentifikasi dan mengatasinya dengan mudah.
Tidak sampai situ, software manufaktur juga akan membuat layout gudang manufaktur yang mudah digunakan. Dengan begitu, penyimpanan akan lebih efisien dilakukan dan pelacakan terhadap penyimpanan bahan baku, barang setengah jadi, dan produk jadi akan mudah untuk dicari dan meminimalkan waktu tunggu produksi.
Banyak lagi solusi yang ditawarkan software manufaktur untuk mengoptimasi contoh manajemen produksi dengan maksimal, seperti pelaporan otomatis, pemeliharaan mesin otomatis dan cost control yang akan menyempurnakan proses produksi pabrik manufaktur Anda. Dengan begitu, hasil dari produksi Anda sudah dipastikan akan selalu konsisten, dan operasional produksi manufaktur Anda akan efisien.
3. Contoh Implementasi ERP di Manajemen produksi
Untuk mengetahui bagaimana cara kerja software manufaktur dalam mengoptimalkan manajemen produksi, berikut contoh kasus dari PT. SH Indonesia, produsen kendaraan terkemuka di dunia yang menghadapi berbagai tantangan produksi.
Mulai dari inefisiensi manajemen inventory, seperti kekurangan bahan baku dan kelebihan stok yang menyebabkan keterlambatan produksi serta biaya penyimpanan tinggi. Selain itu, data produksi tersebar di berbagai sistem yang tidak terintegrasi, menyulitkan manajemen dalam pengambilan keputusan tepat waktu.
Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan menerapkan software ERP manufaktur yang mampu memantau stok secara real-time dan mengotomatiskan pemesanan bahan baku berdasarkan demand forecasting. Hal ini mengurangi biaya penyimpanan hingga 20% dan menghilangkan keterlambatan produksi akibat kekurangan bahan baku.
Sistem ERP juga memungkinkan penjadwalan produksi otomatis berdasarkan kapasitas dan permintaan, sehingga PT. SH Indonesia dapat memastikan ketepatan waktu pengiriman produk ke pelanggan. Selain itu, dengan dashboard real-time yang dilengkapi analitik canggih, perusahaan dapat mengambil keputusan lebih cepat berdasarkan data akurat.
Sebagai tambahan, sistem ini membantu perusahaan mengelola cost center dengan lebih baik, memungkinkan alokasi biaya yang lebih transparan untuk setiap tahap produksi. Implementasi ERP manufaktur ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat mengatasi tantangan produksi, meningkatkan efisiensi, dan memberikan keunggulan kompetitif di pasar.
4. Kesimpulan
Artikel ini dapat ditarik kesimpulan, bahwa untuk memaksimalkan contoh manajemen produksi di perusahaan, harus diterapkannya software manufaktur canggih yang akan memberikan solusi dan fitur terbaiknya. Anda akan mudah menjalankan berbagai proses produksi pabrik manufaktur yang kompleks dengan menerapkan sistem ini.
Dari contoh implementasi ERP di penjelasan sebelumnya, tidak lagi diragukan bahwa penerapannya akan membuat proses manufaktur lebih baik dengan kualitas yang tinggi dan konsisten. Seperti software manufaktur ScaleOcean yang memiliki kemampuan canggih untuk memaksimalkan proses produksi Anda. Segera identifikasi kebutuhan Anda, dan daftarkan demo gratisnya dengan hubungi tim kami.